Sahabat mu adalah Ular. Itulah yang terjadi pada Ashila yang sudah bertahun-tahun berteman dengan perempuan yang dia anggap saudara
Lolita merebut kekasih yang sangat di cintai oleh Ashila untuk kesekian kalinya dan sayangnya gadis itu baru menyadari seberapa buruk perilaku sahabatnya itu
Tapi kehidupan mempertemukan mereka kembali, seperti sebuah karma kekasih Lolita menyukai Asila bahkan terkesan Obses dan mengunci wanita itu dalam lingkup kekejaman nya
akan kah wanita itu menghindar atau memberi pelajaran pada Lolita?
Namun sayang nya gadis itu sudah membuat pria itu terpesona hingga tidak melepaskan dirinya lagi
"Lepaskan saya Tuan Leus!".
"Mau kemana? kemarilah dan balaskan dendam mu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PESTA
“Besok akan di adakan pertemuan dengan Klien”. Ashila duduk dengan beberapa jadawal aktivitas Agharna di depannya minggu ini pria itu tampak sangat sibuk dengan aktivitasnya dan mau tidak mau dia harus ikut terlibat “Pertemuan klien di adakan di restoran vn tidak ada yang harus di persiapkan selain data-data”.
Ashila bergumam beberapa saat memastikan semua pekerjaannya benar-benar beres sebelum pertemuan itu di adakan
Suara pintu berderit membuat Ashila melirik ke arah pintu di mana Agharna baru saja memasuki ruangan nya terpaku menatap dirinya beberapa saat, gadis itu terlihat sangat cantik dengan sedikit polesan di wajahnya
“ehhem..”. Agharna berdehem untuk mengusir rasa tidak nyaman di benaknya, dia menyukai itu
Sejak Ashila berada di ruangan nya ruangan itu terasa lebih nyaman dari pada sebelumnya gadis itu juga sesekali mengajak untuk mengobrol ringan meski lebih suka diam
Ashila mulai membaca kegiatan pria itu hari ini mulai dari pekerjaan yang menumpuk di pagi hari dan acara pertemuan dengan clien malam ini
“Apa ada yang kurang pak? Saya sudah menyiapkan semua yang saya tahu?”.
“Ya itu cukup tapi untuk pertemuan di restoran vn, itu bukan pertemuan biasa ada acara pesta di sana”.
“Huh baiklah”. Ashila hanya mengangguk tidak mengerti bahkan dia juga harus bersiap untuk ikut bersama dengan pria itu “Apa bapak perlu sesuatu lagi?’
“Aku bisa mengurus diri ku untuk hal itu, sebaiknya kau juga bersiap kenakan pakaian pesta seperti biasa karena banyak kalangan tinggi di sana”.
“Saya ikut? Ta.. tapi bukankah bapak akan berangkat sendiri atau bersama dengan pak Devan
Memang seharusnya begitu. “Jangan banyak tanya Ashila itu adalah peraturan yang harus kau ikuti sebagai asisten ku”
Gadis itu tampak ragu dirinya tidak pernah keluar malam selain dengan Bajha dan Sino sekarang bagaimana dia harus keluar dengan Agharna acara nya juga akan berlangsung sampai tengah malam bukan
Bagaimana dia harus mempersiapkan diri terakhir kali dia ikut pesta hanya di acara pensi sekolah dan itu sangat tidak menyenangkan karena Lolita juga meninggalkannya sendiri di bawah pohon dan di belakang kerumunan orang-orang
Tahu begini seharusnya aku belajar extrovet sejak dulu. Gumam Ashila penuh penyesalan . kenapa juga tidak ajak kekasih mu saja, dia akan lebih mudah bergaul dengan teman-teman mu
******
Sino dan Bajha menatap Ashila dengan lekat saat gadis itu mengatakan akan ikut pesta dengan bosnya kedua orang malah senang, jika benar begitu gadis itu akan lebih belajar untuk berkomunikasi dengan orang lain
“Aku harus bagaimana paman? Sino kau tahu sendiri aku tidak suka dengan keramaian jika tidak ada orang yang ku kenal, bagaimana aku akan menghadapi mereka nanti?
Ashila sengaja mengundang Sino untuk membantu dirinya, dan Sino yang begitu ekstrovet mungkin bisa membantu dirinya
“Kalian berada di sana untuk urusan pekerjaan, obrolannya pasti akan seputar pekerjaan”. Ucap Sino
“benarkah?”.
Sino dan Bajha mengangguk bersamaan membuat gadis itu menatap mereka dengan tajam sejak tadi mereka terlihat sangat dekat dan selalu kompak
“Sayang… sejujurnya paman tidaksuka kau pergi malam hari jika bukan dengan paman, tapi aku tahu mengenai Tn. Agharna kami pernah bertemu beberapa waktu kau hanya perlu ikut di belakangnnya jika kau tidak tahu melakukan apa”.
