Kesalahan satu malam yang di lakukan Adam Zakarya terhadap Mawar Putri Maulida, seorang gadis yang termasuk sekretarisnya sendiri membuat Adam terpaksa harus tanggung jawab.
Pernikahan keduanya di penuhi kebahagiaan walaupun awalnya tanpa ada rasa Cinta. Namun siapa sangka, Sebuah badai cobaan datang. Fitnah seseorang membuat terjadinya kesalahpahaman. Mawar memilih pergi karena Adam meragukan anak yang Mawar kandung.
Tak lama semuanya terbongkar, Penyesalan itu datang disaat Mawar sudah pergi entah kemana. Akankah keduanya kembali di pertemukan?
••••••
" Aku memang tidak dapat mengembalikan apa yang dulu telah aku ambil paksa darimu Mawar. Aku juga tidak dapat menarik rasa sakit yang telah aku torehkan padamu selama ini. Tapi aku mohon, Izinkan satu kesempatan lagi untuk aku membahagiakan mu.. Dari sekarang, Nanti dan selamanya " Adam Zakarya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenangan Masa Lalu
Usai sarapan pagi bersama, Seperti hari-hari biasanya. Adam dan Mawar berangkat ke kantor bersama. Namun untuk kali ini, Penampilan Mawar agak berbeda. Biasanya wanita itu berpenampilan Ala kantor yang sopan seperti celana Span hitam serta atasan yang juga tertutup walaupun tanpa Hijab. Akan tetapi hari ini, Mawar yang terlihat sopan semakin sopan saja dengan syal yang melilit di lehernya.
Tentu saja untuk menutupi bekas gigitan siluman nyamuk besar yang semalam. Apabila tidak di tutupi sudah jelas ia akan di ledek oleh para karyawan yang lainnya. Ya, Walaupun mereka tidak akan berani meledek secara langsung di belakang mana ada yang tahu.
"Ayo sekarang kita turun sayang.."Mawar mengerjab berkali-kali. Kata 'Sayang' Itu sudah tak lagi asing terdengar di telinga Mawar selama menjadi istri dari Adam. Dan tetap saja,,Walaupun sudah berulang kali mendengarnya, Mawar selalu lemah seolah terhipnotis. Padahal kata tersebut begitu sering ia dengar bukan hanya dari mulut sang suami, Tapi berbagai pria lainnya sering mengucapkan kata tersebut untuk pasangan nya.
Mawar turun bersama sang suami. Pemandangan yang sudah biasa di lihat oleh para karyawan lainnya. Berjalan beriringan sambil bergandengan tangan tak lupa saling berbincang dengan ria.
Iri sebenarnya, Tapi mau bagaimana lagi. Sadar dirilah yang harus mereka pegang. Adam yang tampan dan Mawar yang cantik dan sangat cocok.
"Pagi Pak Adam, Pagi Bu Mawar.."Sapa para karyawan dengan ramah. Adam dan Mawar pun tersenyum ramah tak lupa juga membalas sapaan ramah dari mereka. Hingga sepasang suami dan istri itu hilang di telan kotak besi yang tersedia di kantor tersebut.
"Wah..Dari kemarin, Gak pernah di tutup tuh leher..Sekarang terang-terangan kayaknya.."Ucap salah satu dari karyawan wanita di sana.
"Ya,,Wajar dong kalo Kemarin-kemarin tuh kan masih malu..Mungkin cuma gitu-gitu doang..Tapi drakula nya gak gigit.."Sahut yang lainnya..
"Bisa aja..Tapi iya juga sih..
"Udah kerja-kerja! ngapain masih disini...
"Halaah.. bilang aja lu tuh sirik kan, Gak suka aja loe liat pak Adam lagi mesra sama bininya.
"Iyalah sirik, Dia kan ngincar pak Adam tapi sayang.. Gatot..Gagal totaaal..
"Hiih..Awas kalian ya, gue bales ntar.."
Mereka pun akhirnya bubar dan mulai bekerja karena memang sudah waktunya. Tak terkecuali Adam dan Mawar yang mulai bekerja.
Mawar memang terkenal dengan kedisiplinannya. Sejak sekolah sampai sekarang, Walaupun dirinya adalah istri dari bos pemilik kantor ini, Mawar tidak mau enak sendiri. Wanita itu harus tetap profesional semaksimal mungkin.
Contohnya hari ini, Saat jam kerja di mulai. Mawar langsung mengerjakan pekerjaannya yang di tunda besok. Wanita yang mentalnya kuat sejak dini itu begitu fokus dengan layar laptop yang berada di depannya. Jari jemarinya begitu lincah menari-nari di atas satu persatu tombol keyboard tersebut.
Berbeda dengan Mawar yang sangat fokus dengan pekerjaannya. Lain halnya dengan Adam yang hanya diam sembari bertopang dagu menatap sang istri.
Wajah cantik Mawar yang indah untuk di pandang. Dari samping saja, kadar kecantikannya tak bisa di kalahkan oleh siapapun, Apalagi jika di tatap dari depan. Sungguh membuat jantungnya berdetak tak karuan.
