Di sebuah rumah yang begitu sederhana tapi meski sederhana nampak nya begitu asri dan sejuk,
" Amel bangun sudah waktu nya brangkat ke kampus nanti kamu telat ; Ucap Ibu vivi
"nanti jangan lupa langsung pulang karna akan ada tamu kesini ; Lanjut ibu vivi
amel tidak tahu jika ia akan di jodoh kan oleh sang ibu, ya ibu vivi adalah ibu tirinya amel stelah ibu kandung amel meninggal ayah nya langsung menikah lagi
" Iya bu ; Jawab amel
"Jangan lemes kalo jawab harus semangat ; Ucap Ibu vivi
waktu sudah menunjukan pukul 3 sore,
tamu yang di tunggu tunggu oleh ibu vivi dan ayah amel
" Tuan silahkan masuk maaf keadaan rumah kami seperti ini ; Ucap ayah amel pada tamu
"bu tolong panggil kan amel suruh dia kesini sekarang ; Lanjut ayah amel menyuruh ibu vivi memanggil amel
amel sudah berada di hadapan orang tuanya
" Tuan ini anak saya yang akan di jodoh kan dengan tuan besar ; Ucap ayah Herman membuat amel kaget
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 32
Sebulan pun berlalu semenjak kejadian yang menimpa Amel selama itu juga Amel gak masuk kampus dan tidak bekerja
Amel melakukan urusan kampus di rumah dengan bantuin Sinta andre dan raja
saat di kampus kenzo yang terus bertanya pada teman teman nya tentang Amel yang tak terlihat sudah satu bulan ini
sedangkan Amel yang berada di kamar ia merasa tak enak badan dan selalu mual di rasakannya
"Kenapa mual banget sih ; Gumam nya lirih ia sudah bolak balik ke kamar mandi untuk memuntahkan semua isi perut nya
" apa jangan jangan aku ; Ucap Amel lirih ia langsung melihat kalender yang seharusnya sudah datang bulan
"ini gak mungkin ; ucap Amel ia langsung menangis
tiba tiba ayah nya mengetuk pintu Amel langsung menghapus air matanya dan merapihkan rambut dan pakaian nya
" Iya yah sebentar ; Ucap Amel dari dalam kamar
"Ada apa yah ; Tanya Amel saat sudah membuka pintu kamar nya
" Itu Sinta dan anisa nyari kamu ; Jawab sang ayah
sebenarnya ayah nya Amel sedikit curiga pada anak nya yang sering mengurung diri di dalam kamar Amel keluar kamar saat akan masak dan makan selebihnya Amel akan diam di kamar nya
"Ohiya tolong suruh masuk kamar aja yah ; Ucap Amel tersenyum
" Apa kamu baik baik aja mel ; Tanya ayah herman
"Amel baik baik aja koq yah jangan khawatir ; jawab Amel
sang ayah yang mendapat jawaban dari Amel begitu langsung tersenyum dan ia akan memanggil teman teman putrinya untuk masuk
tak lama Sinta dan anisa pun masuk kamar amel, mereka heran melihat amel yang nampak murung
" Lo kenapa mel ; Tanya Sinta
"sin gue takut sumpah bagai mana kalo ini kejadian ; Ucap amel yang sudah menangis
" apa maksud lo mel jelasin gue gak ngerti ; Tanya Sinta
"Sin gue telat datang bulan gue gue takut ; Jawab Amel terbatas
anisa dan Sinta kaget saat Amel mengatakan ia telat datang bulan, mereka bingung harus bagai mana
" Lu udah coba cek mel semoga aja itu engga jadi ; Tanya anisa ia meyakinkan Amel
"belum, gue lemes dari tadi gue muntah muntah tapi gak ada yang keluar ; Jawab Amel
" Gue keluar dulu ; ucap Sinta ia melangkah keluar untuk membeli apa yang Amel butuhkan
"lu harus yakin mel itu gak akan terjadi gue yakin ; Ucap anisa yang terus saja meyakinkan Amel
" Gue bingung gimana kalo itu terjadi ayah pasti kecewa banget sama gue nis ;Ucap Amel
tak lama Sinta pun datang dia membawa sebuah plastik di tangan nya
"lu bawa apa sin ; Tanya anisa
" mel lu coba tes duku pake ini cepetan ; Ujar Sinta ia langsung menyodorkan plastik pada Amel
"Sin gue takut ; Ucap Amel
Dengan berbagai paksaan dan bujukan akhirnya Amel mau untuk melakukan tes kehamilan, Amel langsung masuk kedalam kamar mandi dengan tangan gemetar Amel meletakan alat nya kedalam tempat kecil yang berisikan air kencing
" Semoga hasil nya tidak ; Gumam Amel ia terus berdoa dalam hatinya
sedangkan di luar Sinta dan anisa mondar mandir seperti gosokan mereka takut bagai mana kalo Amel hamil
