"Lupakan Aku, Raymon !" Ucap Via getir.
Gadis cantik yang lahir dari keluarga biasa dan sederhana itu, merasa sakit hati di hina orang tua pacar nya yang kaya raya.
Apalagi saat kesucian nya direnggut paksa pacar nya, Via makin kecewa dan membenci Raymon.
Via pun nekat kabur sebelum hari pernikahan yang telah di atur oleh kedua orang tua Via dan Raymon.
Dalam pelariannya, Via menjalin hubungan cinta dengan Axel seorang pria tampan pemilik cafe.
Raymon yang terus mengejar cinta Via tiba-tiba mengalami kecelakaan mobil dan menderita amnesia.
Axel yang menjadi dewa penolong Raymon saat kecelakaan mengajak Raymon yang lupa ingatan tinggal bersama nya dan menjadi sahabat.
Apakah Ingatan Raymon bisa kembali seperti semula ?
Bagaimanakah hubungan Via dan Axel setelah ia mengetahui Via dan Raymon pernah mempunyai hubungan khusus ?
Yuk pantau cerita nya 🤗 Jgn lupa intip karya lain ku yg juga menarik utk di bac
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Raymon kecelakaan.
Suasana malam kota Bandung.
Raymon menyusuri jalanan kota Bandung yang tampak semarak di malam hari. Di pinggir-pinggir jalan, ia melihat banyak cafe-cafe kekinian bertebaran.
Ujung mata nya tampak tertuju pada sebuah klub malam yang ada di sudut kota. Raymon bergegas menepikan mobil nya dan memarkirkan mobil nya di depan klub itu.
Ia melangkah masuk ke dalam klub dan mengambil tempat duduk di salah satu meja.
Setelah memesan sebotol minuman beralkohol pada seorang pelayan, Raymon tampak termenung memandang sekeliling klub yang di penuhi beberapa muda mudi yang asyik menikmati minuman sambil bercengkrama.
Hampir rata-rata mereka tampak bahagia dan menikmati kebebasan mereka sambil tertawa. Cuma diri nya sendiri yang merasa sedih dan kesepian. Raymon merasa paling menderita di antara mereka.
Hingar bingar suara musik klub malam yang terdengar keras memekakkan telinga, tak di pedulikan Raymon sama sekali.
Raymon meraih gelas minuman yang baru saja di taruh pelayan di hadapan nya. Ia menuangkan air minuman di botol itu ke dalam gelas, dan mereguk air di gelas itu perlahan.
Pahit ! Tapi tak sepahit yang ia rasakan sekarang. Ia merogoh handphone nya yang tersimpan di saku celana nya. Ia pun membuka layar handphone nya menatap berulang kali pada layar yang menampilkan foto cantik Via dengan senyuman manis nya.
"Via, aku rindu kamu via." gumam nya sedih.
Raymon mengusap layar handphone nya pelan. Hati nya kembali berdenyut perih.
"Kenapa Via? Kenapa kamu gak mau memaafkan ku?" ucap Raymon dengan nada bergetar.
Jemari nya terus menelusuri layar handphone nya seakan membayangkan membelai wajah Via. Rasa sakit di dada nya makin menusuk-nusuk hati nya.
Raymon mereguk kembali minuman nya sampai habis. Ia kembali menuangkan minuman di botol itu ke dalam gelas yang telah kosong dan mereguk nya kembali.
Tatapan mata nya mulai memudar dan melemah. Senyuman tipis sesekali muncul di raut wajah tampan nya tatkala ia membuka album foto dan melihat satu persatu foto Via dengan berbagai pose yang tersimpan di dalam handphone nya.
"Aku cinta kamu Via, apa kamu meragukan nya Via?" ucap nya lagi dalam keadaan mulai setengah tak sadar.
Raymon mulai mabuk, dan bicara sendiri tanpa mempedulikan beberapa orang yang menatap nya heran.
Beberapa perempuan cantik yang sengaja melenggak-lenggok dihadapan nya untuk mencuri-curi perhatian nya pun, di anggap Raymon cuma angin berlalu.
