Matilda seorang bad girl di sekolah barunya, dia harus menelan kenyataan pahit tentang fakta perceraian kedua orang tua nya.
Sampai dia mengenal bad boy yang di kenal kejam di sekolah barunya, sialnya orang itu justru yang memberi fakta perceraian kedua orang tua nya.
Sempat berlika-liku untuk mencari tahu faktanya, sampai akhirnya Matilda mengetahui sifat asli ayahnya seperti apa.
Ya, ayah nya sendiri yang membuat hubungan orang tuanya hancur.
Seiring waktu berjalan, mereka akhirnya saling cinta dan bersatu untuk menumpas ketidakadilan yang di lakukan oleh ayah nya Matilda.
Bagaimana kisah percintaan mereka? apa ada orang ketiga di antara mereka? bisakah mereka bersama menegak keadilan? dan bagaimana caranya? ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11.
Di koridor sekolah, Diora Dan Alena terlihat sangat terkejut melihat kedekatan Matilda dengan Frisca.
Kemarin mereka diketahui memiliki masalah, kenapa sekarang mereka menjadi baikan, keheranan nya sudah melebihi kapasitas yang tidak bisa di cerna oleh otak nya.
Tiba-tiba mereka kompak berbicara saat matilda bilang kalau Frisca akan masuk dalam genk pertemanan nya.
"APA!!"
"Dia sahabat baik gue waktu di SMP" Kata Matilda mencoba memahami kedua teman nya.
Frisca sedikit bicara membuat mereka semakin paham "Gue yang nolong Matilda dari rencana busuk nya Apit"
"Apit? Bukan nya itu cowok lu ya?" Tanya Diora penasaran.
Frisca menggeleng kepala lemahnya "Sekarang sudah jadi mantan, gue sudah putus untuk menghargai sahabat baik gue" katanya sambil memegang pundak Matilda.
Matilda mengangguk mengiyakan, setelahnya Frisca menceritakan bagian penting nya kalau rencana nya itu untuk menjauhkan Matilda dari orang-orang yang merasa merebut waktu bersama nya dengan Apit.
"Buset posesif banget tuh cowok" Protes Alena tidak terima.
"Sumpah si kalau gue pacaran sama orang itu langsung minta putus!" Tukas Diora Tak terima.
"Frisca" Tiba-tiba teman sekelas sekaligus sahabat nya datang menghampirinya
"Eh Tiara lu tumben berangkat kesiangan, dimana Nanda?" Sahut Frisca yang meraih kedua pergelangan tangan nya Tiara.
Sambil celingukan bingung Tiara menjawab "Nanda izin ada urusan keluarga hari ini"
"Loh kok kalian bisa akur gini, ini bukan nya murid baru yang kemarin berantem sama Frisca?" Sambungnya dengan keheranan.
"Iya kenalin dia sahabat lama gue, namanya Matilda" Jawab Frisca sambil memperkenalkan.
"Pantesan" Kata Tiara sambil mengulurkan tangan "kenalin gue Tiara" Katanya
Matilda menjawab uluran tangan dari Tiara "Gue Matilda"
Tak lama mereka berkenalan, tiba-tiba saja Apit lewat dengan polos tanpa permisi ke mereka.
Matilda sedikit kesal menahan emosinya cuma Frisca disini yang murka dan melabrak nya "Lu ga diajarin sopan santun apa" Omel nya.
Apit sedikit terhentak setelah rambutnya di tarik oleh Frisca "Lepasin rambut gue" Ketus Apit yang sedikit dingin.
"Lu pikir bisa lolos setelah apa yang lu lakuin dulu ke kita" Tukas Matilda ikut mengompori.
"Kita? Oh, jadi kalian berdua sekarang bersekongkol, oke fine" Ancam Apit sambil memutar badan melepas tarikan rambut Frisca.
Tangan Frisca diputar sehingga membuat dirinya sedikit mengaduh kesakitan, Matilda terhentak memukul tangan nya Apit "Jangan pernah lu berani kasar sama cewek ya" Katanya sedikit kesal.
Apit berdecak setelah melihat raut wajah emosinya Matilda, dia langsung melepaskan tangan Frisca.
Kebencian dalam diri Matilda semakin menjadi-jadi sorotan matanya seakan mengunci kepergian apit dengan wajah datarnya.
"Lu gapapa beb?" Tanya Matilda ke Frisca
"Engga beb cuma perih sedikit sama pelintiran nya" Frisca mengadu.
"Emang cowok brengsek tu orang dari dulu" Kesal matilda ga main-main.
Diora, Alena dan Tiara yang bersama kedua gadis itu kompak membeku menutup mulutnya pakai kedua tangan.
Tidak mau melawan, emang dari dulu apit kalau sudah kesal emang suka melakukan kekerasan ke Frisca selama jadi pacar.
Mau membantu takutnya mereka ikut terjun ke neraka yang nantinya ikut tersiksa oleh Apit.
