Gimana rasa nya punya suami brondong, tampan, kaya, baik lagi. Ugh,, pasti klepek-klepek.
Cuma Ayunda yang tau rasa nya. Janda miskin yang beruntung jadi nyonya seorang YouTubers muda.
Walau sedikit Bar-bar,, Ayunda sangat di cintai suami brondong nya.
Julid gak..? Julid dong,, 🤭
Yang lagi bucin,,
Jangan lupa baca novel ini..👌
Cuss,, 💨💨💨💨💨
Jangan lupa,, mampir juga di novel perdana ku.
" Hubungan Rahasia " biar kamu gregetan. 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IKBK ( BAB 20 )
"KAMU ???"
Varent mendelik saat bibir nya terasa basah terkena sentuhan bibir Ayu. Ia bergegas mematikan kamera dan menoleh ke arah Ayu yang terlihat nyengir kuda menatap nya dengan wajah tanpa dosa.
"Kenapa kamera nya di matikan ?"
Seloroh Ayu menggoda.
Wajah Varent yang memerah setelah di cium oleh nya membuat Ayu jadi iseng ingin menggoda nya.
"Kamu mencium ku, apa kamu tidak malu adegan itu terekam kamera ?"
Rasa grogi yang melanda diri nya membuat Varent jadi kelabakan. Ia memegangi jantung nya yang berdetak cepat saat Ayu kembali mendekati nya dengan sikap seakan ingin menggoda nya lagi.
"Itu cuma sentuhan bibir, bukan ciuman. Dalam adegan romantis sebuah film itu sudah biasa. Kenapa aku harus malu ? Apalagi, semua orang tahu, kalau aku mencium suami ku."
Ucap Ayu dengan nada slow tanpa beban.
Ia mendekatkan tubuh nya pada Varent yang tampak terdesak mundur dan terduduk di tepi ranjang.
Dada Varent terasa sesak saat tubuh Ayu merunduk dengan wajah kian dekat ke wajah Varent.
"Apa kamu pernah ciuman ?"
Tanya Ayu pelan.
Hembusan nafas nya terasa menyentuh kulit wajah Varent yang tampak tegang menatap nya penuh arti.
"A-aku, tentu saja pernah ciuman."
Varent memalingkan wajah nya.
Ayu terkekeh, muka Varent yang memerah seperti buah tomat, membuat rasa iseng nya makin menjadi. Ia memejamkan mata dan memajukan bibirnya yang seksi seolah ingin mencium Varent lagi.
Varent tercekat. Ia menelan ludah nya dengan cepat.
Gaun yang di kenakan Ayu sedikit terbuka saat ia merunduk. Tanpa sengaja, mata nya sempat memperhatikan belahan putih yang tersembunyi disana. Dada nya makin berdegup kencang tak beraturan.
Ayunda, si janda muda bar-bar yang sudah menjadi istri nya itu tak sadar jika telah mengundang hasrat Varent yang telah meronta-ronta sejak kemarin.
"Jangan dekat-dekat. Aku tak bisa nafas."
Ucap Varent mendorong tubuh Ayu pelan.
Pertahanan nya nyaris jebol. Ia bisa saja memberikan Ayu ciuman, bahkan lebih dari itu.
"Itu pasti jebakan. Ia sengaja menggoda ku agar aku termakan rayuan nya. Dan perjanjian kontrak bisa ia batalkan sesuka hati nya atau ia akan memperalat ku jika isi kontrak itu tak sengaja ku langgar ." Prasangka buruk memenuhi benak Varent.
"Aku takkan masuk perangkap mu. Tidak boleh ciuman, bukan kah itu salah satu syarat yang kamu ajukan ?"
Ucap Varent seraya menghindar dari Ayu.
Ia memang ingin mendapatkan Ayu seutuh nya. Tapi ia masih belum tahu, apa modus Ayu untuk menerima pernikahan kontrak itu. Setahu Varent, Ayu bukan tipe perempuan mengincar harta.
Tawa Ayu langsung berderai menanggapi ucapan Varent. Ternyata pria itu begitu takut melanggar syarat yang ia ajukan. Padahal, semua syarat itu hanya asal-asalan saja. Ayu hanya ingin membatasi diri nya sendiri dari godaan pria tampan seperti Varent.
"Lebih baik, ganti gaun mu dengan pakaian santai. Kita jalan-jalan ke pantai saja."
Varent buru-buru mengambil koper dan mengambil baju ganti yang lebih santai.
Sesaat kemudian ia pun keluar dari kamar mandi setelah mengganti kostum nya.
"Buruan ganti baju, aku tunggu di lobi."
Varent segera berlalu meninggalkan Ayu yang tercenung menatap kepergian nya.
Sikap Varent yang jadi salah tingkah tak menentu membuat Ayu jadi heran. Hati nya pun bertanya-tanya.
