NovelToon NovelToon
Andai

Andai

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mamah Mput

Andai .... kata yang sering kali diucapkan di saat semua sudah berlalu. Di saat hal yang kita ingin gapai tersandung kenyataan dan takdir yang tidak bisa terelakan. Kadang aku berpikir andai saja waktu itu ibuku tidak meninggal, apakah aku masih bisa bersamanya? ataukah justru jika ibuku hidup kala itu aku bahkan tidak akan pernah dekat dengannya.

Ahhh ... mau bagaimana lagi, aku hanyalah sebuah wayang dari sang dalang maha kuasa. Mengikuti alur cerita tanpa tau akhirnya akan seperti apa.

Kini, aku hanya harus menikmati apa yang tertinggal dari masa-masa yang indah itu. Bukan berarti hari ini tidak indah, hanya saja hari akan terasa lebih cerah jika awan mendung itu sedikit saja pergi dari langitku yang tidak luas ini. Tapi setidaknya awan itu kadang melindungiku dari teriknya matahari yang mungkin saja membuatku terbakar. Hahaha lucu sekali. Aku bahkan kadang mencaci tapi selalu bersyukur atas apa yang aku caci dan aku sesali.

Hai, aku Ara. Mau tau kisahku seperti apa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mamah Mput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Telat di hari libur

Aku berusaha keras membuka mata saat alarm berbunyi. Rasanya aku belum puas tidur karena semalam pulang larut. Hasilnya bangun pagi ini terasa sangat berat.

Ah, lima menit lagi kali ya.

Kembali memejamkan mata adalah pilihanku. Aku pikir itu hanya butuh waktu beberapa menit saja.

Samar-samar aku kembali mendengar alarm ponsel berbunyi. Dengan meraba-raba kasur, mencari ponsel, setalah aku dapatkan ku angkat dan kulihat layar benda pipih tersebut.

"Astagaaaaa!" aku berteriak histeris melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 6.13 wib.

Demi mempersingkat waktu, aku memilih untuk tidak mandi toh semalam baru saja mandi sebelum tidur dan tidak melakukan aktifitas lain.

Mencuci muka, gosok gigi, dan mengganti pakaian termasuk underwear. Tidak lupa aku menyiapkan jadwal pelajaran, lalu segera berlari keluar kamar menuju meja makan.

Ah, kenapa ada kak Alan sih!

Kuraih roti dan kutambah kan selai cokelat, minum susu lalu segera berlari tanpa berpamitan pada Alan.

"Mau ke mana?" Alan meraih tanganku saat hendak membuka pintu gerbang halaman rumah.

"Sekolah lah, ngapain lagi?" ucapku dengan mulut penuh roti selai cokelat.

"Ta...."

"Jangan ngajak baku hantam sekarang, nanti aja. Aku udah telat banget, Kak."

Alan menatapku tajam. Dia mungkin kesal karena ucapannya aku sela.

"Tunggu, aku anterin pake motor biar cepet."

Terdengar suara moge dia yang sengaja gas nya ditarik hingga menimbulkan kebisingan yang luar biasa.

"Ayo!"

Tanpa ragu aku naik karena di otakku hanya ada kata 'asal nyampe cepet'.

Motor melaju dengan kencang. Tidak ingin jatuh atau sesuatu hal lain nya, aku memegang erat tubuh Alan sambil sesekali melihat ke depan, sesekali memejamkan mata dan bersembunyi di belakang punggungnya yang lebar.

Ternyata takut kesiangan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rasa takut di bonceng Alan pakai motor.

Ini namanya bukan misi tidak kesiangan, tapi misi belajar bunuh diri. Hiks!

"Nyampe."

Aku menengadahkan kepala setelah merasa aman.

"Loh? Kok sepi? Apa udah pada masuk ya? Masa? Tapi meski udah pada masuk harusnya gak sesepi ini kok."

"Ini hari Sabtu."

"Ya? Ya emang ini Sabtu, terus kenapa?"

"Tanggal merah."

"Masa sih?"

Alan masih terdiam tanpa kata. Dia memang tidak pernah mau menjelaskan panjang lebar tentang hal apapun.

"Ya kalau emang ini tanggal merah kenapa kakak gak bilang? kenapa pake anterin aku ke sini segala mana pake acara cosplay jadi mark Marquez lagi gak tau apa jantungku hampir copot barusan karena ketakutan."

Brmmmmm!

Aku yang berbicara tanpa henti, titik dan koma, seketika terdiam saat Alan menarik gas nya.

"I-iya, maaf."

Motor kembali melaju. Kali ini tidak secepat sebelumnya. Ahhhh, rasanya menyenangkan bisa menghirup udara pagi hari dengan mengendarai roda dua. Aku sangat menikmatinya.

Norak memang, aku bahkan merentangkan kedua tangan layaknya di sinteron. Mau bagaimana, rasanya sungguh ... Aku bahkan tidak tahu harus menjelaskan nya dengan merangkai kata seperti apa.

