Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja ada yang memanggil Rara dengan sebutan Mommy.
Rara yang baru pulang bekerja tiba-tiba saja di kagetkan oleh gadis kecil yang begitu cantik nan imut namun yang membuat Rara kaget adalah panggilan gadis kecil itu kepadanya.
" Mommy " Dengan kedua mata yang berbinar dan senyum yang mengambang di bibirnya membuat gadis cantik itu semakin menggemaskan.
Rara yang terkejut ia langsung melihat kearah belakang dan melihat kesekitar namun Rara tidak melihat siapapun disana.
Bagaimana kelanjutannya? yuk simak cerita selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 1. TERKEJUT
" Mommyyyy.... "
Rara yang baru saja memarkirkan motornya langsung terkejut, Rara langsung melihat ke kanan dan kiri siapa tau ada ibunya disana namun Rara tidak melihat siapa-siapa selain dirinya.
Belum beres keterkejutannya, Gadis kecil itu malah memeluk kaki Rara " Mommy " Panggil gadis kecil itu dengan kedua mata yang berbinar dan senyuman yang mengambang di bibirnya.
Rara langsung berjongkok agar mereka sejajar " Anak cantik, kakak bukan Mommy kamu. Coba kasih tau kakak dimana Mommy kamu biar kakak antarkan kamu ke rumah Mommy " Kata Rara dengan lembut.
gadis kecil itu langsung memanyunkan bibirnya lalu ia menunduk.
" Caca " Panggil ibu paruh baya yang mencari keberadaan sang cucu.
Rara langsung menoleh kearah suara " Tante " Sapa Rara
" Astaga Caca, kamu ko keluar rumah gak bilang-bilang " Kata Tante Dian " Nak rara ini cucu Tante " kata Tante Dian sambil meraih tangan sang cucu.
Rara tersenyum " Oh ini Cucu Tante, wah pantesan cantiknya sama kaya Tante " Puji Rara mengelus gemas kepada Caca.
" Hehehe.. Kamu bisa saja Nak " Ucap Tante Dian.
Tante Dian adalah pemilik laundry yang ada di depan rumah kedua orang tua Rara. Tante Dian memang memiliki seorang anak yang telah menikah dan tinggal di luar kota namun entah ada angin apa setelah bertahun-tahun tidak terdengar kabarnya kini telah kembali dengan membawa seorang gadis kecil yang sangat lucu.
" Kalo begitu Rara masuk dulu ya Tante, gerah pengen mandi hehehe.. " Pamit Rara
" Iyah Nak Rara, silahkan " Kata Tante Dian
" Dadah cantik, nanti main-main ya ke rumah kakak " Kata Rara sebelum ia masuk kedalam rumah.
Rara masuk kedalam rumah dan ia langsung di sambut oleh sang ibu yang baru saja beres dari taman belakang.
" Anak gadis ibu tadi ngobrol sama siapa? " Tanya Ibu
Rara duduk di kursi ruang tv " Oh itu, tadi Rara ketemu sama cucunya Tante Dian, Bu. " Jawab Rara merebahkan tubuhnya.
" Oh cucunya Tante Dian. Caca cantik ya nak, tapi sayang di usianya yang baru menginjak tiga tahun ia harus kehilangan kasih sayang dari ibunya " Jelas Ibu
Rara menaikan sebelah alisnya " Memangnya Ibu Caca kepada Bu? " Tanya Rara yang penasaran
" Kata Tante Dian, Ibu caca menggugat cerai nak Irfan setelah Nak Irfan kehilangan usahanya "
Rara tersenyum sinis " Masih ada wanita yang seperti itu ya Bu, kasian Caca " Kata Rara yang merasa iba kepada gadis kecil itu " Tapi bukannya kalo anak di bawah lima tahun seharusnya ikut sama ibunya "
" Itulah yang menjadi kekesalan Tante Dian, Ibu caca tidak menginginkan Caca bahkan ibu caca dengan terang-terangan bilang jika ia menyesal telah menikah dan memiliki caca " Geram Ibu
Rara mengangguk mengerti pantas saja tadi Caca memanggil dirinya dengan sebutan Mommy, mungkin karena Caca merindukan sosok ibunya.
" Udah bu jangan ikut kesal begitu, sekarang kita Doakan saja agar Caca cepat-cepat mendapatkan ibu pengganti yang lebih baik dan sayang tulus kepada Caca " Ucap Rara
" Kamu benar " Jawab Ibu
Ibu melirik putrinya yang asik dengan Hp " Apa putri ibu ini masih berhubungan dengan nak Riki? " Tanya Ibu
" Masih dong bu, malah akhir-akhir ini Riki selalu membahas soal pernikahan " Seru Rara dengan senyum mengembang " Ibu, apa ibu sama ayah akan setuju jika aku menikah dengan Riki? " Tanya Rara melihat kearah Ibunya.