NovelToon NovelToon
Awan Hitam Di Hidupku

Awan Hitam Di Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Trauma masa lalu
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rickaarsakha

Kesalah pahaman dua sahabat lama membuat putri salah satu di antara mereka harus menanggung derita. Ratia, putri dari keluarga Atmojo yang trus di kejar dan harus di habisi oleh keluarga Baskoro.
Ratia kecil terpaksa di sembunyikan di sebuah negara, di mana hanya kakeknya saja yang tau. Bertahun-tahun di cari, keberadaan Ratia tercium. Namun dengan cepat kakeknya menikahkan Ratia pada keluarga yang kaya dan berkuasa. Ternyata hal itu membuat Ratia semakin menderita, Aksara memiliki banyak wanita di hidupnya. Perlakuan tidak menyenangkan trus Ratia dapatkan dari suaminya itu. Dengan kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki Ratia dia berhasil meluluhkan hati sang suami, namun Ratia terlanjur membenci suaminya Aksara. Rasa benci Ratia pada sang suami dan keluarganya membuat dia ingin mengakhiri hidup. Namun dengan segala cara Aksara mencegah hal itu, dan membuat Ratia luluh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rickaarsakha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih Aman

Kejadian sebelum Ratia pergi trus membuat sang paman prustasi, ia trus mengutuki dirinya. Wira Atmojo, anak bungsu dari keluarga Atmojo. Karna kecerobohannya hampir saja membuat sang keponakan meregang nyawa dan kini tak ia ketahui keberadaan gadis kecil yang sangat dia sayangi.

Bayangan bagai mana tangis Ratia yang hampir saja meregang nyawa.

Sebulan sebelum Ratia semakin di asingkan, Wira yang baru selesai menyelesaikan dinas luarnya. Sejenak ia mampir untuk membelikan seperangkat mainan masak-masakan dan juga boneka untuk keponakannya. Ia berniat langsung mengantar apa yang ia beli.

Namun sialnya ia tak menyadari, keluarga musuh melihat hal itu. Pada akhirny mereka tau keberadaan Ratia.

"Tak ada yang perlu di sesali, semua akan baik-baik saja kedepannya paman" Rama, anak pertama dan cucu pertama keluarga Atmojo.

"Tapi Rama, andai paman sedikit berhati-hati ini tak akan terjadi. Sekarang kakek dan ayahmu tak memberi tahu kemana adikmu mereka sembunyikan. Bahkan mungkin kita tak bisa hanya untuk mendengar suaranya, siapa yang menemaninya saja paman tidak tau," Wira meremas wajah yang sudah tak terurus.

Dari pintu belakang seorang wanita melangkah penuh keanggunan.

"Wira jangan trus mengutuki dirimu, bulan depan hari pernikahanmu. Tenangkan diri, bukan semua salahmu. Ibu yakin bahkan sangat yakin, keluarga itu sudah lama mencium keberaan Ratia," ibu Kartika berusaha menenangkan putranya.

"Jangan menunjukkan gelagat aneh di depan publik, maka semua akan baik-baik saja!"

Sementara Rama hanya duduk diam tanpa ekpresi, ia bahkan mengingat dengan jelas tangisan sang ibu setiap malam. Ia juga tau bahwa sang ibu mengandung, namun dengan alasan yang ia belum ketahui mengapa sang adik di serahkan kepada keluarga ibunya.

Hari-hari berlalu hati dan pikiran Rama mulai terusik untuk mengetahui kenapa adiknya di asingkan.

"Bu, apa ayah masih lama pulang?" Tanya Rama di meja makan.

"Belum tau sayang, ayah mu belum menelpon ibu. Kenapa?"

"Hmmmzz ada hal yang ingin Rama tanya."

"Apaaa?". Biasanya Rama selalu bertanya seputar pelajaran saja.

"Kenapa adik ku di Asingkan?"

"Ramaa...." Dewi menatap putrnya begitu dalam, membuat gurat luka nampak jelas.

"Kalian bahkan tak pernah mengenalkannya pada ku bu!" Yah sesaat setelah di lahirkan, Rama tak pernah di kenalkan pada adiknya. Bahkan ia dilarang untuk sering mengunjungi rumah nenek. Ia juga selalu di ajari untuk mengaku tidak mempunyai saudara.

"Saat Rama ke rumah nenek saja, dia bahkan tak pernah di perbolehkan main denganku!''

"Rama ibu tak bisa menjelaskannya dengan mu,ini semua hanya kesalah pahaman saja!"

"Kesalah pahaman bagai mana bu?, apa tidak sangat berlebihan sampai jiwa adik ku terancam?". Tak ada jawaban, ibunya hanya diam.

Di balik pintu, Hanggoro berdiri menahan langkah hanya untuk menguping pembicaraan anak dan istrinya. Lambat atau cepat putranya harus tau apa yang terjadi, ia tahu Rama sangat menyayangi Ratia, meski mereka di pisahkan.

Di kesokan harinya Hanggoro bangun lebih pagi walaupun ini hari libur.

"Sayang, apa kita harus mulai membuka rahasia ini kepada Rama agar dia tidak terus-menerus menyalakan kita atas apa yang terjadi pada Ratia?"

"Rama masih terlalu muda mas,"

"Tapi, kamu tau sendirikan pemikirannya sudah sangat kritis dan dewasa. Kita tak akan mungkin bisa menutup rapat rahasia ini."

"Mas.... apa kamu sudah mencoba menelpon Erina?" Entah karna pikirannya masih tertuju pada putrinya dia tak menanggapi pembicaraan suaminya, ia malah mengalihkan begitu saja.

