Cinta Ke Dua

Sepanjang jalan kembali sampai ke rumah Adnan, yang rumayan cukup jauh. Adnan hanya fokus pada fikiran nya tentang syarat yang di ajukan oleh orang tua Dira,

Secepat nya aku harus bicara sama bapak dan ibu, sehingga aku bisa dengan mudah untuk mengajak Dira ke rumah. Paling tidak selangkah lebih maju untuk pembuka jalan hubungan ku sama si bocil bila pihak orang tua kita saling mendukung, tinggal bagaimana nanti ke depan nya.

Sementara Adnan sibuk merangkai kata untuk bercerita tentang gadis pilihan nya itu.

Di lain tempat, ada seorang yang tengah merenggek seperti anak kecil yang meminta permen namun tidak di kasih. Wajah tampan nya memasang muka penuh belas kasihan, itu sudah menjadi salah satu taktik nya agar keinginan nya di penuhi. Dari kecil memang Puji sudah banyak akal bila sudah mengingin kan sesuatu, pasti ada saja hal yang di buat nya sebelum semua keinginan nya tercapai.

" Memang nya siapa lagi sih yang mau kamu kerjain hah, pakdhe heran dari dulu masih saja sama, kalau nggak suka sama seseorang langsung minta di singkirin. Sekarang ini peraturan nya juga sudah berubah Ji, tidak lagi mudah seperti dulu.. Pakdhe tidak bisa mengeluar kan orang tanpa alasan yang jelas, lagian sudah sih kamu lupa kan saja perempuan itu. Toh masih banyak perempuan lain yang mau sama kamu, tinggal kamu pilih saja mau yang mana. " Sahut pak Adin kepala bagian mekanik di PT. Maju Bersama, yang di mana pak Adin sendiri merupakan kakak dari ibu Puji.

Puji memang masih memiliki orang tua yang lengkap hanya saja mereka terlalu sibuk bekerja, sampai tak ada waktu untuk putra mereka. Maka dari itu dari kecil Puji sudah di rawat oleh pakdhe nya itu, pak Adin dan istri nya juga sangat menyayangi Puji lebih - lebih mereka menganggap Puji sudah seperti putra mereka sendiri, setelah mereka kehilangan putri mereka yang meninggal sewaktu masih kecil, hingga sampai saat ini belum lagi punya keturunan kembali. Kehadiran Puji membuat mereka tidak terlalu sedih akan kehilangan putri mereka.

Dari kecil Puji minta apapun pasti akan di turuti. Puji pun demikian sudah menganggap pak Adin dan istri nya sebagai penganti orang tua nya, yang sampai sekarang masih sibuk di luar kota. Maka tak heran bila pak Adin tak segan untuk mengeluar kan anak buah nya, hanya karena Puji yang meminta nya.

Namun kini setelah sekian lama nya pekerjaan nya aman - aman saja, kini mulai tidak aman. Setelah ada pengawas mekanik dari pabrik pusat di mutasi ke PT. Maju Bersama. Entah untuk alasan apa dia di kirim ke mari, namun jelas dengan ada nya pengawas pusat itu menjadi ancaman bagi pak Adin yang tidak lagi bebas melakukan apa saja seperti dulu.

Bila dulu semua atas kehendak diri nya, namun kini apa yang akan dia lakukan saja harus mendapat persetujuan dari pengawas pusat, meski jabatan pak Adin saat ini adalah menjadi kepala bagian, namun tetap saja tak berkutik di hadapan pengawas bagian.

" Tidak bisa pakdhe, untuk yang ini Puji tak bisa menganti nya dengan perempuan lain. Dari awal ketemu dia saja Puji sudah ngerasa beda pakdhe. Tolong lah pakdhe, sekali ini saja.. Setelah itu Puji nggak akan minta bantuan apa pun yang menyangkut dengan hal pekerjaan. Janji ini yang terakhir pakdhe, aku juga nggak minta pakdhe untuk menyingkir kan anak itu, cukup mengertak nya saja biar dia tidak berani lagi macam - macam dengan Puji pakdhe, bisa ya bantuin aku.. Masa pakdhe tega ngelihat ponakan kesayangan nya ini harga diri nya di injak - injak di depan gadis yang di sukai nya. Tolong ya pakdhe, paling tidak hanya buat dia untuk bisa berfikir ulang bila ingin cari masalah dengan ku. " sahut Puji.

