Etnauri Renata wanita luar biasa yang menghabiskan separuh umurnya untuk mengejar cinta Thunder Routhbone, pria dingin yang bahkan tidak pernah menoleh ke arahnya. Akankah Etna berhasil meluluhkan hati Thunder?
DISCLAIMER
Cerita ini merupakan karya fiksi dan murni karangan penulis. Apabila terdapat kesamaan latar, penokohan, dan unsur lain dalam cerita bukan merupakan kesengajaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elsje Artemis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9
"Semuanya berkumpul di ruang rapat sekarang" ujar Kendra kepada Tim PR. Semua yang berada di ruangan PR segera menuju tempat rapat. Hari ini divisi PR Everlight melewatkan briefing pagi yang rutin dilakukan sebelum mulai kerja.
"Langsung saja, saat ini Everlight sedang diterpa isu penggunaan timbal dan mercury pada produk liptint sunday burgundy. Tugas tim PR membendung informasi negatif dan isu baru di semua media massa".
"Sudah ada korban yang mengaku membeli produk kita dan mengalami gejala alergi di area bibir" ujar Ibu Grace Kepala Divisi PR sambil memperlihatkan headline pada salah satu surat kabar Nasional yang ditampilkan pada slide rapat.
"Sekarang sedang viral video pendek pengakuan korban yang di posting di story Instagram salah satu akun gosip, sebentar lagi pasti akan jadi trending di Twitter dan Youtube. Ini yang harus kita cegah"
"Informasi tambahan saat ini tingkat Direksi telah melaporkan kasus ini ke polres setempat untuk ditinjau kebenaran kasus. Kita juga sudah menarik semua produk liptint sunday burgundy untuk diperiksa ulang kandungan liptint di laboratorium khusus kosmetik termasuk sampel liptint milik korban"
"Ok, sekarang kita samakan pernyataan kita. Tidak ada yang boleh menarik konklusi dari kasus ini. Kita harus bilang pada media, beri kami waktu untuk mengusut kebenaran kasus ini. Everlight akan bertanggungjawab apabila terbukti menggunakan bahan berbahaya dalam kandungan produk"
Total staf divisi PR tujuh orang, tiga senior, dua junior dan dua lagi karyawan magang. Masing-masing diberi tugas menginfokan seperti yang disepajati dalam rapat ke berbagai media massa, website perusahaan, social media perusahaan, pihak kedua dan ketiga yang berhubungan dengan perusahaan serta investor dan pemilik saham.
Direksi Everlight memutuskan untuk mengadakan lembur secara bergantian, sambil memantau perkembangan kasus. Everlight rugi besar dengan adanya kasus ini dan telah diwanti-wanti beberapa investor yang siap menarik sahamnya dan menuntut ganti rugi.
Belum lagi mind blowing dari influencer dan konten kreator yang memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan.
Etna jadi orang pertama yang mengajukan diri untuk mrndapat jadwal lembur terlebih dahulu, toh dia tidak punya kewajiban mengurus keluarga seperti karyawan wanita lainnya di divisi mereka yang hampir semunya telah berkeluarga.
"Mah, malam ini aku nginap di kantor" ujar Etna sambil mengemasi baju ganti dan peralatan mandinya.
"Sendirian?" tanya Naomi sambil bantu mengemasi barang bawaan putrinya.
"Nggak, hari ini aku sama Tristan. Aku makannya di kantor aja mah. Aku berangkat dulu ya mah"
"Ada perkembangan baru Na?" tanya Tristan sambil menawarkan kopi yang dibuatnya di pantry.
"Belum ada" ujar Etna sambil menonton video wawancara Ibu Grace dan jurnalis dari berbagai media, yang sejak pagi sudah memenuhi halaman depan gedung Everlight.
"Minum dulu, biar semangat kerjanya"
"Eh iya, makasih"
"Berapa lama hasil pemeriksaannya keluar"
"Entah dari info anak marketing paling lama satu bulan sejak produk dikirim"
"Pernah ada kasus kayak gini sebelumnya?"
"Waktu itu sempat kejadian sabotase produk trus ketahuan, untung belum sempat di pasarkan. Kalo sekarang sampai makan korban ngeri juga"
Tristan sudah lima tahun bekerja di Everlight, sedangkan Etna tiga tahun yang lalu baru bergabung di Everlight. Tentu pengalaman Tristan lebih banyak dibanding Etna.
Tristan lebih banyak menemani Ibu Grace menemui klien dan investor, itu sebabnya Etna jarang melihat Tristan di kantor ini pertama kalinya mereka bekerja sama.
"Menurut lo, kasus ini bakal selesai gak? satu bulan kelamaan buat ngasih kepastian ke publik"
"Tenang aja, kasus ini bakal selesai kurang dari satu bulan. Banyak yang nawarin bantuan buat nyelesaiin kasus ini"
"Kenapa kita gak pakai testimoni? bukannya banyak beauty vlogger yang rekomendasiin produk ini?"
Tristan tertawa mendengar pertanyaan Etna.
"Kalau kasusnya nggak makan korban kita gak perlu panik sampai lembur, dan kirim sample segala. Cukup bayar beauty vlogger review produk kita dan kirim klarifikasi ke media, beres"
"Sekarang posisi kita menarik kembali kepercayaan konsumen lewat brand dan image perusahaan yang kita bangun, bukan membuat dua pernyataan berbeda yang bikin publik bingung"
Etna merasa lebih baik setelah mendengar jawaban Tristan. Semoga saja kasus ini cepat selesai.
...----------------...