Ia tenggelam dan hanyut dengan perasaan sedih nya.
"Hei Bro, lu mabuk ya?" tanya seorang pemuda jangkung berwajah ganteng yang mendadak duduk di hadapan nya.
Raymon sedikit terkejut dengan kehadiran pemuda jangkung yang di ikuti beberapa ladies disamping nya.
Tangan nya perlahan mematikan layar handphone nya, dan menaruh handphone nya kembali dalam kantong celana nya.
"Lu baru ya, disini?" tanya si jangkung itu lagi menatap Raymon penuh selidik.
"Lu siapa?" tanya Raymon kurang senang.
Ia merasa terganggu dengan kehadiran pemuda jangkung yang tampak sok akrab dengan nya itu.
"Harus nya, gue yang nanya, elu tuh anak mana? Tinggal dimana? Ntar kalau mabuk berat, bisa langsung diantar alamat." ucap si jangkung itu seraya tertawa geli.
Raymon jadi kesal mendengar ucapan pemuda itu, kehadiran nya membuat suasana hati nya jadi makin rusak.
Pemuda jangkung itu tampak cuek, dan tak mempedulikan reaksi Raymon. Ia asyik bermesraan dengan seorang cewek cantik yang sedari tadi memepet tubuh nya dan bergayut mesra di pundak nya.
"Axel sayang, mending kita duduk di sana yuk," ucap cewek cantik yang berpakaian setengah terbuka itu pada pemuda jangkung dan ganteng yang tak lain adalah Axel.
Raymon sedikit geram melihat kelakuan pasangan yang duduk dihadapan nya itu.
"Gue kesini cuma mau minum, gue harap elu berdua bisa bermesraan di tempat lain. Jangan disini, gue pengen sendiri." ucap Raymon mencoba menahan diri.
Raymon sadar, ia baru menginjakkan kaki nya di kota itu. Ia tak mau dapat masalah.
"Santai aja Bro, gue gak bakal ganggu elu kok, gue cuma kasian liat lu gak ada teman nya. Lu mau gue panggilkan cewek kesini gak, buat nemenin elu ?" ucap Axel menawarkan seorang cewek pada Raymon.
"Gue gak minat, sorry." tolak Raymon jengkel.
Raymon tahu, pemuda jangkung itu akan mengenalkan nya pada cewek-cewek murahan yang bagi Raymon tak punya arti sama sekali.
Bagi Raymon, cukup Via saja yang boleh mendekati nya.
Axel tampak tersenyum simpul mendengar jawaban pemuda yang punya wajah tampan ala-ala oppa korea yang sedang setengah mabuk itu.
Baru kali ini, ada cowok yang menolak tawaran nya. Axel jadi penasaran, siapa pemuda tampan yang ada di hadapan nya. Dari tadi, ia sempat mendengar ocehan pemuda itu berulang kali menyebut nama seorang gadis.
Walau tak terlalu jelas, Axel bisa menebak, jika si pemuda oppa korea itu sedang patah hati. Kondisi nya mengingatkan Axel pada dirinya lima tahun yang lalu.
Axel yang patah hati karna seorang wanita, menghabiskan hari-hari nya di diskotik dan beberapa klub malam. Rasa sakit dan patah hati itu pun perlahan sirna, berganti dengan jiwa petualang yang selalu kehausan akan cinta dan kasih sayang.
Axel tak pernah benar-benar tertarik pada seorang wanita. Ia hanya menjadikan mereka alat pemuas nafsu belaka. Sudah banyak cewek cantik yang Axel pacari. Jika sudah bosan, di buang.
Axel seolah melihat diri nya sendiri lima tahun yang lalu dalam diri pemuda itu. Beda nya, si oppa korea seperti nya agak sulit untuk membuka hati nya pada cewek lain. Ia pasti pemuda yang setia, begitu Axel menilai nya. Sedangkan diri Axel sendiri, terlanjur jadi playboy.
