Mendapat kabar akan kematian kekasihnya membuat Lucy Hart hancur. Dunianya mendadak gelap, dia jatuh ke dasar yang paling dalam namun seseorang, menariknya dari tempat gelap itu. Jared Levin, adalah sahabat baik kekasih Lucy. Dia telah bersumpah pada Daniel untuk menjaga dan mencintai Lucy. Dia selalu ada untuk Lucy bahkan ketika Lucy mengalami kecelakaan yang membuatnya mengalami kelumpuhan, Jared selalu ada untuknya. Dapatkah Lucy melihat ketulusan Jared dan melupakan kekasihnya yang telah pergi dan ketika Jared memutuskan kembali ke Amerika, apakah Lucy akan mencegahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akan Cacat Seumur Hidup
Jared telah kembali sambil membawa makanan untuk Lucy. Dia berdiri cukup jauh dan membelakangi Lucy karena saat itu Lucy sedang mengganti pakaian dibantu oleh seorang perawat.
Lucy tidak bisa menggerakkan kakinya yang dipasangi oleh gips. Dia benar-benar tidak berdaya karena keadaan kedua kakinya itu. Seharusnya lampu sorot itu langsung menimpa kepalanya saja, mungkin dengan begitu dia akan langsung mati.
Perawat itu pergi setelah selesai membantunya. Pada saat itu barulah Jared menghampiri dirinya.
Lucy menatapnya tajam. Pria itu tetap saja tidak mau pergi padahal dia sudah mengusir sedemikian rupa. Apa Jared tidak melihat keadaannya saat ini? Dia akan menjadi beban dan mempersulit pria itu di kemudian hari.
“Kenapa kau masih saja datang, Jared!” Padahal dia berharap Jared tidak kembali lagi supaya dia tidak merepotkan pria itu.
“Apa yang kau harapkan, Lucy? Apa kau pikir aku akan pergi begitu saja meninggalkan dirimu?”
“Bukankah seharusnya kau melakukan hal itu?”
“Tidak. Aku masih memiliki waktu beberapa hari di sini dan aku ingin kau mengambil keputusan yang tepat,” sebuah kursi ditarik, Jared duduk di sampingnya.
“Aku sudah mengambil keputusan. Aku tidak mau pergi bersama denganmu ke Amerika jadi pergilah sekarang!”
“Jangan keras kepala, aku tidak terima keputusanmu!”
“Kenapa?” Lucy benar-benar tak mengerti dengan apa yang dipikirkan oleh pria itu. Padahal Jared bisa pergi tanpa perlu banyak bertanya.
“Sudah aku katakan, aku memiliki waktu beberapa hari jadi aku akan membiarkan kau mengambil keputusan dengan baik.”
“Berhentilah merepotkan dirimu, Jared. Janjimu dengan Daniel sudah cukup merepotkan dan sekarang jangan merepotkan dirimu lebih jauh daripada ini.”
“Aku tidak merasa direpotkan, Lucy. Seandainya aku merasa seperti itu, aku tidak keberatan!”
“Ayolah. Bisakah kau tidak membohongi dirimu sendiri?”
“Apa maksud perkataanmu itu?” Jared memandangnya dengan lekat.
“Kau lihat keadaanku, Jared. Aku baru saja berbicara dengan perawat itu dan dia berkata kemungkinan besar kedua kakiku tidak akan sembuh dan kemungkinan besar aku akan mengalami kelumpuhan untuk seumur hidupku. Jika kau masih bersikeras membawa aku ke Amerika, bukankah kau akan merepotkan dirimu untuk seumur hidup hanya untuk merawat wanita lumpuh seperti aku?”
Jared memandanginya dalam diam. Dia tahu itu karena dia telah berbicara dengan dokter yang menangani Lucy. Kedua kaki Lucy kemungkinan sulit disembuhkan karena cedera fatal yang dia dapatkan akibat tertimpa lampu yang begitu berat.
Dia sudah divonis akan mengalami kelumpuhan untuk seumur hidup dan dia sudah tahu itu tanpa perlu Lucy beri tahu.
“Pergilah, Jared. Aku tidak ingin merepotkan dirimu. Banyak wanita yang lebih pantas untukmu dan aku yakin, Daniel akan mengerti setelah melihat keadaanku ini.”
“Bagaimana jika aku tidak mau pergi, Lucy?” Makanan yang dia bawa dikeluarkan. Itu hanya sebuah puding. Dia membelikannya karena dia yakin makanan manis dapat menenangkan perasaan.
