Ketika tombak itu dihunuskan ke arahnya, Qu Fengxiao sudah tidak memiliki terlalu banyak harapan lagi untuk mengembalikan segalanya seperti semula. Satu-satunya keluarga yang ia punya membunuhnya. Dia jatuh ke dalam keputusasaan. Tapi siapa sangka, dia akan terbangun di dunia lain di mana teknologi lebih maju dari duniannya. Ditambah, dia harus berurusan dengan ilmuwan gila dari sebuah institusi raksasa yang terhubung dengan keluarganya.
Belum selesai dengan itu, tiba-tiba seseorang mengajaknya menikah dan membuatnya bingung dengan keberadaan dua pria yang terlihat mirip di dua dunia.
"Tuan Dewa Kuno, kau tidak sedang mempermainkanku, kan?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chintyaboo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. "Aku Alien"
Huo Yuzheng berjalan sampai ke depan panti sosial, diikuti oleh Qu Fengxiao. Qu Fengxiao terpana menyadari Huo Yuzheng ternyata mengantarnya sampai sini.
'Huh, wajah saja yang dingin. Dasar pria tsundere.'
"Terima kasih." Qu Fengxiao menuliskan kata terima kasih dengan gambar kucing yang manis dan tersenyum di sampingnya.
Huo Yuzheng sedikit mengangguk, lalu pergi.
Qu Fengxiao menghela napas. Untuk mendapatkan bantuan dari Huo Yuzheng, dia harus memberi kesan yang sangat baik.
Qu Fengxiao masuk ke dalam panti sosial dengan wajah berseri-seri. Semua orang yang melihat wajah cantik yang cerah itu langsung terpana. Beberapa orang nyaris menubruk dinding dan tersandung kursi karena perhatian yang melekat pada wanita itu.
Qu Fengxiao terkekeh melihatnya. Ia pun pergi mengabaikan mereka, kembali ke kamar untuk menjadi dirinya sendiri.
Menjadi menyenangkan tidak terlalu berat. Namun, yang memberatkan adalah bereaksi di saat yang tepat. Sebenarnya, Qu Fengxiao tidak seceria itu.
Di dunianya, banyak yang mengatakan bahwa Qu bersaudara memiliki temperamen aneh. Qu Fengxiao memang terlihat seperti gadis remaja yang normal, tapi dia bahkan bersikap riang seperti itu ketika sedang membunuh seseorang. Cantik dan manis, tapi mematikan.
Jangan tanya tentang Qu Fengxiu. Aksinya yang ingin membunuh adiknya sendiri saja sudah bisa disebut sebagai orang gila. Belum lagi reputasinya, dia dianggap sangat mirip dengan Kaisar Iblis yang hampir menghancurkan benua beberapa tahun yang lalu.
Kedua kembaran itu terus bersama. Sampai orang tidak sadar, bahwa kini kakak beradik yang saling melindungi itu tidak lagi bersama, justru saling membunuh.
Bukan Qu Fengxiao yang memulainya. Karena rasa sayang Qu Fengxiu terhadap sang adik, Qu Fengxiao menjadi kelemahan terbesarnya. Qu Fengxiu berhati dingin dan kejam, tidak peduli pada rasa sakit atau penderitaan orang lain sejak dilahirkan. Dia iblis yang sesungguhnya.
Sejak setengah darah iblis di tubuhnya yang disegel mulai bangkit, perasaan kejam dan haus darah semakin memenuhi otaknya yang membuatnya gila. Ia pun menyingkirkan kelemahan terbesarnya terlebih dahulu, Qu Fengxiao, agar hatinya tidak goyah. Barulah ia melanjutkan apa yang menjadi tujuannya dan menguasai dunia. Iblis tetaplah iblis.
Saat ini, Qu Fengxiao bertekad menghentikan semuanya. Meski ia kejam dan berhati dingin, tapi dia bukannya tidak memiliki hati nurani. Dia tidak pernah membunuh orang tidak bersalah.
