NovelToon NovelToon
Takdir Yang Kusalahkan

Takdir Yang Kusalahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:853
Nilai: 5
Nama Author: Niethayoel342

Takdir yang tak bisa di pungkir, semua adalah ketentuan Allah Swt
begitupun dengan kehidupan seorang wanita independen dan mandiri yang dijalani oleh Neneng seorang guru bahasa di sebuah lembaga pendidikan
apa saja perihal yang dihadapi oleh seorang Neneng??
ikuti kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niethayoel342, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Berbekal informasi yang didapatkan dari kolega nya Pratiwi akhirnya aku memberanikan diri ke kotanya Kang Ajid yaitu kota Cirebon desa sayur mayur. Entahlah itu namanya apa. Aku gak paham. Untungnya aku diantar Pratiwi.

"wi, apa ini salah ya. Gimana kalau Ajid tau aku kerumahnya " didalam mikrolet bis menuju arah cirebon aku dan pratiwi berbincang Bau sesak dan ugal ugalan itu ciri khas dari mikrolet trayek Cirebon Sumedang ya begini. Dua jam lebih diperjalanan kami turun di terminal cirebon lalu naik lagi angkutan desa menuju ke rumah Kang Ajid. 10 menit sudah, kutanya ke warung warung ataupun orang yang lewat rumahnya ornag tua Kang Ajid, hingga petunjuk dari warga sekitar kami di antarkan kerumah nya. Mashaallah rumah gedong nan halaman luas. Dindingnya sudah memakai tembok permanen serta berlantaikan marmer. di sisi kiri ada garasi dan sisi kanan ada warung kelontongan besar. Pantes aja Ibu nya Kang Ajid agak sedikit angkuh pas bertandang ke rumahku.

senggol pratiwi "yakin ini neng, rumah ajid?gede banget ya" kata pratiwi sambil tengok kanan dan kiri. Aku fokus mencari seseorang.. Benar itu bapak Kang Ajid sedang membersihkan tanaman bonsai bonsainya ya kalau di jual laku berapa itu sudah berkembang dan bagus. "assalamualaikum pak..." sapaku mengagetkannya.

"oalah, neneng yak...." balas bapa sambil tersenyum lebar. "sama siapa kaget ko ga ngabarin..." sambutnya lalu aku menyalami tangan bapak dengan adabnya.

kerudung warna nude dipadu padankan dengan kemeja santai warna hitam serta celana Hw sepatu cats putih, dress code ku siang ini. Pratiwi mengenakan celana jeans cutbray sesuai dengan jenjang kakinya yang panjang, atasan rajut streat tanpa kerudung rambutnya teruarai sebahu dengan warna merah maroon ujung rambutnya. Cantik sekali dan terkesan modis.

"bu... Ini ada neneng buuu..."seru bapak dari luar. Tergopoh gopoh memanggil ibu.

"apa pak...apa.." sahut ibu lalu keluar dsri dapur. Ketika nampak aku dihadapannya sambutannya menandakan seolah tak ramah. "eh ada siapa...sini masuk" basa basinya. Kami dipersilahkan duduk dan disuguhi beberapa minuman. "gak ngabarin bapak sama ibu, nok ..." kata bapak. "napa neng...? Ibu menimpali.

"sebelumnya neng minta maaf sudah lancang kesini, dan kesini neng gak bawa apa apa cuma tahu aja. Neng mohon maaf pak buk. Neng kesini hendak mencari informasi Kang Ajid. Satu tahun pertama kami komunikasi walaupun jarang dibales ya mungkin susah sinyal atau dengan kegiatannya. nah, tiga bulan ini gak ada kabar sama sekali bahkan no kontaknya pun sekarang gak aktif entah saya yang diblokir atau gimana pak, buk... Saya hanya ingin memastikan kalau ada kabar ke ibu sama bapak tolong kabarin saya, semoga beliau baik baik saja...."belum sempat ku melanjutkan, ibu menyela pembicaraan saya ..

"..neng... Ya gituh punya laki prajurit sabar jangan di suuzanin. Doakan yang penting. Katanya jutek.

"bukan gituh bu mungkin maksud neng..."kata bapak mencoba menjelaskan tapi ibu kemudian menyanggahnya lagi.

"lho, kalau ya dah ga sabar ya monggo, kalau mau ya sabar ..." delik mata dan bibirnya menandakan gak suka. Kulihat bapak menepis tangan ibu untuk tidak meneruskan kata katanya. Kulirik Pratiwi disampingku seakan sudah gedek banget ingin membalas kata kata ibu nya Kang Ajid.

"kata orang kantor katanya Kang Ajid cuti dua bulan lalu, nah itu kenapa saya ndak tahu. Kalau saja no nya aktif saya mungkin tidak akan kesini mengganggu bapak dan ibu." kataku masih dengan nada datar menahan segala emosi.

