Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
*DRTTTTT DRTTTTT DRTTTTT
Ponsel Vincent berdering saat mereka berdua sedang di kamar, waktu menunjukan pukul 10 pagi.
Sepertinya Vincent mendapat kabar buruk, dia langsung mengganti pakaian nya menggunakan serba hitam, tak lupa juga ia membawa topeng yang hanya di pakai di bagian mata. Namun saat Vincent menyadari queena ada di sana, ia segera menyembunyikan topeng itu.
"Aku ada urusan mendadak, tunggu dirumah. Kalau mau kemana mana, bawa beberapa pengawal" kata Vincent tergesa gesa, tanpa menunggu jawaban queena ia langsung pergi begitu saja.
Queena bingung, jelas dia melihat Vincent membawa topeng berwarna hitam itu, tapi queena tak ingin bertanya. Mungkin Vincent akan melakukan pesta topeng, tapi kenapa dia tak mengajak queena. Itu lah yang ada di dalam pikiran queena saat ini.
"Sudahlah, lagipula kan perjodohan ini demi kedua orang tua kami. Kemarin saat acara juga hanya ada keluarga inti saja" Gumam queena. Lalu ia kembali bermain game kesukaan nya.
Memang acara mereka hanya keluarga inti, karna queena masih sekolah. Jadi mereka masih menyembunyikan ini dari publik. Apalagi Vincent terkenal pengusaha muda yang sukses, mau tidak mau kehidupan pribadi nya selalu di sorot.
Tanpa semua orang ketahui, ternyata Vincent juga anggota mafia...Disana ada ketua mafia bernama Smith, dia berusia kurang lebih 70 tahun. Namun kekuatan nya masih bisa menandingi anak anak muda.
Vincent akan segera menjadi ketua saat Smith sudah wafat, karna itu permintaan dari Smith, ia tak mempunyai anak....Vincent lah satu satu nya orang yang mampu menjadi ketua karna kepribadian nya yang kejam seperti Smith, ia juga pandai berkelahi, dengan insting yang sangat kuat.
Vincent sangat menyayangi Smith, ia mengikuti Smith sejak usia nya 12 tahun. Pertama kali mereka bertemu saat Vincent melawan para pembuli dengan sadis. Maka dari itu Smith tertarik, ingin menjadikan Vincent anggota nya.
Awalnya Vincent menolak, namun Smith membersihkan semua kekacauan yang telah Vincent buat....Vincent tak punya pilihan lain, ia mengikuti Smith berlatih sepanjang hari. Saat usia nya 15 tahun, Smith memerintahkan Vincent membunuh musuh nya untuk pertama kali.
Vincent pun berhasil, ia bahkan tak meninggalkan jejak apapun, ia di juluki Lucifer oleh semua anggota mafia termasuk Smith, karna sedari awal Smith membawa Vincent, ia memerintahkan Vincent menutup rapat-rapat identitas nya, serta menggunakan topeng agar semua orang tak mengenali nya.
Willy tahu akan hal itu, namun ia tak bisa berbuat banyak. Willy tak ikut masuk ke dalam anggota itu karna terlalu berbahaya.
______________________________________________
"Ada apa tuan?" tanya Vincent , karna tadi ia mendapat telpon dari salah satu anggota nya.
"Masalah mu harus segera di selesaikan. Apa kau menunggu ku mati untuk menyelesaikan kasus pembunuhan orang tua mu" kata Smith
"Aku tak bermaksud seperti itu tuan, aku hanya belum siap. Aku takut luka lama ku......"
"Ingat! Kau Lucifer! aku sudah memberimu waktu 15 tahun untuk menunda kasus kematian kedua orang tua mu. Sekarang sudah saat nya!"
"Tapi.....aku sudah menikah, aku takut peperangan ini membuat nyawa istri ku terancam"
"apa?! kau menikah? Kau mencintai nya?" tanya Smith yang cukup terkejut mendengar pernyataan Vincent.
"Maaf aku tak memberitahu mu, aku menikahi nya karna wasiat kedua orang tua ku. Itu saja" kata Vincent yang merasa bersalah.