" Halah kamu itu bukan tidak bisa tapi tidak mau, lihat yang ngantri mau jadi pasangan kamu saja banyak, lebih cantik dan tentu nya lebih baik dari perempuan itu. Kenapa musti perempuan itu sih. Ngapain kamu malah cari penyakit dengan memilih Dira, mantan dari si Aji itu.. Bukan nya dulu kamu yang bilang sendiri kan tidak akan pernah suka dengan seorang janda bekas orang. Lah ini ngapa malah jadi bucin begini sama janda, yang belum tentu papa dan mama kamu akan merestui nya. Sudah lebih baik kamu lupa kan tentang si Dira itu, juga hal yang berhubungan dengan nya.

Maaf untuk kali ini padhe tidak bisa membantu kamu, saat ini pakdhe masih harus jaga imeg agar kelihatan baik di kerjaan. " saran pak Adin yang berhasil membuat Puji murka.

" Kok pakdhe begitu banget sih sama Dira, kalau memang pakdhe nggak suka sama Dira ya nggak masalah buat aku. Tapi jangan bicara seolah - olah Dira itu buruk, bahkan sampai detik ini aku masih ngerasa dia perempuan yang terbaik yang pernah aku kenal. Perkara mama sama papa setuju atau tidak biar itu jadi urusan Puji.

Untuk saat ini Puji hanya minta pakdhe untuk beri pelajaran dengan laki - laki yang telah mencampuri urusan ku dengan Dira, bahkan kemarin dia sampai menantang aku untuk memberi nya pelajaran, rupa nya dia nggak ada rasa takut - takut nya, jadi anak baru.

Lagian di kerjaan pakdhe kan sudah baik, siapa yang bakal berani melawan pakdhe coba, dengan posisi pakdhe saat ini bukan hal yang sulit kan untuk sekedar memberi pelajaran dengan anak baru. " renggek Puji.

":Ya sudah, pakdhe males berdebat sama kamu yang sudah pasti nggak akan ada ujung nya itu. Oke, pakdhe akan memberi anak itu pelajaran, tapi hanya untuk kali ini saja, setelah itu pakdhe nggak mau lagi. Pakdhe lakuin itu semata hanya karena kamu yang meminta. Lagian kalau cuma anak baru pasti nggak akan ketahuan juga mengerjai nya. Tidak akan ada yang curiga, " ujar pak Adin

" Nah gitu dong, itu baru pakdhe Adin kesayangan Puji. Makasih ya pakdhe, Puji sayang banget ke pakdhe. " sahut Puji senang.

" Iya, iya.. Kalau lagi ada mau nya saja suka muji - muji. Siapa nama anak baru itu, karena kemarin ada lima anak yang masih baru, " ucap pak Adin.

" Aduh, aku malah lupa lagi nama nya pakdhe, gimana kalau besok Puji kasih lihat saja orang nya ke pakdhe. " sahut Puji.

" Ya sudah, gampang sekarang pakdhe mau istirahat dulu kamu juga lekas tidur gih sudah malam. " jawab pak Adin.

" Yaelah, masih sore pakdhe besok juga libur kan.. Udah mau istirahat aja, Puji bentar lagi tidur nya.. Pakdhe duluan aja, selamat malam minggu pakdhe, selamat istirahat yang nyenyak ya tidur nya, he he " ucap Puji.

" Elah, dasar anak muda. Gini ya kalau orang sedang kasmaran, sama hari saja lupa.. Ini baru malam sabtu ya, udah langsung mau malam minggu saja. Jangan malam - malam tidur nya. " pinta pak Adin.

" Eh iya lupa pakdhe inget nya sekarang hari sabtu, saking semangat nya mau ngerjain anak baru pak.. " ujar Puji.

" Hemmm " sahut pak Adin.

...****************...