Pria, 30 tahun. keturunan gelap dari pewaris utama klan, terpaksa menikah untuk memangkas opini keluarga tentang kehidupannya dan demi kesepakatan-kesepakatan lainnya demi menjaga kehormatan klan.
"Bagian mana dari tubuhku yang membuatmu tak pernah berselera untuk menyentuhnya," protes Dorrota sambil menanggalkan seluruh pakaiannya.
"Aku bukannya tak berselera, tapi..."
"Jadi benar kabar yang kudengar, kamu memiliki wanita lain. Ah, bukan! tapi Pria lain!"
"Aku tidak peduli apapun yang kamu pikirkan, kesepakatan tetaplah kesepakatan. Ingat batasanmu!" ucap tegas Math Male meninggalkan Dorrota yang terisak dalam kemarahan dan kekecewaannya.
mampukah Dorrota mengambil hati Math Male?
ataukah Math Male akan menemukan hati yang lainnya?
.......
Hallo reader, karya ini hanya berdasarkan imajinasi author sepenuhnya. jika ada kesamaan nama tokoh, latar atau kejadian, hanya merupakan kebetulan yang tidak disengaja.
selamat membaca,
Salam, author Yoshua,
Semoga Semua Bebahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 19
Dorrota merasa kecewa dengan ucapan Math, ia begitu menuntut penjelasan detail dari Math.
"Jika kamu menikahi ku hanya untuk menghentikan perang, aku tidak akan melanjutkannya. Bukan gelar ibu klan yang aku harapkan dalam pernikahanku, tapi aku hanya ingin memiliki keluarga yang sangat mencintaiku, lalu aku pun akan memberikan semua hidupku." Dorrota membenahi gaunnya, lalu berdiri membelakangi Math.
"Tapi jika bukan kita yang menghentikannya, akan ada banyak darah yang tercecer sia-sia. Tidakkah kamu melihat kemungkinan itu?" Math menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi klasik kesayangannya.
"Tapi hidupku dan pernikahanku tidak akan kulakukan demi orang lain. Aku juga berhak memilih, jadi jangan memaksaku jika kamu tidak mencintaiku." Dorrota masih pada pendiriannya.
"Kenapa pria ini begitu egois? Bagaimana dia kan menjadikanku ibu klan, tapi dia tidak mau mencintaiku. Atau..." gumam Dorrota dalam hati.
"Hmmm, baiklah jika memang kamu tidak menginginkannya, aku rasa cukup untuk memohon. Silahkan kembali pada ayahmu, mereka sedang bersiap saling membunuh di aula pengadilan utama. Aku juga tidak bisa menjamin ayahmu dan pasukannya akan baik-baik saja dalam perang besar ini," ucap Math sambil kembali membuka jendela demi jendela di kamarnya.
"Benarkah? Aku yakin laki-laki ini hanya mengancam. Ayahku tidak akan kalah dalam perang. Aku harus tetap pada pendirian, aku tidak boleh mengalah dan dijadikan jaminan perdamaian. Enak saja." Dorrota kembali bergumam dalam hati.
TOK!!! TOK!!! TOK!!!
Seseorang mengetuk pintu kamar Math, "Tuan muda Math, ada hal penting yang harus anda tahu." terdengar suara Lush dari luar.
Math membuka pintu dan mempersilakannya masuk, "Ada apa katakan?"
"Situasi sekitar istana benar-benar tegang. Perang besar akan terjadi. Tiga klan saling menodongkan senjata, ditambah satu kelompok bandit bertopeng." Lush melaporkan situasi.
"Bagaimana dengan kesiapan pasukan Paman Redrik dan Paman Zurick?"
"Lumayan bisa menghadapi klan Zuba, tapi ada klan penghalang yang pasukannya terlalu sedikit untuk lolos dari serangan klan Zuba. Ada klan Codi yang berada di posisi paling tidak menguntungkan," Lush mberikan gambaran jelas situasi.
"Apa yang kamu katakan? Apa maksudnya klan Codi berada di posisi tidak menguntungkan?" Dorrota menyahut setelah mendengar laporan Lush.
"Ah, maafkan Nona, itu karena seluruh pasukannya berada di dalam istana, jadi istilahnya pasukan dari klan Codi terkepung, tidak ada jalan untuk memanggil bantuan dari tanahnya." Lush menjelaskan secara mendasar.
