Ketika Akbar tiba-tiba terbangun dalam tubuh Niko, ia dihadapkan pada tantangan besar untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan baru yang sama sekali berbeda. Meskipun bingung, Akbar melihat kesempatan untuk menjalani hidup yang lebih baik sambil berusaha mempertahankan identitasnya sendiri. Dalam prosesnya, ia berjuang meniru perilaku Niko dan memenuhi harapan keluarganya yang mendalam akan sosok Niko yang hilang.
Di sisi lain, keluarga Trioka Adiguna tidak ada yang tau kalau tubuh Niko sekarang bertukar dengan Akbar. Akbar, dalam upayanya untuk mengenal Niko lebih dalam, menemukan momen-momen nostalgia yang mengajarinya tentang kehidupan Niko, mengungkapkan sisi-sisi yang belum pernah ia ketahui.
Seiring berjalannya waktu, Akbar terjebak dalam konflik emosional. Ia merasakan kesedihan dan penyesalan karena mengambil tempat Niko, sambil berjuang dengan tanggung jawab untuk memenuhi ekspektasi keluarga. Dengan tekad untuk menghormati jiwa Niko yang hilang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Farhan Akbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suara yang Penuh Ambisi
Tiba-tiba, pintu ruang latihan terbuka dan Coach Natalia masuk dengan senyum lebar. “Hai, semua! Siap untuk latihan hari ini?” katanya dengan semangat yang memikat.
Semua langsung menoleh dan berteriak, “Siap, Coach!”
“Bagus!” ujar Coach Natalia, menatap mereka dengan bangga. “Hari ini kita akan fokus pada harmoni dan dinamika. Lili, kamu siap untuk memimpin sesi kita?”
“Tentu, Coach!” jawab Lili dengan percaya diri. “Kita bakal bikin latihan ini seru!”
“Aku excited banget untuk lihat semua ide baru kalian!” tambah Coach Natalia. “Jadi, mari kita mulai dan tunjukkan yang terbaik!”
Dengan semangat yang menggelora, mereka semua bersiap-siap, dan suasana latihan jadi semakin hidup. Coach Natalia selalu berhasil memotivasi mereka, dan hari ini tidak terkecuali! 🎤✨
Saat latihan, Coach tiba-tiba memanggil, "Lili, suaramu mana? Kamu VIP kita! Jangan mengendurkan semangat!"
Lili langsung tersenyum lebar, merasakan semangatnya terpanggil. "Oke, Coach! Siap!" jawabnya dengan penuh semangat. Dia melangkah maju, siap memimpin grup dengan suaranya yang kuat dan penuh emosi.
"Yuk, teman-teman, kita semua harus berenergi!" Lili mengajak teman-temannya, dan suasana latihan pun kembali menghangat. Dengan dorongan dari Coach Natalia, semua anggota paduan suara merasa termotivasi untuk menunjukkan yang terbaik.
Latihan pun berlanjut dengan semangat baru, dan mereka semua berusaha keras untuk menghasilkan harmoni yang sempurna!
"Guys, kita harus punya ambisi untuk jadi nomor 1, walaupun lawan kita dari sekolah elite!" Lili berteriak, menyemangati teman-temannya. Dia tahu persaingan akan ketat, tapi semangatnya tak pernah pudar.
"Benar! Kita bisa buktikan bahwa kerja keras dan dedikasi bisa mengalahkan segalanya!" Ziva menambahkan, wajahnya penuh keyakinan.
Tia dan Keyshia saling bertukar pandang, lalu Tia berkata, "Kita punya bakat dan kekuatan tim yang luar biasa. Kalau kita semua bersatu, pasti bisa!"
"Yup! Mari kita berlatih lebih keras dan saling mendukung!" Keyshia menimpali dengan semangat.
Semua anggota paduan suara mengangguk setuju, merasakan gelora semangat untuk berjuang bersama. Dengan tekad dan ambisi yang menggebu, mereka siap menghadapi tantangan dan menunjukkan bahwa mereka bisa bersaing dengan sekolah-sekolah terbaik!
Setelah latihan selesai, Tia mengeluh sambil memegangi tenggorokannya, “Ahhhh, suara gua abis!” Dia tersenyum sambil mengusap lehernya, terlihat lelah tapi puas.
