Alea dan Radit baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, keesokan harinya Radit ditugaskan keluar kota. Siapa sangka kepulangan Radit dari luar kota merubah kebahagiaan Alea menjadi air mata.
Radit meminta Alea untuk membantu membiayai kebutuhan rumah tangga mereka dan juga membantu membiayai hidup ibu Radit yang belum lama ini menjada, dengan alasan usaha yang dia jalani sedang dalam masalah dan Radit hanya mengandalkan gajinya sebagai pegawai negeri.
Alea yang memiliki peghasilan tidak keberatan membantu sang suami. Tanpa Alea tahu, jika sebenarnya Radit telah menduakan Alea dengan Hana, teman satu kantornya.
Radit berubah menjadi suami yang dingin, menimbulkan kecurigaan bagi Alea.
Alea mencari tahu penyebab Radit berubah, Alea akhirnya menemukan fakta jika Radit menduakan cintanya.
Apa yang akan dilakukan Alea setelah tahu Radit berselingkuh?
Yuk ikuti ceritanya di Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku menjadi Kaya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Dirumahkan
Sudah dua hari Radit tidak masuk bekerja, dua hari juga dia hanya berdiam diri dirumah orang tuanya. Setelah menyadarai dirinya diusir oleh Alea dari rumah mereka, Radit memilih pulang ke rumah orang tuanya.
Awalnya Radit berbohong pada sang mama tentang kehadirannya di rumah orang tuanya itu, melihat sang mama hanya diam Radit mengira sang mama percaya padanya. Sayangnya apa yang disangkakan Radit salah, dia terkejut saat melihat dua koper yang sangat dia kenali warna dan bentuknya ada dikamarnya. Siapa lagi kalau bukan Alea yang mengirimkan koper itu kerumah orang tuanya, dan diamnya sang mama karena wanita yang melahirkannya itu marah dan kecewa padanya.
"ALEA." nama itu Radit sebutkan sambil mengepalkan tangannya.
Radit tidak akan melepaskan Alea begitu saja, dia akan melakukan apapun agar Alea kembali padanya dan juga kembali mengambil alih rumah yang kini dimiliki Alea. Rumah mewah itu dia bangun dari uang pemberian sang kakek sebagai warisan untuknya, Radit tidak rela Alea menikmati kekayaan itu seorang diri.
Tidak seperti Radit yang berdiam diri dirumah untuk berpikir, memikirkan cara bagaimana Alea bisa kembali menerimanya. Hana melakukan hal sebaliknya, dia bolos bekerja karena ingin menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. Wanita selingkuhannya itu tidak peduli pada Radit yang kini memiliki masalah dengan Alea karena dirinya. Dia memiliki keyakinan Radit akan kembali padanya, terlebih lagi Radit dan Alea tahu saat ini dia sedang mengandung anak Radit.
"Kalian berdua diminta menghadap pak Bimo." beritahu Toro rekan satu divisi Radit dan Hana pada keduanya.
"Ada apa?" tanya Radit.
Toro menaikkan kedua bahunya menjawab pertanyaan Radit, dia tidak tahu untuk apa keduanya di panggil dan diminta menghadap pimpinan mereka. Dia hanya dimintai tolong Deri untuk menyampaikan pesan pada Radit dan Hana.
"Kalian tahu mengapa di panggil menghadap saya?" tanya pak Bimo.
"Tahu Pak. Saya tidak masuk tanpa keterangan" jawab Radit yakin, karena menurutnya hanya itu kesalahan yang dia lakukan.
"Anda?" tanya pak Bimo menunjuk pada Hana.
"Sama Pak, saya juga tidak masuk tanpa keerangan." jawab Hana.
"Bisa jelaskan mengapa?" tanya pak Bimo lagi.
"Sakit Pak." jawab Radit dan Hana bersamaan.
"Kompak sekali kalian, seperti orang yang sehati saja" ucap pak Bimo menyidir keduanya.
Radit dan Hana sama-sama diam, tidak berani menjawab sindiran pak Bimo.
