NovelToon NovelToon
Istriku Ternyata Kuyang

Istriku Ternyata Kuyang

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Amak Tanah

Kisah ini menceritakan tentang perantauan ku ke Kalimantan dan bertemu dengan seseorang perempuan yang ternyata perempuan itu menganut ilmu hitam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amak Tanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Tok...tok...tok... Terdengar pintu di ketuk dari arah luar, bagas pun bergegas beranjak dari sofa dan menuju ke meja kerjanya dan duduk kembali.

"Iya masuk" ucap Bagas, pintu pun terbuka Susi pun masuk ke dalam dan menghampiri Bagas

"Pak Bagas, bapak dipanggil pak Samidi di ruangannya" ucap Susi yang menyampaikan pesan dari pak Samidi untuk Bagas.

"Iya sus, nanti saya ke sana" ucap Bagas lagi

"Yasudah pak saya permisi dulu" ucap Siti, kemudian ia meninggalkan ruangan Bagas. Bagas pun menemui pak Samidi yang sudah menunggu di ruangannya.

Tok...tok...tok Bagas mengetuk pintu ruangan pak Samidi,

"Iya masuk" ucap pak Samidi dari dalam ruangannya, Bagas pun membuka pintu lalu ia menuju meja pak Samidi.

"Bapak memanggil saya?" Tanya Bagas

"Iya pak Bagas, ini saya mau minta kamu untuk bikin ulang laporan bulan ini saya lihat masih ada beberapa yang keliru" ucap pak Samidi

"Baik pak" ucap Bagas lagi

"Tolong kamu salin dulu filenya ya" ujar pak Samidi lagi

"Iya pak" ucap Bagas kemudian ia mengeluarkan flashdisk dari sakunya lalu mulai menyalin file yang diperlukan, setelah selesai ia pun memutuskan untuk kembali ke ruangannya.

"Kalau begitu saya permisi dulu ya pak mau langsung mengerjakannya" ucap Bagas kemudian

"Oo iya silahkan pak Bagas" ucap pak Samidi, Bagas pun beranjak dari ruangan pak Samidi lalu ia segera menuju ke ruangan nya. Setibanya di sana ia pun mulai melakukan pekerjaan yang di minta oleh pak Samidi tadi.

Tak terasa hari sudah semakin sore jam menunjukkan pukul empat sore, karyawan pabrik pun satu persatu mulai meninggalkan pabrik begitu pula dengan Bagas ia pun bergegas pulang menuju mes, setibanya di perkampungan desa E, dari kejauhan Bagas sudah melihat Nina yang sedang duduk di depan rumahnya. Bagas tampak kegirangan, ia melajukan motornya mendekati Nina.

"Haii Nin gimana kabar kamu" tanya Bagas kepada Nina

"Kabar..?" Tanya Nina yang kebingungan karena ia tidak mengetahui jikalau ibunya mengatakan kepada Bagas kalau dirinya tidak masuk kerja karena sakit.

"Iya tadi ibu mu bilang kalau kamu sakit makanya kamu tidak masuk kerja" jelas Bagas yang tampak kebingungan.

"Ohh.. itu.. anu..cuma panas biasa kok, sekarang sudah sembuh" ucap Nina gelagapan namun ia berusaha supaya tidak ketahuan berbohong.

"Oo seperti itu syukurlah Nin, oo ya ibu sama bapak mu kemana Nin?" Tanya Bagas

"Ibu sama bapak sudah ke desa M mas Bagas, ada urusan sama keluarga yang ada di sana" jawab Nina

"Oo begitu, jadi kamu sendirian di rumah nanti malam Nin? Tanya Bagas lagi.

"Tidak mas, paling sebentar lagi ibu sama bapak pulang" ujar Nina

"Oo syukurlah Nin" ucap Bagas lega,

"Iya mas duduk dulu mas aku buatin kopi" tawar Nina

"Boleh Nin" Bagas sembari turun dari motor dah duduk di depan rumah Nina, Nina pun segera pergi ke dapur untuk membuatkan kopi untuk Bagas. Setelah beberapa saat Nina pun keluar dari dalam rumah sambil membawa secangkir kopi,

"Ini mas di minum dulu kopinya" ucap Nina sembari meletakkan kopinya,

"Terimakasih ya Nin" ucap Bagas sambil menyeruput kopi buatan wanita idamannya itu.

"Iya mas, sama-sama" ucap Nina

Mereka pun lanjut berbincang-bincang hingga tak jam sudah menunjukkan pukul 17:00 Bagas pun berpamitan pulang.

