NovelToon NovelToon
Lily With The Cruel Husband

Lily With The Cruel Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Selingkuh / Mengubah Takdir
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ncy Jana

Love, Me Please!

Tentang Lily yang berada di antara hubungan Theo dan Shylla.

Tentang Lily yang tidak diinginkan dan dicintai oleh Theo. Hanya Shylla yang diinginkan oleh Theo tapi Lily memisahkan mereka karena suatu malam Lily menjebak Theo karena ingin memiliki Theo agar menjadi suaminya.

Pernikahan tanpa cinta, meski sudah berhasil mendapat Theo Lily tidak merasa bahagia karena dia merasa tertolak dan tidak dicintai oleh suaminya. Lily tentunya iri dan mengharapkan cinta dari suaminya namun Theo lebih mencintai Shylla.

Sakit yang Lily rasakan ketika dia bisa hidup bersama raga Theo tapi hati dan pikiran Theo tertuju pada Shylla. Sakit yang Lily rasakan saat Theo bersikap kejam padanya namun lembut kepada Shylla.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncy Jana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3

Mata Lily terbuka dan berkedip beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Kepalanya terasa sakit, nyeri dan juga haus. Dia baru sadar setelah beberapa jam lamanya pingsan karena perbuatan Theo.

Lily menatap langit-langit kamar sebelum akhirnya tatapannya bertemu dengan seorang paruh bayah yang sedang duduk di samping tempat pembaringannya. Lily mengamati sekitarnya, dia baru menyadari kalau dirinya masih berada di dalam kamar itu.

Lily memperhatikan tubuhnya yang sudah mengenakan pakaian yang layak. Bahkan luka di keningnya juga sudah diperban. Lily tidak tahu siapa yang sudah mengobatinya, tapi yang jelas Lily akan mengucapkan terima kasih kepada orang itu.

“Tuan besar meminta saya untuk mengobati mu.”

Lily menatap wanita itu. Ternyata wanita ini yang sudah mengobatinya, batin Lily. Dengan suara lirih dan serak Lily pun berucap, “Terima kasih sudah mengobati luka saya.”

Wanita itu hanya terdiam dan menatap Lily dengan ekspresi bingung, “Saya tidak tahu apa alasan kau sampai melakukan hal hina seperti ini. Tapi yang jelas kau sudah salah karena telah menjebak tuan muda. Tidak seharusnya kau melakukan ini, jika kau menginginkannya, kenapa harus sampai memakai cara kotor seperti itu, apalagi yang saya tahu anda sangat dekat dengan nona Shylla.”

Wanita itu melihat Lily sambil menggelengkan kepalanya, “Saya tidak menyangka kau sampai tega mengkhianati nona Shylla.”

Wanita itu bernama Emma. Dia adalah pelayan senior dan pelayan kepercayaan keluarga Tanujaya. Dia mendapat perintah dari tuannya untuk mengobati luka Lily yang disebabkan oleh tuan muda mereka. Mengenai kejadian itu, Frederick telah memerintahkan para pelayan untuk menutup mulut dan mengancam mereka bila berani membocorkan aib putranya pada orang luaran sana.

Lily hanya terdiam lagi membuat Bi Emma menghembuskan nafas berat, lalu beranjak pergi meninggalkan kamar itu karena dirasa tugasnya sudah selesai.

***

Merasa perbuatan Theo dan Lily adalah aib bagi keluarganya, meskipun tak ingin, Frederick-ayah Theo tetap memaksa putranya untuk menikahi Lily.

Sebenarnya Frederick sendiri sangat tidak ingin mendapatkan menantu seperti Lily, apalagi statusnya tidak jelas dan hanya anak angkat dari keluarga Pramana. Tapi Lily datang menemuinya dan mengancamnya untuk meminta pertanggungjawaban pada keluarganya karena Theo sudah mengambil keperawanannya. Meski tidak berjalan sesuai rencana, Lily tetap menjalankan rencananya, apalagi dia sudah kehilangan mahkota yang sangat dia jaga.

