NovelToon NovelToon
CINTA YANG LAIN

CINTA YANG LAIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dezzweet

No time for love.

Tidak ada cinta dalam hidupnya. Itu yang ditetapkan oleh Karen selama ini. Ia tidak ingin jatuh cinta untuk kedua kalinya, cukup ia merasakan sakitnya jatuh cinta sekali saja dalam hidupnya. Karen tidak ingin kembali merasakan perasaan yang sudah susah payah ia kubur dalam-dalam.

Namun, semuanya berjalan tidak sesuai keinginannya. Ketika Eros yang awalnya tidak pernah meliriknya sama sekali menjadi agresif selalu mengganggu hari-harinya yang tenang. Cowok itu datang dengan sejuta rahasia yang membuat Karen merasa ini bukan pertanda baik. Eros mengatakan jika cowok itu menyukainya, memaksanya untuk menjadi kekasih cowok itu. Tetapi, karena prinsip Karen yang tidak ingin jatuh cinta lagi. Karen dengan keras menolaknya, bahkan tidak segan untuk mengucapkan kata-kata hinaan untuk Eros.

Eros tidal nyerah juga, cowok itu tetap memaksa Karen untuk menjadi pacarnya. Apakah Karen menerima Eros? Atau justru terus-menerus menolak Eros? Lalu, apa yang terjadi pada masa lalu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dezzweet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 020 GUE UDAH PUNYA PACAR

"Kayanya waktu pembagian kesialan gue maju paling depan, anjir. Makanya hidup gue isinya sial mulu."

"Seharusnya hari ini gue seneng duit jajan gue balik lagi, tapi gara-gara si botak kesenangan gue gagal."

Rachel sudah jengah mendengar Karen dan Seyra sedari tadi menyerocos tanpa henti yang tidak terima dengan hukuman dari Pak Broto. 

Bukan hanya Karen dan Seyra, dirinya juga sama tak terimanya. Tapi, ia tetap mengerjakan hukumannya bukah hanya nyerocos saja. Biar cepat selesai, dan ia bisa segera ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah berbunyi.

"Rachell bego mana ada ngepel maju!" teriak Karen membuat Rachel nyaris terpleset jika dirinya tidak berpegangan pada washtafel di sampingnya.

Rachell memegangi dadanya yang berdebar karena terkejut. "Sialan lo anjing banget, Karen! Kalo gue kepeleset lo mau tanggung jawab?!"

"Ya, udah, sih. Lo juga gak jadi kepeleset jadi gak usah dipermasalahin gitu, dong." Bukan Karen yang menjawab, melainkan Seyra dengan nada entengnya.

"Lo? Enteng banget, anjir ngomongnya. Lo pernah denger orang yang mati karena kepeleset di kamar mandi?" Seyra hanya mendengus melihat Rachell sudah melempar alat pelnya dan mendekati dirinya sambil berkacak pinggang. Sahabatnya ini terlalu meremehkan nyawa seseorang.

"Gak usah ribut, deh. Chell, mending lo lanjutin ngepel lo aja biar cepet beres." Rachell melotot pada Karen yang terduduk santai, sambil menguyah permen karet yang berada di mulutnya.

"Oh, ya, ngepel tuh mundur bukan maju kaya gitu. Ulangin yang bener," sambung Seyra membuka ponselnya dan menscroll Instagramnya tanpa peduli pada Rachell yang sudah menggeram menahan emosi.

Rachell mengambil kembali alat pel dan melemparnya tepat pada Karen dan Seyra, membuat kedua gadis itu terlonjak kaget.

"Lo apa-apaan, sih?" sentak Karen kesal dengan perlakuan Rachell tiba-tiba.

"Lanjutin ngepel!" titah Rachell menatap kedua sahabatnya datar.

"Ogah," tolak keduanya secara bersamaan. Dan semakik membuat Rachell geram.

"Anjing lo berdua! Kalian juga ikut dihukum, kenapa cuma gue yang harus nyelesain ini semua? Sedangkan lo berdua asik nongkrong dan cuma bisa ngeluh. Lo pikir keluhan lo bisa nyelesain hukuman ini?" teriak Rachell marah.

Keduanya bungkam seketika. Benar, mereka sedari tadi tidak menyentuh sedikitpun hukuman yang diberikan oleh Pak Botak itu. Tapi, keduanya tetap tidak ingin disalahkan, ini semua karena Rachell yang memainkan air keran sehingga airnya meleber kemana-mana.

