Ada tempat yang ku sebut rumah tapi tidak membuatku nyaman. Jika orang lain akan pulang dengan senang. Maka aku akan pergi untuk tetap menjaga kewarasan ku.
Queena Elnora putri Davis.
--------
Harapan Elnora sederhana, Semoga keluarganya menyayanginya. Lelaki yang dicintainya memandangnya. Semuanya sudah ia lakukan. Dari cara yang halus sampai cara yang membuatnya terlihat bodoh.
Tapi semua berubah, berubah saat dia bermimpi. Mimpi yang mengharuskan ia berhenti melakukan hal-hal bodoh. Mimpi yang meminta ia untuk mencari kebahagiaan nya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms F, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. REVAN
Di sisi lain, semenjak Arzo meninggal kan ruang tamu. Arzo langsung berdiri di depan pintu Elnora. Terus mengetuk pintu sang keponakan agar dapat menjelaskan semuanya.
Tok
Tok
"El, tolong buka pintunya. Paman ingin menjelaskan semuanya El" Ungkap arzo sambil mengetok pintu Elnora agar terbuka
"Baik lah, kalau kamu nggak mau buka. Tapi tolong dengerin paman. Paman benar-benar minta maaf padamu El. Paman terpaksa tidak menepati janji paman. Bukannya paman lupa, tapi paman tak punya pilihan El. Paman tidak bisa memilih mu atau tante mu. Sebab kalian berdua sama berarti nya bagi paman." kata arzo di balik pintu
"Tapi sekarang paman tidak peduli lagi el, siapapun orang yang menghalangi paman untuk dekat dengan princess paman. Baik itu Tante mu, paman tidak peduli"
"jadi tolong maafin paman El, beri paman satu kesempatan lagi untuk membuktikan nya. Paman janji" katanya Arzo dan pergi meninggalkan kamar Elnora.
Saat arzo berbalik, ia terkejut melihat keluarganya menatap nya dengan pandangan yang berbeda-beda. Tapi ia tidak peduli lagi dengan mereka. Karena tujuan utamanya adalah Maaf dari Elnora.
Sedangkan dibalik pintu, Elnora terduduk di samping kasur dan menatap kosong lantai kamarnya. Tidak ada lagi air mata yang keluar dari matanya. Dia sedih, kecewa, tapi air matanya terlalu berharga untuk menangis mereka.
...****************...
POV REVAN
Disisi lain, revan termenung di balkon kamarnya. Dia menatap kosong langit-langit. Setelah mendengar suara arzo yang memohon maaf pada Elnora. Entah kenapa hati kecilnya rasanya juga ingin meminta maaf, tapi egonya mengalah kannya.
Jujur ia membenci anak perempuan nya, membenci anak yang kelahirannya di tunggu-tunggu. Anak yang dulunya sangat disayang dan dijaga. Tapi karenanya wanita lemah lembut dan penyayang, wanita yang sangat ia cintai pergi meninggalkannya.
"Dara, apa aku salah? Apa aku sudah kelewatan? Apa aku ayah yang buruk? Tapi karena dia kamu pergi dari ku dara. Aku tidak dapat memaafkan nya dara"gumam Revan menatap langit penuh dengan bintang
Hatinya ingin sekali untuk tidak membenci elnora. Tapi logikanya menyuruhnya untuk membenci nya karenanya dcahaya hidupnya pergi jauh dan tak dapat kembali.
Tapi semenjak terakhir kali ia menyakiti fisik anak nya. Anaknya tampak berbuah, tidak ada lagi celotehan yang memenuhi mansion. Tidak ada lagi keributan yang terdengar hanya untuk mencari perhatian nya dan keluarga nya. Tidak ada lagi senyum manis yang menyambut nya.
Jujur Ia merasa terbebani pada perubahan anak perempuannya itu. Hatinya merasa ada yang hilang dan hampa. Tapi semua itu dapat ditepis oleh revan.
Saat ini hanya tatapan tajam yang di dapatkan nya dari anak perempuannya yang sering mencari perhatiannya. Yang mana dalam matanya memancarkan kekecewaan saat memandang nya, yang dapat menggores hatinya.
Ia ingin sekali memeluk anak perempuan nya. Tapi lagi-lagi egonya mengalah kan nya. Tidak ada lagi keributan yang elnora buat untuk mencari kasih sayang nya. Itu sungguh mengusik hatinya. Tapi lagi-lagi ego nya lebih besar dari hati nurani nya.