Di sinilah Theo sekarang, dia dipanggil ayahnya untuk datang menemui Frederick di kediaman ayahnya.

“Pah, Aku menolaknya. Bagaimana bisa papa menyuruh aku menikah dengan perempuan jalang itu.”

Theo mendatangi ayahnya, dengan nafas memburu, Theo menolak untuk menikahi Lily. Ini alasan kenapa Theo diminta ayahnya untuk segera datang menemuinya. Ternyata ayah Theo berniat untuk menikahkan Theo dengan Lily.

“Papa tidak bisa mengabulkan permohonanmu Theo.”

“Kenapa Pah?”

Pernyataan ayahnya jelas membuat Theo merasa kesal.

“Dengar Theo, bagaimanapun apa yang terjadi pada kalian adalah aib bagi keluarga.”

Theo tertawa keras, “sial.” Theo menertawakan kesialan yang sedang menimpanya.

Frederick tidak menanggapi perkataan Theo, “Keputusan Papa sudah mutlak. Ini semua karena perbuatanmu sendiri. Kau sudah menidurinya, jadi kau harus belajar bertanggung jawab.”

“Dia yang sudah menjebak ku.”

“Pelayan melihat kalau dia sudah mabuk. Jika dia menggoda mu seharusnya kau bisa menolaknya, bukan?”

Theo terdiam sebentar sebelum kembali membuka suara lagi, “Aku juga sedang dalam pengaruh obat. Dia yang pasti sudah memberikan obat padaku. Sekujur tubuhku panas Pah. Sudah pasti itu semua akal-akalan dia. Papa tau kalau wanita sialan itu sangat menginginkanku.”

Frederick mengangguk, “Papa anggap aja seperti itu. Tapi yang jelas kamu sudah melecehkannya dan itu sangat aib untuk keluarga ini.”

“Pergilah, Papa tidak ingin dengar apapun jika kedatanganmu ke sini cuma untuk membahas itu lagi.” Frederick mengusir Theo.

“Pah.” Theo masih belum puas, ayahnya belum berniat untuk mengubah keputusannya.

Frederick memijat keningnya, pening akibat permasalahan yang disebabkan oleh putranya. Dia membuka kaca matanya, lalu menatap Theo tajam, “Kamu kenapa masih ada di sini? Apa masih belum paham? Semuanya sudah jelas, Theo!”

“Bagaimana kalau Lily hamil hasil perbuatanmu?” tanya Frederick lagi.

Theo mengusap wajahnya kasar, dia tidak tau harus menggunakan alasan apa untuk membatalkan niat ayahnya.

“Papa membelanya?”

“Papa tidak membelanya. Papa hanya melakukan apa yang menurut papa benar.” Frederick tidak mengerti bagaimana jalan pikiran putranya, “Kau harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu.” Lanjut Frederick.

“Jika kamu terus bersikap seperti ini, Papa jadi ragu untuk memberikan tanggung jawab perusahaan kepadamu sedangkan yang satu ini kamu tidak bisa melakukannya.”

Theo terdiam seribu bahasa.

“Jadi bertanggungjawablah! Jawaban papa akan tetap sama. Kamu akan tetap menikahinya.”

Theo tidak suka dengan keputusan ayahnya tapi dia harus pergi menelan rasa kecewa karena tidak berhasil membuat ayahnya mengubah keputusannya.

Brak

Theo menutup pintu itu dengan keras dan merutuki kesialan yang menimpanya.

***

Waktu berlalu dengan cepat, Theo berjalan dengan terhuyung-huyung menuju kamarnya. Ia hampir terjatuh saat ingin membukakan pintu kamarnya. Karena sedang mabuk, membuat Theo kesulitan membuka pintu kamarnya.

“Fvck.” maki Theo pada pintu kamarnya.