"Sampai sekarang wajahnya tidak asing, Seperti seseorang tapi siapa ya?
Sejak tadi di pandang-pandang, Adam memang seolah merasa tak asing dengan wajah cantik sang istri. Hanya saja, Adam lupa.
"Daripada kamu natap aku terus mending Kamu kerjain apa yang kemarin belum kamu selesaikan mas.."Adam mengerjab pelan, Mawar menoleh menatap sang suami yang cengengesan.
"Santai saja sayang..Mas lagi ingin menatap karya Tuhan yang paling indah ini.."Bukan hanya sekedar ucapan saja, Tapi Adam juga memeluk tubuh yang selalu membuatnya candu itu.
Di perhatikan semacam itu tentu saja Mawar bahagia sekali. Sejak usia sembilan tahun, Mawar tak pernah merasakan lagi kasih sayang seorang ayah. Bahkan wanita itu sudah lupa bagaimana rasanya terakhir kasih sayang ayahnya.
Dan kini, Ia di pertemukan dengan Adam yang sangat dewasa dan penuh perhatian. Semua yang hilang seolah sudah terbayarkan dengan Adam sebagai gantinya. Bersama pria itu, Mawar merasa sangat di cintai, di sayangi, di mengerti, di perhatikan bahkan selalu mendapatkan kasih dan sayang yang penuh dari pria itu.
"Ya Allah..Hamba sudah bahagia sekarang. Tolong pertahankan kebahagiaan hamba mu ini Ya Allah...
.
.
.
"Mau makan siang?
"Iya, Aku memang lapar.. "Adam terkekeh, Adam mengulurkan tangannya yang langsung di sambut oleh sang istri. Keduanya keluar dari ruangan tersebut menuju ke kantin kantor.
"Kita makan disini?" Tanya Adam seraya melihat sekeliling kantin yang penuh dengan karyawan yang lain.
"Kenapa? Mas gak suka kita makan di kantin?"Adam menggelengkan kepalanya cepat.
"Kata siapa?.Tentu saja suka, Ya sudah ayo kita pesan makanan.."Tak ada alasan Adam untuk menolak. Karena memang selama ini Adam tak pernah makan di kantin kantor, Bukan karena tidak suka atau merasa dirinya seorang bos. Hanya saja, Adam merasa tidak nyaman dengan tatapan para karyawan yang? Ah entahlah...
Dan sekarang sudah ada Mawar yang menjadi istrinya. Sang pawang yang pasti akan selalu Adam turuti apapun kemauannya. termasuk makan di kantin ini.
"Mau duduk dimana?
"Kita cari tempat yang pribadi saja.. " Mawar akhirnya mengangguk. Keduanya duduk di tempat yang jaraknya agak terbatas dari para karyawan yang lain.
Tak lama mereka menunggu kini makanan yang mereka pesan sudah datang.
"Mau di suapi?
"Boleh.."Adam mencoba menyuapi sang istri. Pria itu tertawa ketika Mawar yang terlanjur membuka mulut justru makanan itu lari ke mulut Adam sendiri.
"Iiih.. niat nyuapin gak sih? Jail banget.." Kesal Mawar dengan tipuan Adam. Pria itu tertawa hingga ketika Mawar mulai bangkit segera Adam mencegahnya.
"Mas cuma bercanda kok sayang..Jangan ngambek ya? Sekarang mas serius.."Setelah bujuk rayu akhirnya Mawar luluh juga.
Wanita itu membuka mulutnya menerima suapan dari sang suami. Perlakuan kecil yang membuat Mawar menangis seketika.
"Ayo sekali lagi...Aaa' Aem..
"Enak ayah..
"Iya dong kan ayah yang suapin..
"Mawar kalau mau makan minta di suapin ayah ajah..
"Okey.. Bunga Mawar ayah yang cantik..
"Mawar..Mawar sayang hey!
Mawar pun tersadar dari lamunannya. Ia menghapus air matanya dengan kasar ketika sadar bahwa menangis sejak tadi.
"Kenapa menangis sayang..Mas nyakitin kamu hm?" Sebuah pertanyaan lengkap dengan usapan ibu jari di pipinya. Mawar menggelengkan kepalanya. Matanya memerah, Mawar menarik nafas berkali-kali berusaha agar tetap tenang.
"Aku baik-baik aja mas.. Iya aku baik-baik saja..
Baik-baik saja katanya, Namun semua yang di ucapkan tidak sesuai. Baik-baik saja hanya versi katanya saja tapi matanya tak bisa berbohong.
"Lupakan kenangan masa lalu mu Mawar..Pria itu tidak patut untuk di ingat lagi..
.
.
.
Tbc
rahasia terbongkar teto diterima dan menikmati hidup dg baik,g rela donk
Ditunggu kisah Damiannya thour.. semangattt trusss💪💪💪
damian yg mantan suami arumi ya thor
Wah jadi mau tamat ini.. cpet bnget kek nya