"Itu salah satunya, tapi ada yang lebih penting dari ketidak disiplinan kalian yang tidak masuk bekerja tanpa keterangan." jelas pak Bimo sambil memandang Radit dan Hana bergantian.
"Ada masalah lain yang menjadi perhatian saya, ini terkait nama baik lembaga, juga nama baik pegawai yang di tugaskan di lembaga ini." jelas pak Bimo.
"Saya menerima laporan, kalian berdua sudah berbuat yang tidak pantas dan merusak nama baik lembaga."
"Berbuat tidak pantas seperti apa Pak?" tanya Radit.
"Tentang hubungan asmara kalian."
"Itu tidak benar Pak." sangah Hana.
"Benar itu Pak Radit?"
"Benar Pak, kami hanya rekan kerja tidak lebih dari itu." jawab Radit.
"Tapi ada yang melaporkan pada saya, jika kalian..."
"Apa saya salah kalau suka dengan rekan kerja saya, Pak?" tanya Hana memotong ucapan pak Bimo.
"Tidak salah jika pak Radit belum berkeluarga, dan menjadi salah karena pak Radit sudah memiliki istri. Terlebih lagi kalian melakukan hal yang tidak pantas itu di kantor ini." tegas pak Bimo.
"Kami tidak pernah melakukan hal yang tidak baik di kantor ini, Pak." jawab Hana lagi.
"Siapa yang menyebarkan isu ini, mereka pasti orang-orang yang tidak suka pada kami." lanjut Hana jawabannya.
"Ini bukan isu, tapi laporan dari seseorang. Bahkan saya jamin, pegawai yang lain tidak tahu masalah ini." terang pak Bimo.
"Siapa yang melaporkan kami, Pak?" tanya Radit yang akhir kembali bersuara.
"Saya tahu, pasti pak Deri yang melaporkan ini." sahut Hana.
"Mengapa anda menuduh beliau?"
Hana diam, dia tidak tahu harus menjawab apa. Tidak mungkin dia menjelaskan kejadian di apartemen yang membuat dia menuduh Deri.
"Apa istri saya Pak?" tebak Radit. Jika bukan Deri siapa lagi yang tahu masalahnya berselingkuh denga Hana kalau bukan Alea.
Seberani itukah Alea membuka aibnya pada orang lain. Radit kenal Alea, dia tipe orang yang tidak suka mencari masalah dengan orang lain. Sayangnya Radit tidak memahami Alea jika dalam keadaan tersakiti, istrinya itu bisa melakukan apa saja yang tidak bisa Radit sangkakan.
"Jika iya bagaimana Pak Radit? Bisa anda jelaskan."
"Ini hanya salah paham, Pak. Akhir-akhir ini hubungan kami memang tidak terlalu baik, tapi bukan berarti saya memiliki hubungan terlarang dengan rekan kerja saya." ucap Radit memberikan pembelaan.
"Benar itu Pak. Istri pak Radit memang cemburu pada saya, karena kami berdua akhir-akhir ini sering bersama. Tapi itu karena ada proyek yang sedang kami kerjakan berdua, tidak lebih dari itu." tambah Hana pembelaan Radit.
"Bagaimana dengan foto-foto ini?" tanya pak Bimo sambil memberikan bukti yang Alea serahkan dua hari yang lalu.
Melihat foto Hana yang merangkul lengannya di percetakan, serta foto mereka sedang berpangutan didepan pintu apartemen, membuat Radit mengerti dan menyadari, Alea sudah mengetahui perselingkuhannya dengan Hana sejak lama.
Ketenangan emosi yang dimiliki Alea mengelabui Radit, menganggap istrinya itu bisa dia bodohi dan bohongi selamanya. Tapi lihatlah sekarang. Siapa yang membohongi dan dibohongi? Alea bahkan membuatnya menyerahkan rumah mewah mereka menjadi milik Alea dengan suka rela.
