"jangan berharap banyak didalam pernikahan ini, karena aku tidak akan pernah jatuh cinta kepada kamu Rayya" ucap Deril pada Rayya disaat malam pertama mereka sebagai suami istri
"anda tidak perlu mengingatkan saya tuan, saya tidak pernah berharap apa pun didalam pernikahan ini tuan Deril" tegas Rayya
Pernikahan Deril dan Rayya atas dasar perjodohan, mereka terpaksa untuk menikah dengan alasan hutang budi
Apakah mereka bisa bertahan didalam perjikahan itu atau berpisah jalan terbaik yang mereka akan ambil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Tuan Wisnu saat ini hanya terdiam tidak bisa membantah apa yang diucapkan Freya, semua memang salahnya yang menghamburkan uang perusahaan untuk cintya
"mah, bantu papa dong mencari jalan keluar dari masalah ini" ucap tuan wisnu pada istri nya Ratih
"maaf pah, mama tidak bisa membantu sekarang nikmati saja kehancuran ini" ucap nyonya Ratih dia sudah malas dengan suaminya itu, selama ini dia bertahan karena anak anaknya yang masih butuh biaya untuk sekolah
"papa mau jual asset atas nama mama, nanti papa ganti" ucap tuan Wisnu
"semua sudah mama pindah namakan atas nama anak anak pah, mama sudah tidak punya apa apa lagi" jawab nyonya Ratih
Freya masih mempunyai 2 orang adik laki laki yang saat ini masih kuliah, yang membutuhkan biaya untuk sekolahnya
"kamu lancang sekali memindah namakan atas nama mereka, sekarang harus bagaimana?" sahut tuan wisnu putus asa
"itu memang hak mereka pah, mama harus menyelamatkan semua nya dari kerakusan gundik papa itu" tegas nyonya Ratih
"papa mau jual rumah ini saja, kita cari rumah yang lebih kecil, untuk bayar gaji karyawan bulan ini" ucap tuan wisnu
"rumah ini sudah mama gadaikan kebank pah untuk biaya kuliah dan sekolah anak anak" tegas nyonya ratih
"kamu lancang sekali ratih, kenapa kamu gadaikan rumah tidak bilang sama aku, harus bagiamana sekarang" teriak tuan Wisnu dengan wajah putus asa nya
"bagaimana mau bilang sama kamu, kau terlalu sibuk dengan gundikmu itu, sampai tidak ingat pulang kerumah, sekarang setelah susah baru kau ingat pulang, itupun mau menjual semua hak milikku" tukas ratih sambil menatap penuh benci kepada suaminya itu
Sudah cukup lama dia menahan hati dan bersabar menghadapi tingkah laku suaminya yang keterlaluan ini, mentang mentang dia selama ini sabar dan selalu mengikuti kemauan wisnu, sekarang dia sudah tidak mau lagi di injak injak oleh wisnu
Tadi setelah dia mendengar kalau semua asset atas nama gundiknya sudah dijual, ratih merasa lega biar saja sama sama hancur dan habis, darinpada uang mereka dinikmati oleh perempuan jalang itu
"untung aku bergerak cepat mengamankan semuanya, kalau pun pisah sama wisnu aku masih bisa hidup berkecukupan dengan ketiga anak anak ku" gumam ratih dalam hati
"jual saja rumah yang ditempati oleh gundik papa itu, Freya rasa harga jualnya cukup untuk bayar gaji karyawan, bahkan ada sisanya, setelah itu tutup saja kantor itu, karena sudah tidak ada biaya lagi"
"papa rayulah gundik papa itu, iming imingi saja kalau akan dapat suntikan dana dari investor luar negeri, kan selama ini gundik papa yang merayu papa, sampai semua harta habis untuk mengikuti hidup mewah dia" sindir Freya
"bikin pusing saja kamu ratih, dan kamu juga Freya tidak bisa diajak kerjasama" umpat tuan Wisnu
"kamu yang bikin pusing sendiri wisnu, kenapa jadi menyalahkan aku dan Freya, kau ajak lah gundik mu itu untuk bekerjasama, jangan cara menghabiskan uang saja dia yang tau, cara mencari uang dia juga harus mengerti, jangan mau enak nya saja" tegas nyonya ratih
"kamu sudah berani melawan aku sekarang ratih" ancam tuan wisnu
"aku tidak pernah takut kepada kamu wisnu, selama ini aku diam bukan aku takut kau tinggal, aku diam karena anak anak masih butuh biaya untuk kuliah mereka berdua, sekarang putraku sudah mau wisuda jadi aku akan menggugat cerai padamu" jelas ratih
Adik Freya yang baru tamat kuliah sudah membuka usaha sendiri selama dia kuliah dan sekarang usahanya sudah maju dan berkembang
Rey sudah berhasil menjalankan bisnisnya tanpa sepengetahuan papa nya, dia sengaja menutupi dari tuan Wisnu, karena Rey sudah muak melihat kelakuan papanya itu
"kurang ajar kamu ratih, memang kamu bisa apa tanpa biaya hidup dari ku" bentak tuan wisnu
"masih saja kau sombong wisnu, sudah bangkrut saja masih belagu, bagus lah kalau perusahaan kau tutup, biar gundik mu bisa merasakan hidup susah dengan mu, katanya kalian saling mencintai" sindir nyonya Ratih
Sungguh berat hidup yang dijalani nyonya Ratih selama menikah dengan tuan wisnu, tapi sekarang anak anaknya sudah mandiri tinggal satu lagi yang masih kuliah, sudah saat nya dia mengambil sikap
...----------------...
