NovelToon NovelToon
The Villainess Wants To Retired

The Villainess Wants To Retired

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Venus Earthly Rose

Si Villainess tiba-tiba berubah?
Yrina Lavien, si penyihir yang dapat julukan Gadis Beracun sangat mencintai Anthony, Si Putra Mahkota, namun Anthony mencintai Margareth Thatcher. Suatu malam, Yrina tak sadarkan diri dan dia berubah ketika dia bangun. Dia yang awalnya suka pada Bunga Lily of The Valley jadi menyukai Bunga Mawar, dia yang dulunya tergila-gila pada Anthony malah jatuh hati kepada Dimitry Thatcher, kakak laki-laki Margareth yang telah 'merebut' kekasihnya. Dengan dalih 'lupa ingatan' dia benar-benar berubah. Tak banyak yang tahu, jika Yrina Lavien bukanlah dirinya yang asli dan merupakan jiwa lain yang sedang bertransmigrasi. Kini, Yrina yang baru hanya ingin hidup tenang. Mampukah dia mewujudkannya jika dia menjadi gadis paling dibenci dan paling jahat di seluruh kerajaan? Lalu sebenarnya dimanakah jiwa Yrina yang asli?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Venus Earthly Rose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 : Jika Aku Bukan Nyata, Mengapa Harus Gemetar?

"Iya. Sangat yakin." Jawabku dengan mantap.

"Meskipun kau sangat mencintainya?"

"Bukankah itu dulu? Saat aku belum kehilangan ingatanku. Sekarang berbeda."

"Baiklah. Untuk kali ini aku akan mengiyakan perbuatanmu."

"Kak, serahkan saja padaku. Aku kan sudah berjanji melakukan apapun yang kamu minta." Kataku sambil tersenyum lebar.

Galliard ikut tersenyum. Dia tersenyum kepadaku untuk pertama kali. Bukan senyuman mengejek, bukan seringai benci. Dia tersenyum bahagia dan dia terlihat lega. Aku suka melihat senyumnya. Suka sekali. Aku akan terus membuatnya tersenyum.

Tak lama kemudian para penjaga yang tadi menjauh mulai berlari mendekat seakan menahan kami agar tak meninggalkan selasar barat. Setelah ku pikir-pikir lagi ini sangat aneh. Alih-alih diperlakukan sebagai keluarga besan rasanya kami malah seperti diperlakukan sebagai penjahat. Ya, baiklah aku Yrina si  penjahat. Ada sekitar 20 orang yang dari tadi mengawasi kami di sekeliling kami dan ada 4 orang lagi yang ikut pergi bersama mama tadi untuk menemui Kepala Keluarga Amber.

Lalu para penjaga mendekat dengan terburu-buru hendak mengatakan sesuatu namun seketika mereka terkulai tak sadarkan diri. Aku bingung dan sangat terkejut atas apa yang terjadi. Saat aku mengarahkan pandanganku kepada Galliard, dia tersenyum jahil. Bagaimana aku bisa lupa hal penting ini? Ini pasti perbuatannya. Dia menggunakan sihirnya. Tentu saja, kami, Keluarga Lavien adalah keluarga penyihir paling kuat di Kerajaan Yugoos.

"Baiklah, kakak, kemana kita akan mencari Si Putra Mahkota sekarang?" Tanyaku.

"Kau tak perlu khawatir. Aku sudah mengetahui keberadaan Putra Mahkota dari tadi." Jawab Galliard dengan penuh percaya diri.

Kami lalu pergi ke tempat Si Putra Mahkota berada. Kami pergi ke tempat Ratu mengadakan pesta minum teh di selasar timur yang jaraknya sangat jauh dari selasar barat, tempat kami menunggu tadi. Aku tak masalah dengan hal itu dan sebenarnya rasanya seperti menyusup karena Galliard harus membuat semua orang yang kami temui di jalan yang kami lewati tak sadarkan diri saat kami mendekat ke arah mereka. Ini sebabnya banyak penjaga istana yang ditempatkan di dekat kami, kurasa untuk mencegah hal seperti ini terjadi. Keluarga Lavien memang hebat! Ini akan menyenangkan dan akan sangat berguna jika aku juga bisa melakukan sihir, kupastikan aku akan mempelajarinya setelah ini.

Saat kami tiba di selasar timur, tempat itu sangat ramai oleh tawa riang orang-orang. Mereka tampak sangat menikmati waktu dan tak langsung menyadari keberadaan kami yang mengamati dari cukup dekat. Aku bertanya kepada Galliard kira-kira yang mana Putra Mahkota. Dia lalu menunjuk ke arah salah satu paviliun dimana hanya ada empat orang di sana, yang seakan tempat itu memang khusus untuk mereka. Ah, tentu saja, tempat keluarga raja. Tempat ekslusif. Ada dua orang pria yang duduk di sana dan menghadap ke arah kami sedangkan dua wanita lainnya duduk membelakangi kami.

Pandangan mataku seketika terkunci pada pria yang duduk di sebelah kiri. Aku tak tahu bagaimana namun rasanya dunia seakan berhenti berputar. Aku tak bisa mengalihkan pandangan mataku darinya. Tubuhnya tinggi tegap yang seakan diukir oleh pemahat paling sempurna dengan sangat hati-hati, pandangan mata yang seperti memberiku ketenangan saat dia memperhatikan orang-orang yang bercakap di dekatnya dengan senyuman seperti penawar racun, rambut keemasan yang terlihat sungguh indah, serta pupil berwarna biru jernih seperti air laut yang begitu dalam sehingga aku terhanyut dalam pandangan matanya, hanyut di dalam lautan biru yang sangat luar biasa memikat itu.

