Misi balas dendam seorang Duda arogan plus gila, pada seorang gadis yang ada sangkut pautnya dengan target balas dendam nya.
Duda itu mengira dia sudah paling gila, namun ternyata gadis yang dinikahinya secara paksa lebih gila darinya.
"Aku sudah tahu kau lah yang sebenarnya menjebak ku tidur dengan mu! Lihat dan rasakan nanti, akibat kau berani menjebak seorang Denada...!" ancam gadis itu dengan wajah pongah, dia tidak terima menikah paksa dengan duda beranak dua, bahkan usia mereka terpaut jauh 15 tahun.
"Hei bocah! Kau kira aku takut dengan ancaman mu?! Aku...?! Seorang pebisnis yang bahkan tak kenal ampun pada pesaing-pesaing nya! Jangan mimpi kau bisa membalas perbuatan ku! Sekarang, aku adalah suamimu! Kau harus patuh padaku! Akan ku pastikan pernikahan kita adalah neraka bagimu...!" Arjuna seorang duda berusia 34 tahun menyeringai licik.
Karakter keduanya sama-sama kuat dan keras, siapakah yang berhasil menaklukan pasangan nya lebih dulu dalam jeratan cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Mantan Kakak Ipar Baik.
Di sebuah Apartemen elit, kedua orang sedang bercumbu melepaskan rindu. Tidak! Bukan si wanita yang rindu namun hanya si lelaki.
Bagi Renata setiap laki-laki hanya untuk dia manfaatkan, bahkan wanita jahat itu tidak pernah mencintai siapapun selain dirinya sendiri.
Jangankan mencintai seorang pria, bahkan Ibu nya sendiri dia abaikan.
"Sayang, aku merindukan mu..." rengek laki-laki itu.
"Aku udah bilang, kita jangan sering bertemu. Uang untuk mu aku kirim setiap bulan untuk seluruh biaya hidupmu. Uang 50 juta bukan uang sedikit Rendi..."
Yups! Laki-laki selingkuhan Renata adalah Rendi, bawahan Devan. Dulunya sebelum mengenal Renata, laki-laki itu menjadi penjaga Denada atas perintah Devan. Namun sejak Renata hadir di hidup semua orang, wanita manipulatif dan fake itu mampu menjadikan orang-orang berpihak padanya termasuk Rendi.
Awalnya Rendi hanya menerima saat di iming-imingi uang oleh Renata untuk menjadi orangnya dan mengkhianati Devan, namun tanpa diduga akhirnya Rendi malah meminta tubuh Renata sebagai tambahan dari uang. Tepatnya, sebelum Renata meminta cerai dari Arjuna.
Rendi sempat mengancam Renata akan mengatakan tentang pembunuhan kedua orang tua Devan pada Arjuna yang saat itu masih berstatus suami Renata, dia juga mengancam akan mengatakan nya pada Devan.
Sebab dirinya diancam, akhirnya Renata setuju berhubungan badan dengan Rendi. Namun sialnya saat pertama kali Renata berselingkuh dengan Rendi di hotel, Ibu dari Arjuna memergoki mereka hingga sang Ibu menyuruh Renata segera bercerai dari Arjuna atau bukti perselingkuhan Renata dan Rendi akan diberitahukan pada Arjuna.
Itu lah sebabnya, Renata menggugat cerai Arjuna karena mendapat ancaman dari Ibu mertuanya. Daripada dia hidup miskin kembali setelah kehilangan Arjuna, Renata pun mulai menghubungi Devan kembali yang memang selalu mengatakan masih mencintainya. Wanita itu mengatakan kebohongan jika Arjuna sering melakukan kekerasan pada dirinya hingga membuat Devan pun murka dan berusaha merebut Renata dari Arjuna.
Padahal nyatanya, bukti-bukti kekerasan yang diperlihatkan pada Devan hanyalah makeup effect luka gores untuk menipu laki-laki itu.
Sayangnya, Devan benar-benar bodoh dan percaya begitu saja tanpa menyelidiki lebih lanjut karena Renata melarangnya waktu itu.
Memang ya, antara baik dan dungu beda tipis! Devan oh Devan...
"Bayi ini anak kita kan, kamu yakin sayang?" setiap bertemu pasti Rendi menanyakan tentang anak dalam kandungan Renata, pasalnya demi bayi itu Rendi kini begitu mencintai Renata dan mampu melakukan apapun demi wanita itu.
Renata tersenyum manis, padahal dalam hatinya dia juga tidak tau siapa Ayah dari anaknya karena dia berhubungan dengan dua laki-laki disaat bersamaan.
"Aku yakin dong, kamu ragu sama aku?" Renata berwajah manja, bibirnya mengerucut.
Cup!
Rendi mengecup bibir Renata, wanita itu semakin hari semakin menggemaskan di matanya. "Maaf ya, aku cuman nanya kok. Aku yakin anak ini adalah anakku, benihku kan pasti hebat!"
"Ughh, makin sayang deh sama kamu," Renata memeluk tubuh selingkuhan nya itu.
Rendi balik mendekap erat, "Oh iya, aku udah memeriksa hotel tempat pesta ulang tahun teman Nada. Tapi Cctv di sana susah aku dapatkan, info yang aku dapatkan... Nada emang nginep di salah satu kamar hotel itu. Selain itu, aku nggak bisa gali informasi."
"Lalu?" tanya Renata.
"Sesuai permintaan suamimu, aku pura-pura memeriksa keseharian adik perempuan nya itu. Demi kamu dan anak kita... tentu saja aku memberikan laporan palsu. Aku bilang saja, keseharian Nada baik-baik saja dan nggak ada yang aneh. Kalau suami bodoh mu itu tau tentang perbuatan mu pada adiknya, sudah pasti Devan akan murka. Bahkan rekaman Cctv di rumah mu saja, aku manipulasi dan Devan percaya padamu. Ckkk... tolol emang! Apa Nada pernah merekam melalui ponsel nya?"