Dan semenjak kedatangan Ana, gadis manis dan polos. Dapat membuat ia melampiaskan perasaannya pada gadis tersebut. Dapat membuat ia mengalihkan ketidaknyamanan hatinya.
Dengan kehadiran Ana, dapat membuat nya memberikannya kasih sayang, perhatian yang dapat sedikit mengobatinya oleh kerinduan yang biasa dia lakukan dulu terhadap anak perempuan nya dulu. Hatinya ingin sekali memanjakan anaknya seperti dulu. Tapi lagi-lagi egonya bertahan untuk tidak melakukannya. Jadi dengan adanya Ana dapat sedikit melampiaskan semuanya.
Revan menganggap Ana sebagai anak perempuannya. Karena kepolosan Ana, dapat mengingatkannya pada masa kecil Elnora.
Semua keinginan Ana dapat dituruti, seperti saat malam ini. Ana ingin mengundang makan malam untuk merayakan kesembuhan nya. Emang bagi orang termasuk arzo itu hal sepele. Tapi tidak bagi Revan, yang menyayangi Ana dan memberikan seluruh kasih sayangnya pada ana dan menganggap Ana anaknya. Sampai dia benar-benar mengabaikan undangan yang di Sampaikan Elnora anak kandungnya sendiri.
Dalam lamunannya, Revan teringat kata-kata yang di ucapkan oleh sang kakak. Dan saat itu juga revan entah kenapa mengingat janjinya pada Elnora, dan suara manis Elnora saat kecil langsung terngiang di kepala lelaki paru baya yang masih tampan tersebut.
"Ayah,,ayah" panggil Elnora kecil
"hmm, ya princess kecil" jawab revan
"Ayah,, nanti kalau El sudah besar kayak itu (menunjuk tv yang sedang ditonton) Ayah akan sayang sama El terus ngak?"
"Tentu, sebesar apapun El, El akan selalu menjadi putri kecil dimata ayah"
"Kalau El melakukan kesalahan, apa ayah akan marah dan menghukum El. Seperti ayah menghukum Abang Arvin"
"Tentu saja tidak, ayah nggak akan marah sama El. Mana bisa ayah marah sama princess kecil Ayah" ucap Revan sambil mencium kepala El dengan sayang
"Terus kalau El ngak punya teman, dan semua orang menjauh meninggalkan El sendiri . Apa Ayah juga akan ikut pergi"
"Tidak dong, ayah tidak akan pergi dan terus sama-sama El"ucap Revan
"Kenapa kok El nanya begitu" tanya Revan sambil mengangkat Elnora kecil ke pangkuannya
"Apa ada yang otak kecil princess ayah ini fikirkan" ucap revan sambil membelai sayang rambut anaknya dan di balas gelengan oleh El.
"Kalau gitu nanti kalau El sudah besar dan selesai sekolah kayak yang di tv itu. Maukah ayah menjadi pangeran El dan mengajak El berdansa seperti di film-film princess yang sering El tonton"
"tentu, ayah akan menjadi pangeran El dan orang pertama yang berdansa sama putri kecil ayah"ucap revan sambil mencium seluruh wajah Elnora kecil.
Suara tawa dan panggilan manja Elnora terus-menerus berputar di kepalanya.
"Berhenti..berhenti, keluar dari kepalaku" ucap Revan memukul kepalanya
"Aku tak akan luluh dengan semuanya, karena kamu Daraku pergi. Karena mu cahaya hidupku hilang. Aku membencimu, jadi keluar dari kepala ku" ucap nya sambil menjambak rambutnya
"Dara,, aku membenci anak itu dara. Aku sangat membencinya, dia yang membuat mu pergi meninggalkan aku. Tapi kenapa hatiku sakit melihat tatapan kekecewaan ny dara" lirihnya terduduk menatap langit
"Ini sakit dara" adunya memegang dadanya
"tapi, aku tidak dapat memaafkan nya sayang. Aku tak mampu memaafkan sumber dari kepergian mu" lanjutnya
"aku mencintaimu sayang, sangat mencintaimu" lirih nya sambil memejamkan matanya meresapi angin yang berhembus
...****************...
Kita tidak tahu seperti apa kehilangan yang akan kita dapatkan.
Tapi yang kita tahu cepat atau lambat kita akan kehilangan orang-orang yang berada di sekeliling kita. Entah itu dengan cara pergi dengan caranya sendiri atau pergi dengan cara yang sudah di takdirkan.
akhirnya mereka sdh mulai bisa berdamai semuajya