"Kita ke kelas aja yu" Ajak Diora
"Oh iya benar, bentar lagi juga bel masuk" Sambung Alena
Berhubung kelas mereka berbeda, mereka berpisah di persimpangan tangga lantai dua.
"Kita ketemuan lagi di kantin nanti istirahat" Kata Matilda sebelum berpisah
"Oke"
Sampai dikelas Matilda dikejutkan meja belajarnya yang sudah berantakan. Sampai dia menghela nafas dan menanyakan ke murid-murid lain.
Tampaknya murid di kelas menggeleng kepala karena tidak tahu, Matilda melihat raut wajah teman-teman nya sedikit takut kepada sesuatu, seakan-akan mereka sedang menutup mulut.
Matilda tahu siapa orang yang melakukan itu setelah melihat wajah apit penuh kekonyolan.
Matilda tersenyum sinis, kebetulan tidak kuat menahan sabarnya lagi, dia mengeluarkan amukan dari tubuhnya.
She Is Dangers
BRUK!!
"Ngapain kalian takut, cuma untuk menyebutkan nama Apit" Bentak Matilda menendang meja dengan keras yang di duduki Apit hingga membuatnya terjatuh.
"Kalian di ancam sama cowok bajingan satu ini kan?" Tunjuk Matilda ke Apit sambil bicara dengan nada melengking tinggi.
"BRENGSEK LU JANGAN FITNAH YA!" Amuk Apit yang perlahan bangun dari jatuhnya.
"Fitnah? Wajah konyol lu cukup memberi bukti kalau lu yang sudah buat meja gue berantakan!!" Amuk Matilda yang tak mau mengalah.
Apit terhentak setelah terdiam sesaat, dia langsung menghampiri Matilda dengan langkah kaki penuh kebencian.
"Apa!! Lu mau hajar gue, Nih silahkan" Kata Matilda sambil menodongkan pipi nya untuk dia pukul.
Karena aba-aba dari Apit seakan ingin mengintimidasi Matilda, setelah melihat kecantikan wajahnya Matilda, Apit menurunkan kembali kepalan tangan nya sambil berjalan membereskan meja belajarnya Matilda yang telah dia acak-acak.
"Lu duduk cepat" Perintah Apit dengan nada membentak.
Matilda tersenyum licik dia melihat penghapus pada papan tulis, setelahnya dia melempar ke arah apit sehingga membuat baju Apit kotor penuh dengan noda tinta.
"MATILDA APA YANG LU LAKUIN !!" Amuk Apit kembali.
"Itu balasan dari gue, karena lu sudah berani buat meja gue berantakan, dan lu yang tersungkur di bawah tadi" Matilda sedikit memberi jeda bicara
"Itu balasan juga dari gue sudah berani sentuh sahabat gue sampai kesakitan tadi" Lanjutnya dengan pelototan dingin.
Apit sedikit terkekeh geli "Oh lu dendam" Katanya sambil memukul meja dengan keras.
"Lu pikir kembali tentang perbuatan lu dulu, luka yang telah lu gores, masih membekas dihati gue sampai sekarang!!" Jawab Matilda membuat Apit menciut dan kembali ke tempat duduknya.
"Kalian udah dong jangan ribut-ribut" Keluh Alena setelah melihat semua orang yang ada di kelas. Mereka semua tidak berani melerai pertengkaran hebat nya mereka berdua.
Bahkan semua murid sudah tau sekarang, murid baru dikelas nya yang bernama Matilda Dara Lisna datang sebagai bad girls yang ingin menaklukkan bad boys terkejam di sekolah nya.
Setelah melihat Apit menciut tak berdaya dihadapan Matilda, bahkan sekarang Apit duduk terdiam tanpa kata, semua murid yang menonton juga tampak berhamburan setelah ada guru-guru yang siap mengajar.
Kondisi sudah kondusif setelah guru masuk untuk memberi materi belajarnya.
"Hari ini akan ada ulangan ya dari bapak" Ucap guru itu membuat Matilda yang tidak menyiapkan diri dari semalam memprotes.
"Pak, kok dadakan sekali" Katanya sambil menaikan satu tangan nya.
Pak guru itu menoleh sambil menyipitkan kedua mata "Oh kamu murid baru ya, kok bapak baru lihat"
"Iya pak saya murid baru" Jawab Matilda.
Berhubung murid baru Matilda di bebas tugaskan dari ulangan, karena Minggu kemarin keberadaan nya tidak ada di kelas.
Sampai akhirnya Matilda melihat kegelisahan dari Apit yang tidak membawa pulpen.
Matilda berdiri dengan berani tanpa izin dulu ke guru "Nih pakai dulu bolpoin gue" Katanya sambil kasih alat tulis nya.
Guru itu melihat namun tidak berkomentar setelah Matilda memberi pulpen itu ke Apit.
"Hari-hari setiap pelajaran bapak, kamu tidak bawa pulpen" Keluh guru itu.
JADE ( Who Stole My Virginity )