"Entahlah, tapi kayaknya enggak. Kalau tuh gadis gila punya bukti rekaman tentang perbuatan ku padanya... bukankah dia sudah membeberkan nya pada Mas Devan."
"Kau benar."
"Terus, Laporan yang kamu berikan... Mas Devan percaya?"
"Entah, tapi dia masih memberikan tugas padaku... untuk tetap memerhatikan gerak-gerik Nada. Tapi sudah beberapa hari ini, gadis itu belum nongol juga di kampus. Terakhir dia keluar dari rumah mu dan pergi bersama Arjuna, aku nggak bisa membuntuti mereka karena para bodyguard nya menjaga mereka."
Sial! Sekarang... nih onyett nggak bisa di andelin! Dasar mokondo! Aku udah kasih dia uang tiap bulan sampai aku harus bohong sama Mas Devan kalo uang itu buat dikirim ke Ibu dan biaya Nada! Akhhh! Rendi sia_laan, nggak ada gunanya!!!
Renata melepaskan pelukannya dari laki-laki yang membuatnya kecewa.
"Ada apa, kamu akan pulang? Kamu baru sampai, sayang. Kita bahkan belum melepaskan gairaah cinta kita di atas ranjang."
Renata ingin muntah saat mendengar kata-kata Rendi, andaikan bukan karena banyak rahasia dirinya di tangan lelaki itu dan mungkin saja suatu hari dia membutuhkan tangan Rendi untuk membunuh kembali, sudah pasti ia tidak ingin disentuh oleh laki-laki mokondo itu.
"Aku lupa, Mas Devan akan menjemput ku untuk siap-siap makan malam di restoran. Aku bilang akan ke salon untuk perawatan, dia pasti memeriksa ku ke salon atau enggak. Jadi, aku harus pergi."
"Astaga! Aku masih kangen sayang..." Rendi menarik tangan Renata, dia tak rela wanita itu pergi.
"Sayang, aku janji padamu... saat kamu mempunyai informasi penting tentang Nada dan Arjuna, aku akan seharian menemani mu. Cari dulu informasi tentang mereka, aku nggak suka gadis judes itu menikah dengan Arjuna."
"Kamu cemburu?" tuduh Rendi dengan mata menyipit tajam. "Kau bilang, kini hanya ada aku di hatimu!"
"Aku hanya ingin Arjuna menderita! Ibunya sudah memalukan aku dan menyuruh paksa aku bercerai dengan Arjuna. Ayo lah, sayang... aku hanya benci Arjuna dan orang-orang di sekitarnya bahagia!" tangis Renata pecah, membuat perasaan Rendi merasa bersalah.
"Sttt, jangan menangis. Aku nggak akan menuduh mu lagi, maaf ya sayang..."
Akhirnya luluh juga hati Rendi yang sempat curiga, Renata merasa puas dia hanya tinggal bermodal dusta dan airmata.
.
.
Sementara di rumah sakit, Ibu dari Renata masih dalam perawatan. Besok sang Ibu baru diperbolehkan pulang dan berobat jalan.
"Bu, besok Ibu udah bisa pulang dari rumah sakit." Arumi begitu telaten mengurus sang Ibu, perempuan berusia 24 tahun itu dan berbeda 6 tahun dengan sang kakak sedang menyuapi Ibunya.
"Nak, apa kamu punya uang buat bayar biaya ibu selama di rumah sakit?"
"Alhamdulillah, Bu. Ada seseorang yang tiba-tiba menemui Rumi, Ibu juga kenal dia. Orang yang sangat baik sama kita dulu, saat dia masih menjadi menantu Ibu."
"Menantu Ibu, dulu? Maksudmu, Nak Arjuna? Mantan kakak iparmu?"
"Iya, Bu. Rumi ketemu dengan Bang Juna, Rumi kira dia udah lupa sama Rumi karena nggak menyapa Rumi pas ketemu. Eh... tiba-tiba ada orang yang katanya bawahan Bang Juna menemui Rumi dan meminta bicara. Rumi sempat bertemu sama Bang Juna sebentar, lalu... Rumi menceritakan tentang hidup kita padanya, karena Bang Juna menanyakan Ibu."
"Ya, Allah. Jadi, Nak Juna selamat dari kecelakaan itu. Kata kakak mu, mantan kakak iparmu itu koma dan nggak ada kesempatan untuk hidup lagi. Alhamdulillah... Juna masih diberikan umur ya, Rum."
"Iya, Bu. Alhamdulillah... tadi aja orang suruhan Bang Juna kesini bawa buah-buahan sama makanan buat Rumi. Katanya, setelah pulang dari rumah sakit... Bang Juna akan menemui Ibu dan kasih kerjaan buat Rumi. Jadi Rumi nggak usah jadi goo jek lagi..." mata Arumi berkaca-kaca karena kebaikan mantan kakak iparnya pada dia dan Ibunya, laki-laki itu tidak dendam pada keluarga mantan istrinya yang sudah jelas-jelas menghancurkan rumah tangga mereka.
"Ya Allah, Rum. Semoga Allah selalu menjaga mantan Abang iparmu dan kebahagiaan baginya. Aamiin."
Kedua wanita berbeda usia itu yang sudah lama hidup dalam kesusahan, akhirnya bisa tersenyum bahagia karena dipertemukan dengan orang baik seperti Arjuna.
___
Yang baca jangan acak bab dan jangan ditabung ya, mohon kerjasamanya wkkwk... agar aku semangat nulis cerita ini biar retensi bagus 🙏🤭
happy ending buat semua nyaa