Tunggu dulu! Aku malah  terpana memandangi orang itu dan saat aku mengalihkan pandanganku ke Galliard, dia menganga seakan tak percaya melihat apa yang baru saja ku lakukan. Seketika raut wajahnya terlihat jengkel.

"Kau bukannya sudah berjanji jika akan memutuskan pertunangan kalian?" Tanyanya dengan nada jengkel.

Lidahku seakan terasa kelu. Tetapi pria yang sedang kulihat ini benar-benar tampan dan kurasa aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku jadi bimbang namun aku tak boleh mengingkari janji yang sudah kubuat kepada Galliard. Aku menoleh pria itu dan Galliard bergantian.

"Bisakah kita batalkan pertunangannya lain kali?" Tanyaku. Aku masih ingin menjadi tunangan pria tampan itu sebentar lagi.

"Kau gila? Kau memang tak bisa dipercaya sama sekali! Aku sudah menduga jika kau takkan bisa membatalkan pertunanganmu dengan Putra Mahkota, kau sungguh luar biasa, Yrina. Aku yakin sebentar lagi kau akan kembali kepada kepribadianmu yang  busuk sekali itu! Bukankah kau sudah berjanji akan melakukan apapun yang aku minta?" Dia mengomel dan sangat marah.

"Jahat sekali mulutmu! Aku tak sebusuk itu! Tentu saja akan kulakukan, kak. Tapi tidak sekarang. Aku jatuh cinta, rasanya seperti aku terhanyut di matanya yang biru sebiru samudera."

"Dasar bodoh! Kau kembali dibutakan oleh cintamu yang seperti racun itu! Tunggu, apa? Biru? Sejak kapan Putra Mahkota memiliki mata berwarna biru?"

Hah? Bukan? Aku bingung seketika. Pria yang barusan ku pandangi jadi bukan Putra Mahkota? Dia bukan tunanganku? Aku lega sekali. Lalu siapa? Aku kembali menatap pria itu yang kini sudah menatapku tajam dengan bibir yang mengatup rapat seakan menahan amarah. Hah? Bukan orang itu? Aku lalu mengarahkan pandangan ke sampingnya. Ada pria tampan lain berambut perak dan bermata merah seperti delima. Apa yang itu, ya? Suasana seketika hening dan semua orang menatap kami tanpa mengeluarkan suara sama sekali. Mereka sudah menyadari keberadaan kami.

"Lalu? Apa yang pupil matanya merah?" Tanyaku sambil menatap Galliard dengan sedikit berbisik.

Galliard mengangguk. "Iya, yang itu, bukan yang barusan kau pandangi. Dan kenapa kau memandangi yang itu?"

"Karena dia jauh lebih tampan, hehehe." Jawabku lalu meringis.

Galliard menatapku tak percaya setelah mendengar jawabanku. Aku mengembuskan napas dengan lega. Pria bermata merah itu tampan namun dia bukan tipeku. Ini akan sangat mudah.

"Baiklah, kukira yang satunya. Jika yang rambutnya perak sama sekali tak masalah."

"Apa? Kau bercanda?" Tanya Galliard.

"Tidak sama sekali." Kataku dengan penuh percaya diri dan mendekat ke arah orang-orang itu.

Semua orang berdiri dari duduk mereka termasuk pria tampan tadi. Dari dua orang wanita yang duduk berhadapan dengan mereka berdua, hanya satu yang berdiri seakan menghormati kedatangan kami. Wanita yang berdiri merupakan wanita yang duduk berhadapan dengan Putra Mahkota, sedangkan wanita yang duduk berhadapan dengan si pria tampan tak ikut berdiri dan hanya duduk menengok ke arah kami. Sudah pasti dia Sang Ratu karena dia sama seperti Putra Mahkota yang tak bangkit dari duduk mereka. Tentu saja, mereka keluarga kerajaan, terlebih lagi menyambut keluarga besan yang tak mereka senangi. Baiklah, bukankah Yrina, aku, adalah penjahat di dunia ini, maka aku akan berikan mereka sisi jahatku. Tunggu dulu! Aku tak tahu nama Si Putra Mahkota.

1
Retno Isma
🌹🌹🌹
Retno Isma
🌹🌹🌹🌹
Retno Isma
☕☕☕
Retno Isma
🌹🌹🌹🌹
Retno Isma
jangan Hiatus ya please... selesaikan sampe tamat.. 🌹🌹🌹🌹🌹
Venus Earthly Rose: siap kakak cantik 🥰
total 1 replies
Anonymous
lanjuddd semangat/Rose/
Venus Earthly Rose: makasih kakak ganteng 🫶🏻
total 1 replies
MiseryInducing
Seru banget, thor harus cepat update lagi dong!
Venus Earthly Rose: makasih kakak keren🫶🏻
total 1 replies
Celeste Banegas
Aku tidak bisa tidur sebelum membaca kelanjutannya, jadi cepat update ya thor! 😴
Venus Earthly Rose: makasih kakak imut 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!