NovelToon NovelToon
Kapten, Wo Ai Ni

Kapten, Wo Ai Ni

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:48.4k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Menikah dengan gadis yang dicintai adalah impian semua pria. Namun, Anggasta Bimantara, seorang kapten polisi harus menelan kekecewaan karena lamarannya ditolak oleh kekasihnya. Kekasih yang sudah dia pacari selama lima tahun lebih memilih pria kaya raya demi untuk kemajuan karir modelingnya.
Di tengah keterpurukannya putus cinta, dia terpaksa menikahi gadis tengil yang bernama Intan hanya karena kesalahpahaman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukuman

Saat tangan Anggasta hendak melepas tali pengait di punggung Intan, terdengar suara,tok, tok, tok.

Anggasta refleks melepas pagutan bibirnya lalu memeluk erat Intan sambil menoleh ke jendela.

"Roy?"

Anggasta bergegas menarik tangannya dari dalam kaosnya Intan saat Intan memandangnya dan bertanya, "Siapa Roy?" Suara Intan terdengar serak dan bibir Intan tampak basah menggoda.

Anggasta mengusap lembut bibir Intan lalu merapikan rambut Intan sambil berkata, "Roy anak buahku. Kamu tunggu di dalam mobil dan aku akan keluar sebentar"

Intan menganggukkan kepala lalu Anggasta merapikan kaos Intan, mengecup singkat bibir Intan, kemudian dia membuka pintu mobil dan melompat keluar sambil bergumam, "Tutup pintunya!"

Intan sontak menutup pintu mobil lalu duduk di jok mobil sambil melihat ke jendela mobil.

"Anda baik-baik saja, Kak?" Tanya Roy.

Hanya Roy, Awan, dan Nala yang memanggil Anggasta, kak. Keenam anak buahnya Anggasta yang lain memanggil bos ke Anggasta.

"Tapi, kenapa Anda berkeringat dan napas Anda menderu? Apakah Anda duel di dalam mobil? Apakah salah satu orang yang membuntuti Anda, ada di dalam mobil?" Tangan Roy terulur untuk membuka pintu mobil dan tangan Anggasta langsung menarik tangan Roy sambil menggeram, "Kau mau apa?"

"Ngecek di dalam mobil apakah ada......"

"Aku baik-baik saja" Geram Anggasta.

"Oh, baiklah" Roy kembali berdiri dengan tegap sempurna.

"Apa yang kau temukan?" Ucap Anggasta sembari membatin, nggak akan aku biarkan kamu melihat Istriku dalam keadaan menggoda.

"Mobil yang meledak sudah saya cek di belakang sana, sudah saya cek. Total ada lima orang dan semuanya mati. Saya menemukan ada senjata api"

"Berarti benar apa yang aku lihat tadi. Itu adalah kilatan moncong senjata api" Sahut Anggasta.

"Penglihatan Anda ternyata masih setajam elang, Kak"

Anggasta hanya menganggukkan kepala.

"Kita langsung ke markas kalau begitu? Karena masalah meledaknya dua mobil Van itu saya sudah menghubungi pihak yang berwenang dan sudah ada dua orang kepolisian setempat di sana" Ucap Roy.

"Oke. Kita langsung ke markas"

Roy langsung memberi hormat ke Anggasta lalu dia berbalik badan dengan cepat untuk berlari ke motornya.

Anggasta berlari kecil mengitari kap mobil lalu membuka pintu dan melompat ke jok kemudian. Saat dia memakai sabuk pengaman, dia menemukan istri kecilnya telah tidur dengan sangat pulas.

"Tidur dengan mulut terbuka aja semanis itu" Ucap Anggasta sambil merapikan rambut di kening Intan lalu menyelipkannya di balik telinga Intan. Setelah memasukkan pistol ke dashboard mobil, kapten berwajah tampan itu mengambil jaket yang ada di jok belakang untuk dia selimutkan ke tubuh ramping istri kecilnya, barulah dia melajukan mobil Jeep kesayangannya.

Sepuluh menit kemudian, Anggasta memarkirkan mobil Jeep kesayangannya di halaman depan markas tim pasukan khusus yang diberi nama The Black Puma. The Black Puma memiliki sepuluh anggota terpilih dan Anggasta adalah kaptennya. Di atasnya Anggasta ada seorang komandan yang bernama Barnes Adiwilaga Darmawan dan bos besar mereka adalah Abimanyu Hartawan. Abimanyu Hartawan adalah sahabat dari papanya Barnes Adiwilaga Darmawan. Papanya Barnes dan Abimanyu patungan untuk mendirikan divisi khusus untuk menyelidiki sampai tuntas kasus-kasus yang tidak terpecahkan.

