Vanny wanita yang terkenal barbar disekolahnya. dia yang suka membuat ulah dan membuat emosi semua guru yang ada disekolahnya.
Suatu hari ketika vanny akan dijodohkan dengan Arvan seorang CEO yang terkenal dingin dan kejam. Alasan mereka menikah hanyalah sebatas balas budi sang ayah kepada orang tua Vanny yang berhasil menyelamatkan nya dari kecelakaan maut.
Kevin terselamatkan ketika mobil yang jatuh kejurang dan tepat diperkampungan orang tua Vanny tinggal. Mereka menyelamatkan nya sebelum akhirnya mobil itu meledak terbakar. Ayah Vanny berlari dan memeluk tubuh Kevin untuk diselamatkan dan dibawa pulang untuk dirawat. Karena kebaikan orang tua Vanny yang tulus, Kevin sepakat untuk menjadikan anak perempuan satu-satu mereka menjadi menantu, dan akan dinikahkan dengan Arvan putranya.
Tak disangka perjodohan ini membuat mereka akhirnya menjadi suami istri, namun keduanya sepakat bahwa pernikahan ini adalah bohongan, kerena mereka tidak mencintai satu sama lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elvani Yunita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Vanny yan terlihat sedang berkutat membersihkan kamar Kevin dan mengangkat piring-piring kotor bekas Kevin yang baru saja memakan sop ayam buatannya. Seketika terkejut melihat Kevin yang sedang mengalami kejang.
Vanny dengan cepet memanggil dokter Rony yang saat itu sedang berada di mansion untuk rutin memeriksa perkembangan kesehatan Kevin sang ayah mertua.
Dokter Rony pun kini dengan cekatan melakukan pertolongan pertama untuk Kevin, dengan menggunakan alat pemacu jantung. Untuk mengembalikan detakan jantung yang normal kembali. Tetapi Rony merasa kesulitan, dia pun menghubungi tim medis dari rumah sakitnya untuk membantunya menangani Kevin yang di rawat di mansion dengan alat-alat kesehatan yang lengkap dan memadai yang di pasang sendiri oleh doker Rony.
Seketika dokter Rony dan tim medis sudah berupaya menyelamatkan Kevin dengan berbagai cara menurut keahlian yang mereka miliki. Namun takdir berkata lain, Kevin tidak berhasil di selamatkan. Dengan terpaksa Roni mencatat waktu kematian Kevin dan segera memberi tahu Vanny dengan kenyataan pahit jika Kevin sudah berpulang ke hadapan sang Khalik.
"Vanny..! Saya sudah melakukan yang terbaik dan semampu yang saya dan rekan medis bisa lakukan untuk menyelamatkan Tuan Kevin. Namun takdir berkata lain, Tuan Kevin kami nyatakan telah meninggal Dunia." Ucap Dokter Roni dengan air mata yang sudah mengalir begitu saja, mengingat Kevin adalah salah satu orang yang sangat berjasa dalam hidupnya.
Dokter Rony merupakan anak dari seorang pembantu di mansion Kevin. Kevin yang menyadari kepintaran dan kebaikan Roni yang menurutnya adalah seorang anak yang sangat pintar dan berbakti kepada kedua orang tuanya, yang selalu ikut bekerja membantu Ibunya di mansion Kevin setelah pulang dari sekolah, sehingga membuat Kevin mau membantu menyekolahkan Roni bahkan sampai menjadi dokter spesialis dalam yang sangat sukses, bahkan berhasil membangun rumah sakit sendiri dan hingga kini dia pun mengabdi menjadi dokter di keluarga Kevin.
Kevin memang di kenal dengan orang yang sangat dermawan. Banyak orang yang sudah sukses karena bantuannya. Kevin selalu merasa lega jika berhasil membantu orang-orang yang kesusahan. Bahkan Kevin sering memberi donasi ke panti asuhan dan menanggung biaya sekolah anak-anak yang berprestasi bahkan sampai mereka kuliah sekalipun. Kemudian anak-anak itu berhasil menjadi orang sukses dan hal itu menjadi kepuasan tersendiri bagi Kevin karena bisa membantu anak-anak cerdas dan berbakat yang kurang beruntung.
Arvan yang sudah terlebih di hubungi Vanny pun langsung segera berangkat dari kantor menuju mansionnya. Dalam perjalanan menuju mansion tak hentinya Arvan mengeluarkan air mata. Bayangan-bayangan kebersamaan dirinya dengan Kevin ayahnya terlintas begitu saja di benaknya. Dia tidak menyangka harta paling berharga dan satu-satu nya orang tua yang dia miliki pergi meninggalkan Arvan untuk selamanya.
