NovelToon NovelToon
Di Antara Peran Dan Hati

Di Antara Peran Dan Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Model / Wanita Karir / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lucky One

Luna Amanda, seorang aktris terkenal dengan pesona yang menawan, dan Dafa Donofan, seorang dokter genius yang acuh tak acuh, dipaksa menjalani perjodohan oleh keluarga masing-masing. Keduanya awalnya menolak keras, percaya bahwa cinta sejati tidak bisa dipaksakan. Luna, yang terbiasa menjadi pusat perhatian, selalu gagal dalam menjalin hubungan meski banyak pria yang mendekatinya. Sementara itu, Dafa yang perfeksionis tidak pernah benar-benar tertarik pada cinta, meski dikelilingi banyak wanita.
Namun, ketika Luna dan Dafa dipertemukan dalam situasi yang tidak terduga, mereka mulai melihat sisi lain dari satu sama lain. Akankah Luna yang memulai mengejar cinta sang dokter? Atau justru Dafa yang perlahan membuka hati pada aktris yang penuh kontroversi itu? Di balik ketenaran dan profesionalisme, apakah mereka bisa menemukan takdir cinta yang sejati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lucky One, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesempatan tidak datang dua kali

Luna menatap layar ponselnya sejenak sebelum menekan tombol kirim. Pesan itu terasa seperti langkah besar, tetapi Luna merasa yakin bahwa dengan dukungan ibunya, semuanya akan berjalan sesuai keinginannya. Meskipun Dafa telah menolak perjodohan tersebut di masa lalu, Luna percaya bahwa cinta bisa tumbuh dengan waktu dan sedikit paksaan dari keluarga.

Sambil menunggu balasan dari ibunya, Luna tersenyum puas. Ini adalah langkah yang sangat strategis. Jika keluarganya dan keluarga Dafa bekerja sama lagi, Dafa tidak akan punya banyak pilihan selain menerima takdir perjodohan itu. Luna tahu bahwa Dafa adalah tipe pria yang menghormati keinginan keluarganya, dan jika ibunya berhasil membujuk keluarga Dafa, maka dia punya kesempatan besar.

Tak lama kemudian, ponsel Luna bergetar. Pesan dari ibunya masuk. "Luna sayang, jika itu yang kamu inginkan, Ibu akan bicara dengan keluarga Dafa. Tapi kamu tahu, Dafa sudah menolak perjodohan ini sebelumnya. Kamu yakin dia akan setuju sekarang?" Luna segera membalas dengan penuh keyakinan, "Ma, aku yakin. Aku akan membuatnya menyadari bahwa aku adalah pilihan yang tepat untuknya. Tolong bantu aku dengan ini, ya. Aku sangat mencintainya."

Ibunya mengirim pesan singkat, "Baiklah, Ibu akan coba urus ini. Kita lihat bagaimana respons keluarga Dafa." Luna tersenyum lebar. Baginya, ini adalah awal dari rencana yang lebih besar. Jika Dafa tidak bisa terjebak oleh pesonanya secara langsung, maka perjodohan keluarga adalah cara terbaik untuk memastikan mereka tetap bersama. Luna tidak akan menyerah sampai Dafa menjadi miliknya, dan ia siap melakukan apa pun untuk mewujudkannya.

Pagi itu, Dafa tengah berdiri di depan cermin, mengenakan jas putihnya untuk bersiap menuju rumah sakit. Saat ia merapikan dasi, ponselnya berbunyi, menandakan pesan masuk. Tanpa terlalu memikirkannya, Dafa meraih ponsel yang terletak di meja samping tempat tidur. Namun, ketika melihat pengirim pesan, alisnya berkerut.

Pesan tersebut dari ibunya:

“Dafa, besok malam keluargamu diundang makan malam bersama keluarga Luna. Kami harap kamu bisa hadir. Ini kesempatan bagus untuk mempererat hubungan keluarga. Ibu harap kamu mempertimbangkannya dengan serius. Jangan mengecewakan kami.”

Dafa membaca pesan itu dengan perasaan campur aduk. Sudah beberapa kali ia menolak perjodohan dengan Luna, dan kini keluarganya kembali mendesaknya untuk terlibat dalam pertemuan yang jelas-jelas dimaksudkan untuk melanjutkan rencana pernikahan mereka. Rasa kesal menyelubungi hatinya.

