NovelToon NovelToon
Ellisa Mentari Salsabila

Ellisa Mentari Salsabila

Status: tamat
Genre:Tamat / Dikelilingi wanita cantik / Pengganti / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Keluarga
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Nurhuda

PLEASE, ATTENTION!! Dulu yaa...
Novel ini genre dewasa ***

Harap pahami alur dan karakternya. Karena ini novel hanya drama ringan penuh romansa indah dan tidak bermaksud merendahkan siapapun.

_____Selamat membaca______

Tiga tahun sudah Ellisa menahan 'beban' di tubuhnya yang masih remaja. Ia tidak mengerti, kenapa Tuhan memilihnya.

"Ini anugrah? Atau kutukan sih?!"

Gadis yang seharusnya menikmati masa remajanya harus terjebak di panti asuhan untuk menyusui para bayi di sana. Ya, gadis 18 tahun ini bisa mengeluarkan ASI !!

Karena menghindari pertengkaran kecil, dia harus keluar panti padahal itu larangan keras untuk dirinya. Pemilik panti, sangat melindunginya.

Namun, insiden kecil itu, siapa sangka mempertemukannya pada seorang pria yang tidak ia kenal, hingga membawa mereka pada hubungan yang cukup rumit.

Bisakah Ellisa menghadapi ini semua? Dan pria itu ternyata punya ikatan yang cukup dalam di masa lalunya. Happy reading semua 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Nurhuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

melihat Elmira

Pagi yang tenang berubah menjadi riuh ketika suara tangisan, rengekan, teriakan bercampur jadi satu terdengar dari kamar sebelah.

Sam mengerutkan dahi, terbangun dari tidurnya. Ia mengenakan kemeja yang tergeletak di kursi dekat tempat tidur dan berjalan cepat menuju sumber keributan.

Di sana, ia melihat Elmira, anak kecil yang seharusnya ceria, kini menangis histeris dengan tangan kecilnya yang terus meraih Ellisa.

Wajah Ellisa tampak pucat, menahan sakit yang jelas tergambar dari ekspresinya. Nyonya Koki berusaha menenangkan Elmira dengan menggendongnya, tetapi bocah itu tetap meronta, menangis semakin kencang.

"Kyaa!! Mam mam mam nen nen..."

"Ada apa ini?" tanya Sam dengan nada tegas, matanya menyapu ruangan mencari jawaban.

Ellisa menoleh, matanya berkaca-kaca mencoba menahan isak tangisnya.

Elmira semakin menggeliat dalam pelukan Nyonya Koki, "Kyaa!! Nen ne nen..." tangan mungilnya tetap ingin menjangkau Ellisa. Tangisannya mengisi ruangan, membuat suasana semakin kacau.

"Nyonya Koki, apa yang terjadi di sini?" tanya Sam, matanya menatap tajam.

"Nona Elmira menggigit—" Nyonya Koki terputus oleh tangisan Elmira yang makin menjadi. "Kyaa!! Hua aa hha aa..."

"Bawa Elmira keluar sekarang. Tenangkan dia dulu," perintah Sam dengan cepat.

"Baik, bos," jawab Nyonya Koki sambil membawa Elmira keluar dari ruangan. Bocah itu terus menangis, namun suaranya perlahan memudar di kejauhan.

Sam menghadap Ellisa yang masih duduk di tepi kasur, memegang dadanya dengan wajah menahan sakit. "Ellie, ada apa sebenarnya?" tanyanya dengan nada lebih lembut.

Ellisa menunduk, "Elmira... dia menggigitku, Kak. Aku takut," ucapnya lirih.

Sam memandang Ellisa dengan ekspresi bingung, lalu mendekat. "Menggigit? Kok bisa? Di mana dia menggigit kamu?"

Ellisa menunjuk ke arah dadanya, "Di sini," pipinya memerah malu. "Aku nggak nyangka dia bakal segitu kuatnya. Giginya udah tumbuh, dan... sakit banget."

Sam menatapnya sejenak, lalu menghela napas panjang. "Aku baru dengar bayi tumbuh gigi bisa sampai gigit kayak gitu. Harusnya aku kasih peringatan ke Elmira lebih awal."

"Aku selalu takut sama bayi yang tumbuh gigi," kata Ellisa dengan suara pelan, hampir berbisik. "Mereka suka menggigit. Dan sekarang gigi Elmira terasa tajam..."

Sam tersenyum tipis, mencoba mencairkan suasana. "Ya sudah, sekarang kita tahu Elmira itu vampir kecil ternyata," candanya, mencoba membuat Ellisa tersenyum.

"Itu nggak lucu, kak!" Ellisa cemberut.

Sam tertawa, meraih tangan Ellisa. "Ayo, Kita atasi ini. Mau aku cek dulu luka kamu?" tanyanya dengan serius.