Sesampainya di mansion, Arvan tidak sanggup melangkahkan kakinya. Dia merasa kakinya tidak punya kekuatan untuk bertumpu, sehingga Arvan jatuh lalu tak sadarkan diri. Pengawal di mansion pun dengan sigap mengangkat tubuh Arvan yang terlihat lemah dan pucat masuk kedalam mansion.
Vanny yang melihat itu, seakan shock mendapati tubuh Arvan yang lemah dan pucat. Dengan sabar Vanny menidurkan kepala Arvan di pangkuannya, dan memijat kepala Arvan agar sedikit bisa menenangkan Arvan yang sangat drop mendengar berita kepergian ayahnya.
Tidak lama Arvan pun kemudian sadar kembali, setelah sempat pingsan akibat terlalu sedih mendengar kabar meningganya Ayah tercinta yang sudah berperan menjadi seorang Ayah sekaligus Ibu untuk nya selama ini.
"Vanny...! Ayah ku pergi meninggalkan ku selamanya..! Rasanya aku tidak sanggup untuk hidup lagi. Kenapa bukan aku saha yang mati, kenapa harus ayahku.. Kenapa..?" Ucap Arvan sembari menangis dengan pilu di pelukan Vanny.
"Arvan.. Jangan bicara seperti itu..! Ayah akan sedih jika mendengar kau berbicara seperti ini..! Do'akan saja Ayah supaya Allah memberinya tempat terindah di surga dan bertemu dengan mama Maya di sana." Ucap Vanny dengan membalas pelukan Arvan kemudian menghapus air matanya. Vanny pun memberikan kehangatan di hati Arvan, yang merupakan satu-satu nya sumber kekuatan untuk Arvan setelah ayahnya tiada.
Arvan pun melihat jasad ayahnya dengan begitu sakit, dia menciumi wajah ayahnya yang sudah di mandukan sebelum akhirnya di kafani. Diapun menengadahkan kedua tangannya kemudian berdo'a kepada sang Maha Kuasa utuk memberikan tempat terbaik untuk ayahnya. Dan Arvan berharap jika ayahnya akan bertemu kembali dengan ibunya di surga, seperti yang selalu Kevin ucapkan selama ini pada Arvan putranya semata wayangnya.
Kerumunan pelayat di mansion bagaikan lautan manusia. Selain Kevin merupakan tokoh ternama sebagai pengusaha kaya raya di kota itu dan merupakan dermawan yang banyak membantu orang, Kevin juga banyak membangun yayasan untuk anak-anak yatim piatu. Semua kalangan berkumpul di mansion Kevin untuk menghantarkannya sampai ke liang lahat yaitu tempat peristirahatan terakhir untuk Kevin.
Kedua orang tua Vanny pun sudah berada disana, beruntung mereka masih sempat ikut meshalatkan dan menghantarkan Kevin samapai ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Tangis semua orang pecah kala melihat Kevin sudah tertimpa tanah kuburan. Begitu juga Arvan, dia benar-benar rapuh saat ini. Tidak ada yang bisa dia perbuat lagi selain hanya dengan Do'a untuk ayahnya.
Terlihat kuburan sudah sepi, hanya menyisakan Arvan dan Vanny juga kedua orang tua Vanny. Mereka turut menyabarkan Arvan untuk tetap kuat atas kepergian ayahnya.
"Arvan..! Ayah harap kamu kuat nak..! Do'akan selalu Tuan Kevin agar dia bisa beristirahat dengan tenang di sana." Ucap Budi yang tak lain adalah ayah Vanny.
"Arvan..! Kamu tidak sendiri nak, masih ada kami..! Mama sama Ayah akan selalu ada untuk kamu dan Vanny. Kamu harus kuat..!" Ucap Lastri ibunya Vanny sembari memeluk Arvan dan Vanny bersamaan.
"Terima kasih.. Ayah.. Mama dan juga Vanny Istriku..! Aku sangat bersyukur dengan keputusan Ayahku menjadikan kau sebagai Istriku. Vanny jangan pernah tinggalkan aku. Saat ini kau adalah alasanku bertahan hidup." Ucap Arvan kemudian memeluk Vanny dengan eratnya.
Vanny pun tertegun, Vanny membalas pelukan Arvan dengan hati yang bergemuruh. Saat ini alasan nya mempertahankan pernikahan dengan Arvan sudah tidak ada. Namun, hatinya juga merasa tidak tega melihat kerapuhan Arvan saai ini.