Sahabat mu adalah Ular. Itulah yang terjadi pada Ashila yang sudah bertahun-tahun berteman dengan perempuan yang dia anggap saudara
Lolita merebut kekasih yang sangat di cintai oleh Ashila untuk kesekian kalinya dan sayangnya gadis itu baru menyadari seberapa buruk perilaku sahabatnya itu
Tapi kehidupan mempertemukan mereka kembali, seperti sebuah karma kekasih Lolita menyukai Asila bahkan terkesan Obses dan mengunci wanita itu dalam lingkup kekejaman nya
akan kah wanita itu menghindar atau memberi pelajaran pada Lolita?
Namun sayang nya gadis itu sudah membuat pria itu terpesona hingga tidak melepaskan dirinya lagi
"Lepaskan saya Tuan Leus!".
"Mau kemana? kemarilah dan balaskan dendam mu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GETARAN
“Ternyata Tuan Muda dari keluarga Eiger, apa yang kau lakukan disini? Mengganggu sekertaris ku yang cantik?”. Perkataan Agharna membuat Ashila menjadi semakin kesal karena perkataan itu seperti sebuah godaan “Ternyata baik di bisnis dan juga hubungan dengan orang lain kalian sangat suka menyenggol ya”.
“Ck apanya? Dia kekasih ku dan jangan pikir aku tidak tahu jika dia hanya magang di perusahaan mu….. huh harusnya dia tidak di sini…”.
“Lalu? Dia sangat pintar dia bukan hanya anak magang bagi ku”.
Agrhana berjalan melintang dengan cepat berada di sisi Ashila menunduk sedikit menatap gadis itu dengan teliti
“Kaki mu berdarah? Kau tidak bisa berjalan normal biarkan aku mengatar mu pulang Ashila”. ucapa Agharna membuat Ashila merinding sejadinya
“Sa… saya bisa sen…”. Ashila bungkam sendiri karena tatapan tajam Agrhana berarti tidak ada penolakan di sana
“hei!”. Bentak Josha tidak terima saat Agharna merebut kekasihnya
“Diamlah sekam Eiger! Dia urusan ku karena dia tanggung jawab ku”. Ucap Agharna sambil menatap Ashila tajam gadis itu mengangguk kaku
Cih mulut Pak Agharna ternyata saat menyakitkan, sekam? Josha itu sampah di matanya di lihat dari manapun sepertinya mereka mempunyai hubungan yang tidak baik. Gumam Ashila mengalihkan padangannya mencari celah untuk pergi dari sana
“Pak lepaskan saya, saya akan pulang sendiri!”.
“Kau dengar? Dia juga tidak ingin bersama dengan mu!”. Josha menarik satu lengan gadis itu, sekarang Ashila terlihat seperti sebuah barang yang sedang di perebutkan
Gadis itu sedikit meringis karena dua pria itu saling menarik hingga akhirnya kesabaran Aghara yang sudah di ujung ubun-ubunnya menarik paksa Ashila kedalam dekapannya
“Tuan Muda Eiger ku peringat kau! Kau sendiri tahu batas kekuasaan ku ..”.
Sebuah kata yang pelan namun penuh dengan tekanan Eiger memundurkan langkahnya, Leus bukan lawan yang bisa dia selesaikan sendiri
Tapi hatinya terasa terbakar sangat terbakar kala melihat Ashila lebih memilih berada di dekapan pria itu di bandingkan harus berada di dekatnya
“Ashila….”. Panggil pemuda itu,namun Ashila malah menyembunyikan wajahnya di lengan Agharna “Aku akan tetap datang pada mu, hubungi aku kapan saja”.
Pemuda itu pergi beberapa saat Ashila tidak menanggapinya,
Josha pergi dengan begitu kesal dia harus menunggu hari itu untuk bisa bertemu dengan Ashila pekerjaan perusahaan dan kuliah membuat pemuda itu sangat sibuk
Dan jika malam hari saat dia punya waktu luang di tidak bisa menemui gadis itu di rumah, Bajha mungkin akan membunuhnya jika berani menginjak kan kaki di sana.
“Ashila… aku akan membawa mu kembali padaku, tidak ada orang lain yang pantas…”. Gumam pemuda itu dengan banyak ha yang membuatnya bertanya terutama saat Ashila yang tadi menyinggung Lolita dan juga Agharna kenapa pria itu seakan dekat dengan Ashila dia sendiri sudah mendengar rumor tentang Agrhana yang bersifat sangat angkuh “Sial kenapa aku menjadi cemas!”.
