NovelToon NovelToon
Jiwa Naga Sejati

Jiwa Naga Sejati

Status: tamat
Genre:Tamat / Kebangkitan pecundang
Popularitas:7M
Nilai: 4.5
Nama Author: Alvinoor

Kisah perjuangan seorang anak manusia yang berusaha bangkit meskipun dunia tidak menghendakinya.

Kelahirannya dianggap pembawa sial dan bala bencana bagi keluarga nya,ibunya meninggal saat melahirkannya,dan sang ayah yang sangat mencintai istrinya itu,menganggap sang anaklah pembunuh istrinya,sehingga memendam dendam kesumat luar biasa.

Dengan berbagai tekanan dan siksaan,dia berusaha bangkit melawan takdir nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kakek Qin.

Setelah pertarungannya dengan singa dahulu,kini bocah Shin Liong giat berlatih melompat dengan ke kecepatan penuh.

Dalam setiap kesempatan senggang, dia pasti akan berlatih berlari dan melompat jauh.

Kini lompatannya bisa mencapai puluhan depa sekali melompat ke depan.

Dia juga baru menyadari dari batu yang dia dapatkan dari hewan,dia bisa mendapatkan kekuatan hebat.

Batu pertama yang dia serap adalah batu energi dari harimau yang pertama kali di bunuh nya.

Karena semua titik Meridian nya telah terbuka semuanya,maka ketika menyerap energi dari batu itu,tidak membutuhkan waktu yang lama.

Ketika energi didalam batu itu habis,batu itupun akan pecah hancur menjadi bubuk pasir.

Kini dia menyerap batu kedua dari harimau yang dia bunuh dulu.

Batu energi tingkat lima itu menampung energi lebih banyak dari batu energi tingkat empat.

Pagi itu ia dan si putih bermaksud mau berjalan lebih jauh lagi untuk melihat lihat.

Dengan menenteng panah besi di tangannya, Shin Liong berjalan bersama si putih ke arah timur dari telaga itu.

Di sebelah timur Padang rumput itu ada juga sebuah hutan belantara.

Sebenarnya hutang itu merupakan sambungan dari hutan di seberang telaga itu juga,cuma karena terhalang telaga dan Padang rumput luas itu,terlihat seolah olah hutan itu terpisah pisah.

Tetapi yang sebenarnya adalah Padang rumput sangat luas beserta telaganya itu berada di tengah tengah sebuah hutan rimba belantara.

Shin Liong berjalan sudah agak lama kearah timur hutan itu,ketika dia melihat seekor rusa jantan muda sedang merumput di bawah sebatang pohon besar.

Dengan sebatang anak panah, tanpa ampun lagi,rusa itu tumbang oleh nya.

Ketika dia bermaksud mengambil bangkai rusa itu,tiba tiba dihadapan nya muncul seorang laki laki tua sekitar usia enam puluh tahunan,walaupun usia sebenarnya tidak ada seorang pun yang mengetahui nya.

Orang tua itu berbadan agak jangkung,tidak terlalu kurus,namun juga tidak terlalu gemuk, berambut panjang hitam di Gelung diatas kepala dengan kumis dan jenggot yang hitam panjang namun menjuntai rapi.

Dengan tatapan mata merah,mungkin karena marah nya,kakek tua itu menatap kearah Shin Liong cukup lama.

Shin Liong yang di tatap seperti itu tiba tiba merasa seluruh tenaga nya hilang begitu saja.

"Maap kakek,apakah saya mengganggu kakek ?" tanya Shin Liong sambil memperhatikan kakek tua itu.

Kakek tua ber jubah putih bercorak kembang itu tetap menatap kearah Shin Liong tanpa berpaling ke arah lain.

"Kau bertanya apa heh ?, mengganggu ?, ya iya lah,kau tahu,seribu langkah ke sekeliling telaga awan ini,semua mahluk yang bernyawa tidak boleh di bunuh !" jawab kakek tua berkulit putih bersih itu dengan ketus nya.

"Te telaga apa kek,mana telaga nya ?"tanya Shin Liong bingung.

"Kau punya mata namun tidak berguna,bukankah itu telaga!"kata kakek itu menunjuk kesebuah rimbunan pohon pohon besar.

Dan sangat ajaib,tiba tiba rimbunan pohon pohon besar tadi hilang di gantikan dengan sebuah telaga yang tidak terlalu besar,lebarnya sekitar lima depa saja ,dengan panjangnya sekitar sepuluh depa,dan tepat di ujung telaga itu terdapat sebuah air terjun yang cukup tinggi.

Bocah Shin Liong ini terperanjat luar biasa, telaga dan air terjun yang tadi tidak ada,kini cuma dengan ucapan seperti itu saja,tiba tiba sudah ada didepan matanya.

Desauan air terjun kini terdengar nyaring, padahal tadi belum ada.

