NovelToon NovelToon
Istriku Selingkuhanku

Istriku Selingkuhanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Anak Yatim Piatu / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:167.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Wanita yang dijodohkan dengannya adalah tersangka utama meninggalnya kekasih dan calon anaknya?

Zion dipaksa menikahi Elin oleh sang kakek yang sekarat. Pernikahan tanpa alasan yang jelas ini membuat Zion merasa terjebak dan membenci Elin.

Kebencian Zion semakin mendalam ketika Elin menjadi tersangka utama dalam kasus kematian kekasihnya yang tengah mengandung anaknya.

Setelah kakeknya meninggal, Zion pergi dari rumah dan tak mau lagi bertemu Elin.

Namun, takdir mempertemukan mereka kembali dalam keadaan yang sangat berbeda. Elin yang dulu terlihat kusam dan kurang menarik kini menjelma menjadi wanita yang cantik dan sempurna.

Pertemuan tak terduga ini membuat Zion terpesona dan tanpa sadar jatuh cinta hingga terlibat dalam hubungan terlarang dengan Elin. Karena takut kehilangan Zion, Elin menyembunyikan kebenaran identitasnya.

Rahasia apa lagi yang tersimpan di balik perubahan drastis Elin? Mampukah Zion menerima kenyataan bahwa selingkuhnya adalah istri yang dibencinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Begitu Benci kah?

Elin mengeluarkan barang belanjaannya yang berupa bahan memasak dari dalam mobilnya. Zion pun membantu Elin memindahkan barang belanjaan tersebut ke dalam mobilnya.

Zion melajukan mobilnya dengan Elin yang duduk disampingnya. Sesekali Elin melirik ke arah Zion. Selama lima tahun menikah, baru kali ini Elin satu mobil bersama Zion.

"Kamu tinggal dengan siapa?" tanya Zion menatap Elin sekilas, lalu kembali fokus menatap jalan raya.

"Aku tinggal sendiri," sahut Elin menghela napas berat, "miris, bukan? Aku sudah bersuami, tapi kakak malah tak mau tinggal bersamaku, bahkan meninggalkan aku," lanjutnya kemudian tertawa garing.

"Kamu masih saja berakting," sahut Zion tersenyum tipis menggelengkan kepalanya pelan, menganggap Elin bercanda, "orang tua kamu?" tanya Zion kembali menatap Elin sekilas.

"Ibuku sudah lama meninggal. Ayahku... lima belas tahun yang lalu pamit pergi bekerja, namun sampai sekarang tidak pernah kembali dan tidak ada kabarnya," sahut Elin menatap ke arah depan dengan wajah sendu.

"Sorry, aku nggak tahu," ucap Zion jadi tak enak hati saat menatap wajah sendu Elin.

"Nggak apa-apa," sahut Elin tersenyum tipis menundukkan kepalanya.

Selama dalam perjalanan menuju toko kue milik Elin, Zion dan Elin berbincang santai. Tak lama kemudian mereka sudah tiba di toko kue Elin.

"Jadi, kamu tinggal di sini?" tanya Zion menatap toko kue milik Elin.

"Hum. Bagian bawah adalah toko kue dan bagian atas adalah hunian," sahut Elin seraya melepaskan sabuk pengaman.

"Boleh aku mampir di tempat tinggal mu?" tanya Zion menatap Elin.

"Tentu saja boleh. Jangankan mampir, menginap juga boleh. Bukankah kita adalah suami-isteri?" tanya Elin tersenyum tipis.

Zion terkekeh mendengar jawaban Elin, "Kalau begitu aku akan mampir, atau mungkin menginap," ucap Zion bercanda.

"Kalau gitu, masukkan saja mobil kakak ke garasi toko," ucap Elin lalu mengarahkan Zion menuju garasi tokonya.

Seorang security membukakan pintu garasi setelah mendapatkan perintah dari Elin. Lalu kembali menutup pintu garasi setelah mobil yang dikendarai Zion masuk ke dalam garasi. Elin mengeluarkan barang belanjaannya dari dalam mobil dibantu Zion.

"Ayo, Kak!" ajak Elin menuju sebuah pintu yang ada di dalam garasi tersebut. Elin menempelkan sidik jarinya untuk membuka pintu itu, lalu ada lift di balik pintu itu yang membawa Elin dan Zion naik ke lantai atas.

"Tempat tinggal kamu nyaman juga," cetus Zion setelah keluar dari lift dan masuk ke dalam rumah Elin. Sedangkan Elin hanya merespon dengan tersenyum tipis.

Rumah Elin berdesain minimalis, rapi dan juga nyaman untuk ditinggali. Zion mengamati setiap ruangan yang ia lewati, tapi tidak menemukan foto Elin satu pun, hingga mereka tiba di dapur.

