David adalah seorang anak panti asuhan. Ia jatuh hati dengan Kasih yang merupakan putri dari keluarga pemilik rumah panti asuhan tempatnya dibesarkan.
Keluarga Kasih melarang keras hubungan asmara Kasih dengan David.
Setelah melewati manisnya kemesraan dan pahitnya perjuangan. David dan Kasih menjadi pemenang. Selamanya cinta sejati mereka tidak pernah terpisahkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peter
Peter.
Ia adalah seorang yang sukses. Semua orang di tempatnya bekerja ingin menjadi seorang Peter.
Walau di dunia karir usianya masih terbilang muda. Peter berhasil membawa perusahaan yang didirikannya bersama keluarga dan koleganya menjadi lebih maju lagi. Berkembang dan terbang semakin tinggi.
Ia juga dijadikan teladan bagi rekan-rekannya di kantor. Tidak hanya dalam urusan kerja tapi juga kehidupan pribadinya.
Peter telah menikah dan dikaruniai dua orang anak yang masih kecil-kecil. Selain dikenal sebagai family man Peter juga aktif di bidang kemanusiaan. Ia senang berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan amal dan sosial.
Jika tidak sibuk, Peter tidak ragu untuk turun langsung ke lapangan. Ia juga tidak pelit untuk mengeluarkan dana demi membantu orang-orang yang tidak seberuntung dirinya.
*
Pada suatu hari.
Untuk urusan perusahaan Peter pergi ke suatu tempat yang masih berada di wilayah kota besar yang belum pernah ia datangi sebelumnya. Kawasan itu tampak sedikit tertinggal.
Di sana Peter melakukan survei lahan yang hendak dibeli oleh perusahaannya. Beberapa hari ke depan Peter akan sering berkunjung ke sana.
Dalam perjalanan itu Peter melewati sebuah rumah tua yang menarik perhatiannya. Bukan bangunan kayu itu yang membuatnya kagum. Tapi seorang wanita yang tengah menjemur pakaian di halaman depan rumah itu.
Pakaian yang dijemur nya banyak sekali. Dan yang menariknya lagi ada banyak anak-anak di sana. Peter sangat menyukai anak kecil. Wajah mereka bersih belum tersentuh dosa.
Setelah memikirkannya. Akhirnya Peter menyempatkan diri untuk datang ke rumah itu. Rumah tua dengan penuh daya tarik yang setiap pagi selalu dilewatinya.
“Permisi”, kata Peter.
“Ya, ada apa tuan?”, jawab wanita yang sedang menjemur pakaian.
“Ada yang bisa aku bantu?”, tanya wanita itu tampak sedikit gugup melihat sosok Peter yang berpakaian lengkap dengan jas dan dasi.
“Tempat apakah ini?”, tanya Peter.
“Ini tempat tinggal kami. Ini adalah rumah ku”, jawab wanita itu.
“Siapa mereka? Apakah mereka semua anak-anakmu?”, tanya Peter sambil menunjuk anak-anak kecil yang sedang bermain.
“Aku tidak bisa melahirkan. Tapi tuan benar. Mereka semua adalah anak-anak ku”, jawab wanita itu.
“Namaku Peter”,
“Namaku Vivian”,
Peter dan wanita itu akhirnya saling berkenalan. Peter menanyakan tentang siapa mereka. Wanita yang bernama Vivian itu pun menjelaskan siapakah mereka sebenarnya.
Anak-anak kecil yang tinggal di rumah tua itu adalah anak-anak yatim piatu. Anak-anak terlantar. Anak-anak yang tidak diinginkan oleh orang tua mereka sendiri.
Bahkan Vivian menuturkan pernah ada seorang ibu yang sengaja datang kepadanya untuk memberikan bayinya.
Anak-anak itu tidak punya siapa-siapa. Sudah tidak ada lagi yang memperhatikan mereka. Apalagi masa depan mereka.
Vivian sendiri adalah seorang wanita yang telah divonis tidak bisa mempunyai keturunan. Itulah mengapa ia hidup sendirian setelah beberapa kali gagal dalam pernikahannya.
Itulah alasan Vivian mau menerima dan merawat anak-anak itu meski ia tidak bisa menjanjikan banyak hal. Vivian sendiri hanya bekerja sebagai seorang buruh cuci.
Anak-anak terbuang itu begitu bahagia jika ada yang mengurus mereka. Perasaan itu sangat dimengerti oleh Vivian. Ia telah mengalami hal yang serupa tentang bagaimana sedihnya diabaikan.
Peter begitu kagum sekaligus iba dengan Vivian dan anak-anak itu. Ternyata selama ini Peter masih belum benar-benar melihat semua yang terjadi di sekitarnya.
Masih banyak orang-orang susah yang sangat mengharapkan datangnya keajaiban berupa pertolongan melalui orang-orang yang telah diberi kelebihan.
Peter akan berbuat untuk Vivian dan anak-anak itu.