"Kenapa mereka selalu memaksakan ini?" gumam Dafa kesal. Ia menatap ponselnya dengan frustrasi, merasa bahwa keluarganya tidak mengerti bahwa ia punya hak untuk menentukan masa depannya sendiri. Namun, Dafa juga tahu bahwa ia tidak punya pilihan. Menolak pertemuan itu hanya akan membuat situasi semakin rumit. Sebagai anak yang selalu menghormati keinginan orang tuanya, ia merasa terbebani untuk tetap memenuhi undangan tersebut.

Dengan napas panjang, ia meletakkan ponselnya kembali dan mencoba melanjutkan aktivitasnya, meski hatinya tidak tenang. Di sisi lain, pagi itu terasa berbeda bagi Luna. Setelah menerima konfirmasi bahwa keluarga Dafa menyetujui makan malam bersama, senyuman tidak lepas dari wajahnya. Di dalam hatinya, Luna yakin bahwa ini adalah langkah besar menuju keinginan terbesarnya bersama dengan Dafa. Ia memandang Aurel yang sedang duduk di sofa, sibuk dengan ponselnya.

“Aurel, kita harus memilih pakaian yang sempurna untuk besok malam!” seru Luna dengan antusias. Aurel mengangkat alis, sedikit bingung. “Kenapa? Bukankah itu hanya makan malam dengan keluargamu?” Luna menggeleng sambil tersenyum penuh arti. “Bukan hanya makan malam biasa, Aurel. Ini langkah besar untuk masa depanku bersama Dafa. Aku harus terlihat sempurna, dia harus melihatku sebagai wanita yang tidak bisa ditolak.”

Aurel menghela napas panjang. Meski ia sering merasa terganggu dengan obsesi Luna terhadap Dafa, ia tidak bisa menolak ketika Luna benar-benar serius. “Baiklah, kita ke butik nanti. Kamu mau pakai apa? Gaun mewah atau yang lebih kasual tapi elegan? “Gaun yang menonjolkan sisi femininku,” jawab Luna tanpa ragu. “Aku ingin tampil sempurna di mata Dafa. Dia harus melihat bahwa aku cocok untuknya.”

Sepanjang hari, Luna dan Aurel sibuk mencari gaun yang tepat di butik-butik mewah. Luna mencoba berbagai gaun, memutar di depan cermin besar, memastikan bahwa setiap lipatan, setiap potongan gaun tampak sempurna. Ia ingin Dafa terpesona, bahkan mungkin kehilangan kata-kata saat melihatnya besok malam. “Aurel, kamu pikir Dafa akan terkesan dengan gaun ini?” Luna bertanya, sambil memandangi pantulan dirinya dalam gaun sutra berwarna burgundy yang memeluk tubuhnya dengan anggun.

Aurel menatap Luna dan tersenyum tipis. “Kalau Dafa tidak terkesan, mungkin dia butuh kacamata,” jawab Aurel bercanda, meski dalam hatinya, ia tahu ini lebih rumit daripada sekadar pakaian. Tapi ia tidak ingin merusak semangat Luna. Luna tertawa kecil, perasaannya begitu ringan. Ia tahu bahwa makan malam besok bukan hanya tentang makanan atau pertemuan keluarga. Itu adalah kesempatan besar untuk mendekatkan dirinya dengan Dafa dan membuktikan bahwa mereka ditakdirkan bersama, meski Dafa tampak enggan.

Sementara itu, di rumah, Dafa masih merasakan berat di hatinya. Malam makan malam besok membuat pikirannya kalut, dan meskipun ia ingin menolak, ia tahu bahwa tidak ada jalan keluar mudah. Ini adalah keputusan besar, dan ia terjebak di antara keinginan pribadi dan harapan keluarganya. Malam itu, ketika Dafa beristirahat, pikirannya masih terus terjaga, terbelenggu oleh bayangan Luna dan tekanan dari keluarganya.

1
Sutarni Khozin
lnjut
Morani Banjarnahor
ditunggu lanjutannya thor
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai semua...
gabung yu di Gc Bcm..
kita di sini ada event tertentu dengan reward yg menarik
serta kita akan belajar bersama mentor senior.
Jadi yu gabung untuk bertumbuh bareng.
Terima Kasih
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿
perhatikan dialog,agar tidak saling menempel....

cerita nya bagus thor,kalau dialog nya lebih rapi lagi,pasti tambah seru.../Smile/
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: sami²/Applaud/
Lucky One: makasih saranya😊
total 2 replies
Sitichodijahse RCakra
Bila jodoh tdk kemana Dokter dan Artis
Sutarni Khozin
lnjut
bellis_perennis07
aku mampir... 🥰🥰🥰 jangan lupa mampir di cerita ku dan mohon dukungannya yaa.. 💜💜💜💜💜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!