Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara
awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu
awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka
Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 kemarahan mama mertua
pov Naina
"Ma,kami sudah siap"ucap putra bungsu ku membuyarkan lamunanku
"eh tampanya mama,sudah siap rupanya.kakak sama abang mana?"tanyaku pada putra bungsuku itu
"tuh...."jawabnya lalu menunjuk pada ketiga kakaknya yang berjalan menuruni anak tangga
saya tersenyum pada mereka bertiga dan mereka membalas senyumanku dan itu adalah penyemangatku sehingga sampai hari ini saya masih bertahan dirumah ini yang bagaikan sangkar emas untukku
"pagi sayang "ucapku pada ketiga putraku itu saat mendekati ku
"pagi ma"jawab mereka bertiga lalu bergantian mencium pipiku
"sarapan dulu sayang "ucapku pada mereka
"tidak usah ma, Abang dan adik-adik kan bawa bekal ma"jawab putra sulungku
"iya sayang,ini bekal kalian "ucapku menyodorkan bekal pada keempat Putraku
saya sangat bersyukur memiliki mereka, karena mereka anak-anak yang penurut dan tidak banyak menuntut mungkin mereka paham apa yang mamanya alami
pernah sekali anak-anakku sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah namun mertua,suami dan adik iparku belum ada yang keluar dari kamarnya sedang waktu sudah menunjukkan pukul 06.30
Anak-anakku Takut terlambat kesekolah jadi saya berinisiatif untuk menyuruh mereka sarapan terlebih dahulu dan saat mereka baru menghabiskan sarapan mereka ibu mertua datang dan membentak mereka mengatakan pada cucunya anak-anak tidak mempunyai sopan santun dan menghinaku didepan mereka
dan sejak hari itu anak-anakku tidak ingin sarapan jika semua penghuni rumah belum ada yang sarapan
waktu itu azka si sulung masih kelas 4 Sd dan Attalaric kelas 2 Sd,Ali masih Tk dan sibungsu masih Usia Tiga tahun
setiap hari saya harus mengantarkan ketiga putraku sekolah dengan menggunakan sepeda motor matic kesayanganku yang ayah belikan saat saya datang kekota merantau untuk mencari pekerjaan
ibu mertua tidak mengizinkan anak-anakku diantar memakai mobilnya katanya anak-anakku dimanjakan
"sedari kecil anak-anak itu jangan diajarkan manja kesekolah saja mau diantar pakai mobil,kamu juga Naina siapa suruh punya banyak anak kan kamu sendiri yang repot mana laki-laki lagi semuanya "ucap mertuaku saat Saya meminta izin mengantarkan anak-anak kesekolah memakai mobil karena hari itu putra bungsuku badannya sedang hangat dan tidak mungkin juga dia ingin menjaga anakku barang sebentar
dan sejak saat itu saya tidak pernah lagi meminta izin meminta anak-anakku diantar pakai mobil kesekolah walau hujan sekali pun
suami dan ayah mertuaku ataupun adik iparku tidak pernah membela ku mereka hanya diam saja melihat semuanya
Adik iparku memang terlihat sangat cuek pada kami namun dia diam-diam sering memberikan uang jajan pada ke empat ponakanya
terkadang dia biasa juga memberikan saya uang jika dia sedang nginap dirumah maminya tapi adik iparku itu lebih memilih tinggal di kafenya
alasannya supaya lebih gampang mengontrol karyawannya dan tidak lelah harus bolak-balik rumah dan kafe yang memang jaraknya agak jauh dari kota tempat kami tinggal
namun saya tau dia merasa tidak nyaman tinggal dirumah ini karena dia juga sering dicuekin sama ibu mertua
"ini untuk apa dek?!"tanyaku pada Narendra adik ipar ku itu saat saya sedang repot di dapur menyiapkan makan malam
"tapi rend"Ucap
"tidak ada tapi-tapian kak,saya tau Kak Bara tidak pernah memberikan kakak uang kecuali uang belanja untuk keperluan rumah
jadi sekarang kakak ambil uang ini dan no Debat,ayo cepat simpan uang itu jangan sampai mami dan kak bara tau"ucap Narendra dan berlalu keluar dari dapur meninggalkan saya
dan saya pun segera memasukkan amplop berisi uang itu kedalam Katong dasterku yang entah berapa isinya
setelah selesai memasak makan malam saya segera masuk kedalam kamar untuk bersih-bersih karena mas Bara tidak suka jika saya berbau bumbu saat dia pulang kerja
tidak lupa saya memeriksa amplop yang diberikan adik iparku tadi dan ternyata dalam Amplop itu sekitar lima juta
dengan segera saya simpan uang itu ditempat yang aman besok pagi akan saya simpan dibank biar lebih aman saat pulang mengantarkan anak-anakku kesekolah
Adik iparku itu kadang pulang sekali sebulan bahkan pulang sekali Tiga bulan, saat adik iparku pulang pasti dia akan memberiku uang dan juga anak-anakku namun uang itu tidak pernah saya gunakan
setelah bersih-bersih Azan magrib berkumandang saya mendatangi anak-anakku untuk mengingatkan untuk sholat Maghrib dan sisulung selalu membimbing adiknya untuk sholat berjamaah dikamarnya terkadang saya pun ikut berjamaah bersama mereka
setelah sholat anak-anak saya ajak untuk makan di meja panjang yang ada dibelakang dekat ruangan loundry
mereka tidak saya suruh makan bersama nenek dan kakeknya juga ayahnya karena ibu mertuaku tidak suka jika anak-anakku makan bersama mereka katanya anak-anakku makanya seperti ibu nya yang orang kampung rusuh padahal anak-anakku selalu makan dengan tenang tanpa ada suara
anak-anakku pun tak pernah protes entah bagaimana sisulung memberikan pengertian kepada Adik-adiknya, Mas Bara juga tidak pernah mau lagi peduli dengan kami terserah kami mau makan dimana mas Bara tidak pernah melarang kami bahkan dia terkesan membiarkan entah apa yang dikatakan ibu mertua pada Putranya itu
...****************...