"Kalau begitu saya salah ya kek,saya minta maap kek,saya tidak tahu kalau hewan di sekitar sini tidak boleh di bunuh kek,lalu bagai mana dengan rusa itu kek, haruskah ku kuburkan saja?" tanya bocah Shin Liong dengan lugu nya.

"Enak saja,kalau kau bunuh sekedar untuk di kubur,itu namanya dosa besar,membunuh sekedar untuk memuaskan nafsu saja" sahut kakek tua itu.

"Lalu harus saya apakan daging rusa itu kek ?" tanya bocah Shin Liong lagi.

"Pletok !".

Sebuah tongkat kecil yang tiba tiba saja berada di tangan kakek itu,di getok kan ke kepala bocah Shin Liong.

"Aduh!,kenapa kakek menggetok kepala ku kek?" tanya Shin Liong.

"Hei dengar bocah, biasanya kalau kau mendapatkan binatang buruan,kau apakan heh ?" tanya sang kakek jengkel.

"Ku bersihkan,sebagian ku asapi agar awet,dan sebagian ku bakar untuk ku makan !" jawab Shin Liong.

"Nah itu kau tahu,kenapa bertanya lagi,cepat lakukan,dan satu lagi,mulai sekarang kau tidak boleh pergi dari sini tanpa ku suruh atau tanpa ijin ku, kau harus melayani aku,itu hukuman mu karena telah membunuh di wilayah yang tidak boleh membunuh mahluk yang bernyawa!" jawab kakek itu.

"Lalu kakek tinggal di mana ?"tanya bocah Shin Liong.

"Pek !".

Suara tongkat kecil itu mampir di pantat bocah sin liong, "kau benar benar buta rupanya,itu rumah ku tidak jauh dari telaga"...

Kakek itu kembali menunjuk kearah sebuah semak semak rimbun.

Dan keanehan kembali terjadi,semak semak rimbun itu tiba tiba hilang dan di gantikan dengan sebuah rumah tidak terlalu besar,namun sangat nyaman dan bersih.

Di halaman rumah itu terlihat beberapa ekor ayam dan bebek sedang makan,sedang sekeliling rumah kecil itu terdapat banyak pohon pisang, pohon pepaya, Kelengkeng dan pohon pir.

Bocah Shin Liong cuma bisa terlongo Longo melihat kejadian itu,jelas tadi dia tidak melihat ada rumah di situ,kenapa sekarang jadi ada rumah.

Bocah Shin Liong beberapa kali mengucek matanya,takut kalau kalau benar matanya yang bermasalah.

"Apa,ada apa dengan mata mu heh ?"tanya kakek tua itu.

"Ah tidak apa apa kek, tadi aku memang tidak melihat apapun disana,kok tiba tiba ada rumah"jawab Shin Liong.

"Nah itu karena matamu memang bermasalah nama nya"kata kakek itu.

Sambil mengucek matanya,bocah Shin Liong berkata, "apa iya kek mata ku bermasalah ?"...

Melihat keluguan dari bocah Shin Liong ini,mau tidak mau sang kakek jadi tersenyum juga akhirnya, " nama mu siapa nak ?"...

"Namaku Shin Liong kek,aku tidak memiliki siapa siapa lagi selain si putih itu,dia sahabat setia ku kek" jawab bocah Shin Liong.

Kakek tua itu mengangguk mendengar keterangan dari bocah Shin Liong itu.

"Kakek sendiri siapa kek, apakah ada orang lain disini selain kita ?"tanya Shin Liong.

"Tentu saja tidak ada manusia lain disini selain kau dan aku,panggil saja aku kakek Qin atau kau boleh juga memanggil ku guru sejatinya!" jawab kakek Qin.

"Apakah Kakek Qin ingin mengajari ku ilmu ?" tanya Shin Liong menatap muka sang kakek Qin.

"Kita lihat saja nanti, apakah kau pantas menjadi murid ku atau tidak,sekarang kau selesaikan saja dulu semua pekerjaan mu itu "jawab kakek Qin sambil berlalu masuk kedalam rumah kecil nya itu.

bocah Shin Liong segera membersihkan daging rusa yang dia bunuh tadi.

Selesai membersihkan daging rusa,dia membuat apar apar dari kayu kecil tempat meng asapi daging rusa nya.

Sambil menunggu daging asap nya matang, beberapa kerat daging segar dia letakan diatas bara api.

Ketika daging bakar itu kira kira sudah matang, dia bermaksud untuk mengambil nya,ternyata daging daging bakar itu sudah tidak ada lagi di atas bara api.

Tidak jau dari tempat itu, terlihat kakek Qin sedang asik menyantap daging rusa bakar sambil bersandar ke sebuah batu besar.

Bocah Shin Liong tersenyum menatap kearah kakek Qin yang asik mengunyah daging rusa muda itu.

Tanpa menggerutu,bocah Shin Liong ini kembali memasukan beberapa kerat daging segar ke atas bara api,sedangkan beberapa kerat dia berikan kepada si putih.

ketika daging daging itu kira kira sudah matang, dia bermaksut mau menyantap nya,tetapi ternyata kejadian tadi terulang kembali,daging daging itu hilang kembali.