Jika bukan untuk menghentikan kakaknya membuat masalah yang lebih besar dan mendapat murka Dewa Langit, maka untuk menyelamatkan orang-orang tidak bersalah yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Qu Fengxiao tidak pernah melihat Dewa Langit, atau bahkan Kaisar Dewa. Tapi dia pernah mendengar tentang kekuatannya. Meski bukan Kaisar Dewa yang akan secara langsung turun tangan, tapi masih ada dewa tertinggi lainnya dengan kekuatan di luar kemampuannya.
Dia tidak takut pada dewa lain, tapi dia takut pada Kaisar Dewa dan Dewa Hukum. Masuk akal jika ia takut pada sang Kaisar, tapi dia juga takut pada sang penegak hukum. Bukannya Qu Fengxiao pernah membuat masalah padanya, tapi karena Dewa Hukum itu adalah murid ibunya sendiri dan memegang kelemahannya!
Dewa Hukum memiliki Tubuh Yang, itu menjadi kelemahan terbesar Tubuh Yin milik Qu Fengxiao. Qu Fengxiao tidak tahu seberapa kuat dia, tapi dia pernah bertemu dengan Dewa Hukum yang tanpa emosi manusia itu.
Bagaimanapun, Dewa Hukum adalah murni dewa yang diciptakan dari alam, dia tidak mengenal emosi manusia seperti para manusia atau makhluk lain yang diangkat menjadi dewa setelah menerima keilahian.
Qu Fengxiao dapat pastikan, jika dia terlibat dalam pertempuran melawan Dewa Hukum, dia akan kalah dengan menyedihkan. Tidak tahu bagaimana jika dengan Qu Fengxiu, iblis itu.
Permasalahan Dunia Dewa tidak pernah berakhir. Untung saja Qu Fengxiao belum mencapai sana, karena dia masih seorang Dewi dari Dunia Atas, satu tingkat lebih rendah dari dewa-dewi Dunia Dewa.
Untungnya ....
Dia tidak perlu bertemu Dewa Hukum yang menyebalkan itu lagi!
Sekarang dia di dunia lain, dia tidak berharap pergi ke Dunia Dewa. Dia hanya ingin hidup damai sebagai seorang wanita di dunia penuh es dan rebahan setiap waktu.
Untuk mencapai cita-cita mulia itu, Qu Fengxiao harus segera kembali ke dunianya.
Ia memulai riset. Meminjam komputer atau laptop siapa pun selama tiga hari ini untuk mencari tahu bagaimana ibunya bisa pergi ke sana setelah lama tinggal di sini. Selain itu, dia masih harus menemukan warisan ibunya yang ditinggalkan di sini. Demi bertahan hidup!
Sayangnya ....
Bagaimana semua yang ia ketahui tentang ibunya selalu tidak tersedia?
Merepotkan.
"Bagaimana?" Wu Xiahai muncul di belakang Qu Fengxiao.
Qu Fengxiao agak terkejut. Dia menoleh ke belakang, melihat Wu Xiahai yang sedang melihat ke arah layar laptop, penasaran dengan apa yang sebenarnya pasiennya cari.
Qu Fengxiao memang sedang meminjam laptop Wu Xiahai, dengan alasan mencari keluarganya. Meski agak aneh karena dia mencarinya di internet, Wu Xiahai tidak menghentikannya. Siapa tahu keluarganya adalah keluarga terkenal yang pernah muncul di internet.
Tapi ....
"Rambut perak? Mata biru?" Wu Xiahai menatap Qu Fengxiao dengan bingung.
Apa Qu Fengxiao ingin mencari keluarganya melalui ciri fisik yang seperti orang eropa itu?
Qu Fengxiao menulis, "Apa kau mengenal seseorang yang sangat mirip denganku?"
Wu Xiahai berpikir sejenak, "Kamu ingat siapa namanya?"
Dia mengedikkan bahu. Qu Fengxiao sendiri bingung. Ia dengar ibunya memiliki sangat banyak nama. Mana yang harus ia gunakan? Jadi dia hanya bisa mencari menggunakan ciri fisiknya yang mencolok itu setelah tidak dapat menemukan melalui namanya
"Kamu tidak bisa mencarinya di internet. Jika semudah itu, polisi pasti akan segera mengetahuinya dan mengirimmu padanya."
