Rey yang mana adalah putra dari seorang Baron keluarga Lions di kerajaan Galaksi yang memimpin planet Aqua, tersadar akan kehidupannya di masa lalu saat dirinya berusia 10 tahun dan melakukan upacara kedewasaan, di sana dia menyadari kalau dunia yang selama ini dia tinggali adalah sebuah game online yang mana pernah dia mainkan.
Menggunakan pengetahuannya sebagai player rangking tertinggi Rey memutuskan untuk menjelajah alam semesta yang luas, dan dia akan membuat namanya terdengar di sejarah sebagai seorang penguasa gila yang tak terkalahkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rafli Ananda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 09 Event serangan Monster laut
Pada pagi hari itu Burn Lions telah bersiap di sebuah landasan pesawat luar angkasa, di sana seluruh keluarganya hadir untuk mengantarkan dirinya, setelah mengucapkan salam kepergiannya Burn Lions kemudian langsung pergi dari planet Aqua. Pada saat yang sama juga di tengah laut, “Srrahk…” ada sepasang mata yang mana melihat dirinya, sepasang mata itu kemudian langsung menyelam “Fruskk…” kedalam laut dalam, di sana sosoknya terlihat seperti anak kecil dengan kepala ikan besar.
Monster laut itu adalah Murloc monster laut yang terkenal akan kekejaman dan kelicikannya, dan di setiap kelompok Murloc maka akan ada satu pimpinan yang memimpin mereka. Saat itu Murloc yang mana melihat kepergian dari Burn Lions langsung kembali kesarangnya, dia berenang kearah gua bawah laut, dan ketika dia memasuki gua itu “Srrahk…” air laut langsung menghilang dan udara segar tercium di dalam gua tersebut.
Dengan menundukkan kepalanya Murloc itu mulai mengeluarkan suara tidak jelas.
“Grraakk… Raaak… Roaaar….”
Mendengarkan suara itu “Trraask…” sesosok Murloc yang mana memiliki besar yang sama akan tetapi dengan warna berbeda langsung mendekati dirinya, dia adalah raja dari para Murloc tersebut. Raja Murloc itu memiliki tinggi yang hampir sama persis dengan anak kecil akan tetapi kepalanya berbentuk ikan dan sangat besar, dan dengan punggung yang di penuhi oleh duri beracun raja Murloc itu langsung tersenyum.
“Gagagagaga…. bagus-bagus sekali, pada akhirnya manusia itu pergi dari planet ini… ini adalah sebuah kesempatan, semuanya persiapkan diri kalian kita akan menyerang daratan malam ini”
“Mari kita berpesta dengan darah dan daging para manusia yang mana telah menjajah tanah kita”
Mendengarkan kata-kata dari raja Murloc itu para Murloc yang lainnya langsung bersemangat, mereka mengerang dengan ganasnya seperti hewan buas yang kelaparan.
“Grroaaar… Roaar… Grroaaar….”
.
.
Name : Murloc King
Grade : Lv 4
Keterangan : Jenis Murloc yang mana bermutasi pada otaknya dan membuat dirinya dapat mengendalikan ratusan monster Murloc yang lainnya, akan tetapi jenis ini memiliki kekuatan yang sama dengan monster Murloc Lv 1 dan tidak memiliki kemampuan khusus, namun kelicikannya membuat dirinya menjadi sangat berbahaya.
.
.
Lalu pada malam itu “Srrahkk… Srrahkk…” ratusan monster laut dalam mulai keluar dan menaiki daratan kembali, mereka bukan hanya terdiri dari para Murloc akan tetapi ada banyak monster laut dalam yang mana di usir oleh para Murloc untuk pergi ke daratan. Saat itu dengan cepat salah satu prajurit dari keluarga Lions langsung melihat pergerakan dari para monster itu, dengan cepat dia langsung mengambil alat komunikasi yang ada di dadanya.
“Laporr….”
Namun sebelum dia sempat berbicara “Crrast…” secara tiba-tiba, tombak dari seekor monster Murloc langsung menikam dirinya dan “Trask…” prajurit itu tewas di tempat. Di belakang ratusan monster yang mana akan menyerang itu, “Srrahkk…” Murloc king muncul dengan kereta perang miliknya, dia duduk di singgasana miliknya sambil di tanduk oleh para Murloc yang mana memiliki tinggi 2 meter dan tubuh yang kekar.
“Gaaahkk…. para pasukanku inilah saatnya kita membalas para manusia itu, maju… Serang… BUNUH MEREKA SEMUA….”
Teriakan dari Murloc King itu menggema di pantai itu, dan hal itu membuat para prajurit yang ada di sana menyadari keberadaan dari dirinya dan ratusan pasukan monster yang dia bawa. Sementara itu di dalam Mansion keluarga Lions, “Sringgs…” Belial tengah bersiap untuk bertarung setelah mendapatkan kabar akan serangan para monster Murloc tersebut.
Akan tetapi saat Belial akan keluar dari Mansion “Traask…” secara tiba-tiba Rey muncul dan menyapa dirinya.