"Sampai saat ini pihak IT keluarga kita belum bisa memastikan, bisa saja mereka menyadap dan melacak semuanya." Namun di saat obrolan bersama sang istri ia melihat sebuah drone yang cukup jauh, dengan segera ia masuk dan turun kebawah dengan langkah cepat.

"Ada apa Hanggoro, apa sudah ada kabar dari dari Erina dan pak Muh?" Ibu Kartika heran melihat putranya dengan wajah cemas.

"Belum ada bu, ke mana ayah?"

"Ada di dalam Ruangannya, apa ada masalah?" Hanggoro tak menjawab ia langsung berlari ke sebuah ruangan.

"Yah, ada sesuatu!"

"Ayah sudah tau, sudah sejak tadi malam mereka mengintai kita. Mereka pasti berpikir Ratia masih di sini." pak Kusuma langsung memotong, karna sudah menyadari hal itu lebih dulu.

"Ternyata kita tidak terlambat, walapun istri mu dan keluarganya membenci ayah. Itu bukan suatu masalah." Hanggoro menatap wajah sang ayah dengan rentetan pertanyaan.

"Maksud ayah?"

"Pada malam setelah kejadian itu mereka tidak akan berpikir bahwa Ratia sudah kita tarik kerumah ini, dan ayah tau mereka mengawasi semua rumah sakit yang kita punya. Dan mereka juga akan berpikir kita akan mengasingkan Ratia setelah dia benar-benar sembuh," pak Kusuma menjelaskan kepada Hanggoro kenapa ia terlihat kejam terhadap cucu kecilnya. Ketika ayahnya melarang membawa Ratia kerumah sakit, padahal saat itu kondisi Ratia sangat menghawatirkan. Dan ayahnya sangat bersikukuh pengasingan Ratia harus secepatnya tanpa di tunda. Hari ini ia mengerti betapa sang ayah sangat memahami pergerakan musuh.

"Lalu sekarang apa yang harus kita lakukan yah?"

"Biarkan saja, yang paling penting Ratia sudah aman."

"Tapi Erina dan pak Muh belum sama sekali memberi kabar,'' Hanggoro kembali meremas wajahnya.

"Apa mereka baik-baik saja, aku tak bisa membayangkan dia harus menempuh jarak yang sangat jauh dengan keadaan yang lemah.''

"Apa yang kamu Kwatirkan, bukankah Ratia anak yang berbeda?"

"Tapi yang berbeda intelektualnya saja yah, fisiknya sama saja anak umur tujuh tahun!" Gurat frustasi terlihat di wajah hanggoro.

"Ayah tau, itulah mengapa Erina ikut serta. Wanita itu akan sangat bisa kita andalkan."

Tak ada sanggahan lagi dari Hanggoro karna ia sangat mengenal Erina.

Tuk tuk.... kedunya menoleh ketika suara di ketukan di pintu dan langsung di dorong. Seorang laki-laki berpenampilan santai masuk tanpa meminta persetujuan, karna memang sudah di tunggu oleh empunya. Ia datang dengan pakaian seadanya karna tau sudah banyak mata yang mengintai.

"Bagaimana riko, apa sudah aman?" Kusuma langsung ke inti.

Riko tampak menimbang kata yang akan ia ucap, "tuan untuk saat ini, jangan membicarakan apapun tentang nona muda di jaringan Telepon. Kita sama sekali belum aman untuk hal itu" Kusuma dan Hanggoro tak menimpali seolah ingin penuturan lebih jauh.

"Perbanyak perbincangan masalah pekerjaan dan rencana pernikahan tuan Wira saja, dan untuk Nona Ratia kita harus banyak berdoa semoga mereka menyerah."

"Menurut pengamatanmu sampai berapa lama mereka akan melakukan itu?"

"Untuk waktu satu atau dua tahun kita tidak bisa menelpon nona muda tuan,"

"Apaaa?, kenapa bisa selama itu Riko" Nafas hanggoro nampak memburu dadanya terasa ngilu.

"Tenangkan dirimu, musuh kita bukan orang sembarangan Hanggoro!!!"

"Aku tau yah, apa tak ada cara lain. Kenapa sampai begitu lama?"

"Kita jangan gegabah ini demi kebaikan Ratia dan kita semua" nada bicara Kusuma terdengar lemah.

"Tuann ....." Riko menjeda dan menatap kedua tuannya, menunggu sampai mereka sedikit menguasai diri.

"Sepertinya mereka juga mengetahui bahwa nona Ratia berbeda''

"Maksud mu?'' Kusuma menatap lekat wajah riko.

"Kecerdasan nona muda, sudah mereka ketahui tuan" Hanggoro kian terhentak, ia semakin sadar jika putrinya semakin jauh dalam pelukannya.

1
Neneng Dwi Nurhayati
buat latia pergi kak
Ricka Arsakha: uda pergi dia kak, uda ketabrak kereta malah. sekali lg trimksih sudah membaca karya pertama ku, semoga kk sehat sllu ya
total 1 replies
Neneng Dwi Nurhayati
lanjut Kak
double up
Neneng Dwi Nurhayati: /Smile/
Ricka Arsakha: oke kk
trimaksih bnyak sdh membaca tulisan ku
total 2 replies
Yami CB
Beberapa hari sudah bersabar, tolong update sekarang ya thor!
Ricka Arsakha: baik kk, trimaksih banyak sudah membaca
total 1 replies
Legato Bluesummers
Setiap adegan makin bikin penasaran, jangan berhenti thor!
Ricka Arsakha: alhmdllh terimksih bnyak kk sudah membaca
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!