Qu Fengxiao tersenyum kecut. Ia pun menulis lagi. "Bagaimana bisa menemukan orang yang sudah meninggal?"
"Bukankah kamu memiliki kakak?"
"Aku bertengkar dengannya dan tidak bisa bertemu. Dia juga tidak akan peduli."
"Jadi sebenarnya kamu mencari sebuah rumah?"
Qu Fengxiao mengangguk.
"Kamu masih tidak ingat jalannya?"
Qu Fengxiao menggeleng lemah.
"Jangan dipaksakan, kamu pasti akan ingat suatu hari nanti."
Qu Fengxiao menjatuhkan bahunya. Bagaimana bisa diingat? Dia bukan dari dunia ini! Dia adalah alien, makhluk asing dari semesta lain!
Wu Xiahai duduk dan meletakkan kopi panas di atas meja. Qu Fengxiao melihatnya dengan penasaran.
"Kamu mau?" tanga Wu Xiahai.
"Apa itu?" Qu Fengxiao bertanya melalui tulisan.
"Kopi." Wu Xiahai ragu ketika mengatakannya. Bagaimana Qu Fengxiao tidak tahu ketika dia sudah mengingat tentang keluarganya? Sepertinya ingatannya benar-benar acak.
Qu Fengxiao mengangguk-anggukkan kepalanya dan mengetik kembali untuk mencari di internet. Ketika melihat macam-macam makanan dan minuman modern dari internet, ia tanpa sadar meneguk saliva. Perutnya berbunyi seketika.
"Sudah saatnya kita makan siang." Wu Xiahai tersenyum. Qu Fengxiao sangat mirip dengan putrinya dalam beberapa aspek.
Seperti saat ini. Begitu Wu Xiahai membawanya ke kafetaria dan mentraktirnya makan, Qu Fengxiao tidak segan menunjuk menu seolah sudah terbiasa melakukannya.
Pada dasarnya, dia tidak tahu varian makanan macam apa itu. Dia hanya ingin mencoba secara acak.
Selama ini, dia hanya makan makanan yang diantarkan petugas panti sehari tiga kali. Makanannya seperti makanan orang sakit, sangat tidak enak.
Qu Fengxiao adalah pencinta makanan. Dia bisa makan apa pun yang bisa ia makan, bahkan dia makan termometer air raksa beberapa waktu lalu karena ketidaktahuannya.
Wu Xiahai melihat Qu Fengxiao makan dengan nikmat, tidak bisa tidak menahan senyum. Qu Fengxiao sangat ekspresif. Namun, ia tahu, bahwa Qu Fengxiao bersikap seperti itu untuk menutupi semua beban berat di pundaknya dan semua tekanan psikologis yang ia alami. Kehidupannya tidak mudah.
"Selama beberapa hari ini, apa kamu menemukan teman baru di luar?" tanya Wu Xiahai. Ia dengar Qu Fengxiao pergi keluar untuk berjalan-jalan.
Qu Fengxiao menatap Wu Xiahai untuk beberapa saat, lalu tersenyum mengiyakan.
Wu Xiahai pun terkekeh. "Itu sangat bagus. Sepertinya, tidak sia-sia aku menasehatimu beberapa waktu yang lalu. Bersosialisasi bisa menambah kemampuan sosialmu, mungkin ingatanmu akan lebih cepat kembali secara utuh setelah melalui banyak hal."
Qu Fengxiao menghentikan makannya, lalu menulis. "Apa aku bisa pergi sesukaku setelah ini?"
"Sebelum keluargamu ditemukan, akan lebih baik jika kamu tetap di sini. Tapi kamu boleh keluar untuk jalan-jalan, asalkan tidak melewati batas jam malam."
Qu Fengxiao cemberut. "Jika ingatanku kembali, apa aku akan pergi dari sini?"
Wu Xiahai tersenyum penuh arti. "Benar."
"Meski aku tidak memberi pernyataan apa pun pada polisi?"