Bodo amat. Aku bahkan tidak peduli kali ini Alan membawaku ke mana. Toh dari kemarin dia selalu membawaku ke tempat yang menyenangkan.

Meski dia tidak menyayangiku layaknya adik kandung, setidaknya dia masih takut pada mama Lusy jika sampai menyakitiku bukan?

"Pegangan," ujar Alan yang sebenarnya tidak terlalu terdengar jelas di telingaku saat itu karena Alan memakai helm.

Dia menarik tanganku, lalu melingkarkan nya di tubuh dia.

Oh, suruh pegang toh? Kenapa? Wah, jangan-jangan.

Sesuai dugaanku, dia kembali ngebut. Aku membenamkan wajah di punggungnya. Tidak heran sih jika dia tercium wangi, hanya saja diluar dugaanku kalau dia sakan sewangi ini.

Hmmm, enak banget kali ya kalau dia beneran kakak kandung aku. Kan aku bisa minta parfumnya. Hiks.

Motor berhenti di depan sebuah toko pakaian. Nampak jelas dari kaca jika pakaian yang ada di dalam sangat cantik-cantik. Mata kewanitaanku menjerit tak terbantahkan.

Mauuuuuu, plisssss.

Alan melangkah memasuki toko tersebut, aku segera mengikutinya dengan penuh harap.

Berharap apa coba?

"Kak, mau ngapain? Kakak mau beli baju? ini kan khusu baju perempuan?" tanyaku sambil sesekali melirik baju-baju yang seolah melambaikan tangan dan berkata "sini, sini, lihat aku, aku cantik kan? Ayo pilih aku."

"Gila kali aku beli baju untuk diri sendiri."

"Terus?"

Bukkkk! Aku menabrak tubuh Alan yang tiba-tiba berhenti. Sebenarnya bukan tiba-tiba dia berhenti, hanya saja mataku memang tidak melihat lurus ke depan.

Dia berbalik.

"Ada yang kamu suka? Ambil."

Aku membelalakkan mata dengan mulut menganga.

"Beneran?"

Seperti biasa, dia tidak menjawab dan hanya menatap dengan mata sinis penuh intimidasi.

Kabuuuuur.

Pakaian yang tadi melambai padaku, aku hampiri dan aku teliti dengan seksama. Rupanya setelah didekati lebih dekat, aku meras dia tidak istimewa. Pun dengan pakaian selanjutnya.

Kenapa mendadak rabun gini ya mata. Perasan tadi mereka terlihat cantik, deh.

"Ambil sesukamu!" teriak Alan dari jauh.

Oke, mari kita sikat sobat.

Mataku mendadak sehat walafiat. Pakaian-pakaian di sana terlihat berseri dan menawan.

Aku memilih baju dan bawahannya. Mix and match sesuai warna dan model. Jangan lupa hiasan rambut dan aksesoris juga. Mumpung Alan setan nya lagi tidur pulas.

"Kalap mata kamu?" tanya Alan saat melihat aku membawa hasil perburuan yang hampir tiga jam lamanya.

"Hehe. Habisnya baju di sini bagus semua."

"Cara bawa baliknya gimana?"

Lupa kalau kami datang ke sini memakai roda dua.

Aku tertunduk lesu. Capek-capek milih, yang dibeli cuma satu pasang hanya untuk dipakai saat ini, pengganti baju seragam sekolah yang aku pakai dari rumah.

"Kita mau ke mana lagi?" tanyaku lesu karena sedih melihat belanjaan yang sudah dipilih, ditinggal begitu saja.

"Nanti juga tau. Buruan, atau tinggal nih."

"Iya, iya! Sabar napa jadi orang. Udah mah sedikit bicara, gak sabaran, jutek, plin-plan! Mana ada teriak suruh ambil sesukanya kalau ujungnya cuma satu doang. Gak menghargai jerih payah, susah-susah memilah."

Tidak ada respon.

Elahhh, kenapa juga aku jadi cerewet sih? Tau dia itu tembok!

Di sini lah kami berada saat ini. Lagi-lagi Alan membuat ku lupa akan kemarahan dan kesedihan sebelum nya.

"Mau pesan apa?"

"Apa aja, Kak." jawabku ngasal karena terlalu asik menikmati pemandangan yang ada di depan mata.

"Nanti teman-temanku pada ke sini."

"Datang aja," jawabku singkat. Aku sibuk memotret sana sini.

Alan memanggil pelayan lalu memesan beberapa menu. Entah apa yang dia pesan, tapi biarkanlah.

"Kak, itu ada wahana permainan. Boleh gak aku naik itu?"

"Jangan!"

"Kenapa? Tapi aku mau naik itu, Kak. Seru kayaknya."

Aku yang hendak merajuk lagi, langsung menciut tatkala melihat tatapan matanya.

Mata dia mengandung apa sih? Menakutkan!

1
Musdalifa Ifa
yah end kan masih penasaran sama pernikahannya Ara sama Candra tapi walau begitu saya tetap senang karna happy ending 👏👏👏
kartini aritonang
akhirnyaaa....end. walau banyak rasa penasaran yang beljm terjawab, gimana acara pernikahsnnya? gimana rumab tangganya alan dan wngela? gimana ayah biokogisnya ? dan gimana gimana ysng lain...

terimakasih othor, tulisanmu sudah menghibur dikala senggang. walau pembacamu. masih sikit, tetap semangat 🦾💪
Mamah Mput(Bilanoure): iya kak, terimakasih ya. Sebenernya masih banyak yang belum terungkap karena nenek nya pun belum kembali. 🤭

Tadinya mau ada S2 nya tapi masih mikir dulu karena ya begitulah readers nya masih sedikit. jadi butuh effort besar untuk melanjutkan nya.

sehat selalu ya kak 💜
total 1 replies
Musdalifa Ifa
kok ara plin plan yah kadang sudah ada rasa sama Candra tapi juga masih mau di cumbu sama Alan, Thor tolong dong jangan buat karakter Ara kayak cewek murahan sana sini mau kan jadi kesel bacanya🙏
Mamah Mput(Bilanoure): iya Ara nya serakah mau Alan sama Chandra juga kayaknya dia. 🤭🤭🤭 tunggu up nya nanti sore ya kak 💜
total 1 replies
Ecka Fanda
yuk Thor jangan gantung aku terus di tungguin nih😭😭
Mamah Mput(Bilanoure): siap kakak sore ini ya kita up 💜💜
total 1 replies
kartini aritonang
Aku gak nyangka selemah itu dirimu Ara , menyerahkan kehormatanmu sama candra. Apa itu yang namanya cinta?
seharusnya cinta itu saling menjaga , menahan diri untuk tidak berbuat diluar batas. tapi semua sudah terjadi..aku jadi nggak respek sama ara.

Jadi, siapakah pemenangnya? Candra atau Alan?
kutumggu apdet nya othor 😍😍
Mamah Mput(Bilanoure): Iya bingung nih ara. cinta nya sama Alan tapi nyerahin kehormatan sama Chandra. 😢

nantikan up hari ini ya kak. seperti biasa 4 bab setiap harinya.🙏💜
total 1 replies
Ecka Fanda
kenapa menggantungku lagi Thor lagi seru nih ehhh malah cukup sekian ceritanya😭😭 auto gak bisa tidur nih Thor mikirin Ara dan Alan❤️❤️
Ecka Fanda
ayo Thor semangat aku selalu stay nungguin up'nya nih😭😭
Mamah Mput(Bilanoure): hahaha siap, Kak. Langsung tiga part ya nanti sore. 💜💜💜🫰
total 1 replies
kartini aritonang
ha ha ha ...wanita seperti itu memang perlu dibasmi sampai akar akarnya. Ara gitu dilawan
Semangat thor updetnya.
aku semangat ngintip udah updet belum ya 🥰🥰
Mamah Mput(Bilanoure): hahaha siap kak. Hari ini up 4 bab ya. masih edit dulu. makasih udah setia sama Ara 🙏💜
total 1 replies
kartini aritonang
Kamu memang harus bahagia Ra, untung ada trio kwek kwek yang nenghibur Ara...Tapi awassss...kayaknya ada yang cemburu....
Apa Candra suka sama Ara ya ?
Mamah Mput(Bilanoure): jadi pilih Alan apa Chandra kak? othor juga bingung mau pilih yang mana hahahaha keren semua. tapi mereka gak ada yang mau sama othor 😭😭😭
total 1 replies
kartini aritonang
Dua hati yang sama sama terluka. Harusnya kalian saling terbuka supaya tidak saling menyakiti. Aduh Ara...semoga kamu kuat yah

Semangat Thor. ditunggu updetnya
Mamah Mput(Bilanoure): terimakasih kak dukungannya 💜🙏
total 1 replies
Yati Susilawati
kak alan?
Mamah Mput(Bilanoure): semoga iya ya dia yang bantuin 🤭🤭💜
total 1 replies
Sahriani Nasution
wuih cool
Mamah Mput(Bilanoure): iya dia cool banget, suami aku sebenarnya dia tuh 🤧😂😂
total 1 replies
mly
plot twist nya alan Sma ara suami istri wokwok
Mamah Mput(Bilanoure): mau kondangan gak? hahaha
total 1 replies
nowitsrain
Ini visualnya Alan?
Mamah Mput(Bilanoure): iya kak itu Alan.
total 1 replies
nowitsrain
Ayuhhh, yang dikerjain guru baru 🤣
nowitsrain
Yah, usil banget bocah
Timio
belum apa apa udah nyakitin aja kalimatnya tor 😭
Mary_maki
Bagus banget ceritanya, aku udah nggak sabar nunggu bab selanjutnya!
Mamah Mput(Bilanoure): terimakasih kak. tiap hari aku up ya 💜💜
total 1 replies
y0urdr3amb0y
Suka banget sama ceritanya, harap cepat update <3
Mamah Mput(Bilanoure): terimakasih 😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!