NovelToon NovelToon
MR. ARCHITECT : Lotus For Blue Crescent Moon

MR. ARCHITECT : Lotus For Blue Crescent Moon

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Balas Dendam / Matabatin / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ough See Usi

Anton Nicholas Akbar, 27 tahun, sebelumnya bernama Anton Nicholas Wijaya. Arsitek muda dari B Group dengan jabatan sebagai Direktur Divisi Architecture & Landscaping di B Group.

Hal yang baru ia sadari, ternyata dia bukanlah yang dia kira. Dia bukan cucu kandung di Keluarga Wijaya. Dia bukan orang Indonesia. Dia juga bukan lelaki biasa karena darah biru yang mengalir dari orangtuanya.

Tanda lahir berbentuk bulan sabit biru, membuatnya harus menerima takdirnya sebagai penerus dari Legenda Bulan Sabit Biru juga sebagai satu-satunya pewaris Wang Corporation di Negeri Cina.

Sebelum itu, ia harus menemukan Gadis Lotusnya agar dapat memenuhi takdirnya. Sebagai pewaris dan juga sebagai Pangeran Bulan Sabit Biru.

Dibantu para Naga yang merupakan sahabatnya juga mafia Spanyol dan Yakuza untuk melawan Kelompok Belati Hitam yang tergabung dalam TRIAD.

Novel sekuel dari 3 novel sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ough See Usi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20 – HEMATOPHOBIA

🌷biasakan beri like di setiap babnya, jangan menabung bab agar sistem bisa melakukan penilaian retensi pembaca, dimohon kerjasamanya 🌷

...----------------...

Tubuh Anton terasa lemas. Lututnya seperti tidak mampu menahan bobot tubuhnya. Bukan karena ia baru saja berlari naik di eskalator yang mati setelah mendengar suara seruan Indra.

Tapi karena ia tidak tahan melihat Abay. Anak kecil yang baru saja mereka temukan setelah melacak keberadaannya dari sinyal GPS dari smart watch-nya setelah diculik oleh ayah kandungnya sendiri bersama istri barunya dari sekolah.

Punggung Abay basah oleh keringatnya. Seragam sekolahnya tampak melekat di punggung dan lengan atasnya. Dia menangis kesakitan.

“Owm Inda... Syatiiiyt...” suara cadel anak berumur 4 tahunan itu terdengar memilukan.

Sementara dua petugas sekuriti sedang membantu teknisi maintenance gedung tengah membongkar plat baja pijakan teratas eskalator. Kelingkingnya terselip dan masuk ke dalamnya saat terjatuh di tangga eskalator.

Abay terkulai. Sepertinya pingsan. Dirinya tidak berani melihat Abay terlalu lama.

“Ton, jaket Lu!” suara Indra menyadarkan Anton yang sudah mulai pengang telinganya dan berkunang-kunang pandangannya.

Anton sigap melepas jaket yang modelnya seperti jas unformal. Anton menggulungnya hingga bisa dijadikan bantal untuk Abay.

“Bang.. ma’af gue gak bisa lihat Abay... gue.. gue...”

“Iya, gue tahu. Lu hematophobia.”

Indra yang sigap dan tahu bagaimana harus bertindak membuat Anton semakin mengaguminya.

Tapi saat para teknisi berhasil melepas plat baja, pemandangan yang ganjil pada kelingking Abay membuat semua orang bergumam ngeri.

Ruas terujung kelingkingnya bagaikan karet silikon. Tanpa tulang. Sementara ruas kedua menggemuk berwarna merah keunguan.

Seketika darah surut dari wajah Anton. Dia tidak mau mengingat bagaimana kondisi kelingking Abay. Peluh membasahi bajunya juga keningnya. Dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya lagi.

Menyembunyikan gemetar tubuhnya, dia menyandar pada pagar akrilik void. Dengan lutut dilipat ke arah dadanya. Anton mencoba bertahan karena sadar, banyak kamera handphone terarah kepada mereka.

Orang-orang yang merasa perlu mengabadikan kejadian memilukan untuk bahan postingan media sosialnya. Bahkan banyak yang mengadakan siaran langsung di media sosialnya.

Indra sudah selesai membebat tangan Abay.

“Gue titip Abay,” meletakkan tangan Abay hati-hati di atas perut Abay yang berbaring.

