NovelToon NovelToon
'Istri Kontrak Sang Milyader'

'Istri Kontrak Sang Milyader'

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: VHY__

'Xannia Clowin'
Gadis cantik berusia 22 tahun yang selama menjalani hidup baru kali ini dia mengetahui pengkhianatan sang ayah kepada ibunya .
Sejak Xannia berusia 2 tahun ternyata sang ayah sudah menikah lagi bahkan wanita itu sedang mengandung anaknya.
Awal mula terbongkar pengkhianatan ayahnya itu ketika sorang gadis yang tak jauh beda dari usia xannia datang,gadis itu langsung menemui ibu Xannia dan mengaku sebagai anak dari istri kedua suaminya,
semenjak kejadia itu ibu xannia sering sakit-sakitan dan 5 bulan kemudian sang ibu meninggal dunia.
Dari kejadian itu menimbulkan rasa dendam dan sakit hati Xannia kepada ayah dan kelurga istri keduanya,sehingga Xannia bertekat membalaskan dendam atas rasa sakit dan pengkhiantan ayahnya yang sampai membuat ibunya tiada,bahkan dia rela menjadi istri kontrak miliader yang ingin memiliki keturunan , dan dari situlah Xannia ingin memanfaatkan pria itu untuk membalaskan dendamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VHY__, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

    Xannia terbangun dari tidurnya karna merasakan hangatnya sinar mentari yang masuk melalui sela-sela jendelanya.

Mata indah itu beberapa kali mengerjap guna menyesuaikan cahaya.

Xannia bangun dari tidurnya dan meregangkan otot-otot tubuhnya yang kaku.

Gadis cantik itu berjalan kearah kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

lima belas menit kemudian Xannia keluar dari kamar mandi dan berjalan kearah lemari.

      Dia memilih pakaian yang akan dikenakannya untuk pergi bekerja hari ini, dan pilihannya jatuh pada stelan kerja formal berwarna biru muda dengan heels berwarna hitam.

Setelah semuanya sudah siap, Xannia mengambil kunci mobilnya yang ada di dalam laci.

Dia berjalan keluar dari unit apartemennya.

"Key?" panggil Xannia saat melihat gadis Asia itu yang baru saja menutup pintu apartement miliknya.

"Ayo kita pergi bersama," ujar Xannia.

"Kau terlihat lebih baik hari ini," ucap Kay yang berjalan di samping Xannia

"Benarkah?" sahut Xannia.

Kay mengangguk dan tersenyum.

"Aku senang melihatmu seperti ini," kata Kay.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju lift yang akan langsung membawa mereka ke basement.

     Xannia menyalakan mesin mobilnya setelah mereka masuk kedalam mobil miliknya.Xannia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan apartemennya.

"Kita mampir sebentar ke cafe, aku ingin membeli kopi," ujar Xannia.

"Baiklah," sahut Kay.

Xannia meminggirkan mobilnya dan memarkirkannya di depan cafe yang sudah buka.

"Kau mau menitip sesuatu?" tanya Xannia pada Kay.

"Tidak, aku sudah sarapan tadi," jawab Kay.

"Baiklah," sahut Xannia dan keluar dari dalam mobil.

Setelah masuk kedalam cafe, Xannia memesan kopi beserta makanannya.

     Sembari menunggu pesanannya siap, Xannia menunggu di dekat jendela sambil melihat orang-orang yang berlalu lalang.

Setelah namanya di panggil oleh pegawai cafe, Xannia membayar pesanannya dan berjalan keluar cafe.

Xannia masuk kedalam mobilnya dan meminta tolong Kay untuk memegang kopi dan makanannya sebentar.

Gadis cantik itu kembali melajukan mobilnya dengan sebelah tangan yang memegang makanan.

     "Kudengar divisi-mu akan melakukan kunjungan ke hotel milik tuan Davendra yang ada di Las Vegas," ujar Xannia.

"Yah ... Dan aku harus ikut," sahut Kay dengan malas.

      "Hey ... Kenapa dengan wajahmu itu, bukankah bagus? Kau bisa sekalian jalan-jalan," ucap Xannia setelah menelan makanannya.

"Kau tahu sendiri kan? Las Vegas terkenal dengan apanya? Dunia malam," jawab Kay.

"Sekali-kali keluarlah Kay, kau juga harus perlu hiburan," timpal Xannia.

"Kau berbicara seperti itu padaku? Padahal kau sendiri juga belum pernah masuk ke tempat seperti itu," ejek Kay.

"Hey ... Aku sudah pernah masuk ke bar asal kau tahu," sahut Xannia diiringi dengan kekehan.

      Hingga tak lama kemudian mobil yang di kemudikan oleh Xannia sudah memasuki area perusahaan, Xannia melajukan mobilnya menuju basement.

Setelah memarkirkan mobilnya, mereka pun keluar dari dalam mobil dan berjalan menuju lobby perusahaan.

"Kak Xannia," terdengar suara perempuan yang memanggil nama Xannia.

Xannia membalikan tubuhnya dan melihat Maria yang berdiri di hadapannya sambil menyunggingkan bibirnya.

Wajah Xannia seketika berubah masam dan dingin setelah dia tahu siapa yang baru saja memanggilnya.

Ingin sekali Xannia melempar cup kopi yang dia pegang pada wajah yang selalu tersenyum padanya.

"Kayy, kau duluan saja," ujar Xannia pada Kay.

     Kay menganggukkan kepalanya dan meninggalkan Xannia berdua dengan perempuan itu di depan lobby perusahaan.

Perempuan itu hendak memeluk Xannia. Tapi xannia langsung menepisnya.