"Tapi senjata ayahku tak bisa dengan mudah di kalahkan." Dorrota bersikukuh pada kekuatan ayahnya.
"Ayah?!" Lush tak mengenal Dorrota, tak tahu bahwa Dorrota adalah putri klan Codi.
"Jadi sudah dengar kan, apa yang disampaikan asistenku? Jadi aku rasa tidak ada pilihan untukmu, Dorrota."
Dorrota memberanikan diri melongok keluar kamar untuk memastikan lagi apa yang diucapkan Lush adalah benar adanya.
.
.
.
Sementara itu di luar istana, tepatnya di jarak sekitar lima ratus meter dari pintu gerbang istana, di areal hutan pinus yang lebat dan sunyi, Miltus mengendap-endap, melompat dari satu pohon ke pohon yang lain, untuk menghindari papasan dengan pasukan atau penjaga klan yang seringkali berpatroli di wilayah hutan dengan pohon-pohon tinggi menjulang yang tumbuh sangat rapat.
Miltus begitu ahli berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya, dengan melompat melalui ranting-rantingnya yang saling terpaut satu sama lain. Matanya tetap waspada mengamati sekitar.
Dari jarak yang sangat dekat dari dinding istana sebelah timur, Miltus bisa melihat bagaimana situasi di halaman istana klan Male yang tegang, dipenuhi dua pasukan yang saling berhadapan menodongkan senjata, mengancam satu sama lain.
Dari arah Utara terlihat pasukan klan Zuba pun siap menyerang dengan senjata lengkap, siap menunggu aba-aba dari pemimpin mereka. Dan di sekitar dinding istana, bersiap beberapa kelompok pasukan dari klan Male. Hal lain yang membuatnya sedikit ragu, karena ia masih belum melihat dimana pengikutnya menyusun strategi.
"Tak biasanya Bernaz lamban, dimana dia bersiap?" gumam Miltus mengedarkan mata elangnya ke segala penjuru.
Di saat itulah, ia melihat sekelebat bayangan wajah yang tak asing bagi Miltus, "Adik? Kenapa dia ada disana?"
...****************...
To be continue...
Lucu yaak tetiba pen jadi istri Math, pdhl kadarnya mereka masih satu turunan dari Mattew. Usstica itu kan dinikahi yaa kna dia dalam keadaan berbadan dua... tapi bkn anak Math, tapi anaknya Miltus.
tak sabar nunggu Mesh yang dinikahi Math terus hamil. Mesh jadi permaisuri utama kan?
bisa kna prank semua kaum hawa di klan Male.
Kallida melakukan cara kotor itu kna pelampiasan semua perasaan kecewanya pada Tedd yang tak pernah bisa mencintai nya dan Usstica just alat bwt Kallida.
Mesh perempuan berbeda Miltus...
jngn terlalu merasa tak enakan, krna kiss bwt Mesh tak seberapa.
berkaitan Math, Usstica, Dorrota, Miltus, Mesh yg notabenenya orang biasa tapi malah yang berkesan bwt Math.
padahal lagi di hotel itu Mesh yang kek judes gituu yaa, alasan minta bayaran itu tak sepenuhnya dia butuhkan kna yg terpenting dia juga menyukai dan menikmati naninuannn sama Math.
Salah Math apa knpa Kesalahan Tedd harus Math yang nanggung?
Terus juga klo tak salah sblom menikah Tedd kan udah ngomong jujur klo dia mencintai Hellena, udah punya anak juga dan Hellena juga minta Tedd menjadikannya istri satu-satunya. aku rasa impas. knp Kallida jadi picik? apa kna kekuasaan?.
catat, Cinta itu tak bisa di paksakan. Tedd mungkinnn tak bisa mencintaimu Kall, tapi sebagai pria Tedd menepati janjinya.
jadi penembakan itu udah direncanakan Tedd? sama kek budirr tapi pake tangan orang lain yaak?
Mungkin Tedd pen nebus kesalahan kna pembantaian yang dilakukan mattew kna dia menikah sama Hellena itu, Tedd lebih terhormat klo yg menembak nya kaka iparnya.
yaa semoga pengorbanan Tedd ada hikmahnya, bwt Math dan dendam dua klan berakhir.