Namun tetap tanpa banyak bicara,dia kembali memasukan beberapa kerat daging rusa ke atas bara api.

Namun untuk ketiga kalinya,kejadian itupun terulang kembali,daging daging yang dia bakar dihabiskan kakek Qin.

Kali ini sang bocah membakar daging tiga kali lebih banyak dari tadi.

Namun ketika daging daging bakar itu matang,ternyata tidak satupun yang hilang, dan kakek Qin nampak tiduran sambil bersandar pada sebongkah batu besar tadi.

Sambil mencongkel daging yang melekat di gigi nya,kakek Qin berkata, "aku sudah kenyang,kau harus menghabiskan daging bakar itu sendirian,tidak boleh membaginya dengan serigala mu itu, harus kau habiskan sendirian"...

"Aku tidak akan habis kek, lebih baik kakek bantu aku menghabiskannya" kata bocah Shin Liong itu.

"Tidak !, aku sudah kenyang,kau habiskan saja sendiri,aku mau istirahat " kata sang kakek Qin.

Bocah Shin Liong terpaksa memakan daging bakar itu sendirian secara pelan pelan, hingga lama kelamaan, akhirnya habis juga daging bakar itu.

Daging asap itu tidak dia masukan di dalam cincin nya,tetapi di tusuknya dengan akar tumbuhan menjalar dan di gantung nya di dalam rumah sang kakek.

Setelah selesai menggantung daging asap di dapur,Shin Liong segera menyapu rumah dan halaman rumah kecil itu.

Setelah selesai tugas nya,terdengar Kakek Qin memanggil nya dari ruang depan rumah kecil itu.

Tanpa membantah,Shin Liong segera berjalan menemui kakek Qin.

"Ada apakah kakek memanggil saya ?" tanya Shin Liong bingung.

"Aku melihat kultivasi mu berada dialam Ksatria tingkat menengah,dan titik Meridian mu terbuka semua,sedangkan ilmu bela diri mu tidak ada sama sekali,mulai besok, aku akan mengajari mu berbagai macam ilmu, terutama ilmu bela diri, cara berkultivasi yang benar, ilmu meringankan tubuh, dan banyak lagi yang lain nya yang harus kau pelajari,apa kau mau ?"tanya kakek Qin.

Shin Liong segera berlutut di hadapan kakek Qin, "terimakasih guru,guru telah Sudi mengajarkan saya berbagai ilmu,saya sangat senang guru !" ...

"Aku mau tahu untuk apa kau belajar ilmu bela diri ?" tanya kakek Qin.

"Tentu saja untuk diri ku sendiri agar tidak di jahati oleh orang lain,,dan juga agar bisa menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan!" jawab Shin Liong.

"Nah pertahankan niat hati mu itu,dan kelak melangkah lah sesuai dengan apa yang telah kau ucapkan tadi,apakah kau mau berjanji dihadapan ku ?" tanga kakek Qin.

Sekali lagi Shin Liong berlutut, "murid berjanji guru,akan selalu berpegang kepada nilai nilai kebenaran serta menolong orang orang yang membutuhkan pertolongan" ...

Mulailah Shin Liong Berlatih di bawah bimbingan gurunya kakek Qin sang guru sejati.

Yang pertama dia pelajari adalah cara dan tehnik ber kultivasi dengan benar,menghimpun hawa Qi murni dan menyimpannya kedalam dantiannya.

Lalu langkah Langkah dan kuda kuda serta pertahanan.

Setelah itu barulah masuk kepada jurus jurus ilmu bela diri.

Yang lebih penting adalah ilmu pernapasan, ilmu meringankan tubuh,dan ilmu lari cepat.

...****************...

1
Syahla Annisa
Luar biasa
Kenzie FR
nama" tingkat kultifasinya gak ada yg enak di dengar
Muhammad Taufik
Luar biasa
Hendra Nova Saputra
kultivator pendakwah
kamir
terima kasih uathour
Romi Andriko
Luar biasa
Hariyanto Hari
Kecewa
Hariyanto Hari
Buruk
teguh andriyanto
Luar biasa
echa purin
/Good/
Sri Rahayu
Luar biasa
Marsha Ari
gak masuk akal .. masak 4 THN GK ktmu bisa hamillll.. anehhhh buangettttt
D'Arca
kepercayaan pada dewa2 mana ada istilah malaikat
Warni Sas
bukan kok kelam
Raditya Vicky
Luar biasa
Iwan
gws ya Thor dan tetep semangat
Iwan
semangat Shin liong
kamir
josss
Wayan Broklyn
harus brp chapter SMP si cun berumur 17 th, mungkin chap 445 baru dia berumur 17 , hahahaa lama kali gedenya
arif s
semuanya Liem semua kayak sebuah marga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!