"Amel lama banget sih ; Gerutu Sinta
" coba kita ketik pintu nya ; Ujar anisa ia langsung mengetuk pintu kamar mandi
"mel mel gimana udah belom ; Tanya anisa
sedangkan Amel ia menangis saat melihat hasil tes nya positif ia langsung keluar berhambur kedalam pelukan sahabat nya dengan perasaan hancur
" mel mel hey kenapa ; Ucap Sinta ia sudah tau pasti Amel positif hamil
"Gue gue hamil ; ucap Amel lirih
anisa yang mendengar Amel begitu terhenyak ia tak menyangka sahabat nya akan menanggung beban seberat ini ke depan nya sendiri
Sedangkan Sinta ia sudah paham pasti akan terjadi seperti ini ia harus bicara pada kenzo
" gue harus nemuin kenzo ; Ucap Sinta langsung di tahan oleh Amel
"jangan sin gue takut kenzo akan mengelak gue gak ada bukti ; Ucap Amel
" siapa yang melakukan ini mel ; Tanya sang ayah yang tiba tiba masuk membuat Amel dan teman teman nya kaget
ayah nya Amel langsung masuk saat mendengarkan ucapan putri dan teman teman nya begitu kaget saat tau putrinya hamil, karna ia sedikit curiga sejak Sinta keluar dan kembali membawa kantong plastik kecil jadi ia memutuskan untuk mengikuti dan mendengarkan dari luar
"ayah ayah maaf kan Amel ; Ucap Amel terbata
" Siapa yang melakukan ini mel kasih tau ayah ; Tanya sang ayah dengan sorot mata yang tajam
Amel hanya diam ia tak bersuara sedikit pun membuat ayah nya murka dan langsung memukul Amel tanpa henti
"Om lepas kan Amel om ini bukan salah Amel ; ucap Sinta ia ingin menolong Amel dari amukan ayah nya
" jadi gini kelakuan mu di luar hah, sekarang sudah hamil kamu tidak tau ayah dari anak haram mu itu ; Teriak herman
"ampun ayah maafin Amel ; Ucap Amel ia sudah pasrah saat ayah marah
" sekarang pergi dari rumah ini dan ingat jangan menginjakan kaki mu di rumah ini lagi ; Ucap herman
"ayah tolong jangan usir amel, tolong dengerin penjelasan Amel ; Ucap Amel memegang kedua kaki ayah nya yang ingin melangkah keluar
" Pergi dari rumah ini ; Ucap herman ia langsung menarik Amel keluar dari kamar nya menuju depan rumah
"Jangan sesekali menampakan wajah mu lagi di sini ; Ucap herman ia langsung masuk dan menutup pintu rumah nya
" Ayah tolong buka yah ; teriak Amel dari luar
Herman yang mendengar anak nya berteriak hanya cuek ia begitu marah dan tak menyangka Anak nya akan melempar kotoran pada wajah nya
"mel ; Ucap Sinta ia tak tega melihat Amel seperti ini
" Sin gue harus pergi kemana sin ; Gumam Amel liris ja terus menangis
"lu ikut ke rumah gue ya ; ajak Sinta ia akan mengajak Amel ke rumah nya ia akan menceritakan keadaan Amel pada kedua orang tuanya
Amel hanya pasrah ia belum memikirkan akan pergi kemana dia masih belum percaya bahwa dia hamil dan sang ayah akan mengetahui secepat ini, Saat sampai rumah Sinta langsung mengajak Amel masuk kedalam kamar nya
" lu istirahat di sini mel ; Ucap Sinta
"Gue keluar dulu ; ujar Sinta ia akan kelaur untuk mengambil makanan untuk Amel dan akan berbicara pada kedua orang tuanya
" Loh tumben anak mama ada di dapur ; Tanya sang mama saat melihat Sinta di dapur
"Ihh mama ngagetin aja sih ; Ucap Sinta kaget
" Kamu yang melamun di sini untuk itu air gak penuh ; Ucap sang mama
"Ohiya mam aku mau ngomong sesuatu ; ucap Sinta langsung menghadap sang mama
" ma aku bawa Amel kesini, dia di usir sama ayah nya ; Ucap Sinta membuat mama nya kaget
"Kenapa di usir ; Tanya mama Sinta
" emmmh sebenarnya Amel hamil ma ; Ucap Sinta menjelaskan kejadian Amel saat dia depresi pada mama nya
"Astagfirullah tega banget ; ucap mama nya Sinta menutup mulut nya kaget
" ya begitu ma makanya aku bawa Amel kesini ; ujar Sinta
"tapi papa kamu gimana, mama sih gak apa apa ; Tanya mama Sinta
tanpa sengaja Amel mendengarkan ucapan Sinta dan mama nya, Amel menyusul Sinta keluar karna dia haus ingin minum,
Amel berfikir ia akan pergi dari rumah Sinta ia gak mau bikin sinta dan kedua orang tua nya malu karna menampung Amel yang hamil di luar nikah