Istrinya benar-benar cerdas untuk memiskinkannya, bahkan sekarang Alea berani melaporkan perbuatan Radit kekantor. Sungguh Radit tidak pernah menyangka dia bisa berada di posisi saat ini, hanya karena tergoda rayuan Hana yang memabukannya. Alea benar, dia harus membayar mahal hanya untuk bersenang-senang.
Melihat dua orang yang menyakiti Alea, Deri memberikan tatapan tajam dan wajah dinginya. Sekedar untuk mengingatkan keduanya, mereka memiliki kesalahan yang tidak mudah untuk di maafkan. Deri yang juga di panggil untuk menghadap orang nomor satu di tempatnya bekerja itu, terpaksa harus bertemu dengan Radit dan Hana. Dua orang yang sejak tadi dia hindari, karena itu juga dia meminta tolong Toro yang menyampaikan pesan dari pak Bimo pada Radit dan Hana. Dia belum bisa bersikap seolah-olah tidak ada masalah diantara mereka.
"Bisa jelaskan kesalahan kedua anggota tim anda Pak Deri." ucap pak Bimo setelah Deri ikut duduk di hadapannya.
"Bisa Pak." jawab Deri degan yakin.
"Mereka sudah melakukan perbuatan asusila di kantor ini, dengan melakukan hubungan suami istri di ruang kesehatan. Hal yang tidak pantas dilakukan oleh seorang pegawai pemerintahan, apapun jabatan dan pangkatnya" jawab dan jelas Deri.
Radit terkejut, dia langsung melihat Deri. Tidak pernah terpikirkan dan menyangka, Deri mengetahui perbuatannya dan Hana sampai sejauh itu. Radit mengira Deri hanya tahu kejadian di apartemen saja.
Jika Deri tahu kejadian itu, tidak mungkin Alea tidak mengetahuinya, bukan? Pertanyaan itu hadir di dalam benak Radit. Itu berarti bukan pertama kali Alea melihatnya bersetubuh dengan Hana.
Radit hanya bisa diam terpaku, dia tidak bisa membatah apa yang di jelaskan Deri, semua itu benar adanya. Tapi tidak dengan Hana.
"Itu hanya tuduhan Pak Deri saja, mana buktinya?" tantang Hana.
"Bapak melakukan ini pasti karena permintaan istri pak Radit, kan." lanjut Hana menuduh Deri.
"Anda butuh bukti, Bu Hana?" Deri balik menantang Hana.
"Tentu saja. Saya tidak terima dituduh begitu saja tanpa bukti."
"Saya punya buktinya. Apa anda siap?" jawab Deri sambil tersenyum sinis pada Radit dan Hana.
"Bisa saya tampilkan di layar untuk kita saksikan bersama, Pak?" pinta Radit pada pak Bimo.
Melihat bukti video yang ditayangkan Deri meski hanya hitungan detik, tapi jelas mengambarkan perbuatan yang sedang mereka lakukan. Hana dan Radit tidak bisa lagi membatah, mereka harus menerima keputusan yang diberikan. Menyesalkah Radit?
"Kalian berdua saya rumahkan sampai menerima keputusan dari pusat." ucap pak Bimo pada Radit dan Hana.
Berbeda dengan Radit yang harus meratapi nasibnya, Alea kini kembali menata hatinya untuk menjalani hidupnya lebih baik lagi. Berusaha menyibukkan diri dengan pekerjaan, itu yang dipilih Alea dari pada memikirkan yang tidak perlu lagi dia pikirkan.
"Alea kamu bisa" gumam Alea menyemangati dirinya sendiri.
Dia siap untuk menyandang status janda dari pada harus bertahan dengan Radit yang sudah meyakitinya. Alea tidak akan kembali pada laki-laki itu, dia tidak ingin terluka lagi. Sebab cinta yang dulu Alea miliki untuk Radit hilang sudah, yang tersisa kini hanyalah pilu akibat luka yang ditorehkannya. Alea pun sudah tidak lagi merindukan kehadiran Radit disisinya, yang dia ingin Radit pergi menjauh.
Lalu siapa yang Alea rindukan kehadirannya sekarang?
...💔💔💔...
...Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya...