Bukan hasil terjemahan ya.. Karya Original.
Dia seorang mafia dan pembunuh bayaran, di usianya yang ke empat puluh dia sudah memiliki dua anak dari almarhum suaminya.
Dalam misinya yang terakhir, dia di jebak oleh teman satu teamnya. Dia mati dengan tubuh yang hancur karena Bom.
Karena mengingat ke dua anaknya, dia tidak rela mati seperti ini.
Mungkin Dewa mendengar doanya, jiwanya malah masuk kedalam tubuh seorang Janda perawan yang baru saja menikah dengan Duda beranak satu, yang umurnya hampir setengah abad.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 20
"Seingatku kau tidak pernah memberiku uang belanja selama aku masuk kerumahmu." Airin memajukan sedikit wajahnya untuk melihat Randi.
"Uhuk... Ketika itu aku sudah memberikan kepada mantan mertuamu. Aku kira dia memberikannya kepadamu."
"Heh..? Lelucon apa ini? Alasanmu sungguh tidak masuk akal."
Randi : "..."
"Dia mantan mertuaku, bukan ibuku. Bagaimana mungkin dia akan memberiku uang setelah kau beri padanya?" Airin memutar bola matanya dengan kesal. 'Ini laki- laki ada bodohnya juga,' pikirnya
"Aku tau kau hanya memandangku sebelah mata, aku tidak butuh uangmu, aku bisa cari sendiri. Lagi pula aku menikahimu hanya karena utang mantan mertuaku, dan sebenarnya itu bukan kewajibanku unyuk melunasinya.
Sebaiknya kau cari anaknya untuk membayar utang bapaknya, setelah itu kita bisa berpisah baik- baik.
Karena aku juga tidak ingin menjalani pernikahan yang tidak ada tujuan kedepannya." Dia berharap sepanjang ini penjelasannya, Randi bisa mengerti.
Tapi laki - laki itu hanya meletakkan sendoknya, minum dan naik ke atas. "Terserahmu." Itu kata terakhir yang dia ucapkan.
"Mom, kamu tidak perlu bekerja, ini.. Pakai saja kartu ini, nomor pin nya ada di belakang kartu itu." Kata Arya setelah Papanya tidak terlihat di balik pintu.
"Tidak perlu, besok aku ada wawancara, jadi aku bisa mencari uang sendiri." Airin tetap bersikukuh, karena tujuan dia bukan uang, tapi agar dapat memantau musuh- musuhnya dengan bebas.
Uang..? Lagian dia masih punya tabungan di 3 rekeningnya. Selama ini dia hidup berhemat untuk ke 2 anak- anaknya.
Jadi kalau masalah uang dia tidak kesusahan.
Dia mengembalikan kartu itu kepada Arya, dan menyelesaikan makannya, kemudian kembali kekamarnya.
Tidak berapa lama setelah dia bersantai di kamarnya, tiba- tiba ada suara ketukan di pintu. Dengan malas dia bergerak membuka pintu.
"Ada apa..?" Airin membuka sedikit pintunya ketika melihat Randi yang mengetuk.
"Ini, kamu bisa menggunakan ini.." Randi memberikan kartu Gold kepada Airin.
Airin hanya menatapnya dengan dingin, bajingan ini yang telah menyiksa tubuh ini sampai babak belur. Baru sekarang dia memberi kartu untuk di pakai belanja. Aku ingin meninjunya sampai wajahnya tidak di kenali.
"Tidak perlu, bagaimana aku bisa menerima uang dari orang yang menyiksaku? Itu.. Itu seolah - olah aku telah memaafkan perbuatanya, jangan menganggap remek aku. Simpan saja uangmu sampai lunas hutang Subroto, aku tidak sudi memakainya." Dengan tatapan tajam dia menutup pintu kamarnya, rasa jijik di hatinya ketika mengingat perbuatan bajingan itu tidak bisa memudar.
Randi yang berada di balik pintu menjadi termangu, dia menatap tangannya yang mengambang dengan kartu kredit di sela jarinya.
"Wanita ini, apakah dia menjadi dendam atas perbuatanku? Awal melihatnya dia sangat penurut dan pendiam, mengapa sekarang melawan dan menganggap aku seprti musuhnya." gumamnya pelan.
Dia berbalik dan masuk kembali kekamarnya, Arya juga melihat kejadian itu, melihat mata ibu tirinya yang tajam.
Dia sedikit terkejut, apa lagi ketika mengingat ketika dia mencumbunya, tatapannya tidak pernah setajam itu.
"Mom, apa yang bisa aku lakukan untukmu? Aku tidak ingin melihatmu menderita bersama papaku. Seandainya waktu bisa di ulang, mungkin aku yang akan menawarkan diri menggantikan papaku...
Papaku bukan orang baik, yang akan menjaga wanitanya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Dia orang yang brutal akibat ajaran kakekku.
Aku takut, papa akan membalas jika kau memprovokasinya." Arya berbicara dengan dirinya sendiri di balik pintu kamarnya.
mrk harus mati tertembak dn slah satunya sepupu raymond..apa ini trik airin agar klan eagle bisa cepat tertangkap oleh raymond.
atau raymond sendiri adalah musuh jg bagi airin.