Anton terperangah. Matanya menatap Abay yang pucat. Jejak air matanya terlihat jelas. Anak yang biasanya tampil ceria dan bawel, yang berhasil merebut hati semua orang, kini tampak tidak berdaya.

Tangan Anton gemetar saat mengelus kening Abay. Dia sudah menyayangi anak ini begitu mereka bertemu.

Bahkan Indra sudah jatuh cinta pada saat bertemu dengan Abay dan Alif, kakaknya di dalam mimpi berulangnya. Mesk want itu hanya terdengar suara mereka saja.

Dia mendongak melihat ke arah Indra yang tengah bertengkar dengan ayah kandung Abay dan Alif. Si Ayah Kandung Durjana tidak mengakui perbuatannya.

Dia sedang mengecup dahi Abay saat Indra mulai menepaki kepala dan menampar pipi Ayah Kandung Durjana itu. Sementara istri barunya yang tengah hamil, menjerit-jerit meminta Indra untuk berhenti memukuli suaminya.

Bundanya Abay masih dirawat di rumah sakit. Alif, kakak Abay baru saja dioperasi karena ada gumpalan darah di otaknya. Bundanya dan Alif menjadi korban kebiadaban Ayah Kandungnya, yang memaksa masuk ke rumah di saat menjelang subuh lalu memukuli dan menghajar ibu dan anak.

Abay bisa selamat karena saat itu ia masih tertidur di kamarnya di lantai atas.

Kondisi Anton mulai berangsur-angsur membaik. Aksi Indra membuat fokusnya teralihkan dari kondisinya yang phobia terhadap darah.

Dan ia merasa puas melihat Indra menendang si Ayah Kandung Durjana itu hingga tidak bergerak lagi. Barang bukti pisau cutter yang hendak dipakai menyerang Indra sudah diamankan oleh pihak sekuriti mall.

Satu hal yang membuat Anton terperanjat adalah saat Indra berkata sambil menunjuk wajah si Ayah Kandung Durjana sebelum insiden percobaan penusukan kepada Indra terjadi.

“Your ex wife and your kids are mine!”

Indra sudah memutuskan pilihannya. Menikahi Arini, bundanya Alif dan Abay serta menjadi ayah sambung bagi keduanya. Anak-anak yang hadir beberapa kali dalam mimpi Indra sebelum mereka bertemu.

***

“Ton, saya jadwalkan terapi buat kamu ya? Hemaphobia kamu terlalu parah,” Hana, istri Hans yang memang seorang psikolog, menawari Anton saat mereka berkumpul bersama di sofa tengah ruang rawat inap Arini dan kedua anaknya di rumah sakit.

Arini dan Indra sudah menikah saat itu. Pernikahan yang dilakukan secara cepat. Tanpa pesta resepsi, hanya ijab kabul bersama undangan terbatas.

Dan tanpa malam pengantin pula karena kondisi Arini yang masih mengenakan turniket rusuk. Kuping Merah bersama para istri dan anak semuanya mendadak tidak ada yang mau pulang. Gara-gara Anton mendekor ruang rawat inap dengan balon udara berbentuk Power Ranger Biru kecil-kecil bertebaran di atas plafon.

Hans mengangguk ke arahnya.

“Nurut apa kata Hana. Jangan sampai ada kejadian darurat terus Lu gak bisa menolong keluarga Lu sendiri karena phobia Lu. Lu harus kalahkan rasa takut Lu.”

Masuk akal. Dia tahu persis kondisi tubuhnya saat melihat darah. Bukan hanya kondisi tubuhnya saja yang error melainkan juga pikirannya. Dia menjadi lemah. Menjadi tidak berguna. Dan ia tidak menyukai rasa seperti itu.

“Prosesnya lama?” Anton bertanya kepada Hana.

Hana menggeleng.

“Setiap sesinya 1 jam. Kamu nanti di hypnotherapy juga untuk menggali masa kecil Anton,” Hana menjelaskan.

Kemudian melanjutkan lagi setelah menggeser duduknya, Hans duduk di sampingnya.

“Lama tidaknya keberhasilan terapi ini tergantung dari diri kamu sendiri, Ton.”

Dan Anton menyetujuinya. Apalagi semuanya mendukungnya untuk sembuh.