Bapak dan ibu, seperti terkaget mendengar keteranganku mereka saling lirik. Seolah sedang menyembunyikan kebenaran keterangan ku. Bapak hanya menunduk tapi ibu berkata " ya gak tau ibu juga ga ada komunikasi terakhir memang bilang dua bulan lalu mau cuti, tapi sampai sekarang ndak ada."

Sekian lama kami bertandang kerumah Kang Ajid berbincang dengan orangtua Kang Ajid tidak berhasil menemukan jawaban kenapa, mengapa, bagaimana, dan apa. Hanya pasrah saja semoga Allah selalu memperlihatkan kebenaranNya.

Aku dan Pratiwi berlalu dan kami kembali ke Jatinangor, Sumedang. Sepanjang perjalanan aku hanya meniikan airmata dan Pratiwi tetap menenangkanku. Pratiwi tak hentinya scroll media sosialnya. "eh neng, tunggu deh kamu berteman dengan IG nya dan fb nya Ajid gak?" tanya pratiwi.

aku menggeleng... "aku ga punya akun IG dan Fb, wi. "

"coba kamu lihat nih...." pratiwi menyodorkan handphone nya ke arahku. Ku tatap layar handphone pratiwi dan benar saja disana ada akun Kang Ajid dengan nama @Zied_noer nama fb dan Ig nya sama.

Postingan terakhir hari kemarin. Astagfirullah.

Pratiwi mencoba berkali kali chat dia, di berbagai media sosialnya. Ternyata tidak ada balasan. 1,5 tahun artinya 18 bulan saya tidak bertemu dengannya. Tidak ada harapan apapun. Handphone pratiwi masih tergeletak di tempat tidur kamarku. Pratiwi sedang mandi di kamar mandiku karena kami akan berangkat kerja bersama.

Tuiing

Notifikasi mengapung massenger Fb menyala. dengan sedikit penasaran. Pesan mengambang bulat itu kubuka.

kenapa wi?kangen?

jangan bahas sobatmu itu dulu itu urusanku dengannya.

pesan terakhirnya ku scroll pesan chat ke atas bersma @Zied_Noer alias Ajid Nurdin.

seperti disambar petir mematung tak menyangka ternyata ...........

Krek

Pintu kamar mandi terbuka. kembali kuletakkan handphone pratiwi di tempat tidur. "segerrrr neng..." katanya sambil mengeringkan rambut dengan hairdryer punyaku. Aku tak menggubrisnya aku menyiapkan kosmetik dan lainnya ke dalam tasku. Sambil terus berpikir, kenapa Pratiwi tega membohongiku.

"neng, diem aja sih lu ...." katanya lagi.

"aku kek harus ngomong apa wi,,,"

"ya komentar kek...."

"komentar apa orang kamu mah ga usah dikomentarin udah sebegitu perfect nya ...." sindirku.

"lu kenapa si,, kayak kerasukan..."

"ya kalii..kerasukan tuyul kebohongan..."

"bisa aja lu .... Ha ha ha" masih tak sadar dengan perubahan sikapku.

"wi... Kalau ada tamu booking room aku minta ya... Om om kek...duda kek...suami orang ke... gasskeun..."

"ga usah prustasi gituh! Tetap jadi Neneng yang kukenal dulu..sabar, periang, mandiri, cerdas, dan pekerja keras. Jangan jadi brengsek kayak aku." Pratiwi mengingatkan.

"kenapa tidak wi?setiap manusia pasti akan berubah begitupun aku! Karena ternyata, rasa kecewa teramat dalam itu adalah ketika dibohongin oleh orang orang terdekat kita." sanggahku.

"keputusan ada di lu Neng, yang terpenting ingat satu tujuan fokus study dan nyari cuan. Bukan Nafsu! Yok ah gawe nanti telat kita."

Kami melangkah keluar dan menginci kamar kos ku. Belum bisa kutanyakan perihal hubungan Pratiwi dan Ajid sejauh mana.

Kecewa dan terluka pasti, aku manusia biasa dan tidak pernah membuat kecewa setiap teman temanku. Oku selalu komitmen dengan janji, tidak pernah sedikitpun melampauinya. Baiklah kalau begitu maunya. Anda Jual gue beli !

...****************...

Mau lanjut ke seruannya? Sampai mana Takdir Neneng???

komen Mau ya.... 😘

1
Tadashi Hamada
Kenapa thor bikin pembaca penasaran banget sih? Cepat updatee! 😭
Niethayoel342: tunggu ya say ... follow dulu okeh. terimakasih dukungannya 🙏🙏🙏
total 1 replies
Dulcie
Kapan update lagi?
Niethayoel342: ditunggu ya say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!