bercerita tentang seorang ibu rumah tangga bernama Rini yang sudah hidup bersama dengan suami nya bernama Edi selama 20 tahun lamanya. Rini menikah dengan Edi bukan berdasarkan cinta. Rini menikah dengan Edi karena Edi adalah suami pilihan orang tua nya. kisah ini menceritakan konflik di masa lampau dan juga menceritakan Lika liku kehidupan rumah tangga nya yang sedang dijalani saat ini. dari cerita ini kita belajar bahwa pilihan orang tua pun belum tentu baik dan walaupun tidak begitu buruk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lidia Grace Giawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 suka dan duka
...Pagi ini setelah hampir seminggu ibu dirawat, Akhirnya ibu diperbolehkan pulang....
...Nur datang ke rumah sakit untuk membantu Edi membereskan barang-barang ibu yang dibawa ke rumah sakit....
...Rini tinggal dirumah untuk memasak. Sedangkan Linda dan Lia membantu Rini untuk membersihkan rumah....
...Syukurlah sekarang ke tiga ipar nya itu sudah mulai ada perubahan, berubah menjadi lebih baik terhadap Rini dan juga keponakan mereka. Walaupun kadang-kadang suka kumat tapi setidaknya tidak seperti dulu....
"Syukurlah hari ini ibu sudah bisa pulang, ibu sudah bosan terlalu lama nginap dirumah sakit" ucap ibu
"Iya bu, kesembuhan ibu adalah hal yang paling kami syukuri sebagai anak-anak ibu" ucap Edi.
...Edi melajukan mobil sewaan nya menuju rumah. setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai dirumah. Edi meng klakson memberi isyarat bahwa mereka telah berada didepan rumah....
"Mereka sudah sampai mbak..." Linda berteriak senang mendengar bunyi klakson mobil dan berlari menuju pintu untuk segara membuka nya.
...Edi turun terlebih dahulu untuk memapah sang ibu, sedang kan Nur menurunkan barang-barang....
"Syukurlah ibu sudah pulang.." Linda memeluk sang ibu
"Aduh nanti dulu peluk nya dek, ibu masuk dulu kerumah, kasian ibu cape kelamaan berdiri" ucap Edi kepada Linda.
"hehe iya mas, habis nya aku terlalu senang melihat ibu akhirnya pulang dengan sehat" ucap Linda.
...Kemudian Edi terus memapah ibu masuk kemar untuk beristirahat....
"Wah.. Nenek sudah pulang nak.. Ayo salim nenek dulu." ucap Rini pada Rania
"Cucu nenek pinter.. Nenek sangat Rindu " ucap ibu yang bahagia melihat sang cucu yang begitu aktif dan tambah cantik.
"Salim sama papa juga ya nak" ucap Rini
"Sini sayang, anak papa cium papa" ucap Edi yang kemudian menggendong sang anak
...Suasana di dalam kamar ibu begitu terlihat harmonis. Ibu terpaku menyaksikan momen yang begitu indah di dalam keluarga nya....
"Ibu.. Ini Lia bawain bubur ayam buatan mbak Rini plus sup nya juga" ucap Lia.
"Wahh ibu sangat bahagia melihat anak-anak ibu kompak begini. Semoga keluarga kita tetap bahagia dan dijauhkan dari hal yang buruk" ucap ibu.
"Aminn" jawab mereka serempak.
...mereka berkumpul dikamar, Lia menyuapi sang ibu. Sedangkan yang lain nya asik berbincang dan bermain dengan Rania....
"Wah ibu keren, lahap banget makan nya sampai habis Makanannya tidak tersisa" ucap Lia.
"bubur dan sup buatan mbak enak banget nak, jadi ibu lahap Makan nya" jawab ibu terkekeh.
"Syukurlah Bu kalau begitu, Lia sangat bahagia karena ibu lahap makan. Itu artinya ibu sudah sehat " ucap Lia
"Karena ibu sudah selesai makan, ibu minum obat dulu ya, setelah itu ibu istirahat dan kami akan makan siang" sambung Lia.
"Oke Bu bos" jawab ibu terkekeh.
Di ruang makan...
"Mas senang deh liat akur begini" ucap Edi
Krik Krik Krik Rini dan ke tiga iparnya hanya diam karena merasa canggung.
"Hem yang di sanjung malah pada diam gak seru ah" ucap Edi menyindir
suasana terasa dingin, Rini, Lia, Linda dan Nur saling curi pandang.
"Ekhmm" suara deheman dari Nur memecah keheningan.
