Sinopsis : Kisah seorang wanita juara taekwondo ,silat dan kungfu dalam mencari cinta sesungguh nya dari pria yg jadi idaman nya .
gagah dalam berjalan hingga di sebut wanita gagah dan berani .
ia di kelilingi oleh banyak lelaki tetapi tak satu pun ia pilih sebab menurut nya belum cocok dan pas tuk menjadikan sosok seorang suami bagi nya.
terutama teman semasa kuliah nya yg begitu mengejar ngejar selalu sampai membuat nya risih sebal dan kesal
mampukah ia menemukan sosok idaman nya??"
simak di novel satu ini .karya asli bukan plagiat karna akan berbeda dari yg lain .
jika suka beri dukungan nya dan komen .
selamat membaca , ikuti terus sampai end .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 20 " Hujan kebahagiaan .
Evita ,Ervino dan Reza duduk di buk menunggu hujan reda .reza menarik tangan kedua nya sambil hujan hujanan .
mereka lari lari sampai jatuh terpeleset , aneh nya mereka malah tertawa bukan nya merasa sakit atau malu sebab banyak mata melihat nya.
" paman bokong ku sakit tapi aku senang karna mu bibi bahagia " reza menarik tangan ervino .
" iya paman juga senang jika bibi mu bahagia " ervino mengusap wajah reza dengan senyuman .
" vin aku sudah tidak sabar ingin meminang mu " evita melingkari leher ervino dengan dagu di pundak ervino .
" tapi biaya nya belum kumpul , diriku malu pada keluarga mu " ervino memengangi tangan evita .
" ya sudah aku akan menunggu dengan setia " evita memegangi pipi ervino .
" paman gendong bibi " pinta reza bocah imut itu menatap mata ervino sambil tersenyum .
" paman tidak kuat sayang bibi mu berat" ervino menolak .
" maksud mu aku gendut gitu?!tanya evita sambil manyun .
" maaf ya bukan maksud mengejek mu " ervino mengelus pipi evita membuat pipi itu ciut dan menghasilkan senyuman manis .
' vin aku baru merasakan getaran cinta sekuat ini dari mu , kau lah orang ku cari selama ini" batin evita memandangi wajah ervino .
" bi ayo kita ke rumah paman " reza menarik tangan evita dengan bahagia terpancar .
" ayo kita pulang ke rumah paman " evita menggendong reza dengan baju basah nya .
' vita aku sangat bersyukur bisa di pertemukan dengan mu , selama ku di dekati oleh perempuan, tak sedalam ini rasa nyaman nya " batin ervino melihat punggung evita yg masuk ke mobil .
mereka pun sampai di rumah ervino .
" lah ini kenapa toh basah ?! " amir membuka kan pintu itu dengan wajah kaget .
" kek kami hujan hujanan " jawab reza sambil bergetar kedinginan.
" pantas basah dan bergetar " amir memberikan handuk dan melilitkan nya pada tubuh mungil itu .
" kek eza boleh pakai baju paman?!" reza menatap amir .
" boleh tapi besar nanti ketutup " amir tersenyum .
" biar kek paman itu wangi dan bikin kangen" reza tersenyum bahagia .
" makasih ya sayang paman sangat beruntung bisa mengenal mu" ervino membuka baju reza dan memakai kan nya handuk itu .
" iya paman aku sangat ingin memiliki paman seperti mu " reza mencium pipi ervino .
" tunggu ya paman mau mengambil minyak angin dulu" ervino menuju kamar nya .
" iya paman makasih" reza duduk sambil tangan itu masuk ke kantong handuk .
" nak ini handuk untuk mu dan ini pakaian almarhumah istri bapak , untuk salin aja biar tidak masuk angin , maaf jika tidak bagus " amir memberikan daster mini warna biru .
" iya makasih pa aku terima dan mau salin " evita menuju kamar mandi .
setelah selesai berganti evita keluar dan kembali ke ruang tamu.
Mata ervino tertuju dengan tak bisa berkata kata melihat evita yg keseharian nya memakai celana panjang saja kini memakai daster mini menambah kecantikan nya semakin membuat ervino makin cinta .
" hei vin kau kenapa?! Evita melihat ervino yg diam seribu bahasa .
" oh aku hanya teringat kan pada mamah ku" ervino tersadar dari diam nya .
" paman bibi ku cantik sekali ya" reza memakai baju ervino .
" iya cantik seperti putri jelita " ervino tersenyum .
" makasih ya vin aku baru pertama kali mendapat pujian seperti ini dari seseorang " evita tersenyum manis .
" iya sama sama vita aku juga baru pertama kali melihat mu berpakaian seperti ini" ervino tersenyum bahagia .
amir dan evran hanya tersenyum melihat kedua nya