“Kau mengatai aku keras kepala tapi lihatlah, kaulah yang keras kepala dibandingkan aku!” Dia sudah mengatakan keadaannya supaya Jared pergi dan tidak merepotkan diri dengan wanita cacat seperti dirinya tapi kenapa pria itu tidak juga mau mengerti?
Siapa yang keras kepala sekarang. Dia atau Jared?
“Makan ini, untuk menenangkan perasaanmu,” puding itu diberikan kepada Lucy.
“Aku sedang serius, Jared. Singkirkan itu karena aku tidak menginginkannya!”
“Hm,”Jawaban Jared benar-benar membuat Lucy kesal.
“Aku benar-benar tidak tahu apa yang kau pikirkan saat ini tapi kau harus melihatnya dengan mata terbuka. Kedua kakiku ini,” Lucy menepuk pahanya, “Sudah tidak bisa disembuhkan lagi!” Ucapnya lagi.
“Lalu?” Jared yang sudah tahu justru tampak acuh tak acuh.
“Apanya yang lalu? Segera tinggalkan wanita cacat ini dan kembalilah ke Amerika. Selamatkan hidupmu supaya kau tidak merepotkan diri untuk seumur hidupmu hanya untuk merawat wanita cacat seperti aku!”
“Apa hanya itu saja?”
“Hah?” Mulut Lucy menganga. Apa Jared tidak mengerti dengan apa yang dia ucapkan?
“Aku tidak keberatan sama sekali, Lucy. Aku memiliki banyak uang yang tidak akan pernah habis. Aku bisa membelikan kursi roda terbaik yang pernah ada. Aku pun akan mencari dokter terbaik untuk menyembuhkan kakimu.”
“Apa kau tidak bisa mendengarnya? Kedua kakiku tidak bisa disembuhkan lagi!” Dia tidak mengerti, benar-benar tidak mengerti. Padahal sudah jelas dia mengatakan bahwa dia akan mengalami kelumpuhan untuk seumur hidup tapi kenapa Jared seperti tidak percaya?
“Itu belum pasti, bukan? Hanya perkataan satu orang dokter belum tentu membuktikan jika kau akan cacat seumur hidup. Kembali denganku. Sudah aku katakan akan mencarikan dokter terbaik yang pernah ada untuk menyembuhkan kedua kakimu.”
“Aku kehabisan kata-kata!” Lucy menyambar puding yang ada di tangan Jared dan menikmatinya. Rasa manis dari puding itu membuatnya merasa sedikit waras.
Jika dia berdebat terlalu lama dengan pria itu, kemungkinan tidak saja kakinya yang tak akan sembuh tapi dia juga akan berakhir di rumah sakit jiwa.
“Tidak perlu terburu-buru, masih ada banyak!” Ucap Jared karena Lucy menikmati puding itu dengan terburu-buru.
“Berikan. Aku benar-benar butuh gula!” Lucy kembali menyambar puding yang diberikan oleh Jared.
“Apa kau benar-benar tidak mau pergi?”
“Tidak, tanpa dirimu!”
“Kau benar-benar pria paling aneh yang pernah aku temui!”
“Percayalah padaku, Lucy. Sekali laki-laki telah memutuskan, maka keputusan itu sulit berubah.”
“Terserah kau saja!” Lucy berbaring, tapi dia masih belum puas berdebat.
“Aku akan menjadi cacat untuk seumur hidup, Jared,” ucapnya lagi.
“Aku tidak mempermasalahkannya!”
“Tapi ini masalah buatku. Aku tidak ingin merepotkan. Apa kau tidak mengerti?”
“Dan aku tidak keberatan direpotkan olehmu. Apa kau tidak mengerti?”
Lucy menatapnya tajam. Kenapa perkataannya justru dibalikkan?
“Tidak perlu banyak berpikir, Lucy. Aku tidak keberatan meskipun kau cacat dan percayalah padaku, kedua kakimu pasti bisa disembuhkan.”
Lucy berpaling, lebih baik dia diam. Dia yakin pria itu pasti akan bosan dan tidak akan tahan dengan wanita cacat sepertinya cepat atau lambat.
semoga Lucy bangkit dr keterpurukannya n belajar dg cepat agar Lucy tidak menjadi kelemahan utk Jared
semoga Jared bs mencarikan dokter terbaik utk menyembuhkan kaki Lucy agar Mikail TDK mengganggu Lucy
cepat amat info Jared sdh kembali.
klu Mikail tau bhw wanita yg di cintai Jared cacat, Mikail bs gede rasa nih 🤔
Jared keren sdh mengultimatum dulu kpd semua anak buahnya jgn pernah melukai hati Lucy klu smpe melukai hati Lucy di DO jd pelayan Jared 👍