NovelToon NovelToon
GAGAL DALAM BERCINTA

GAGAL DALAM BERCINTA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Suami ideal
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bellasdc

Inilah cerita cintaku yang gagal bersamanya... Cinta Terlarang, Terhalang Status
Perempuan biasa yang sempat mendapatkan cinta dan kasih sayang dari seseorang yang dia kagumi sejak lama.. Akankah cinta terlarang ini kembali dan berlanjut ke jenjang yang lebih serius atau berhenti di tengah jalan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bellasdc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Dua Keluarga

“Baik Om sudah cukup, Om, berdiri, Om saya mohon. Banyak orang disini, Saya juga sudah memaafkan Om, kejadian itu sudah lama sekali. Walaupun saya sempat marah dan tidak akan memaafkan orang yang menghina saya apalagi yang menghina orang tua saya, tapi saya sudah melupakan kejadian itu, saya juga paham apa maksud Om melakukan itu. Semuanya demi kebaikan Aldo juga”

“Saya sebagai neneknya Aldo. Saya mohon tolong terima Aldo lagi. Aldo sangat menyayangi kalian berdua, saya melihat perjuangannya sampai saat ini. Saya mencari tahu apa yang terjadi diantara kalian. Saya lebih setuju Aldo bersama kamu. Benar yang Aldo katakan kamu perempuan yang berbeda dari yang lainnya, dia sering menceritakan tentangmu saat kami sedang berdua” Dokter Tina mencoba meyakinkanku

“Bukannya Aldo tidak ingin mencarimu atau memperjuangkan cinta kalian, dia bilang kepada saya, dia ingin sukses dulu, bahkan ingin lebih sukses daripada Ayahnya, karena sebelum ingin menikahimu dia sudah siap dengan semuanya” Sambung Tina

“Dokter Tina, Om Anton, Dokter Aldo terlalu baik, dia terlalu sempurna untuk saya yang seperti ini. Jujur, saya juga masih mencintai Aldo, masih pernah berharap bisa bersamanya kembali, saat dia datang untuk mendekati saya lagi. Tetapi saya takut, Aldo seperti ini hanya untuk sementara saja atau kasihan melihat keadaan saya saat ini karena hubungan kami terbongkar dan diketahui oleh para pegawai Rumah Sakit, apalagi saya sekarang ada Ical juga. Saya minta maaf, suatu saat nanti pasti Aldo akan menemukan perempuan yang lebih baik dari saya” aku menolaknya.

“Tidak, aku akan selalu bersama kamu, aku janji aku akan menyayangi kalian berdua selamanya. Hal itu sudah pasti tidak akan pernah berubah. Nenek dan Papah saksinya. Jika aku menyakitimu lagi, menyakiti Ical, kamu bisa bilang ke mereka berdua. Mereka pasti akan selalu membelamu, aku jamin itu. Bahkan mereka akan meghukumanku. Bukan begitu, Nek, Pah?” di saat seperti ini dia masih bisa bercanda, dasar Aldo.

“Iya tentu saja, aku lebih menyayangi Ical dan dokter Shinta daripada Aldo sekarang, apalagi Ayahnya” Canda Dokter Tina. Kami tertawa walaupun agak sedikit canggung.

"Mungkin ini jalan terbaik untuk kami, aku akan menerimanya kembali. Semoga ini menjadi pilihan yang tepat" ucapku dalam hati

Siang ini dokter kembali memeriksa keadan Ical, dan diperbolehkan pulang. Aku sangat senang mendengarnya. Aku pulang bersama Ical diantar oleh Aldo. Aldo dari tadi sejak keluar dari Rumah Sakit sampai sekarang dia selalu senyum-senyum sendiri, padahal sedang mengendarai mobilnya.

“Dokter Aldo, kenapa tidak berhenti tersenyum?” Tidak menjawab pertanyaanku. Dia fokus menyetir mobilnya. Aku diam saja. Biarkan semaunya dia saja.

Setelah sampai depan pintu masuk apartemen, Aldo menggendong Ical, aku membawa barang-barang Ical. Kami naik lift untuk ke lantai atas, sampai di pintu masuk apartemenku. Aku membuka kunci apartemenku. Aldo masuk ke dalam dan menanyakan kamar Ical. Aku menunjukkannya. Ical terlihat lelah sekali sampai tertidur pulas di mobil seperti ini, aku biarkan dia istirahat saja dulu. Kami meninggalkannya di kamar.

“Dokter Aldo, mau minum apa?”

“Apa saja” Aku ke dapur untuk menyiapkan minuman.

Aku tidak tahu kalau Aldo mengikutiku ke dapur. Tiba-tiba dia memelukku dari belakang. Langkah kakinya yang mengikutiku tidak terdengar sama sekali, sepertinya dia sengaja melakukannya.