"Kita dapat hukuman juga karena lo. Kalo lo gak mainin keran, hukuman ini gak ada. Lo gak bakal capek-capek ngepel lantai kamar mandi ini!" ujar Karen begitu ketus.

"Jangan ribut. Rachell sayang, lo pasti capek, kan? Dan gue sama Karen juga gak ada niat buat bantuin lo ngepel. Gimana kalo kita nyuruh cewek anjing buat beresin hukuman kita?" usul Seyra dengan senyum cerah.

Rachell yang sedari tadi menahan kesal seketika tersenyum miring, ia sangat membenci Hanum apalagi cewek itu mencoba untuk mendekati Aryan. Cewek itu mengangguk, ide brilliant Seyra sangat menyenangkan hatinya. Sedangkan Karen, ekspresinya langsung berubah datar. Ia masih sangat kesal, dan mungkin melihat wajah Hanum emosinya akan kembali naik. Ia turun dari washtafle tempat yang menjadi dudukannya sedari tadi, berniat pergi sebelum kedua tangannya dicegah oleh Seyra dan Rachell.

"Mau kemana?" tanya Seyra sembari mengotak-atik ponselnya untuk menyuruh orang untuk menyeret Hanum ke kamar mandi lantai satu.

"Gue males. Lo aja yang urus," kata Karen melepaskan tangan kedua sahabatnya.

Keduanya mengangguk. Dan membiarkan Karen pergi begitu saja.

***

Karen berjalan di koridor sambil menatap sekitar dengan waspada. Takut, jika Eros tiba-tiba muncul. Ia ingin menghindari Eros yang sudah mirip seperi jalangkung sering muncul tiba-tiba. Ia jadi ngeri sendiri, bisa-bisa cowok itu bersikap aneh padanya. Karen yakin Eros pasti merencanakan sesuatu padanya. Bagaimana ia tidak menaruh rasa curiga, jika orang yang dulunya bahkan tidak pernah kenal sebelumnya atau saling bertegur sapa saja tidak pernah. Tiba-tiba bersikap seolah mereka itu dekat. Aneh sekali.

Karen tersentak kaget. Saat sebuah tangan kekar tiba-tiba merangkul dirinya, ia menoleh dan terkejut saat melihat siapa yang merangkulnya ini. Karen buru-buru menepis kasar tangan Eros yang bertengger pada pundaknya, cowok itu semakin hari semakin berani. Ia perlu memberikan pelajaran pada Eros, agar tidak mencoba untuk menganggu hidupnya lagi.

"Jangan kurang ajar," desis Karen saat berhasil menyingkirkan tangan Eros.

"Kurang ajar gimana?" tanya Eros dengan senyum tersungging.

Karen mengepalkan tangannya, menahan emosi melihat kehadiran cowok yang ingin ia hindari sedari pagi.

"Bukannya wajar kalo gue ngerangkul pacar sendiri?" tanya Eros lagi saat tidak ada jawaban dari Karen.

"Pacar? Pardon, heh? Siapa yang lo sebut pacar?" Karen menatap Eros tajam. Ia bukan tidak mengerti siapa yang Eros maksud.

Cowok itu tertawa pelan. "Menurut lo siapa?"

"Lo gak denger ucapan gue kemaren?" Karen bertanya dingin.

"Yang mana?" Eros memasang wajah pura-pura tidak mengerti. Dan itu semakin menyulut emosi Karen.

Karen membuang muka ke sembarang arah. Ia harus menjaga sikap agar tidak kelepasan menampar wajah sok Eros. Ia sadar posisi, di sini tidak ada orang lain selain dirinya. Karen takut jika cowok itu berbuat hal gila padanya.

"Gue udah punya pacar," kata Karen tiba-tiba.

1
Elok Pratiwi
tidak suka cerita yg menggunakan kata lo and gue ... tidak menarik
sakura
...
Choi Jaeyi
hai kak, cerita kamu bagus bgt semangat trus ya nulisnya
mampir juga ya ke novel pertamaku, mari kita saling mendukung sesama penulis baru🤗🌷
Siti Nina
oke 👍
dezzweet: terima kasih banyak sudah menyempatkan waktu untuk baca karya saya
total 1 replies
Yusuo Yusup
Terima kasih sudah menghibur! 😊
dezzweet: kembali kasih, kak
total 1 replies
Rubí 33-12
Membuat rasa penasaran
dezzweet: wah terimakasih sudsh mampir, kak. selamat datang di cerita saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!