Lili menepuk bahunya, “Tenang, Tia. Kita semua juga habis-habisan, tapi kamu tadi luar biasa! Lagu yang kamu tulis bikin semua orang terkesan.”
Ziva ikut menambahkan, “Iya, suara kamu jadi bintang hari ini! Kita butuh lebih banyak momen kayak gitu.”
Keyshia tertawa, “Sebaiknya kita semua istirahat dan minum air. Tapi, Tia, kamu harus siap untuk latihan berikutnya, ya!”
Tia tersenyum lebar, merasa dihargai meski suaranya kelelahan. “Oke deh, aku akan lebih siap. Sekarang, ayo kita cari sesuatu untuk diminum!”
Mereka semua bergerak menuju kantin, berbagi cerita dan tawa, sambil merayakan kerja keras mereka hari itu.
...****************...
Di kantin, Keyshia dengan antusias menyarankan, “Eh, girls! Nanti sepulang sekolah, kita makan mie ayam di pasar yuk! Enak bener itu di sana.”
Tia langsung menanggapi, “Wah, gua udah kangen sama mie ayam itu! Rasanya juara!”
Lili menambahkan, “Iya, mie ayam di pasar itu legendaris! Porsinya juga banyak, pasti bikin kita recharge setelah latihan.”
Ziva bersemangat, “Gue setuju! Kita bisa duduk bareng sambil ngobrol dan merencanakan latihan selanjutnya.”
Keyshia tersenyum puas, “Oke, jadi deal! Mie ayam setelah sekolah! Siapa yang bawa uang?”
Semua tertawa, menikmati momen kebersamaan sambil membayangkan mie ayam yang lezat. Rencana itu bikin mereka semakin bersemangat untuk menyelesaikan pelajaran dan segera meluncur ke pasar!
Saat mereka asik ngobrol di kantin, tiba-tiba Bimo muncul. Dia terlihat sedikit grogi tapi berusaha cool, jelas banget kalau dia ngefans berat sama Lili. Semua teman Lili udah pada tahu sifat Bimo yang kadang ngeselin tapi lucu.
Ziva, yang udah mengenal Bimo dengan baik, langsung beraksi. “Awas lu, Bim! Macem-macem, gua tampol!” ucapnya sambil menggoda, matanya menyipit.
Bimo tersenyum canggung, “Eh, enggak, enggak! Gue cuma mau bilang, Lili, penampilan kalian tadi keren banget!”
Lili cuma tertawa, “Makasih, Bimo! Tapi jangan bikin kita ketakutan, ya!”
Tia menambahkan, “Iya, kita di sini mau chill, bukan berantem.”
Keyshia ikut melengkapi, “Tapi, Bim, kalau mau gabung makan mie ayam setelah sekolah, silakan aja!”
Bimo terlihat senang dan mengangguk, “Boleh juga! Gue ikut, deh!”
Mereka semua tertawa, suasana jadi semakin hangat dan seru dengan kehadiran Bimo.
Di tengah obrolan seru, Tia tiba-tiba berseru, “Guys, guys, liat nih! Kak Veno sama Juno, ganteng banget! Mereka artis yang humble banget! Gue ngefans banget sama Kak Veno. Enggak sabar liat dia main film atau sinetron lagi!”
Dia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan video di aplikasi TokToke. “Lihat, mereka baru upload video bareng, dan Kak Veno bener-bener lucu!”
Semua langsung mendekat, penasaran. Lili menonton dengan antusias, “Iya, dia emang selalu bikin kita ngakak!”
Ziva menambahkan, “Keren banget! Dan dia juga dekat sama fans. Bener-bener role model!”
Keyshia yang selalu siap mengabadikan momen langsung berkata, “Ayo, kita ikutan bikin video TokToke juga! Kita bisa niru gaya mereka!”
Bimo yang mendengarkan ikut berkomentar, “Kalo ada kesempatan, gue mau banget foto bareng Kak Veno!”
Tia mengangguk excited, “Yuk, kita jangan sampai kelewatan! Ini bisa jadi konten seru!”
Suasana di kantin jadi semakin hidup, semua antusias untuk membuat rencana seru sambil terinspirasi oleh idola mereka!