Kisah seorang penguasa yang memilih bereinkarnasi demi menyempurnakan seluruh jalan kultivasinya, agar dapat mencapai ketinggian yang benar-benar baru.
Enam ratus tahun kemudian, dia dilahirkan dalam situasi yang rumit.
Ibunya meninggal ketika dia masih kecil, dan pembunuhnya ternyata adalah ayahnya sendiri!
Dia sangat ingin membalas dendam, namun sayangnya, ayahnya bukan hanya seorang pemimpin klan paling berkuasa, tapi dia juga merupakan orang terkuat di seluruh Dinasti!
Ketika mantan Penguasa Sembilan Langit, Long Shangdi, membangkitkan kembali ingatannya, akankah dia mampu membalas dendam untuk ibunya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon UdahPernah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CH 20 : Hari Perjamuan
Keluarga Xue.
Ketika Long Tian kembali, dia melihat arus lalu lintas manusia yang padat. Jumlah pelayannya begitu banyak, dan seluruh kawasan itu semarak dan sangat hidup.
Hari ini adalah ulang tahun kedelapan puluh istri leluhur, membuat Keluarga Xue telah sibuk dengan persiapannya selama berhari-hari.
Bukan hanya anggota cabang yang datang untuk bergabung dalam perayaan tersebut, banyak klan besar dan anggota faksi yang mempunyai hubungan baik dengan Keluarga Xue datang untuk ikut merayakannya. Berita tentang pesta ulang tahun malam ini telah menyebar ke seluruh Kota Luojin, dan semua orang memperhatikannya.
Namun Long Tian tidak peduli dengan semua ini. Dia hanyalah menantu yang diabaikan. Tidak ada yang akan bertanya jika dia tidak berpartisipasi.
Atau setidaknya, begitulah yang dia pikirkan.
"Kakak ipar!"
Saat Long Tian kembali, dia melihat sosok mungil yang anggun berdiri dan melambai padanya.
"Untuk apa kamu berdiri disitu?" Long Tian balas tersenyum.
"Tentu saja, aku menunggumu." Xue Weiling melangkah maju untuk menyambutnya dan dengan penuh kasih memeluknya. "Kakak ipar, barusan, ibuku bilang kalau kamu kembali, kakak juga harus ikut dalam perjamuan ulang tahun."
"Aku?" Long Tian tercengang.
Xue Weiling menjelaskan, "Dia bilang itu atas perintah nenek."
Mata Long Tian menyipit.
Nenek Xue Weiling tidak lain adalah istri leluhur Keluarga Xue, Lin Wenzi. Dia menduduki posisi transenden di dalam klan, bahkan Kepala Keluarga Xue Jingcen tidak berani menentang perintahnya.
Setahun yang lalu, Lin Wenzi adalah orang yang secara pribadi memutuskan pernikahannya dan Xue Lingyin. Keberatan Xue Lingyin, orang tuanya, dan anggota klan lainnya, sama sekali tidak ada gunanya!
Long Tian mengangguk. "Ayo pergi."
Setelah membangkitkan kembali ingatan akan kehidupan masa lalunya, dia berpikir bahwa dia harus mencari kesempatan untuk berbicara dengan istri leluhur klan, dan bertanya tentang apa yang terjadi saat itu.
Kediaman yang tersebar di kawasan Keluarga Xue ramai dengan aktivitas ketika para tamu datang, untuk mengucapkan selamat satu demi satu.
Keluarga Xue adalah salah satu dari tiga klan terbesar di Kota Luojin, fondasi serta jaringan mereka luar biasa. Pemimpin klan saat ini adalah Xue Jingcen, yang memiliki dua adik laki-laki, Xue Changqing dan Xue Taichang.
Selain mereka, Keluarga Xue memiliki beberapa cabang, yang kemudian terpecah dan membentuk lebih banyak cabang lagi.
Saat ini, anggota klan yang tak terhitung jumlahnya akan bertemu kembali, ditambah dengan banyak tamu yang akan berkumpul, dan hal itu pasti akan menghasilkan tontonan yang luar biasa.
Area di sekitar aula klan sudah lama di persiapkan, dan sekarang menjadi tempat pesta mewah.
"Weiling, kamu di sini!" Begitu Long Tian dan Xue Weiling tiba, banyak pemuda yang berada di luar aula menyapanya satu demi satu.
Mereka adalah anggota generasi muda Keluarga Xue, dan kebanyakan dari mereka seumuran dengan Xue Weiling.
Namun tanpa kecuali, alis mereka berkerut saat melihat Long Tian. Mereka dengan tegas mengabaikannya.
Kecuali seorang pemuda berjubah brokat. "Long Tian," katanya dengan nada tidak senang, "Kau pikir kau ini siapa? Tidak ada kursi untukmu disini, jadi cepatlah pergi. Jangan merusak mood-ku yang sedang baik!"
Xue Yaobei.
Dia adalah anggota generasi muda Keluarga Xue yang tampan dan berbakat.
Namun, ia dilahirkan di keluarga cabang, sehingga statusnya lebih rendah daripada Xue Weiling atau anggota cabang utama lainnya.
Begitu Xue Yaobei angkat bicara, yang lain tertawa dan setuju.
Long Tian menikah dengan keluarga tersebut sebagai menantu yang menumpang, dan sepanjang tahun, semua orang di klan memandang begitu rendah tentang dirinya.
Lebih buruk lagi, mereka melihatnya sebagai orang yang tidak berguna. Bahkan para pelayan pun berani mengejeknya secara terang-terangan.