“Terima kasih sudah menerima aku kembali. Aku sangat menyayangimu, Aku sangat mencintaimu, Aku sangat merindukanmu, Aku sangat membutuhkanmu, daannn... Aku sangat ingin memelukmu. Jangan pergi lagi, aku mohon” bisikan Aldo di telingaku, dia mengendus leherku

Kenapa aku menerima perlakuannya itu? Kenapa aku tidak menolaknya? Apakah aku sudah termakan rayuannya? Dia gila apa, dia tiba-tiba menciumi leherku, dan hampir meninggalkan bekas merah di leherku itu. Aku mendorongnya ke belakang.

“Padahal Aku belum memberikan jawaban apapun untukmu, dan ini bukan saatnya, kita belum bisa lakukan itu, Aldo” tolakku.

“Kamu belum menerimaku kembali? Benarkah Tata?! Please jangan seperti ini hmm...” menggodaku dengan sifat manjanya

Aku tidak menghiraukannya, dan pergi ke ruang tengah membawa minuman tadi. Aldo mengikutiku. Aku duduk, lalu menyalakan televisi. Aldo juga duduk di sampingku, aku terus bergeser karena merasa tidak nyaman.

“Berilah aku ruang, terasa sesak. Jangan terus mendekatiku” Dia tidak menghiraukanku.

Aldo menarik tangan kiriku, menidurkanku. Dilumatlah bibirku perlahan, sebenernya itu bukan ciuman pertama kami, ciuman itu ciuman ke sekian kalinya bagi kami karena kami pernah menjalani hubungan juga sebelumnya. Setelah sekian lama aku tidak pernah berciuman dengan siapapun.

Aku ragu apakah aku harus mendorongnya atau membiarkannya. Tangannya sudah mulai nakal, hampir saja dia berhasil meraba lekuk tubuhku. Aku bodoh, jelas aku harus menghentikannya, sebelum terjadi hal yang tidak aku inginkan. Aku segera mendorongnya menjauhi tubuhku.

“Aldo kamu gila apa?! Pulang sana. Kita belum bisa lakukan itu. Sabarlah sedikit”

Aku langsung berdiri, beranjak pergi membukakan pintu keluar agar Aldo pergi dulu karena kami tidak bisa melakukan itu sekarang, itu sudah di luar batasan kami, aku juga takut menganggu tidur nyenyak Ical, aku takut perdebatan kami membuatnya sampai dia terbangun.

Aku tahu Aldo pasti kesal, namun dia harus mengerti hal itu. Dia segera pergi, setelah aku mengusirnya. Aku menutup pintunya. Waktu juga sudah hampir larut malam, aku bergegas membersihkan diri dan pergi tidur. Untung saja Ical tidak terbangun karena tadi kami lumayan berisik. Aku tidur di sebelahnya.

Keesokan harinya, pagi ini matahari kembali menyinari kamar kami. Drtt.. sebuah pesan masuk ke ponselku. Ternyata pesan dari Dokter Tina yang mengirimkan pesan padaku.

Dia ingin aku kembali ke Rumah Sakit, bekerja di sana lagi. Setelah memikirkan semuanya, dan aku juga sulit untuk mendapatkan pekerjaan dengan keadaan seperti ini, Aku menerima tawaran itu. Dokter Tina ingin aku pergi juga untuk mempersiapkan semua hal yang diperlukan untuk pernikahanku dan Aldo katanya akan dilaksanakan kurang lebih 1 bulan lagi. Keluarga Aldo memintaku mengajak keluargaku untuk membicarakan hal ini. Apakah harus secepat ini?

Mereka ingin saling bertemu agar lebih saling mengenal lebih jauh, dan bersilaturahmi, serta membicarakan pernikahan kami juga. Aku mengirim pesan ke orang tuaku, menjelaskan semuanya. Ini memang sangat mendadak. Orang tua dan saudaraku tentu saja setuju untuk datang menerima undangan mereka. Bahkan mereka menjawab telponku dengan nada yang bahagia sekali.

Sudah 3 hari berlalu, kemudian keluarga kami berdua saling bertemu. Deg-degan sih, ini pertama kalinya kami saling bertemu satu sama lain. Mereka menjadi dekat hanya dengan mengobrol sebentar saja, keluarga kami sangat cocok padahal baru membicarakan beberapa topik saja. Tapi keterbatasan waktu yang menjadi hambatan keluarga kami mau tidak mau harus mengakhiri pertemuan ini, karena sudah larut malam juga, semua orang terlihat cukup kelelahan.

Orang tua dan saudaraku pulang setelah berpamitan denganku. Aku sebenarnya mau mereka tinggal lebih lama di sini, memesan hotel untuk menginap karena apartemenku cukup kecil untuk kami semua. Tapi mereka harus segera pulang ada sesuatu hal yang mendesak.

Aldo mengantarkan aku dan Ical pulang ke apartemenku. Setelah itu aku menyuruh Aldo segera pulang, karena takut hal seperti kemarin-kemarin akan terjadi lagi.

“Terima kasih, Aldo, sudah mau mengantar kami. Maaf merepotkanmu. Segeralah pulang"

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
hai kak
gabung yu d cbm..
kita d sn bakal belajar dan bermain bersama
..
caranya follow akun ak dl ya.
nnti aku undang kaka
thx
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!