"Selama mas merantau setiap hari yang kami lalui tidak lah muda mas. ibu yang tiba-tiba jatuh sakit, penghasilan kebun yang tidak seberapa dalam keadaan sulit tersebut, mbak Rini dengan tulus berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk kami. Ketulusan mbak Rini lah yang membuat Nur menjadi luluh mas" ucap Nur dengan posisi kepala menunduk.
"Maaf kan mas ya dek, mas membuat kalian kesusahan selama ini" ucap Edi
...Mendengar ucapan Nur, Rini sangat terharu. Ia tak menyangka bahwa kesabaran nya selama ini berbuah manis....
"Terimakasih ya Nur, mbak terharu sekali." ucap Rini
"Iya mbak. Maafin ya kalau dulu Nur suka kurang ajar sama mbak" ucap Nur
"Iya mbak maafin kita ya". Ucap Linda yang kemudian di anggukkan oleh Lia tanda setuju.
"Kita saling memaafkan ya, mbak maafin dan tolong maafkan mbak jika mbak juga pernah menyakiti hati kalian" ucap Rini.
"Wahhh jadi melow begini ceritanya" ucap Edi.
...Mereka tertawa bahagia di meja makan. Mereka menjadi rukun dan mau saling memaafkan....
...****************...
...Dua Minggu berlalu,,,...
" bagaimana aku mau kembali ke tempat kerja kalau kondisi ibu kembali tidak stabil seperti ini." gumam Edi
...Rini memperhatikan Edi yang sejak tadi melamun. kemudian Rini berjalan mendekat menghampiri Edi....
"Ada apa mas, aku perhatiin dari tadi mas melamun terus.?!" tanya Rini
"Mas hanya kepikiran sama pekerjaan mas disana sayang, seharusnya mas sudah kembali untuk berkerja saat ini" tutur Edi
"Jadi mas ingin kembali ke tempat kerja mas?" tanya Rini
"Mau sih gitu Rin." ucap Edi yang terlihat pasrah.
"Mas yang sabar ya, kita doakan semoga keadaan ibu secepatnya membaik" ucap Rini sambil mengelus bahu sang suami.
...Kemudian Edi dan Rini beranjak dari tempat duduk mereka masing-masing. Rini berjalan menuju dapur untuk memasak makan malam sedangkan Edi berjalan menuju kamar sang ibu....
...****************...
Di seberang sana...
"Sudah dua Minggu dan mas Edi belum juga memberikan kabar akan kembali"
"Apa yang harus aku lakukan"!!
"Aku tidak bisa terus seperti, mas Edi tidak boleh melupakan ku" ucap Siska yang begitu terobsesi dengan Edi.
"Apa aku kirim pesan singkat saja ya, untuk memancing mas Edi" logika jahat Siska mulai beraksi.
"tidak , aku tidak boleh gegabah. kalau aku nekat, mas Edi akan marah besar padaku." Akkhhhhh Siska berteriak didalam kamarnya.
...****************...
di kampung..
...keluarga besar Edi sedang berduka karena tiba-tiba saja ibu mertua menghembuskan nafas terakhirnya tanpa aba-aba....
...Pesan terakhir nya hanya meminta agar Edi tetap setia pada istri dan anak nya. kemudian ibu juga menitipkan tanggung jawab terakhir pada Edi yaitu untuk menjadi sosok pengganti orang tua bagi ketiga saudara perempuannya....
"Ibu... kenapa ibu meninggal kami secepatnya ini" huuu ucap Nur yang menangis terisak-isak.
"Ibu maafkan kami selama ini belum bisa menjadi anak yang berbakti" Lia
"Bu.. Sekarang ibu sudah tidak sakit lagi.. Maafkan kami Bu jika selama ini kamu lalai dalam membahagiakan ibu" Linda
"Ibu.. Edi banyak salah sama ibu maafkan lah Edi bu, Edi janji akan menjaga keluarga kita" ucap Edi.
"selamat jalan bu, semoga ibu bahagia dan tenang di tempat ibu yang baru. Ibu jangan khawatir ya, aku berjanji akan selalu menjaga Nur, Lia, dan Linda. Aku akan menjadi kakak yang baik untuk mereka." ucap Rini yang juga menangis.
...rumah dipenuhi oleh kerabat dekat dan para tetangga, acara pemakaman ibu mereka berjalan dengan lancar. Kini rumah terasa sepi karena kepergian seorang ibu....
...****************...
...40 hari setelah kepergian sang ibu, Edi pun memutuskan untuk kembali ke tempat kerjanya. Karena uang tabungannya sudah mulai menipis dan ia pun masih terikat kontrak. Jika tidak kembali maka ia bisa kena denda....