Setelah menjalani sekali terapi dari Hana, dia baru menyadari, ingatan masa kecilnya tertutup. Sekeras apapun dia berusaha mengingatnya, yang dilihat tetap saja warna hitam pekat seperti warna dinding di ruang interogasi di Gedung AMANsecure.

“Phobia Lu berhubungan dengan masa kecil Lu, Ton. Sepertinya Lu pernah mengalami kejadian yang traumatis sewaktu kecil dulu hingga alam bawah sadar Lu menutup memori itu,” Hana menjelaskan saat mereka semua berkumpul lagi di ruang tengah kamar rawat inap.

Ruang tengah dan ruang sofa L di kamar rawat inap VVIP+ yang ditempati Arini dan anak-anaknya menjadi basecamp kedua setelah unit penthouse-nya Bramasta dan Adisti.

“Yang gue ingat sih hanya cerita dari Nainai saja dan Mama Anita...,” Anton merasa gelisah.

“Gue lahir prematur. Brojol begitu saja di ruang tengah. Tanpa persiapan apapun...”

Hana menggeleng.

“Terdengar aneh. Dan seperti kenangan yang dipaksakan. Sorry to say it.”

“Hyung sadar nggak sih? Hyung sama sekali gak mirip dengan Koko dan Cici-nya Hyung Anton?” Adisti mengambil kudapan di atas meja.

Hal yang sering mengganggu pikirannya disaat ia mulai beranjak remaja. Merasakan bagaimana Papa dan Mama memperlakukannya berbeda semenjak ia masih kecil. Semua yang ia rasakan seketika menyeruak menyerbu pikiran dan hatinya dari kalimat yang Adisti ucapkan.

“Bahkan Kakak sama sekali gak ada mirip-miripnya dengan Papa dan Mama Kak Anton,” Adinda semakin menegaskan kalimat Adisti.

“Pernah gak terbersit untuk melakukan tes DNA?” Adisti menatap lekat kepada Anton.

Serasa tercubit hatinya. Sesuatu yang tidak pernah ia pikirkan karena ia mempercayai apa yang Nainai ceritakan. Dirinya mengerjap.

“Gue...,” menarik nafas, “Gue percaya dengan Nainai.”

Sebenarnya itu lebih tepat sebagai kalimat pembenaran karena khawatir keraguan yang dulu ia rasakan juga apa yang Adisti dan Adinda ucapkan barusan. Kalau ia bukan anak Papa Aguan dan Mama Anita, lalu ia anak siapa?

Bayang-bayang buruk berkelindan di benak. Bagaimana kalau ia anak yang dibuang karena hasil hubungan terlarang? Bagaimana kalau ia ternyata anak yang tak diinginkan?

Tangannya gemetar. Ia mengepalkan jemarinya untuk menyembunyikannya.

Agung datang menepuk lengannya.

“Jangan cemas. Lu percaya pada Nainai kan? Tanyakan saja kepada Nainai.”

.

🌷

*bersambung *

🌷

Yang namanya phobia, kalau tidak diobati pasti akan semakin mengakar.

Setiap orang punya phobia.

Hematophobia atau hemaphobia adalah rasa takut berlebihan saat melihat darah.

Biasanya ada trauma di masa lalu yang membuat penderitanya mengalami ketakutan seperti itu.

Author sendiri punya phobia, yaitu claustrophobia, ketakutan terhadap ruang sempit.

Yang membuat Author gak bisa menggunakan lift. Tapi alhamdulillah, sudah berhasil disembuhkan.

Kalau Readers, punya phobia apa?

🌷

Bagaimana?

Suka ceritanya?

Bantuin Author untuk promosikan novel ini ya.

Jangan lupa like, minta update, sawerannya, subscribe dan beri penilaian bintang 5nya ya🥰

Follow akun Author di Noveltoon 😉

Love you more, Readers 💕

Jangan lupa baca Qur’an.