"Nin aku pulang dulu ya" ucap Bagas

"Oo iya mas, hati-hati" jawab Nina, Bagas pun segera melajukan motornya menuju mes, setibanya di mes Bagas segera masuk, lalu ia menuju ke kamar mandi, setelah selesai mandi ia pun duduk-duduk sebentar di teras, tiba-tiba ada yang memanggilnya

"Gas Bagas.." suara nya tak asing di telinga Bagas, siapa lagi kalau bukan Samsul.

"Iya sul, kenapa" jawab Bagas.

"Sini gas, daripada kamu bengong sendirian di situ,ntar kesambet kamu" ucap Samsul, Bagas pun pergi ke mes Samsul,

"Ini gas kopi" Samsul menuangkan kopi ke gelas lalu memberikannya kepada Bagas. Sore ini mereka duduk-duduk di teras mes nya Samsul. Sembari melihat-lihat masyarakat yang berlalu lalang pulang dari aktifitas masing-masing.

"Iya sul, terimakasih" ucap Bagas

"Eeh gas kamu nggak berniat main-main kan sama Nina" tanya Samsul tiba-tiba.

"Ya nggak lah sul, ngapain main-main" jawab Bagas

"Terus kapan kamu mau menikahi Nina gas?" Tanya Samsul lagi

"Uhuhkuhukkk..." Bagas tersedak air mendengar pertanyaan dari samsul.

"Kenapa gas?" Tanya Samsul "jangan bilang kamu udah punya istri di kampung halaman mu terus kamu jadiin Nina selingkuhan mu" Samsul mencecar Bagas dengan pertanyaan

"Ya enggak lah sul, aku ini orang nya setia nggak mungkin aku pacarin Nina kalau aku sudah punya istri" jawab Bagas lagi

"Oo baguslah gas" ucap Samsul

"Tapi beristri dua kayaknya seru juga kan sul" gurau Bagas

"Gundulmu gas...gas, kamu kalau mau beristri dua jangan sama Nina gas, aku sebagai sepupunya gak setuju" ujar Samsul

"Aku cuma bercanda aja sul, lagian duit dari mana, buat ongkosin satu istri aja belum tentu ada" jawab Bagas

"Nah itu kamu tahu gas, lagian perempuan cerewet gas, bisa stres kamu kalau punya istri dua" canda Samsul

"Kayak pernah aja kamu sul" sambung Bagas

"Kamu kok jadinya mengolok diriku gas" jawab Samsul yang tampak kesal.

"Lho kan kenyataannya begitu sul" Bagas semakin menjahili Samsul

"Oo begitu, kamu lihat nanti gas, aku bisa punya dua istri, kamu meremehkan ku bukan" lagak Samsul yang tak terima di remehkan

"Haha.. tadi kamu bilang tidak boleh beristri dua sul, tapi kok sekarang kamu yang mau" ucap Bagas kemudian sambil tertawa

"Asu kamu gas, kamu ngerjain aku"  ucap Samsul

Setelah sekian lama mereka mengobrol tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 18:00, Bagas dan Samsul pun memutuskan untuk segera ke dapur untuk makan.

"Sul ayokk makan. Keburu malam" ajak Bagas yang mengakhiri obrolan mereka

"Iya gas ayok" mereka berdua pun segera ke dapur, setibanya di dapur.

Setelah selesai makan mereka kembali lagi ke mes masing-masing. Setelah tiba di mes Bagas pun segera menuju ke kamar, berbaring sembari membuka ponselnya ia menonton beberapa video yang ada di ponselnya, hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 22:00 ia pun bergegas mematikan ponselnya lalu memutuskan untuk tidur, tak selang beberapa lama ia terlelap, Bagas pun bermimpi didalam mimpinya ia sedang berjalan di lahan kosong seperti lapangan sepak bola tapi tidak ada tiang gawangnya, lalu dari kejauhan tampak seseorang nenek-nenek berjalan ke arahnya semakin dekat semakin jelas, Bagas seperti mengenali nenek-nenek tersebut "itu siapa, seperti tidak asing" gumam Bagas dalam hatinya.

Nenek-nenek itu sekarang sudah berada di depan Bagas lalu nenek-nenek itu berucap

"JAUHI NINA DAN KELUARGANYA JIKA INGIN HIDUPMU SELAMAT, MEREKA ITU KELUARGA IBLIS" ucap nenek itu

"Maksud nenek apa?" Tanya Bagas, namun belum sempat mendapatkan jawaban nenek itu sudah hilang dari pandangan Bagas

"Nek...nek...nek.."

BERSAMBUNG.....

***

1
Rembulan menangis
lanjut
Rembulan menangis
ini kok uda brp hri gk up ya thor
di tungguin
Rembulan menangis
mna sambunganya thor
lilhyanaaaa
Keren abis nih karya, besok balik lagi baca baruannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!