Elin menyimpan semua belanjaannya ke dalam lemari es, "Kakak ingin minum apa?" tanyanya menatap Zion yang duduk di salah satu kursi meja makan.

"Apa saja asal tidak merepotkan," sahut Zion masih mengamati sekelilingnya.

"Tunggu sebentar, ya?" pinta Elin, kemudian membuatkan jus jeruk untuk Zion.

Zion menatap setiap gerak gerik Elin, menatap wajah Elin yang entah mengapa tak bosan ia pandang.

"Yuk, kita ke ruang tamu aja! Masa tamu di dapur," ujar Elin terkekeh kecil seraya berjalan menuju ruangan tamu membawa segelas jus untuk Zion.

"Tamu? Bukannya aku suamimu?" tanya Zion seraya memicingkan sebelah matanya.

"Deg"

Elin spontan menghentikan langkah kakinya. Tangannya yang sedang memegang gelas gemetar, bibirnya menyunggingkan senyuman getir. Ia yakin Zion menganggap semua ini adalah candaan. Namun sesaat kemudian ia menyunggingkan senyum dan berbalik menatap Zion.

"Oh ya, aku lupa," ucap Elin berjalan ke arah Zion. Ia meletakkan jus yang dibawanya di atas meja, lalu menatap Zion, "kalau begitu, kakak tunggu di sini. Aku akan mengambilkan kue untuk kakak," ucapnya, lalu meninggalkan Zion.

Zion tersenyum tipis menatap Elin yang menghilang di balik pintu, "Kenapa rasanya asyik sekali saat bersama dia?" gumamnya.

Tak lama kemudian Elin sudah kembali dengan piring ditangannya. Ia meletakkan piring yang berisi berbagai macam kue itu di atas meja dia depan Zion.

"Dimakan cemilannya, Kak!" ucap Elin tersenyum lembut.

Zion menatap piring berisi berbagai macam jenis kue tersebut. Namun ekspresi wajahnya berubah tidak senang saat netranya melihat ada kue coklat lapis. Kue itu mengingatkan dirinya pada Elin, karena ia pernah membuat kue coklat lapis bersama Elin.

"Bisa singkirkan kue lapis itu? Aku tidak menyukainya," ucap Zion memalingkan wajahnya dari kue di atas piring.

"Deg"

Elin merasa jantungnya seperti dipukul dengan batu besar, matanya melebar mendengar permintaan Zion. Namun sesaat kemudian ia mengelola ekspresi wajahnya, "Baiklah, akan aku singkirkan," sahut Elin memaksakan diri untuk tersenyum.

"Maaf, kue itu mengingatkan aku tentang hal yang tidak ingin aku ingat," ucap Zion pelan.

"Tak apa. Aku masih punya kue yang lain," sahut Elin memaksakan diri untuk tersenyum

Ia meraih kue lapis coklat tersebut, lalu memasukkannya ke dalam lemari es, "Dulu Kak Zion sangat menyukai kue lapis coklat, tapi sekarang saat melihat kue itu, ia langsung tidak senang, bahkan meminta aku untuk menyingkirkannya. Apa karena kue itu mengingatkan ia padaku? Begitu benci kah ia padaku, hingga ia membenci kue yang mengingatkan ia padaku?" batin Elin tersenyum pahit dengan dada yang terasa sesak, seolah hanya ada sedikit oksigen di dalam ruangan itu.

Setelah menyingkirkan kue lapis coklat, Elin duduk di salah satu kursi meja makan, berhadapan dengan Zion.

"Kamu tinggal sendirian di sini, apa kamu tidak merasa kesepian?" tanya Zion seraya meraih salah satu kue di atas piring.

"Tentu saja aku kesepian. Tapi mau gimana lagi? Suamiku tidak mau tinggal bersamaku. Aku janda bukan, gadis juga bukan, bukankah aku kasihan?" tanya Elin menghela napas panjang dengan tatapan mata tak berdaya, benar-benar meluapkan isi hatinya.

Namun lagi-lagi Zion tertawa menganggap Elin sedang berakting, "Kenapa kamu nggak jadi bintang film saja? Akting kamu benar-benar natural. Jika kamu menjadi artis, namamu pasti akan melejit dengan kepiawaianmu berakting, apalagi wajahmu sangat cantik," ucap Zion tersenyum menatap Elin.

"Aku nggak suka menjadi sorotan media. Aku nggak mau privasiku terganggu," sahut Elin tersenyum tipis.

"Oh ya, cincin ini.." Zion menunjukkan cincin di jari manisnya.

"Kakak keberatan memakainya?" tanya Elin menatap Zion dengan kedua alis yang terangkat.