Xue Weiling merengut. "Yaobei, dengarkan! Neneklah yang menyuruh untuk membawa Kakak Ipar bergabung dalam perjamuan! Sekarang kau mencoba mengusirnya? Apakah kau mencoba melawan keinginan nenekku?"
"Itu…." Xue Yaobei langsung kehilangan kata-kata.
Yang lain juga tercengang, dan rahang mereka terkatup rapat. Tidak mungkin mereka berani menentang perintah istri leluhur!
"Mari kita berpura-pura dia tidak ada."
Anggota generasi muda Keluarga Xue segera mengobrol dengan kelompok mereka sendiri, mengabaikan Long Tian sepenuhnya.
Long Tian tentu saja tidak akan mempermasalahkan hal seperti ini. Dia memanggil Xue Weiling dan berbisik, "Weiling, setelah pesta ulang tahun, datanglah kepadaku. Aku punya sesuatu untuk diberikan padamu."
"Ah? Apa itu?" dia bertanya dengan penuh minat.
Long Tian tersenyum. "Kamu akan segera mengetahuinya."
Segera setelah dia mengatakan ini, seseorang berteriak, "Sepupu Yuan ada di sini!"
Xue Yaobei dan para gadis semuanya menoleh. Bahkan beberapa tamu dan tetua di dekatnya ikut menatap.
Mereka kemudian melihat seorang pemuda berjubah abu-abu mendekat dari kejauhan. Dia memiliki alis yang tajam seperti pedang, mata yang cerah, dia tampak bermartabat dan mengesankan.
"Xue Yuan! Salah satu bakat paling menonjol dari generasi muda Klan Xue!" seseorang menghela nafas.
"Ah, jadi itu Kakak Sepupu Yuan." Wajah cantik Xue Weiling juga berseri-seri karena kekaguman.
Xue Yuan adalah putra Kepala Klan Xue Jingcen. Dia memasuki Sekte Pedang Langit pada usia sembilan tahun. Hanya tujuh tahun kemudian, dia dipromosikan menjadi murid pelataran dalam.
Dia telah menghabiskan hidupnya untuk berkultivasi, dan dia telah mencapai lapisan ketiga dari Martial Dao, "Alam Fondasi"!
Tingkat pencapaian ini, di Kota Luojin, cukup untuk membuat klan besar sekalipun terkejut!
Xue Yuan sudah dianggap sebagai pemimpin generasi muda klan!
Dia berjalan mendekat dan memandang Xue Weiling, Xue Yaobei, dan pemuda lainnya, lalu dengan lembut memerintahkan, "Hari ini adalah hari ulang tahun nenekku. Kalian sebaiknya berperilaku baik. Jangan melakukan apapun yang mempermalukan klan di depan para tamu kita."
Adapun Long Tian? Xue Yuan juga mengabaikannya.
"Baik." Semuanya buru-buru menyuarakan persetujuan.
Xue Yuan mengangguk, tapi tidak berkata apa-apa lagi. Sebaliknya, dia berjalan langsung ke aula dan mengambil tempat duduk.
Pada perjamuan malam ini, hanya para tetua tinggi dan generasi muda terbaik, yang memenuhi syarat untuk bersantap di dalam area vip aula!
Orang-orang seperti Xue Weiling dan Xue Yaobei saat ini tidak memiliki kualifikasi seperti itu.
Jadi, ketika mereka memandang Xue Yuan, tatapan mereka membawa sedikit kecemburuan yang tak tertahankan.
"Jika kakak perempuanku ada di sini, dia pasti bisa duduk disana," kata Xue Weiling dengan nada menyesal.
Tidak ada yang bisa berdebat dengannya. Xue Lingyin sudah menjadi murid Akademi Bintang Surga! Status itu saja sudah cukup membuat dia memenuhi syarat, untuk duduk bersama para petinggi keluarga dengan setara.
Tidak jauh dari situ, sepasang mata penuh kebencian menatap Long Tian.
Tatapan ini milik Xue Yaobei.
Meskipun kata-kata Xue Weiling sebelumnya agak kasar, tapi dia tidak berani menyinggung perasaan Weiling, jadi dia berencana melampiaskan kekesalannya pada Long Tian.
Lagi pula, di seluruh Keluarga Xue, tidak ada orang lain yang peduli jika Long Tian diintimidasi.
Long Tian secara alami memperhatikan tatapannya, tapi dia tidak peduli. Jika bocah itu berani mencoba sesuatu, secara alami aku akan mengajarinya bagaimana cara berperilaku.
Dia dan Xue Weiling duduk di salah satu meja. Namun, Xue Weiling lambat laun menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Semua meja sudah penuh, para tamu mengobrol dan tertawa di antara kelompok mereka sendiri, tampak bersemangat dan sibuk.
Namun meja itu hanya berisikan mereka berdua. Mereka sangat sendirian, pemandangan yang sangat canggung.
"Kakak ipar…" Xue Weiling melirik Long Tian. Dia sedikit marah, tapi juga sedikit khawatir.
Tidak mungkin dia tidak mengerti, bahwa baik anggota Klan Xue maupun para tamu perjamuan, semuanya memandang Long Tian seolah-olah dia adalah dewa wabah!
Namun Long Tian tampak sangat tenang. Dia mengangkat cangkir anggurnya, lalu tertawa, "Tak seorang pun disini layak untuk minum bersama kita, itu saja."
Xue Weiling akhirnya rileks, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum dan tertawa.
😅😅😅
ngareppppp thoorrr😀😀😀😀😀