Di poligami dan dikecewakan berulang kali. Hingga suatu hari, seorang pria tampan menyadarkannya arti sebuah KEBAHAGIAAN.
Akhirnya, dia memilih pergi. Di saat yang sama, suami yang sudah menyadari semua kesalahannya, bersimpuh di kakinya memohon maaf darinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fazlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Cukup sudah kalian menyakiti aku?! Hanya dengan melihat foto ini saja kalian sudah menuduh aku selingkuh" desis Amira.
Dan di detik berikut nya.....
"Ibu..... apa salah ku, mengapa kalian tega menyakiti aku... hu hu hu... Selama ini aku sudah bersabar karena di poligami. Dan kau Sonya, setelah kau rebut suami aku, mas Erick. Kini kau memfitnah aku, padahal itu hanya sebuah foto biasa yang bisa saja di rekayasa......".
Semua yang hadir tampak tertegun mendengar penuturan Amira yang tampak sangat sedih. Kemudian Amira melanjutkan aksinya......
"Dan kau mas Erick, teganya kau membiarkan keluarga mu memukul aku... padahal aku sudah ikhlas kau menikahi Sonya hu hu hu......" tangis Amira semakin menyayat hati.
Beberapa tamu wanita menatap Amira dengan tatapan sedih dan terharu.
"Sungguh malang nasib mu, nak. Padahal kau sangat cantik, kau bisa mendapatkan pria lebih dari suami mu ini", kata seorang wanita setengah baya, sambil mengusap air matanya.
Sonya dan nyonya Mary tampak tercengang, melihat Amira menangis. Padahal tadi Amira terlihat garang, bagai singa kelaparan. Dan sekarang berubah menjadi wanita lemah tidak berdaya.
"Gawat....?", desis Erick.
Firasat Erick menjadi tidak enak..... ada yang tidak beres pada sikap Amira.
Tidak lama kemudian, ponsel Erick berdering. Erick melihat seseorang mengirim sebuah video ke ponselnya. Dalam seketika Erick terlihat tegang dan matanya terbelalak seperti melihat hantu.
"Ya Tuhan....." seru Erick panik, kemudian terlihat dia terduduk lemas dengan ponsel masih di tangannya.
"Mas, ada apa?" tanya Sonya heran, dia segera mendekati Erick. Begitu juga dengan nyonya Mary, dengan heran segera mendekati anaknya.
"Seseorang sedang merekam kita, kini video nya sudah tersebar ke media?!" ujar Erick gemetaran sambil memperlihatkan video tersebut pada nyonya Mary dan Sonya.
" Apa,....?!!!" teriak mereka bersamaan.
Sonya dan nyonya Mary terbelalak melihat mereka sedang berada di live seseorang. Dan live ini sedang berlangsung dan telah mendapatkan tanggapan dari para netizen.
Hampir semua netizen mencela bahkan memaki Erick, Sonya dan nyonya Mary, yang di anggap telah berlaku kejam pada Amira.
Kehebohan pun terjadi di rumah nyonya Mary. Para tamu saling berpandangan dan bertanya siapa yang sedang merekam mereka.
"Hentikan!!?.... stop?!!!.... siapa yang telah berani berbuat kurang ajar di sini?!" teriak nyonya Mary marah pada para tamu, matanya dengan liar mengelilingi keseluruhan orang di situ.
Dia terlihat panik, karena perbuatannya pada Amira terlihat jelas pada video tersebut.
Tak lama kemudian, live pun berakhir.
"Bu Mary..... acara apa yang kalian suguhkan pada kami. Kalian ini keluarga terhormat, tetapi kelakuan kalian tidak terpuji" kata seorang tamu.
"Benar.... seharusnya acara syukuran penuh khidmat, tapi ini kalian justru tidak punya perasaan sedikitpun pada menantu kalian sendiri" sambut yang lain.
Nyonya Mary terlihat kebingungan dengan kejadian ini. Dan dia lebih bingung lagi saat para undangan, bahkan kerabatnya sendiri mulai mencerca perbuatannya.
"Lihatlah..... bukannya kita dapat makan atau minum, malah kita di sini di curigai telah menyebarkan video itu" seru seorang anak muda yang nampak kesal, karena acara tidak di mulai padahal dia sudah kehausan dan kelaparan.
Erick mengusap wajahnya dengan kasar, sedangkan Sonya tampak hilang semangat karena acara yang sudah dipersiapkan dengan sangat matang, ternyata berakhir tragis.
"Ini acara live...... wajah kita tampak jelas tadi. Jangan-jangan kita pun bisa kena dampak atas perbuatan keluarga ini pada menantunya". seru seorang wanita muda.
"Aduuh... gawat. Aku tidak mau ikut-ikutan. " seru temannya yang lain.
"Bubar....... bubar semuanya?!!", teriak seorang pria setengah baya.
Para tamu mulai bergegas beranjak pergi dari tempat itu dengan berbagai perasaan. Tetapi hampir semua terlihat kecewa dan takut.
"Sabar dulu..... bapak dan ibu. Acara akan kita mulai sekarang" seru Erick berusaha menahan tamu-tamu yang hendak pergi.