Alih-alih bergegas turun, Anggasta justru melepas sabuk pengaman lalu berbaring miring dan sambil bersedekap dia memandangi wajah cantik manis istri kecilnya.

Anggasta mengulas senyum bahagia karena dia akhirnya menikah dan dia bersyukur Intan adalah istrinya.

Dia masih remaja tapi dia tangguh. Aku bersyukur memiliki dirinya. Yeaahhh, meskipun dia ceriwis tapi dia tidak matre dan manja seperti Berliana. Dia juga tidak suka memanjangkan kuku di jarinya. Aku tidak suka wanita berkuku panjang tapi kenapa aku bisa jatuh cinta pada Berliana yang hobi memanjangkan kuku. Ah! Cinta itu buta. Tapi, itu dulu. Sekarang cintaku tidak buta lagi. Ada cewek sebening ini di depannya, ya, mana bisa cintaku menjadi buta, hehehehehe. Tanpa Anggasta sadari dia terkekeh tanpa mengeluarkan suara. Lalu, dia kembali membatin, Setelah sampai di Jakarta aku harus berterima kasih dengan benar pada Presdir.

Nala yang berlari ke halaman depan setelah mendengar bunyi dering mobil jeepnya Anggasta sontak mengerem laju larinya karena sang kapten yang sudah sangat dia rindukan tidak dia temukan.

"Apa Kapten masih ada di dalam mobil? Kenapa tidak keluar?" Saat Nala ingin melangkah lengannya langsung ditahan oleh Awan, "Kamu mau ke mana?"

"Kapten belum keluar dari Jeep. Tidak biasanya Kapten seperti ini"

"Iya, kamu benar. Kapten biasanya langsung turun kalau sudah sampai tapi ini kenapa tidak turun-turun juga" Sahut Awan dan di saat Awan ingin melangkah lengannya ditahan oleh Roy, "Mau ke mana?"

"Ngecek Kapten" Sahut Awan dan Nala secara berbarengan.

"Kapten mungkin ketiduran. Kita tunggu Kapten di dalam aja sekalian menyiapkan anak buah kita untuk berangkat ke Sampit"

"Oke" Sahut Awan sambil menarik masuk lengannya Nala. Nala terpaksa mengikuti kakaknya sambil sesekali menoleh ke belakang karena dia sangat merindukan kaptennya.

Anggasta tersenyum melihat Intan membuka mata.

"Sudah bangun?" Tanya Anggasta dengan sorot mata sendu.

Intan sontak berdiri tegak sambil bertanya, "Sudah sampai, ya?"

"Hmm"

"Kenapa nggak bangunkan aku?"

"Kamu tidur sangat pulas"

Dan sangat cantik membuatku nggak tega bangunin kamu. Batin Anggasta.

Intan menunduk dan Anggasta mengambil jaketnya yang terjatuh di atas pangkuannya Intan lalu dia memakaikan jaket itu ke Intan sambil berkata, "Di sini dingin banget. Jadi, harus pakai jaket. Ayo kita turun!"

Intan tersenyum, "Terima kasih, Mas" Lalu dia membuka pintu dan merosot turun.

Anggasta mengandeng tangan Intan sambil berkata, "Di dalam ada sembilan orang anak buahku. Ada cewek satu jadi kamu nanti ada temannya. Cewek itu namanya Nala. Umurnya dua puluh lima tahun jadi kamu panggil dia nanti........"

"Kak Nala cantik nggak?"

Anggasta menyahut cepat, "Entahlah"

"Kok entahlah"

"Cantik itu relatif, Tan"

"Kalau menurut Mas Angga, Kak Nala cantik nggak?"

"Entahlah. Nanti kamu nilai sendiri"

"Oh, aku tahu. Di mata Mas Angga hanya cewek yang bernama Berliana yang cantik. Yeeaahhh, Berliana memang sangat cantik dan bodinya wow banget secara dia, kan, model dan dia......."

Cup! Anggasta mengecup bibir Intan

Intan mengerjap kaget.

"Kalau kamu terus ngoceh soal Berliana aku akan kecup lagi bibir kamu"

Intan langsung menutup bibirnya dan berucap, "Nggak. Nggak akan ngoceh lagi soal mantan kamu, hehehehe"

Pletak! Anggasta menyentil pelan kening Intan.

Tangan Intan sontak berpindah dari mulut ke kening lalu Intan mengusap keningnya dan menatap Anggasta dari samping dengan bibir mengerucut lancip.

Anggasta menoleh ke Intan sambil terus berjalan dan menggandeng tangan Intan, "Jangan bicara soal mantan"

"Dasar menyebalkan, ish!" Intan masih mengusap keningnya dengan bibir mengerucut lancip.