“Baiklah Paman”. Ashila mengangguk dia harus bisa dan mengingkuti saran dari kedua orang di depannya, meski sejujurnya dia taku dengan Agharna semua orang mengatakan dirinya adalah pria yang baik tapi tidak bagi Ashila
Saat permata kali Agharna membawa Lolita keruangan itu, baginya Agharna adalah pria brengsek sama seperti orang-orang yang di masa lalunya
Ashila bersiap mengenakan gaun terusan panjang navy yang melekat di tubuhnya menunjukan bentuk tubuh indah itu di sana, rambutnya di gerai dengan begitu indah dan juga high heels yang tidak telalu tinggi tapi setidaknya dia akan bisa menyeimbangkan tinggi nya dengan Agharna
“Aku tidak percaya diri, bukan kah ini terlalu berlebihan?”. Ashila mengeluh “Aku gugup”
“Tidak apa kau terlihat cantik itu tidak terlalu berlebihan, kau sangat cantik dan terlihat sederhana”. Jelas Sino membuat gadis itu sedikit menjadi tenang
“Bersiaplah Paman Bajha mungkin sudah menunggu di bawah, kami akan mengantar mu langsung ke lokasi dan tenang saja aku akan menunggu kau di dekat sana”.
“Kau akan menunggu ku?”.
“Tentu, aku tahu kau gugup juga untuk berjaga-jaga”.
Ashila menatap gadis itu dengan mata bebinar itu bukan yang pertama kali karena Sino memang sangat baik kepadanya, bahkan gadis itu sudah memberi perhatian saat mereka SMA hanya saja gadis itu tidak menyadarinya
*****
Agharna menatap jam di pergelangan tangannya acara memang belum di mulai namun pria itu sedikit kesal karena begitu sampai di sana dia harus menunggu seseorang, di tambah seseorang itu adalah bawahannya sendiri
“Kemana anak itu? Padahal sudah ku katakan jangan membuat ku menuggu!”. Kesal Agharna menatap ke arah pintu masuk sesekali ada orang yang menghampiri pria itu tapi wajahnya sangat tidak karuan membuat mereka hanya berbicara sekedarnya lalu pergi
Langkah seorang gadis di ujung sana membuat perhatian semua orang teralihkan terutama pada beberapa pria yang terpesona, Ashila berjalan dengan anggun dengan sesekali menunduk hormat pada beberapa tau yang dia lewati
Ini lebih ramai dari pada yang ku duga. Gumam gadis itu menatap sekitarnya lalu tertuju pada Agharna dengan cepat gadis itu menghampiri pria itu lalu menunduk dengan penyesalannya “maafkan saya pak… saya benar-benar minta maaf, tadi di jalan sangat macet..”.
“Ck dasar anak kecil, padahal sudah ku katakan jika kau lebih baik bersiap dari Mansion ku!”.
“Maafkan saya pak, saya tidak akan mengulangi kesalahan seperti ini”. Karena begitu aku keluar aku tidak akan kembali lagi!
“Terserah sekarang kemarilah!”.
Agharna menekuk lengannya menarik Ashila mendekat tentu nya Ashila bingung apa yang sedang di lakukan pria itu.
“Apa yang kau lakukan? Apa otak mu itu lelet? Kemari!”.
“.... Apa yang harus saya lakukan pak?”. Tanya gadis itu dengan polos
“Dasar… Rangkul aku, karena kau adalah pasangan ku malam ini”.
Ashila terdiam beberapa saat lalu dia berjalan di sisi Agharna merangkul lengan kekar pria itu, jantungnya berdegup dengan sangat cepat selain Bajha dan Josha dia belum pernah merangkul pria manapun
Ayo tenanglah, anggap dia seperti paman Bajha jangan mempermalukannya atau kau akan kena masalah. Ucap Ashila berulang kali dalam benaknya hingga mereka berada di tengah para tamu
Seorang pria berumur setengah abad mendekat pada mereka seperti seorang penjilat yang terlihat jelas dari wajahnya, pria tua itu menatap lekat pada Ashila tersenyum dengan misterius
“Padahal kami juga sudah menyediakan wanita untuk anda, anda kenapa repot-repot menyewa wanita dia juga tampak sangat muda”. ucap pria itu . “Tapi jika anda ingin menggantinya malam ini, kami sudah punya cadangan”.
“Tidak perlu, dia adalah pasangan ku malam ini ….”. Agharna menatap wajah Ashila yang sedikit takut dan bingung “Dia bukan wanita seperti yang kau maksud, dia gadis yang ku pilih sendiri”.
“Ah benarkah ini bukan seperti anda”.
“Ya benar, kami akan berbincang dengan tamu lain apa kau masih ada urusan?”. Ucap Agharna dengan wajah datar pria itu juga memutar bola mata malas yang sangat tampak seperti seorang yang tidak ingin menyapa siapapun, hingga pria itu dengan sadar lalu menyingkir
Agharna membawa gadis di sampingnya ke tempat yang lebih sepi, lalu pria itu menatap Ashila dengan lekat
“Kau tahu kenapa aku membawa mu ke sini?”.