*******
Sementara di sisi lain Ashila meremas jari jemarinya sendiri menunduk sangat dalam karena ketakutan nya pada pria di sampingnya, ya Ashila terpaksa harus ikut dengan Agharna karena pria itu menawarkan tumpangan
Sebenarnya gadis itu sudah menolak dengan halus dan tegas tapi pria itu malah mengancam dirinya membuat hati gadis lugu itu menjadi sangat lemah dan tidak bisa memberontak, dengan tatapan Agharna yang sangat mengintimidasi
“Dia masih kekasih mu?”. Tanya Agharna pertama kali, karena sejak tadi pria itu juga diam ternyata dia sadar jika gadis di samping sangat takut padanya”Apa kau tidak dengar aku!”.
“Bukan Pak, dia bukan kekasih saya!”.
Agharna mengangguk sebenarnya dia sendiri sudah tahu mengenai kedua orang itu setelah mencari lebih dalam mengenai data kehidupan mereka matanya mencuri pandang pada Ashila yag mencoba menenagkan dirinya gadis itu sangat cemas dan itu membuat Agrhana sangat terhibur
“p…pak… bisakah kita berhenti di sini?”. Tanya Ashila gugup, Agharna memperhatikan sekitarnya sangat kumuh dengan sebuah rumah dari kardus tidak jauh dari mereka
“Kau tinggal di sini?”.
Gadis itu menggeleng tapi Ashila membuka pintu mobil, dan sebuah keresek hitam yang sejak tadi di pegang sejak Agharna menemukannya jika di ingat-ingat lagi gadis itu memang sering membawa plastik hitam saat hendak pulang.
Ahsila tanpa mengendap-endap di gubuk yang terbuat dari kardus itu lalu meletakan plastik hitam tepat di depan pintu lalu kembali ke dalam mobil
Agharna yang memperhatikan kelakukan gadis itu kini mengerti tentang apa yang sedang di lakukan Ashila, tanpa sadar sudut bibir pria itu terangkat naik
“Menggemaskan…”.
“Maaf membuat bapak susah”.
“Hmm”. Jawab pria itu singkat menuju arah yang di tujukan oleh Ashila sebelumnnya, pria itu tidak banyak bertanya karena dirinya sendiri sudah tahu mengenai kepribadian gadis itu. Aku tidak menyangka, dia lebih dari apa yang ku dengar manis dan tenang
Sampai berada di depan rumah Ashila, Agharna menghentikan laju mobilnya bersamaan dengan sebuah mobil hitam di depannya
“Terimakasih atas tumpanganya pak, saya tidak enak hati untuk kejadian hari ini”
“Tidak masalah”. Ucap Agharna pria itu masih di sana melajukan mobilnya secara perlahan menatap kearah Ashila . Ternyata itu paman nya…tapi pria itu masih sangat muda dia merawat gadis itu sejak usia 19 tahun aku cukup kagum heh. Gumam Agharna jantungnya yang terasa sangat ringan membuat pria itu merasakan hal yang dejavu
Tapi kali ini bukan tentang wanita cantik dan sek*I yang yang dia temui pertama kali tapi seorang gadis sederhana yang menggetarkan jiwanya secara perlahan
Pria itu melajukan kendaraan nya menuju sebuah kafe dia sudah ada jani dengan klien yang sudah lama menunggu nya dan pria itu terlambat hanya karena seorang gadis yang bekerja di perusahaannya
Untungnya di sana sudah Devan yang menghandle orang-orang itu pria itu menyambut Agharna saat pria itu sudah berada di pintu masuk
“Dari mana saja kau? Kau tidak pernah lalai seperti ini”. Kesalnya karena mengerjakan tugas sendiri “Mereka tertarik dengan tawaran mu, ku pikir kau bisa melanjut nya sekarang”.
“Cerewet sekali! Minggir”.
“Ya..ya terserah!”. Ucap Devan membuka ponselnya yang berbunyi, ada nontifikasi di sana Agharna ikut melirik nama yang tertera di sana
Ashila. Dengan emot anak ayam yang menggemaskan di sana, entah hal apalagi perasaan Agharna menjadi tidak tennag dia menatap tajam pada Devan membuat pria itu menjadi salah tingkah
“Ah aku bisa jelaskan!”.
“Aku tidak maslah jika kau memiliki kekasih Devan, tapi tidak dengan staff di perusahaan!”
“Dia anak magang….”.
“Aku tidak peduli, dia bekerja di perusahaan ku sekarang dan harus mengikuti peraturan yang aku buat”. Tegas Agharna pria itu mengepalkan tangannya lalu pergi dari hadapan Devan dengan cepat dan tidak ada alasan bagi Devan untuk menolak jelas Agharna tidak menyukainya
Tapi kemarahan Agharna tidak terlihat biasa itu membuat Devan sedikit curiga pada atasannya itu