“Kak Belial nampaknya kau sudah bersiap, aku juga akan ikut denganmu kali ini”
“Tidak boleh, ini adalah medan perang yang sangat berbahaya… kali ini ayah tidak ada di sini dan aku tidak yakin bisa melindungi mu adikku” balas Belial.
Mendengarkan hal itu Rey merasa sedikit kesal dan secara tiba-tiba “Srrahkk…” dia mengeluarkan senjata Magnum dari saku belakangnya dan “Dorsst…” menembakkan peluru Magnum itu kearah Belial. Peluru senjata Magnum itu melesat dengan cepat kearah Belial, akan tetapi “Srringgs…” dengan menggunakan pedang miliknya “Tranggs…” Belial langsung menepis peluru itu dengan mudahnya.
Melihat hal itu Rey kemudian langsung berkata.
“Bagaimana kak, apa sekarang aku terlihat lemah di matamu…??”
Serangan tembakan dari Rey membuat Belial terkejut, dan bukan hanya itu saja tembakkan peluru tadi membuat tangan kanannya mati rasa.
“Yang tadi itu bukanlah tembakkan dari senjata biasa, aku bisa merasakan adanya energi Force di dalam peluru itu… satu tembakkan itu sama kuatnya dengan serangan seorang dengan bakat bela diri tingkat master”
“Adikku ternyata kau menyembunyikan bakat yang mengerikan” pikir Belial.
Dan dengan penuh pertimbangan Belial kemudian langsung pergi, sambil berjalan menuju kendaraan dia berkata.
“Apa yang kau tunggu, cepat bersiaplah ikut denganku”
Mendengar hal itu Rey merasa senang, dia kemudian langsung pergi sambil membawa sebuah kotak koper besar. Rey dan Belial kemudian langsung bersama-sama pergi ke medan perang, di sisi lain Lia yang mana melihat kepergian dari adik dan kakaknya tidak bisa berhenti khawatir dan tetap berdoa di dalam kamarnya.
“Kumohon lindungi mereka, aku mohon biarkan mereka berdua kembali dan buatlah keluarga kami tetap utuh”
“Lia putriku, kau jangan terlalu khawatir… mereka adalah bangsawan dari keluarga Lions, peperangan sudah ada di dalam darah mereka, kalau kau memang khawatir kau bisa ikut ibu sebentar” kata Liana yang mana berusaha untuk menenangkan putrinya tersebut.
Lia dan Liana kemudian pergi ke sebuah ruangan rahasia di dalam mansion tersebut, sementara itu di pantai tempat para monster laut mulai menyerang “Crrast… Krras…” para prajurit saat itu telah di pukul mundur oleh para monster laut dalam.
“Gaaahkk…. siapapun segera kirimkan sinyal bantuan” kara seorang prajurit yang kehilangan lengan kanannya.
“Tidak bisa… Haah-haaah-haah… area lain juga ikut di serang, sekarang kita hanya bisa menunggu bantuan dari ksatria utama keluarga baron”
“Ini memalukan, di saat baron tengah pergi kita malah kewalahan… apa yang harus kita katakan kalau baron sampai kembali nantinya”
Walaupun para prajurit itu tengah di pukul mundur, akan tetapi mereka tetap bertarung dan terus berjuang, itu semua karena kesetiaan mereka pada keluarga bangsawan Lions dan juga keinginan mereka untuk melindungi keluarga dan rumah yang mereka cintai. Para Murloc yang mana melihat para prajurit manusia sekarat dan juga mulai terpukul mundur langsung tersenyum, mereka terlihat menyukai pemandangan dari para manusia yang keputusasaan dan kesulitan.
“Gagagaga… Gagagagag….”
bahkan salah satu diantara Murloc itu tertawa sambil membawa sesosok monster di belakangnya, monster itu adalah Lagator berwarna putih yang mana di ikat leher dan mulutnya. Menggunakan cakarnya “Crrak…” Murloc itu membebaskan Lagator tersebut, dan dengan cepat “Frushkk…” Lagator itu langsung maju menyerang para manusia yang tengah terluka dan sekarat karena kehabisan darah tersebut.
“Crast… Krrast…” menggunakan mulutnya yang lebar Lagator itu mencabik-cabik tubuh manusia yang ada di depannya, dan saat itu juga seorang prajurit terlihat pasrah melihat Lagator tersebut tengah berlari kearah dirinya, sambil memejamkan matanya dia berbisik.
“Dasar monster sialan…”
Dan “Groaar…” ketika Lagator tersebut hendak akan memangsa dirinya “Srringgs…” tubuh Lagator tersebut langsung terbelah menjadi dua bagian, lalu menggunakan aura energi Force miliknya dia mulai berteriak dengan keras.
“Para prajuritku jangan menyerah, teruslah berjuang dengan rumah dan orang-orang yang kita cintai, ikuti aku dan habisi para monster laut dalam itu” kata Belial yang mana muncul secara tiba-tiba di tengah-tengah medan perang tersebut.
.
.
.
Bersambung…..