Setelah percobaan yang sekian kali, pintu pun berhasil terbuka. Dengan langkah yang masih belum tegap dan sempoyongan, Theo memasuki kamarnya.

Theo berhasil menjangkau ranjang dan duduk di sana, kemudian pikirannya teralihkan kepada kesialan yang sedang menimpanya akhir-akhir ini.

Sudah hampir satu bulan ini dia menikahi wanita sial yang sudah berhasil mengusik kehidupannya. Theo menikahi gadis itu hanya secara agama di hadapan pendeta dengan papanya sebagai saksi. Selebihnya Theo tidak melakukan apa-apa lagi. Dia bahkan tidak sudi untuk mendaftarkan pernikahan mereka secara hukum dan juga tidak mengadakan resepsi. Karena bagi Theo, Lily tidak pantas mendapatkan itu.

Bagi Theo Lily adalah pembawa sial dalam kehidupannya. Theo sering marah dan mengumpat kata-kata kasar kepada Lily. Bahkan Theo juga berlaku kasar pada Lily, baik fisik dan batinnya sakit akibat kemarahan Theo. Sejak saat itulah juga Lily tidak berani menampak dirinya dihadapan Theo.

“Sial.”

Tadi Theo sengaja pergi ke club untuk menenangkan diri, tapi nyatanya semakin dia mabuk, dia malah semakin gusar sendiri. Kelopak matanya mulai terasa memberat, Theo menjatuhkan tubuhnya ke kasur. Tak membutuhkan waktu yang lama, Theo pun tertidur.

***

Pagi hari, Lily tampak sibuk memulai aktivitas, kedua tangannya dengan cekatan membersihkan area belakang kediaman Theo. Saat-saat jam segini Theo sudah pergi meninggalkan mansion, dan seperti biasa Lily akan melakukan aktivitasnya seperti yang tengah dia kerjakan saat ini.

Saat asik menyiram bibit-bibit sayuran yang baru dia tanam, Lily dikejutkan dengan kedatangan Bi Emma. Setelah menikah, Theo menempatkan Bi Emma dikediamannya karena sedari kecil Theo memang dekat dengan wanita paruh bayah itu.

“Ya Bi, ada apa?”

Meski wajah Bi Emma tampak sangat dan omongannya terkadang terdengar ketus, Lily merasa senang karena dari sekian beberapa pelayan yang bekerja di rumah ini hanya Bi Emma yang mau berinteraksi dengannya. Selebihnya mereka sangat membenci Lily.

Lily tidak mencoba untuk tidak peduli ketika mendapat kebencian secara terang-terangan seperti itu.

“Tuan besar datang ke sini. Dia meminta anda untuk datang menemuinya segera.”

Lily mengangguk patuh, sambil tersenyum,

“Baik."

Setelah menyampaikan pesan itu, Bi Emma segera pergi disusul juga oleh Lily yang terburu-buru mengikut Bi Emma dari belakang. Bi Emma mengantarkan Lily sampai di ruang tamu. Frederick memberi isyarat pada Bi Emma untuk pergi meninggalkan mereka. Bi Emma yang mengerti langsung menunduk hormat dan pamit undur diri meninggalkan Lily bersama dengan tuannya.

Setelah kepergian Bi Emma, Lily masih setia berdiri tak jauh dari tempat Frederick duduk. Lily mendadak takut apalagi melihat ayah Theo menatap tajam ke arahnya.

“Maaf tuan, say—” ucapan Lily terhenti karena Frederick langsung mengangkat tangannya menyuruhnya untuk tidak membuka suara.

“Saya belum menyuruhmu untuk berbicara,” ucap Frederick, suaranya terdengar tegas dengan manik matanya tajam, tidak ada senyum-senyumnya. Dia menatap datar ke arah Lily.

Lily yang awalnya berani menatap Frederick kini kembali menundukkan kepalanya. Dia baru mengangkat kepala dan menoleh ke arah ayah Theo ketika pria paruh baya itu mulai membuka suaranya.

