ALANA SALVATORE 27 tahun, gadis yang memiliki kecantikan paripurna. Alana di kenal sebagai wanita yang sulit karena sering kali bersikap arogan, egois dan maunya sendiri.
Namun ia memiliki karir cemerlang di bidang seni. Alana seorang sutradara yang bertangan dingin. Sudah puluhan film dan iklan yang sukses terlahir dari tangannya. Meskipun Alana sering bertindak semaunya namun masih banyak perusahaan film maupun perusahaan advertising untuk bekerjasama dengan wanita keras kepala itu. Sehingga namanya terus melambung karena prestasi yang ia miliki.
LUCA BARZINI CORLEONE 32 tahun, laki-laki mapan keras kepala dan arogan. Laki-laki dingin itu memiliki segalanya. Terlahir dari keluarga kaya dan memiliki perusahaan berskala besar, saat ini bertunangan dengan adik tiri Alana yang bernama Laura Mancini 24 tahun yang berprofesi sebagai artis terkenal karena keberaniannya dalam berpose bu*il dan beradegan panas di setiap perannya.
Di hari pernikahan Luca dan Laura, ayah Alana meminta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ALANA LUCA
Luca menatap intens tubuh polos istrinya bak pualam, putih mulus tanpa cacat sedikitpun. Luca berdiri di samping tempat tidur melepaskan satu persatu pakaian yang melekat ditubuhnya dengan gerakan begitu lamban. Sepertinya Luca sengaja ingin menyiksa Alana.
Alana tak henti menatap tubuh maskulin suaminya. Otot-otot dada dan perut tercetak sempurna. Beberapa kali Alana tersengal saat menelan salivanya.
"Akh...Luc!"
Seperti ingin menyiksa pandangan hazel Alana yang sudah berkabut, Luca melemparkan tuxedo berwarna putih ke sembarang arah. Perlahan jemari tangannya membuka kancing-kancing kemeja berwarna senada yang melekat ditubuhnya. Dengan tatapan sayu Alana tak henti menatap gerakan suaminya dihadapannya itu. Terdengar desisan tertahan dari bibir nya. Beberapa kali Alana menelan salivanya saat tubuh bagian atas suaminya sudah polos.
Hingga Luca menurunkan celana panjang yang melekat ditubuhnya. Celana berwarna putih. Laki-laki itu benar-benar tampan bak dewa Hermes.
Bagi Alana, tubuh Luca pahatan sempurna kontras dengan wajah tampan dengan alis tebal dan rambut halus yang tumbuh di rahang tegasnya. Laki-laki itu memiliki rambut medium brown terlihat semakin sempurna dengan manik abu-abu yang selalu menatap tajam lawan bicaranya.
Dengan cetakan sempurna seperti itu membuat wanita-wanita di luaran sana sangat menginginkan Luca. Bahkan banyak wanita cantik yang merayunya untuk melakukan one night stand, tapi di tolak mentah-mentah Luca karena ia tahu setelah nya wanita itu pasti mengharapkan hubungan lebih darinya.
Luca bukan hanya tampan namun ia juga pewaris tunggal kerajaan bisnis CORLEONE. Luca Barzini Corleone...sosok sempurna yang diidamkan wanita manapun.
Dengan perlahan Luca menurunkan boxer berwarna hitam yang menutupi bagian bawah tubuhnya. Luca merasakan intinya begitu sesak di dalam sana, begitu terbebas boxer ketat itu ia merasakan perasaan lega dibarengi dengan pekikan tertahan Alana yang menatap milik suaminya yang sudah menegang dan berukuran besar. Malam ini sangat berbeda dengan waktu itu. Sekarang keduanya dalam keadaan sadar...sesadar-sadarnya. Melihat milik Luca wajar jika Alana menjerit. Baginya malam ini yang pertama menatap intens tubuh laki-laki telan*ang tepat dihadapannya.
Luca mengungkung tubuh Alana kembali menciumi bibir dan leher istrinya. Menghisap pelan dan menyapukan lidahnya di sana. Meninggalkan jejak kepemilikan. Sementara jemari tangannya mengusap lembut puncak gundukan kenyal Alana bergantian.
Suara de*ahan dan lenguhan tertahan keluar dari mulut Alana, membuat Luca semakin intens memberikan sentuhan-sentuhan lembut di setiap pusat inti Alana.
"Akh Luc Ahh ..
Suara de*ahan dan erangan silih berganti keluar dari bibir Alana yang menggeliat merasakan sensasi buaian Luca di tubuhnya.
Pada akhirnya Luca menghisap kedua puncak Alana, bermain-main dengan lidahnya yang basah di atas puncak yang sudah mengeras itu.
Alana memejamkan kedua matanya sementara suara-suara indah dari mulutnya terdengar memenuhi kamar mewah tersebut. Kedua tangan Alana melingkar di pinggang Luca. Sesekali mencengkram kuat pundak Luca. Alana masih membalas sentuhan Luca dengan pasif. Ia belum berpengalaman urusan bercinta. Hanya kecupan ringan yang mampu diberikannya. Sangat berbeda dengan Luca yang sudah berpengalaman. Laki-laki itu sangat tahu titik-titik di tubuh Alana yang akan membuat istrinya semakin mengeluarkan suara lenguhan kenikmatan.
Luca membuka paha Alana perlahan dan melihat intens inti berwarna merah muda yang begitu bersih dan harum percampuran bunga. Luca tidak bisa mengontrol dirinya ia ingin merasakan keseluruhan tubuh istrinya, untuk yang pertama ia lakukan dalam hidupnya saat bercinta mencium dan menjilati inti wanita yaitu milik istrinya sendiri.