"Kenapa dia grogi parah ? Apa dia menyukai ku ?" Tanya Ayu dalam hati.
Ayu jadi makin penasaran dengan perubahan sikap Varent yang terasa makin aneh. Biasa nya, pemuda itu akan marah dan bersikap kasar lalu mengajak nya ribut.
Ia pun melirik jam tangan nya. Sudah jam sembilan malam.
"Ke pantai apaan jam segini ?" sungut Ayu dongkol.
Kentara sekali jika pemuda itu hanya menghindar dari suasana yang menegang kan tadi.
Dengan terpaksa, Ayu mengganti kembali gaun nya dengan pakaian yang tadi sempat ia pakai. Ia pun melangkah keluar kamar menuju lobi.
DI LOBI HOTEL.
Pandangan Varent tampak gelisah menunggu Ayu yang belum juga muncul di lobi.
"Lama sekali dia." Dengus nya kesal seraya melirik jam tangan nya.
HHHH !!!
Varent makin gelisah melihat waktu yang hampir larut malam.
"Varent !"
Tiba-tiba Radith muncul di hadapannya dengan nafas tersengal-sengal.
"Kau ?"
Dahi Varent berkerut tajam melihat kehadiran Radith yang mendadak datang tanpa kabar.
"kenapa baru datang sekarang ?"
Tanya Varent heran.
Kedatangan Radith yang tak sesuai jadwal yang ia kabarkan tadi siang membuat hati nya bertanya-tanya.
"Itu Rent, gawat !"
Jawab Radith gugup.
Varent tak mengerti apa maksud Radith yang terlihat cemas dan terengah-engah seperti di kejar setan.
"Gawat apa nya ?"
"Itu lho, Acha mantan pacar mu dia ada disini."
Ujar Radith panik.
"What's ?"
Wajah Varent berubah tegang.
"Bagaimana dia bisa tau aku di sini ?"
Varent menatap Radith penuh selidik.
"Maaf kan Aku, dia mengancam ku akan membongkar pernikahan palsu mu dengan Ayunda jika aku tidak mau memberitahu dimana keberadaan mu saat ini."
Radith tampak gemetar ketakutan saat mata Varent mendelik marah mendengar perkataan nya.
"Dasar bego kamu. Di ancam begitu saja sudah takut. Acha tak kan bisa membuktikan bahwa pernikahan ku itu palsu."
Varent sangat marah pada Radith. Ia menyesali tindakan sepupu nya yang selalu saja di anggap bodoh oleh nya.
Di mata Varent, meskipun Radith memiliki wajah yang juga tampan, tapi sikap nya yang kadang bodoh dan kadang pintar membuat ia selalu menganggap rendah sepupu nya itu. Tanpa ia sadari, jika Radith adalah orang yang licik.
"Tentu saja Acha punya bukti. Ia punya salinan surat kontrak nikah kalian berdua." Kata Radith dalam hati sembari menyunggingkan senyuman culas tanpa sepengetahuan Varent.
"Maaf Rent, aku tadi sangat panik. Pikiran ku buntu."
Ujar Radith tertunduk seolah menyesali kecerobohan nya.
Varent menghembus kan nafsu kasar.
"Lalu, dimana dia sekarang ?"
Tanya Varent dengan perasaan gundah.
Radith mengangkat telunjuk nya pelan menunjuk ke sebuah arah.
Mata Varent bergerak cepat mengikuti arah telunjuk Radith yang mengarah ke belakang nya.
Varent segera berputar dan berbalik memandang ke arah pintu masuk hotel dan terkejut melihat sosok Acha yang tengah berlari kecil menuju ke arah nya.
"Oh, God !"
Ia menepuk jidat nya keras.
Gadis itu terlihat melambaikan tangan nya dari kejauhan dan tersenyum lebar seraya menyeret sebuah koper kecil di tangan nya menuju tepat ke arah nya.
"Varent sayang, aku datang !"
Jerit nya gembira dengan langkah kaki semakin cepat mengejar Varent yang hanya terpaku tak percaya melihat kedatangan Acha di depan mata nya.
Sementara itu di sisi lain, Ayu baru saja keluar dari lift menuju lobi. Sejenak ia tertegun menatap pemandangan yang cukup menyayat hati yang terpampang di mata nya.
Adegan kedatangan Acha yang setengah berlari hendak menghambur memeluk Varent membuat jantung nya seakan berhenti berdetak. Raut wajah nya seketika berubah merah di landa rasa cemburu yang mendadak menyelinap di hati nya.
"Drama apalagi ini ?" Umpat Ayu dalam hati.
Ia tak menyangka, akan mendapat suguhan adegan romantis dari pasangan remaja yang sudah putus hubungan itu di lobi hotel tempat ia sedang menikmati honey moon bersama suami kontrak nya yang masih unyu-unyu dan polos.
.
.
.
BERSAMBUNG