Raymon menghabiskan botol minuman nya dengan cepat. Dia muak berada satu meja dengan pemuda jangkung yang ada di hadapan nya.
Dengan sempoyongan, ia mencoba berdiri dan meninggalkan meja itu untuk segera pergi dari klub itu.
Raymon nyaris jatuh, karna mabuk nya membuat Axel jadi kaget.
"Lu gak apa-apa Bro? Mau gue antar gak?" tanya Axel berbaik hati.
Raymon menggeleng lemah mengibaskan tangan nya.
"Gak usah, gue bisa sendiri." tolak Raymon dengan suara lemah.
Raymon tampak bersikeras tak mau di bantu Axel. Ia terus berjalan keluar klub dengan tubuh sempoyongan.
Beberapa kali ia terlihat hampir jatuh, membuat Axel menggeleng-gelengkan kepala nya.
"Dasar bocah keras kepala!" gumam Axel tersenyum tipis.
"Axel sayang, kita melantai yuk," Ajak si cewek cantik yang sedari tadi bergayut manja di bahu nya.
Axel mendadak merasa gerah dengan kelakuan si cewek yang baru satu jam ia kenal itu.
"Udah, ah, kamu sama yang lain aja. Aku mau pulang, bosan." Axel mendorong cewek itu dan langsung pergi meninggalkan si cewek yang tampak bengong dengan perubahan drastis sikap nya Axel.
Axel bergegas keluar klub menuju parkiran mobil, dan sempat melihat mobil sport yang di kendarai si oppa korea melesat kencang meninggalkan parkiran.
"Tajir juga tuh bocah." ucap nya dalam hati memuji mobil yang di kendarai Raymon.
Axel bergegas masuk ke dalam mobil sport milik nya. Jiwa nya seakan tertantang, dengan mobil yang di kendarai Raymon. Ia pun menancap gas mobil nya dan ikut melesat cepat meninggalkan parkiran klub mengejar mobil Raymon yang telah lebih dulu pergi.
Suasana malam yang cukup sepi, membuat Axel dengan mudah menemukan mobil sport yang di kendarai Raymon dengan sedikit ngebut.
Axel memacu mobil Raymon dan bersikap seolah menantang Raymon untuk balapan.
Raymon yang dalam keadaan masih setengah sadar, jadi ikut terpancing mengikuti permainan Axel. Ia pun memacu mobil nya lebih cepat mengejar mobil Axel.
Mereka pun saling kejar mengejar, balap-balapan di jalan raya. suasana jalan raya yang sepi, membuat mereka makin candu untuk menambah kecepatan mobil mereka masing-masing. Axel dan Raymon saling adu kecepatan.
Mendadak, Raymon yang baru saja bisa mengejar mobil Axel, tak bisa mengontrol kecepatan mobil nya. Raymon yang sudah mulai mabuk berat, jadi lepas kontrol dan menabrak sebuah dinding pembatas pertokoan di pinggir jalan.
Brak...!
Suara dentuman keras dari mobil Raymon yang menabrak dinding pembatas, seketika mengejutkan Axel. Ia segera menepikan mobil nya dan berlari membukakan pintu mobil Raymon yang tampak mengeluarkan asap.
"Bro, Bro, Hei Bro !" Axel mengguncang-guncang bahu Raymon yang tampak pingsan bersandar lemah dengan darah mengalir di kepala nya.
Kepanikan seketika terjadi dalam diri Axel. Beberapa orang pun tampak berlarian berdatangan membantu Axel menurunkan Raymon dari mobil nya yang rusak parah.
"Tolong naik kan ke mobil saya saja pak. Biar saya bawa ke rumah sakit. Tolong titip sebentar mobil nya ya pak. Ini nomor handphone saya, kalau ada perlu hubungi saya saja." ujar Axel terburu-buru menyerahkan kartu namanya pada seorang pria yang merupakan penduduk di dekat situ.
Tanpa berlama-lama, Axel bergegas membawa Raymon ke rumah sakit terdekat.
Entah bagaimana keadaan Raymon setelah itu.
.
.
.
BERSAMBUNG