"Kita tidak sedekat itu hingga kau bisa memelukku," ujar xannia dengan sinis.

Wajah Maria seketika berubah menjadi sendu setelah mendapat penolakan dari Xannia.

"Apa kakak masih marah padaku?" tanya Maria sendu.

"Aku minta maafkan karna kecerobohanku membuat mommy Amanda--"

"Jangan pernah menyebut mommy pada ibuku ," ucap Xannia tak suka.

       "Kemarin Arsen kerumah dan bicara pda daddy kalau dia ingin memutuskan hubungannya dengan kakak dan mengakui hubungan kami di depan daddy. Tapi, daddy tak setuju dan malah berencana untuk menjodohkan aku dengan tuan Maverick," ujar Maria.

"Dan aku akan menerima perjodohan yang akan daddy buat, walau aku harus mengorbankan cintaku pada Arsen, aku rela mengalah demi kakak," pungkas Maria.

"Apa kau sudah selesai bicara?" tutur Xannia terlihat tak perduli.

"Kau pikir aku perduli tentang apa yang kau lakukan? Kau ingin Arsen? Ambil saja, kalau perlu kau nikahi dua-duanya," ujar Xannia menatap Maria dingin.

Pandangan mata Maria mulai berkaca-kaca.

    "Aku sudah mengalah demi kakak dan menerima perjodohan dari daddy agar kakak bisa bersama Arsen," isak Maria dan berbicara dengan nada suara yang lebih keras.

Dan hal itu menjadi tontonan bagi pegawai lain yang tak sengaja lewat di dekat mereka.

"Pergilah dari sini, kau mempermalukan dirimu sendiri," kata Xannia memicingkan matanya.

"Kenapa kakak mengusirku? Aku datang kesini karna ingin memberikan sarapan untuk tuan Maverick," ujar Maria.

"Kau gila, bicaramu tak jelas," kata Xannia dan berlalu begitu saja dari hadapan Maria.

Megan mengeratkan pegangannya pada paper bag yang dia bawa dan menatap tajam punggung Xannia yang berjalan menjauhinya.

      "Lihat saja nanti jika aku sudah menikah dengan Maverick, aku akan menyuruhnya untuk menendangmu dari perusahaan ini," gumam Maria pelan sangat pelan, hingga tidak ada satu orang pun yang mendengarnya.

"Jadi, pria tua itu berencana untuk menjodohkan anaknya dengan Maverick? Dia berusaha terlalu keras agar aku keluar dari perusahaan ini," gumam Xannia yang sudah memasuki lift.

'Kita lihat, siapa yang akan menikah lebih dulu,' batin Xannia sambil menampilkan senyum miringnya.

Ting

Xannia keluar dari dalam lift setelah pintu lift itu terbuka.

Dia berjalan menyusuri lorong hingga sampai di ruang kerjanya.

Xannia mendudukan dirinya di kursi kerjanya dan menyalakan komputer yang ada di depannya.

"Xann ..." panggil Airin, teman kerja Xannia.

"Iya?" sahut Xannia dan menatap wanita yang ada di hadapannya.

"Nanti malam aku dan Cia akan ke club, kau mau ikut?" ajak Airin.

"Club mana?" tanya Xannia.

"Club milik tuan Davendra, bukankah boss kita itu memiliki club besar? Kebetulan kekasih Cia bekerja disana," sahut Airin.

Xannia terlihat menimbang-nimbang ajakan Airin.

"Baiklah, aku akan ikut," ujar Xannia akhirnya.

"Itu bagus, kita akan berangkat dari rumahku dan akan bertemu Cia di club. Jadi, kau tak usah pulang ke rumahmu malam ini," sahut Airin senang.

Xannia kembali melanjutkan pekerjaannya setelah berbicara dengan Airin.

Gadis cantik itu terlihat fokus dengan layar komputer di depannya.

"Xannia," terdengar suara pria yang memanggil namanya.

"Ada apa Zean?" tanya Xannia dan melihat pria itu.

"Bisakah kau membantuku? Tolong fotocopy-kan ini, aku harus menyerahkan ini pada tuan Joe," ujar Zean.

"Baiklah," sahut Xannia dengan mengambil lembaran itu dari tangan pria itu.

"Terima kasih Xann," kata Zean.

Xannia keluar dari ruang kerjanya dan berjalan kearah tempat fotocopy yang memang ada di perusahaan itu.

Setelah selesai Xannia kembali lagi ke ruangannya dan menaruh kertas-kertas itu dia atas meja kerja Zean.

"Dimana Zean?" tanya Xannia pada Airin.

"Tuan Joe menyuruhnya untuk keruangan tuan Davendra," jawab Airin.

Xannia hanya mengangguk dan kembali lagi kemejanya.

Pukul empat sore Xannia baru saja menyelesaikan pekerjaannya.

"Ini masih sore, kita akan kemana dulu?" tanya Xannia pada Airin.

"Bagaimana kalau kita ke mall dulu? Ada yang ingin aku beli," jawab Airin

"Oke ... " Sahut Xannia.

      Xannia mengirim pesan pada Kay dan memberi tahu temannya itu kalau dia akan pergi dengan Airin, karna tadi mereka berangkat ke perusahaan bersama.Xannia membereskan meja kerjanya dan mematikan komputernya, setelah memindahkan salinan pekerjaannya ke laptop miliknya.

Bersambung.........

1
Kem mlem 🍨🍨🍨
Berakhir dengan senyuman dan hati yang penuh. 😊
Hopi Berry
Salah satu cerita terbaik yang pernah aku baca, terimakasih thor❤️
lyaa
Mesti dibaca ulang!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!