"Rayya tolong antarkan laporan keuangan bulan ini keruangan tuan Gavin" ucap manager keuangan pak Yusuf
"iya pak yusuf, tapi kenapa harus saya ya, biasanya pak yusuf sendiri yang kesana?" tanya Rayya penasaran
"saya masih ada pekerjaan yang sangat penting juga Rayya, saya harus selesaikan secepatnya, jadi tolong kali ini saja kamu yang antarkan laporan nya" jawab pak yusuf
sebelum nya pak yusuf mendapatkan tugas dari Daffa, dan itu harus selesai hari ini juga, jadi dia meminta bantuan kepada Rayya, karena yang ada disana sedang membantu pak yusuf untuk mengumpulkan data
"oke pak yusuf, tidak apa apa pak, tadi saya merasa heran saja, kalau begitu saya pamit mau antarkan laporan keuangan nya dulu" balas Rayya
"nanti kalau ada yang mau ditanyakan hubungi saya saja Rayya" ucap pak yusuf
"iya pak yusuf" balas Rayya setelah itu dia keluar dari ruangan divisi keuangan dan berjalan menuju lift untuk naik keruangan Tuan Gavin
Setelah sampai didepan ruangan tuan Gavin, Rayya meminta izin pada sekretaris nya untuk menemui Tuan Gavin
Sherly sekretaris nya Gavin sudah tau kalau tuan Gavin sedang menunggu Rayya yang mengantarkan laporan keuangan
"ayo Rayya saya antarkan keruangan Tuan Gavin" ajak Sherly dengan ramah
"terima kasih mbak sherly" balas Rayya
Setelah mengetuk pintu ruangan Gavin dan terdengar suara dari dalam yang mempersilahkan untuk masuk
"silahkan Rayya" ucap mbak sherly
"terima kasih mbak Sherly, Rayya masuk dulu ya" izin Rayya dengan sikap hormat, dibalas dengan senyuman oleh sekretarisnya Gavin
Rayya masuk kedalam ruangan Gavin disana sudah ada Daffa yang sedang bicara dengan Gavin, dengan sedikit canggung Rayya melangkah menghampiri pimpinan perusahaan nya itu
"selamat siang tuan Gavin, tuan Daffa, saya disuruh pak yusuf untuk mengantarkan laporan keuangan bulan ini, ini pak laporannya" ucap Rayya sambil meletakkan laporan keuangan di meja Gavin
Gavin menatap Rayya dengan tajam, seketika jantung nya berdebar melihat Rayya saat ini dari dekat, sama dengan Daffa dia juga sedang memperhatikan Rayya
"memang mirip sekali sih, cuma ini versi sudah dewasa nya, sudah tidak culun lagi, kenapa Rayya bisa lupa dengan kami ya, apa wajah kami jauh berubah setelah tamat sekolah menengah dulu" gumam Daffa dalam hati
Gavin melirik kearah Daffa yang sedang memperhati kan Rayya, Gavin batuk batuk kecil untuk memberi kan kode kepada Daffa
.smg yg trbaik ya rayya