Ellisa menggeleng cepat, "Nggak usah, Kak! Aku bisa urus sendiri kok..." wajahnya memerah.

Sam tertawa lagi, "Baiklah, yang penting kamu nggak apa-apa. Nanti aku pastikan Elmira nggak gigit lagi."

Ellisa tersenyum tipis, rasa sakitnya mulai reda meski masih meninggalkan sedikit trauma. "Terima kasih, Kak."

Sam mengangguk, lalu berjalan menuju pintu. "Aku akan bicara dengan Nyonya Koki. Kalau ada apa-apa, panggil aku, ya."

Ellisa hanya mengangguk, perlahan menenangkan dirinya sendiri.

Sam menatap Elmira yang duduk nyaman di pangkuan Nyonya Koki. Bayi mungil itu asyik mengisap dotnya, kedua pipinya mengembang seperti bola kapas setiap kali ia mengenyot botol susu. Elmira sesekali melirik Sam, seolah menyadari kehadiran pria itu.

Sam mendekat, melipat kedua lengannya sambil menatap bayi itu dengan ekspresi tegas namun lembut.

"Elmira," panggilnya. Suaranya dalam, penuh wibawa, membuat Elmira menghentikan sejenak isapan dotnya. Mata besar Elmira bertemu tatapan Sam.

"Bayi umur delapan bulan harusnya nggak nyakitin orang lain," kata Sam, berbicara seolah-olah Elmira bisa memahami semua perkataannya.

"Apa kamu tahu kalau gigi kamu itu tajam banget? Kamu nggak boleh gigit Kak Ellisa lagi, paham?"

Elmira mengerutkan kening kecilnya, seakan mencoba mencerna perkataan Sam. Namun, beberapa detik kemudian, ia kembali mengisap dotnya, mengabaikan "ceramah" itu.

Sam menghela napas, lalu berjongkok di hadapan Elmira. Ia meletakkan kedua tangannya di lutut, mendekati pandangan Elmira.

"Kamu pikir bisa lolos gitu aja cuma karena kamu imut? Jangan pikir aku nggak bisa marah sama bayi kecil sepertimu, ya." goda Sam dengan senyum di ujung bibirnya.

Nyonya Koki tertawa kecil melihat tingkah bosnya. "Bos, bayi mana ngerti apa yang Bos omongin. Elmira cuma ngerti susu sama pelukan hangat," katanya sambil menepuk pelan punggung Elmira.

"Tetap aja harus dididik dari sekarang," balas Sam dengan nada bercanda. "Elmira, kalau kamu mau jadi anak baik, kamu harus janji nggak gigit orang lagi. Deal?"

Elmira berhenti mengenyot dotnya, memiringkan kepala kecilnya sambil memandangi Sam dengan tatapan polos.

Lalu, secara tiba-tiba, Elmira mengulurkan tangan kecilnya, meraih hidung Sam dan mencubitnya pelan.

Sam terkejut sejenak, lalu tertawa. "Oke, oke. Kali ini aku maafin kamu. Tapi kalau sampai ada korban gigitan lagi, aku bakal kasih kamu ceramah panjang."

Nyonya Koki menggeleng sambil tersenyum, lalu mengusap kepala Elmira. "Lihat, Bos, dia tahu cara menghindari masalah. Cuma bayi, tapi sudah pintar bikin orang nggak bisa marah."

Sam berdiri, menepuk pelan kepala Elmira. "Kamu memang pintar, tapi ingat, jangan sampai kelewatan lagi ya," katanya sebelum berjalan pergi.

Elmira hanya menatap punggung Sam sambil mengenyot dotnya lagi, seolah berkata, "Ya, ya, terserah."

Sam membawa secangkir cokelat hangat ke meja samping tempat tidur Ellisa. Wajahnya tampak lembut, sedikit kelelahan tapi penuh perhatian. "Gimana keadaanmu, Ellie?" tanyanya sambil duduk di tepi kasur.

Ellisa mengangkat wajahnya dan tersenyum tipis. "Udah mendingan, Kak. Udah aku angin-anginin tadi."

Sam mengangguk pelan. "Kalau kamu masih takut, nggak papa kok berhenti dulu nyusuin Elmira sementara waktu."

Mendengar itu, Ellisa menunduk, ekspresinya berubah kecewa. "Tapi... aku nggak mau ngindarin dia, Kak. Aku nggak mau Elmira ngerasa aku menjauh darinya."

Sam meletakkan tangan di atas kepala Ellisa, mengusapnya lembut. "Ya udah, kalau kamu nggak mau berhenti, nggak papa. Tapi kamu juga harus lebih berani. Jangan ragu buat peringatin Elmira biar nggak gigit lagi."

"Iya..." jawab Ellisa lirih.