Menyadari Luca melakukan itu, dan merasakan lidah Luca menggoda miliknya membuat Alana mengelijang menahan dorongan gairah yang begitu membuncah dalam dirinya " Ohh, sayang hentikan...Ahh". Lenguhan tertahan keluar dari mulut Alana. Alana terkejut perbuatan Luca. Spontan ia mengangkat kepalanya melihat yang di lakukan suaminya itu. Dengan mulut terbuka Alana memejamkan matanya sambil mengenadahkan wajahnya. "Akh..."
Tubuh Alana benar-benar bergetar hebat, jemari tangan kirinya meremas ujung bantalnya sementara tangan kanannya meremas rambut Luca yang masih berada diantara kedua pahanya.
"Ohh sayang hentikan... aku tidak kuat jika kau seperti itu", ucap Alana dengan suara bergetar lirih.
Luca tahu istri nya baru mendapatkan pelepasannya. Namun pelepasan yang sesungguhnya tentu saja sebentar lagi, belum sekarang.
Luca kembali me*umat bibir atas dan bawah Alana. Kedua tangan nya memainkan puncak yang menegang milik istrinya itu.
Sementara Alana entah sudah seperti apa sekarang, rambut kusut berantakan dan suara bergetar selalu keluar dari bibirnya. Luca begitu lihai menggoda, membangkitkan gairah di setiap inti tubuh Alana. Yang pertama kali untuk wanita itu. Di sentuh hingga ke dasar tubuh terdalam.
Dan yang melakukan nya adalah suami sahnya sendiri yaitu Luca Barzini Corleone. Malam ini kedua kalinya mereka melakukannya namun tentu saja rasanya sangat berbeda dengan yang pertama. Bagi keduanya malam inilah malam pertama sesungguhnya.
"Milik mu sudah sangat basah sayang", ucap Luca sesaat mengusap lembut inti istrinya. "Sekarang aku akan memasuki mu", ucap Luca dengan suara berat sambil mengarahkan miliknya untuk memasuki inti istrinya.
Keduanya bertatapan mesra. Alana menggigit bibir bawahnya. "Lakukan pelan-pelan, Luc. Bagiku ini malam pertama ku. Aku benar-benar dalam keadaan sadar".
Luca me*umat bibir Alana menenangkan istrinya. "Iya, aku akan melakukannya dengan lembut". Sementara miliknya menerobos masuk. Namun milik Luca masih tertahan, mengalami kesulitan. Inti Alana masih sangat sempit hingga Luca tetap harus mengerahkan tenaga nya. Menekan dengan keras milik nya hingga masuk ke dalam lubang kenikmatan milik Alana.
Alana menjerit ketika merasakan benda tumpul berukuran besar mengoyak pusat tubuhnya. Alana meringis menahan rasa sakit yang dirasakan nya pada intinya.
"Ahh sayang hentikan..aww Luc s-akitt", ucap Alana lirih sambil mendorong kuat tubuh suaminya.
"Ahh.. Lana".
Luca menatap wajah istrinya yang begitu kesakitan bahkan ujung matanya mengeluarkan buliran-buliran bening. Luca mendiamkan miliknya di dalam inti Alana. Membiarkan istrinya menarik nafasnya karena menahan kesakitan teramat sangat.
"Bertahanlah, sakitnya hanya sebentar karena milik mu masih sangat sempit", ucap Luca mengusap lembut wajah Alana dan berangsur turun meremas kedua dada Alana yang sudah mengeras.
Perlahan Luca menggerakkan pinggulnya. Membuat Alana membelalakkan matanya dengan mulut terbuka. Benar kata Luca ia akan merasakan kenikmatan bercinta luar biasa. Bahkan sekuat tenaga Alana menahan erangannya. Iya sangat malu, takut terdengar kamar di sebelah mereka.
"Jangan di tahan sayang, keluarkan saja suara mu. Aku sangat senang mendengar de*ahan mu Lana".
Alana pun mende*ah tak henti, saat Luca menghentakkan miliknya semakin dalam. Semakin lama semakin cepat dan kuat. Membuat tubuh Alana mengelijang dan bergetar hebat di bawah kungkungan tubuh atletis Luca. Luca tahu istrinya mendapatkan pelepasan kedua.
"Bertahanlah sebentar lagi", ucap Luca berbisik di telinga Alana tanpa mengurangi tempo permainannya. Hingga milik Alana kembali berkedut menghisap kuat milik Luca, bersamaan dengan suara mengeram Luca. Laki-laki itu memejamkan matanya, menekan kuat milik nya ketika menyemburkan cairan hangat hingga ke dasar terdalam Alana.
Tubuh keduanya terkulai lemah dengan nafas tersengal-sengal. Luca mencabut miliknya dan terlentang di samping Alana yang masih mengatur nafasnya.
Luca menarik tubuh lemah istrinya kedalam dekapannya. "Ahh, sayang aku sangat mencintaimu", bisik Luca mengecup lembut pucuk kepala istrinya yang sudah memejamkan kedua matanya sambil menyandarkan wajahnya pada dada bidang Luca dengan nafas teratur.
Sementara Luca masih terjaga menatap istrinya dengan tangan mengusap lembut punggung halus Alana. "Aku sangat mencintaimu Alana. Sejak malam itu kau selalu ada dalam pikiran ku".
...***...
JANGAN LUPA TEKAN FAVORIT, VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA YA 🙏
YUK BACA JUGA :
MENJADI YANG KEDUA
PENGANTIN PENGGANTI
MARRIAGE AGREEMENT
FIRST LOVE LAST LOVE
SERPIHAN HATI ELLENA
AIR MATA SCARLETT