"Lupakan! Kembali ke topik awal, aku ingin kau memberantas para pembunuh kedua orang tua mu, sekarang!" kata Smith yang tak bisa di bantah lagi.
"Baiklah, aku akan segera membawa kepala nya untuk mu" kata Vincent.
Smith tersenyum bangga, ia harus melakukan ini demi dendam Vincent. Jika tak di gerakkan, Smith takut dendam Vincent semakin besar dan membahayakan orang orang yang tak bersalah.
Karna Smith melihat wajah lain dari Vincent saat sedang membunuh mangsa nya, ia bahkan tak memperlihatkan belas kasihan nya. Dengan senyuman khas nya ia selalu menghabisi nyawa mangsa nya.
Vincent kembali ke rumah, ia melepaskan topeng nya di dalam mobil, Saat Vincent memasuki kamar, terlihat queena yang sedang tertidur lelap.
"Ck, bocah ini" gumam Vincent menutupi paha mulus queena menggunakan selimut
Vincent langsung mengganti baju nya menggunakan pakaian santai dan mengambil laptop nya.
Ia memutuskan untuk bekerja dari rumah, karna Willy sudah menghandle semua nya dari kantor.
...****************...
Dikantor, flora tak fokus, ia terus memikir kan adik nya itu. Ia takut Vincent melakukan hal yang tidak di ingin kan.
"Kenapa dia tak menjawab telepon ku" gumam flora menggigiti ujung kuku nya.
"Coba ku telpon lagi" lalu ia mengambil ponsel dan mulai menelpon no adik nya itu.
"Adik mu sedang tidur, kenapa kau terus mengganggu nya" suara pria terdengar dari sebrang sana.
"Emmm....m...maaf pak, aku hanya ingin tahu keadaan adikku" kata flora yang seketika menjadi ciut saat mendengar suara Vincent.
"Adik mu baik baik saja, nanti aku akan menyampaikan pesan mu pada nya" kata Vincent
"T...terimakasih pak" kata flora mengakhiri panggilan nya.
"Hufttt setidak nya aku tahu dia baik baik saja" gumam flora berlalu pergi untuk membuat kopi agar dirinya kembali fokus.
*BRUKKKKKKK
"Aduh, maaf pak, saya tidak sengaja" ucap flora saat menabrak bahu lebar Willy.
"It's ok" kata Willy berlalu begitu saja
Flora membuat kopi kesukaan nya, namun pikiran nya terus menerus memikirkan adik kesayangan nya itu, betapa tersiksa nya dia ditinggalkan queena.
Ingin sekali rasanya dia meminta izin pada Vincent agar ia mengizinkan adiknya tetap tinggal di rumah nya sampai queena lulus
Namun apa daya, mendengar suaranya saja membuat flora ingin pingsan. Karna jika Vincent sedang berbicara maka aura menekan nya sangat kuat yang menjadikan lawan bicara nya semakin ciut.
"Kenapa pak Vincent hari ini tidak di kantor ya" gumam Alexa si wanita ular yang selalu mengganggu flora di tempat kerja.
"Pasti dia mau cari perhatian pak Vincent" batin flora saat mendengar gumaman Alexa.
Flora berlalu pergi, ia tak ingin membuat keributan di kantor. Karna Alexa selalu saja mencari cari kesalahan nya.
Tapi semua teman kantor tahu, Alexa lah yang bermasalah. Maka tak heran jika Alexa membuat drama, semua orang seperti tidak peduli karna sudah lelah meladeni dia.
Flora pun terus berusaha untuk fokus agar dirinya bisa mengerjakan pekerjaan nya. Seperti dugaan, Alexa si wanita ular itu datang menghampiri flora.
"Kerjakan ini!" bentak nya
"Apa kau tidak melihat aku sedang mengerjakan pekerjaan ku?" kata flora dengan tenang.
"Pak Vincent memerintahkan mu untuk mengerjakan ini" kata Alexa dengan bangga nya.
"Apa? Pak Vincent? Kau yakin? Mau ku telpon?" tantang flora, karna jika memang Vincent yang memerintahkan nya, Willy sendiri yang akan mendatangi nya.
Alexa kesal rencana nya tak berhasil, ia pun berlalu membawa berkas yang di tangan nya dengan wajah kesal.