🌷❤🖤🤍💚🌷

Selalu do’akan kebaikan untuk negeri yang sedang tidak baik-baik saja

💙🔵🔵🔵🔵🔵🔵💙

1
Tri Yoga Pratiwi
mau coba coba nih dosen, dikepret abang abang nya Anton selesai karirnya 😡
Ough See Usi: belum tahu Babang Anton dia... 🤭
total 1 replies
stnk
bunga untuk Anton...kerja bagus Ton.../Rose//Rose//Rose//Rose/
Ough See Usi: orang sombong wajib dinarcisin.
Lawan sombong dengan kesombongan 🤣🤣🤣
total 1 replies
stnk
narsis nya alamaaaaak... bikin oleng nih..../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ough See Usi: eh... salah kamar balas komennya 🤭🤭

hatur tengkyu untuk bunganya.. 😘
total 1 replies
stnk
terima kasih untuk double up nya...❤️❤️❤️
Ough See Usi: Sama-sama, Geulis... 😘
total 1 replies
Ough See Usi
Double up nanti malam ya, insyaa Allah
(Tergantung Mimin nge-review-nya 🤭)
Ough See Usi: nuhuuuuuun.... 😘
Ough See Usi: Mudah-mudahan Mimin sedang bageur...
total 4 replies
Tri Yoga Pratiwi
gemes gemes gimana gitu liat Anton sama Re ini 🤭
Ough See Usi: Si Bungsu memang selalu menggemaskan
Ough See Usi: Si Bungsu memang selalu menggemaskan
total 2 replies
Yulya Muzwar
selalu suka sama karya teteh cantik ini.
cerita keren abis dan selalu dinanti.
semangat teteh.. kalau bisa double up 😊
Ough See Usi: Terimakasih banyak.. 🌷🌷
Insyaa Allah nanti saat ide mengalir lancar dan waktunya longgar, Author akan double up
😁🌷
total 1 replies
stnk
jokes bapack-bapack memang yahud....😂😂😂😂
Ough See Usi: selalu always, gak pernah never... 🤣🤣🤣🤭
total 1 replies
Tri Yoga Pratiwi
nyanyiin Johnny yes papa aja 🤣🤣
Ough See Usi: nanti Pablo naik darah, "Johny siapa nih? Kamu punya gebetan namanya Johny?"

Repot lagi.... 🤣🤣🤭
total 1 replies
stnk
akhirnya nongol juga Anton.... rasanya udah lamaaaa banget 😀😀😀
Ough See Usi: maafkan 🙏🏼🙏🏼

meriang euy...
total 1 replies
Tri Yoga Pratiwi
kasihan Re, banyak cobaannya 🥺 semoga setelah ini kebahagiaan aja isi nya
Ough See Usi: Aamiin...
total 1 replies
stnk
si teteh kenapa update nya lama pisan...kan jadi kangen berat...
Ough See Usi: sedang tepar..
hapunten nyaa

do'ain aja mugia cepat fit lagi
🙏🏼
total 1 replies
Tri Yoga Pratiwi
shy shy cat om Anton 🤣
Ough See Usi: 😁😁🤭
gengsian juga...
total 1 replies
diyah
fast back dibagian Anton aja, dipersingkat aja, biar alurnya sama dg yg agung...
Ough See Usi: OK siip

Authornya juga pegel bolak-balik baca Mr. Secretary lagi tiap kali lagi nulis Mr. Architect 🤭
total 1 replies
Tri Yoga Pratiwi
kakak Alif hebat 😎
Ough See Usi: Sebagai Mahkota Naga, dia yang paling atas kedudukannya..
total 1 replies
stnk
kalo saya mah setuju aja kalo mau dipercepat... keren lah pokoknya 👍👍👍 yuuuk gassss....😍😍😍
Ough See Usi: OK siip

Authornya udah pegel bolak-balik baca Mr. Secretary lagi tiap kali lagi nulis Mr. Architect 🤭

Hatur nuhun u masukannya 🌷
total 1 replies
stnk
love you thor sudah up laagi.../Drool//Drool//Drool/
Ough See Usi: love you too
maaf ya, jadwal padat merayap... 🤭
total 1 replies
stnk
lanjut thor....😍😍😍😍
Ough See Usi: asshiyyyyaaaap 👨🏼‍🚒
total 1 replies
stnk
thor q penasaran sama nainai...itu bacanya gimana...bacanya nene atao gimana?...
Ough See Usi: 奶奶 tulisan aslinya Nǎinai, i nya jangan dibaca, terdengarnya nana.
total 1 replies
Tri Yoga Pratiwi
maksudnya mata mata ya mbak?
Ough See Usi: ah iya...
dienter malah jadi kata-kata...

🙏🏼🙏🏼
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!