Sam tersenyum kecil, nadanya berubah lebih menggoda. "Kamu juga jangan ragu buat peringatin aku. Kalau aku tiba-tiba jadi penasaran pengen gigit kamu juga, gimana?"

"Ya jangan donk kak!"

Sam tertawa kecil, mendekatkan wajahnya ke arah Ellisa. "Soalnya aku beneran jadi penasaran nih..."

Ellisa langsung meraih bantal di dekatnya dan menutupi dadanya dengan wajah memerah.

Sam ingin menggodanya lebih jauh, suara ponselnya malah berdering. Ia melirik layar ponselnya dengan ekspresi kesal. "Ck! Siapa sih, ganggu aja."

Ellisa memandangnya dengan rasa ingin tahu. Sam sempat melirik Ellisa sambil tersenyum jahil. Dengan gerakan cepat, ia mendekatkan wajahnya dan memberi Ellisa kecupan singkat di bibir. "Chup!"

Ellisa terperanjat, wajahnya memerah seketika. "Kak Sam!" serunya pelan, hampir tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

Sam mengangkat panggilan itu. "Alana, Ada apa?" katanya dengan nada santai, meninggalkan Ellisa yang masih terpaku di tempat tidur dengan pipi yang semakin memerah.

"Apa?!"

1
InggitAnjni
Aku terharu bacanya..
kisahnya menarik dan dengan ending yang bahagia

salam cinta akibat perjodohan
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Miu Nh.: woyay~ telimakasyihhh~
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
semangat Ellisa 🥰
Elisabeth Ratna Susanti
nah lho bingung sendiri kan
Elisabeth Ratna Susanti
pasti cantik bayinya secantik namanya
Miu Nh.: balu kali ini Elmira dibilang tantik dari leadels nan baik ati kyk kak Elicabenth, lope yu onchi~ ❤

nanti ketemu Elmira di troublemaker Amika ya, ucia El udh 5 tawun~
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
maaf bacanya nyicil 🙏
Miu Nh.: siaapp 💪
total 1 replies
Drawumy Chan
Ya ampun,, tahan bener Ellie,, Marah kek 😫
mama Al
ini POV 1 apa POV 3?
mama Al: di awal kan POV nya ellisa kan kok di tengah sampai akhir jadi POV 3 alias versi author.
kalau misalkan di campur di kasih tanda POV ellisa biar engga bingung
Miu Nh.: maksudny gimana kak? 🤔
total 2 replies
mama Al
hahaha nyusuin bayi
apa Ellis sudah menikah?
Miu Nh.: cek kelanjutannya kak ☺☺ ,, jgn lupa jadi pembaca tetap akyuuu....
total 1 replies
Yuliana Purnomo
Alhamdulillah happy ending,, trimakasih kak Author,,,, happy eid Mubarak 🙏
Yuliana Purnomo: ditunggu karya berikut nya,,kak🥰
Miu Nh.: sama2... aku juga mau ucapin terima kasih udah setia membersamai kisah Ellisa dan Sam sampai tamat, kak Yuliana 😊❤

semoga kita bisa 'berjumpa kembali' 🤗👋
total 2 replies
Yuliana Purnomo
selamat yaaa untuk kalian berdua,, Akir nya sah juga
Yuliana Purnomo
ampun Delisa gak nyerah ngerecoki hubungan Sam Eli
Elisabeth Ratna Susanti
penasaran sama Elisa nih si Sam
Elisabeth Ratna Susanti
mampir juga di sini. like plus subscribe👍
Miu Nh.: ayayay~ terima kasih akak...
sampai tamat ya bacanya 😗😗 jgn kabur!!
total 1 replies
Yuliana Purnomo
sesayang itu Sam PD Elis,,cuma dedikasi terhadap pekerjaan yang dijunjung tinggi membuat nya lupa waktu kebersamaan dgn Eli bgt terbatas
Pitik Cilik
astaga 😱😱😱😱 dari 2 tahun, 4 tahun, 8 tahun Sam harus menungguuuuu.... berhasil cuma nunggu 2 Minggu ajaaaa, wkwkwkwk 😂😂😂😂😂
Pitik Cilik
astagaaaa..... Elliieee ternyata udah suka Sam Saaammmm sejak msh SMP,, tapi Sam belum kenal sama Elliieee......
Pitik Cilik
Esa sayang ke Ellie sebagai adik kecilnya,, pun Sam sayang sama Ellie sebagai wanitanyaaaa.... aaaaaaa lopeeee 🥰🥰🥰🥰🥰
Pitik Cilik
Eellliiieee ternyata kamu punya pesona mirip kayak kakakmuuuu... astaga,,,, kalian berdua kiyowo dari mana siiiiihhhh....
Pitik Cilik
salting salting salting salting salting brutaallll hahahaha..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!