"Maaf mas Erick.... lebih baik mas Erick selesaikan dulu masalah di dalam keluarga mas Erick. Baru nanti mas Erick buat acara syukuran lagi" sahut MC yang juga terlihat kesal, karena upahnya baru di bayar setengah.
"Sial.... ternyata selama ini kita membela pelakor, semoga kita tidak terkena azab karena ikutan berbuat dzalim pada istri sah" sahut seorang wanita.
Amira mengusap air mata palsunya, diam-diam mundur dari kerumunan tamu-tamu. Dia masuk ke mobil dan berlalu dari sana.
Keluarga Erick yang sudah sangat malu, hanya bisa menatap pasrah pada para tamu undangan yang satu persatu beranjak pergi meninggalkan tempat acara.
Sonya terlihat menangis, karena acaranya gagal total. Bahkan dia mendapat ejekan sebagai pelakor dalam rumah tangga Erick dan Amira.
Keluarga Sonya juga kehilangan muka di hadapan para tamu dan kerabatnya.
Mereka tidak mengira Amira yang dulu selalu pasrah dan mengalah, kini berani mengungkapkan aib rumah tangganya sendiri di depan para tamu undangan.
"Erick.... kamu lihat perbuatan perempuan mandul itu, telah mencoreng keluarga besar kita..... dari dulu sudah ibu katakan segera ceraikan wanita tidak berguna itu?!!", hardik nyonya Mary pada Erick.
"Gara-gara wanita itu.... acara ku jadi gagal dan aku di cap sebagai pelakor" tangis Sonya.
"Sonya dan ibu yang memulai..... Jika saja Amira tidak di hina dan di pukul, tentu Amira tidak mau mempermalukan keluarga kita".tutur Erick kesal.
"Kamu masih membela wanita mandul itu?!!!" teriak nyonya Mary.
"Dari awal aku sudah memperingatkan kamu, Sonya. Amira istriku juga. Tapi kau tidak mau terima. Kau egois...... lihat ini akibat keserakahan mu. Kita semua menanggung akibatnya" seru Erick kesal pada Sonya, dia tidak memperdulikan amarah kedua orang tuanya dan tatapan tajam dari kedua mertuanya.
Mendengar perkataan Erick yang menyalahkannya, Sonya berlari masuk ke kamarnya sambil menangis.
Erick mengusap wajahnya dengan kasar, "sial!!!" desisnya. Kemudian dia pergi berlalu dari hadapan mereka semua.
Hampir menjelang magrib, Erick baru pulang ke rumah, wajah dan pakaiannya tampak lusuh.
Dan dia langsung menuju kamar, dilihatnya Sonya tidak menangis lagi, tapi wajah dan matanya tampak sembab.
"Maafkan sikap mas, yang marah tadi ya" bujuk Erick, sambil membelai rambut Sonya. Bagaimana pun dia ingin bayi yang di dalam kandungan Sonya baik-baik saja.
Sonya bangkit dari tempat tidurnya dan duduk menghadap Erick, "Mas, balaskan dendam ku pada mbak Amira ya, aku sakit hati karena perbuatannya".
Erick menghela napas panjang, "Sudah cukup Sonya, apa kau belum jera dengan kejadian hari ini?!!" tanya Erick mencoba bersabar.
"Tapi dia sudah membuat aku malu, mas?!!" kata Sonya kesal.
"Bukan kah mas selalu bilang..... Jangan mencari gara-gara dengan Amira, tapi kau tidak pernah mendengar apa yang mas katakan!" ujar Erick.
"Kalau begitu..... aku yang akan membalas dengan caraku sendiri?!! " bentak Sonya.
Mendengar perkataan Sonya, emosi Erick menjadi naik lagi. Padahal dia sudah berusaha untuk bersikap sabar.
"Terserah padamu..... buatlah sesuka hati mu?!! Aku capek..... aku capek hidup dengan mu yang selalu tidak puas dengan apa yang sudah kau miliki?!!!".
"Oo..... kau sudah bosan sama aku ya, mas. Setelah apa yang aku lakukan padamu, sekarang kau katakan bosan padaku?!!", teriak Sonya sengit.
"Ya..... aku bosan!!!...... Karena selama hidup dengan mu, hidup ku seperti di neraka!!. Aku menyesal menikah dengan mu?!. teriak Erick sambil membuka pintu kamar, dan membantingnya dengan kencang.
Rencananya tadi ingin istirahat setelah mengalami hal yang mengerikan hari ini, ternyata gagal juga. Sonya tidak peduli, keadaan Erick yang sudah sangat kusut. Dia tetap memaksa Erick untuk menuruti keinginannya.
"Erick..... apa yang sudah kau lakukan?!!!", terdengar teriakan ibunya dari luar.
Di lihatlah kedua orangnya dan kedua orang tua Sonya sudah berdiri di hadapannya dengan tatapan yang sangat mengerikan.
"Ibu... ayah, aku capek. Aku menyerah.... " suara Erick melemah, tak lama kemudian pandangan Erick menjadi gelap. Dia terjatuh tidak sadarkan diri.
.
#KBS
Dukung Author dengan vote, like dan comment