ke esokan Harinya seperti biasa saya bangun sebelum sholat subuh dan langsung berkutat didapur mengolah bahan masakan untuk sarapan pagi
namun entah mengapa akhir-akhir ini tumbuhku terasa gampang lelah
walaupun badanku terasa tidak enak namun tetap saja kupaksakan untuk mengerjakan semuanya pekerjaan rumah mulai memasak, mencuci dan membersihkan seluruh rumah mewah ini , juga menyiram bunga-bunga kesayangan ibu mertua dan belanja kepasar
namun jika hari libur seperti ini anak-anakku sering membantuku menyelesaikan pekerjaan rumah seperti menyapu,mengepel dan menyiram bunga-bunga ibu mertua
namun sebelum semua penghuni rumah terbangun saya sudah menyiapkan sarapan untuk anak-anakku karena saya tidak ingin mereka bekerja dengan perut yang kosong
"Abang panggil Adik-adiknya dulu untuk sarapan sayang biar nanti enak saat membantu mama bersih-bersih "ucapku pada sisulung
"iya ma"lalu beranjak memanggil Adik-adiknya
tak berselang beberapa lama anak-anakku sudah duduk rapi di meja panjang ditempat kami berlima biasa makan bersama
hari ini saya hanya memasak untuk anak-anakku nasi goreng dan telur ceplok saja namun beda dengan menu sarapan ibu mertua dan keluarganya saya memasak nasi goreng seafood kesukaan mereka semua dan juga ayam goreng kecap
selesai makan saya mencuci piring bekas anak-anak makan sedangkan mereka berbagi tugas
sisulung menyapu lantai dan mengepel, sedangkan ketiga adiknya berada dihalaman depan untuk mencabut rumput,menyapu dan menyiram bunga-bunga
hatiku terkadang teriris melihat anak-anakku seperti anak-anak babu yang numpang tinggal dirumah majikannya padahal mereka katurunan keluarga ini namun mereka tidak ada yang peduli termasuk ayah kandung mereka
tak terasa air mataku menetes
"mama hiks hiks hiks "tiba-tiba sibungsu datang kepadaku dalam keadaan menangis
"kamu kenapa sayang?! bagian mana yang terluka,coba mama lihat "tanyaku khawatir
sibungsu hanya menggeleng namun tetap menangis
"kak adek kenapa nak?!"tanyaku pada Atta dan ali yang mengikuti adiknya
"adek tadi tidak sengaja menyenggol pot bunga kesayangan oma dan pot bunga itu pecah "ucap putra keduaku dengan wajah sedihnya begitu pun dengan ali mungkin saja mereka kasihan pada adiknya
"tidak apa-apa Sayang nanti mama yang menjelaskan pada oma"ucapku lembut
"iya ma "jawab mereka lemah
"ayo sayang kalian ajak adek untuk bersih-bersih,mama mau bereskan dulu pot bunga oma"ucap ku ketiga anakku itu mengangguk dan tak perlu menyuruh mereka dua kali mereka melakukan yang kuperintahkan
"adek kenapa ma?!" tanya azka mendekatiku setelah pekerjaannya selesai
"tadi adek katanya tidak sengaja menyenggol pot bunga kesayangan oma dan pot bunga itu pecah "ucapku menjelaskan pada azka
"apa !!!!????" suara mama mertua begitu melengking yang tiba-tiba datang,saya dan Azka terlonjak kaget untung azka tidak mendang ember berisi air bekas pel
mama mertua berkacak pinggang dengan mata melotot menatap kami berdua dan saya yakin ketiga anakku gemetaran didalam kamarnya saat mendengar teriakan Omanya