"Tidak. Hanya saja.. Cincin ini.. kenapa kamu bisa memiliki cincin kawin dan kamu bawa kemana-mana?" tanya Zion hati-hati.

"Ah, itu.. aku sangat suka ketika melihatnya di toko perhiasan. Hanya kakak yang pernah memakai cincin itu. Aku tak menyangka akan memakaikan cincin itu di jari manis kakak di pesta pernikahan anak orang yang memesan kue dari tokoku," sahut Elin terkekeh kecil, setengah berbohong.

"Oh, aku kira ini adalah cincin mantan kamu," sahut Zion yang entah mengapa merasa lega saat mengetahui hanya dirinya yang pernah memakai cincin dijari manisnya saat ini.

"Aku belum punya mantan, tapi aku juga nggak pengen punya mantan," sahut Elin jujur adanya.

"Aku nggak percaya gadis secantik kamu belum pernah punya pacar," celetuk Zion.

"Tapi.. kenyataannya memang begitu. Aku hanya punya suami, yaitu kakak. Bagaimana? Apa kakak suka menjadi suami gadis cantik, masih perawan yang tidak pernah pacaran seperti aku?" tanya Elin seraya mengibaskan rambutnya, kemudian berpose menggoda seraya mengedipkan sebelah matanya, bahkan menggigit salah satu sudut bibirnya sendiri.

"Kamu benar-benar multi talenta, ya?" puji Zion memaksakan dirinya untuk tersenyum.

Ia meminum jus yang disuguhkan Elin untuk menelan salivanya yang terasa membatu. Entah mengapa sesuatu di bawah sana bereaksi saat melihat Elin berpose seperti itu, "shiitt!" umpatnya dalam hati.

"Apa aku kurang menggoda?" tanya Elin menampilkan ekspresi kecewa karena melihat Zion nampak biasa saja saat menatapnya, padahal aslinya Zion sedang tidak baik-baik saja,.

"Lumayan," sahut Zion tersenyum tipis.

"Lumayan? Bagaimana kalau seperti ini?"

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Sugiharti Rusli
oh rupanya seperti itu si Farah bisa dapat uang dari menjual emas si Yadi
𝐴𝑟𝑐𝑒𝑙𝑖𝑎
Ini Farah cari gara-gara, betapa murkanya Angga & Yadi kalau nanti ketemu Farah
Tien Tiennesdha Titin
cepat dong Thor bongkar asli nya Lia alias Erlin,biar Zion terkejut bahwa Lia itu istrinya yg selama ini dia benci.
Atie Mamah Ndit
pak hadi kek pemeran utamanya....🤭 misterius
Dwi Winarni Wina
Percaya diri skl sijalang farah zion msh mencintainya dan akan menerima kembali seiring waktu berjalan perasaan cinta zion kefarah telah pudar dan dihati zion hanya mencintai lia istrinya sendiri,,,,
sijalang farah hanya masalalu zion apalagi farah telah menipunya dan pura2 hamil ank zion pdhal anak siangga mantan pacarnya kelakuannya parah banget sesuai namanya farah,,,
Cicih Sophiana
kasian kamu Farah... kamu udah gak laku... laku nya ya sama Yadi
Hesty
buat parah sengsara dan jauh dari zion thooor
kaylla salsabella
itu mungkin kalung milik ibu nya yadi
Boma
parah bakal jadi buronan 2 lelaki,sebagai pencuri emas dan pencuri hati😄
Nur Adam
lnju
Sri Hendrayani
pede x km farah
yumna
mudah"n farah k tangkp ya sma ank buah angga lowpn dy dr salon
ardiana dili
lanjut
Marini Azkal
Farah...Farah.... kamu memang parahhh.....
sum mia
oalah ... beneran Farah yang tabrakan sama Elin , bisa ke salon dengan menjual kalung emas hasil curian dari Yadi , tapi sayangnya begitu bodohnya Farah dibohongin sama tukang emas .
dan lagi-lagi dia dengan begitu percaya dirinya mau menemui Zion dan mau kembali , oh ... tidak semudah itu fulgoso , mimpi aja situ .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣 betul betul betul banget emang bener-bener parah si Farah , emang perasaan gak ada baiknya dia tuh .
Dewi S Ayunda: farah itu Mirip namanya bun.. Parah minusss nussss nusss.
tuh buktinya sudah ngutil emas yadi dan uangnya. masih gk tau diri mau ngejar zion, Pdhal dia sudah barang Bekas. ,lalu d mana Poin plusnya Yaa ampyuuun...parah parah si farah.😄
total 2 replies
siauwdidola
keren
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Yatik Suryanti
Luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Yatik Suryanti
Lumayan
Syavira Vira
💪🙏👍❤️
Syavira Vira
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!