Frederick melemparkan sebuah map di atas meja di hadapannya.

Dahi Lily mengernyit bingung menatap map itu. Surat apa itu?

“Ayahmu sudah beberapa kali datang menuntut sejumlah uang kepada kami.” Frederick menjeda bicaranya sebentar, sebelum akhirnya melanjutkan perkataan lagi,

“Dan kau tahu dia tidak meminta dengan nominal yang kecil.

Lily tau. Sejak Lily keluar dari rumah ayahnya. Bram memaksa Lily untuk selalu meminta uang kepada Theo. Tapi Lily tidak mengindahkannya karena dia juga merasa takut kepada untuk melakukannya.

Namun Lily tidak menyangka kalau ayahnya akan nekad mendatangi keluarga Theo dan juga memberi ancaman akan mengatakan kepada publik mengenai aib putranya bila keluarga Theo tidak memberikan apa yang Bram mau. Theo dikenal sebagai orang yang berwibawa dan dan dipandang memiliki image yang bagus oleh khalayak umum, jadi Frederick pun terpaksa memberikan apa yang Bram inginkan.

Sedangkan Lily kini menjadi jadi tahu tentang apa yang membuat Theo marah besar padanya dan bahkan juga memberinya hukuman yang menyakitkan. Semua terjadi karena sifat rakus ayahnya, karena ayahnya sangat tamak akan uang dan sangat pandai mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Secara tidak langsung mereka sudah menumbalkan Lily untuk keuntungan Bram sendiri membuat keluarga Theo heran bagaimana Shylla bisa kenal dengan para keluarga sial itu.

“Ayahmu sangat cerdik, dia bisa memanfaatkan kesempatan dengan sangat baik. Dia bahkan tidak memperdulikan bagaimana nasibmu di sini.”

Lily tidak berkomentar apapun, dia hanya terdiam mendengarkan perkataan Frederick.

“Saya tidak mempermasalahkan seberapa banyak uang yang telah saya keluarkan. Tapi satu hal yang ingin saya tegaskan padamu untuk bisa memperingatkan ayahmu agar tidak memanfaatkan kejadian yang sudah menimpa Theo.”

“Jangan karena saya menikahkan mu dengan Theo, kalian bisa seenaknya memanfaatkan keadaan.”

“Saya harap kau mengerti. Selama ini saya diam saja, tapi bila hal ini terjadi lagi, aku tidak akan segan melakukan hal buruk kepada keluargamu. Saya risih bila ada yang datang kekediaman saya untuk meminta uang. Tidak tau etika.”

“Atas nama keluarga saya, saya minta maaf.” Lily membungkuk hormat untuk meminta maaf kepada Frederick.

Lily tidak mengerti apa maksud kedatangan ayah Theo mengatakan semua itu kepadanya. Lily hanya bisa terdiam menerima perkataan Frederick mengenai keluarganya. Lily juga merasa malu karena keluarga sangat serakah terhadap uang, bahkan dengan tega mengambil keuntungan diatas penderitaan Lily di dalam keluarga barunya.

1
Isma Nayla
semoga secepatnya lily pergi dari theo,dn tlong thor jng kembalikn lily pd theo bila suatu saat theo menyesal.gk rela aq thor 😤
dyah EkaPratiwi
selidiki shyla Theo blm kau menyesal
Makaristi
nanti tiba waktunya bakalan bucin sama lily kamu theo..
ditunggu yah author kebucinan theo 😂😃😍🫢🫢
dyah EkaPratiwi
jahat banget Theo,ayo kabur aja lyly
Dwi Defirza
bikin penasaran
Makaristi
theo klu tau lily di antar navvarro mulut nya bisa setajam silet dah 😃😁😁🤭🫢
CikCintania
pelik cinta mati sangatkh sampai sanggup d siksa..?
Gwatan
Penulisnya jenius! 🌟
Grindelwald1
Saya sangat terkesan dengan perkembangan karakter yang konsisten.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!