Anggasta yang masih menggandeng tangan Intan, muncul di ruang makan, di depan meja kayu panjang dan semua anak buahnya sontak menoleh ke arahnya dengan wajah penuh tanda tanya.

"Apa dia anak gadis yang Kakak selamatkan tadi?" Tanya Roy.

"Wah! Anak gadis yang sangat manis. Namanya siapa, Dek?" Tanya Awan.

Anak buahnya Anggasta yang bernama Gilang salah satu penembak jitu terbaik di tim khusus itu ikutan menyahut, "Umur Kak Gilang masih dua puluh tahun. Kakak lihat adek masih umur belasan, ya, bisa dong kita berteman, hehehehehe"

"Iya, imut dan manis banget namanya siapa, sih?" Sahut Galang kembarannya Gilang yang juga seorang penembak jitu.

"Intan dan terima kasih untuk pujiannya" Sahut Intan dengan senyum malu-malu.

"Wah, namanya artinya bening sama seperti yang punya nama, bening banget" Sahut Awan.

"Iya manis dan bening" Sahut anak buahnya Anggasta yang lain dan suasana di ruang makan seketika itu menjadi riuh.

"Bisakah kalian diam?!" Geram Anggasta.

Semua anak buahnya Anggasta sontak mengunci mulut mereka rapat-rapat saat mereka melihat wajah sang kapten tampak garang menakutkan.

"Intan Putri Hartawan adalah cucunya Presdir Abimanyu Hartawan dan Intan ini adalah Istriku" Ucap Anggasta sambil mengangkat tangannya yang masih menggandeng tangan Intan lalu Anggasta mencium tangan Intan do depan semua anak buahnya.

Sontak semua anak buahnya Anggasta ternganga kaget dan Nala langsung bangkit berdiri dan berlari ke halaman belakang karena terbakar rasa cemburu.

Anggasta lalu menarik kursi dan menyuruh Intan duduk setelah Intan duduk, Anggasta duduk di sebelahnya Intan dan menarik kursinya Intan agar menempel di kursinya.

"Mulai detik ini siapa yang menatap Intan lebih dari lima menit akan aku suruh push up sebanyak lima puluh kali"

Intan menoleh kaget ke suami tampannya.

"Apa?! Mana ada seperti itu?" Sahut Awan.

"Iya. Kalau kita pengen bicara hal penting sama Kakak ipar gimana?" Sahut Gilang.

"Kalau bicara hal penting katakan padaku dan aku yang akan sampaikan ke Intan" Sahut Anggasta dengan wajah serius.

Intan lalu berbisik, "Kalau aku yang menatap mereka lebih dari lima menit gimana?"

"Kau akan dapatkan hukuman spesial dariku" Bisik Anggasta.

Roy langsung bangkit berdiri untuk melihat keadaannya Naa karena sebenarnya dia memiliki rasa pada Nala di awal perjumpaannya dengan Nala.

1
Rahma AR
like plus iklan
Nabil abshor
ciiiieeee ciiiieeee,,,,,,,,,
F.T Zira
minta up itu harus🤭🤭🤭
5iklan buat ka author😁😁🤭🤭
F.T Zira
2🌹🌹 buat ka author
F.T Zira
intan yg deg deg an aku yg senyum seyum sendiri🤭🤭
F.T Zira
rasain...🤣🤣🤣🤣
anggita
👍👌.. iklan
F.T Zira
prmintaan up dan 2🌹😁😁✌️✌️✌️
Rahma AR
selamat y intan anggasta
🌺Fhatt Trah🌺
awas jangan sampe keterusan ya
🌺Fhatt Trah🌺
benar sekali. gk sia² ya punya teman kek gini☺️
anggita
like+🌹bunga utk intan/cinta? 🤔
F.T Zira
🌹 buat ka author
F.T Zira
yg gini kan bikin iri
Nabil abshor
lanjuuuuttttttt,,,,,,, truuuuuussssss,,,,,, pantang mundurrrrrrrr
Rahma AR
like sama iklan
Nabil abshor
haaaaah seru bangetttt,,,,,,, tak kumpulin mpe 10 bab baru tak baca, gegara g sempet baca.😁😁😁✌️✌️
Nabil abshor: 😁😁😁 sama²,,,,,, 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Elisabeth Ratna Susanti: 🤣iya santai saja, baca pas longgar dan santai biar lebih dapat deg-degannya 😂 makasih banyak untuk supportnya selama ini 🙏🤗
total 2 replies
🌺Fhatt Trah🌺
ketemu lagi dong setelah 5 tahun
🌺Fhatt Trah🌺
siapa sih nih orang😲
F.T Zira
5iklan untukmu kaka🫰🫰
Elisabeth Ratna Susanti: waaah banyak banget😍terima kasih banyak untuk supportnya 🙏🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!