"Ya. Kasusmu akan berubah menjadi kasus orang hilang, dan kamu akan dikembalikan ke keluargamu. Tapi ... rasanya pasti agak aneh."
Karena pada awalnya, Qu Fengxiao ditemukan dalam kondisi memprihatinkan seperti habis dianiaya. Dia pucat seperti mayat. Meski tidak ada banyak luka, dia sepertinya sempat tertabrak mobil hingga memiliki luka lecet di lengannya.
Qu Fengxiao mengangguk, menyetujui cara berpikir Wu Xiahai. Dia datang dalam kondisi mengerikan, tidak masuk akal jika dia hanya hilang. Harus ada seseorang yang menjadi penyebabnya seperti percobaan pembunuhan, pembegalan, atau sebagainya. Itu juga sebab mengapa polisi berasumsi bahwa dia adalah korban kasus penculikan yang belakangan ini terjadi.
Memikirkan tentang kasus penculikan, Qu Fengxiao jadi penasaran penculikan macam apa yang membuat polisi harus bersusah payah menanganinya, bahkan belum ada keterangan yang lebih lengkap dan detail. Qu Fengxiao dinyatakan sebagai satu-satunya yang selamat dan mereka berharap Qu Fengxiao dapat memberitahu segalanya.
Sayangnya, kasus Qu Fengxiao berbeda jauh dari penculikan itu.
Qu Fengxiao juga tidak bisa mengatakannya sekarang. Apa dia harus membantu polisi memecahkan kasus ini sebagai bentuk penebusan atas kesalahpahaman yang terjadi?
"Jangan terlalu memikirkannya. Habiskan makananmu," ujar Wu Xiahai. Dia seperti telah memahami apa yang dipikirkan Qu Fengxiao.
Qu Fengxiao kembali ke dirinya seperti biasa dan makan dengan lahap.
Jika dipikirkan sekali lagi, ide ini cukup bagus. Mungkin, ini bisa jadi awal baginya untuk mencari jalan kembali ke Tiga Dunia. Selain itu, dia juga masih penasaran dengan motif dua monster aneh yang menyerangnya secara mendadak hari itu.
Ah, rumit sekali masalahnya. Dia juga masih harus memulihkan kekuatannya ke kondisi puncak agar bisa dengan mudah menjalankan semua rencananya.
***
Malam ini, Qu Fengxiao duduk di tepi jendela seperti biasa dan menulis beberapa hal baru yang ia temui. Dia akan mempelajari semua hal baru itu di internet besok, saat meminjam laptop atau komputer.
Di saat Qu Fengxiao sedang menulis dengan damai, sebuah cahaya merah gelap mendekat ke arahnya. Qu Fengxiao secara spontan mengambilnya. Cahaya merah itu berubah bentuk menjadi secarik kertas yang dilapisi sihir dan menuliskan beberapa kata dengan sendirinya.
"Aku setuju."
Senyum Qu Fengxiao melebar. Ini adalah surat yang ia tunggu-tunggu selama tiga hari terakhir. Huo Yuzheng sepertinya penasaran dengan asal-usulnya, sehingga menyetujui permintaannya.
Qu Fengxiao pun menuliskan surat balasan.
"Senang bekerja denganmu. Aku pasti akan memberi timbal balik yang sepadan. Karena kita akan bekerja sama, maukah bertemu di perpustakaan besok pagi?"
Qu Fengxiao mengirimkan surat sihir itu ke tujuan. Sihirnya akan melacak keberadaan aura Huo Yuzheng yang tersisa di surat kirimannya. Ketika kertas di tangannya hilang dalam cahaya biru, itu pasti akan terkirim.
Dan benar saja, balasannya langsung datang tidak sampai satu menit setelahnya. Cepat sekali.
"Baik."
Qu Fengxiao terkekeh. Pantas saja cepat, balasannya saja tidak sampai berjumlah total jari di satu tangan. Qu Fengxiao nyaris berpikir bahwa Huo Yuzheng ada di dekat sini jika dia membalas lebih panjang.
'Itu tidak mungkin, 'kan?'
To be continue