Pilihan Hailey Faye

"clara bawakan dokumen saya"

Arlo masuk ke dalam ruangan Hailey dengan membawa dokumen yang di minta Hailey. Hailey melihat Arlo menghampiri nya.

"apa kamu sudah minum obat?"

" sudah "

Hailey mencoba menyentuh kembali kening Arlo tapi belum sempat Hailey menyentuhnya, tangan Arlo menangkap lengan Hailey. Arlo menghentikan Hailey. Arlo menatap Hailey dan menggelengkan kepala nya.

Tatapan Arlo yang biasa dingin terlihat hangat kali ini di mata Hailey.

"pulang lah ke apartemen, kamu istirahat saja, aku tidak ingin melihatmu sakit, tidak ada yang bisa menjaga ku sepertimu jika kamu sakit"

Arlo menatap Hailey dan mengeryitkan dahi nya. Arlo berlalu pergi sambil menyunggingkan senyum sinisnya dihadapan Hailey. Sementara Hailey bingung dengan senyuman sinis Arlo

"dia habis bermesraan dengan kekasihnya, buat apa berbicara seperti itu, apa dia sedang menggodaku?" batin Arlo

Arlo tidak kembali ke apartemen, dia menunggu Hailey di ruang tunggu tepat didepan ruangan Hailey.

"kakaaaaa, i miss you" tiba-tiba Elena memeluk Hailey, dia adalah adik Hailey, anak bungsu keluarga Faye. Dia seorang aktris dibawah naungan agency milik Hailey.

"sudah selesai syuting nya?"

"sudah dong"

"kaka serius?"

"apa?"

"balik lagi sama Oliver?"

Hailey melihat Elena. Dia ingin mendengar gosip apa yang di milikinya, karena Elena mengetahui beberapa gosip yang beredar diluar sana yang kadang tidak di ketahui Hailey

" kaka tidak pernah mendengar Oliver pernah mendekati Chloe? Dan dia sekarang main film bareng, kaka ngga khawatir terjadi sesuatu antara mereka?"

Hailey mengangkat kedua alisnya.

"aku serius kaka"

"aku juga serius mendengarkanmu"

"ok, kalau kaka tidak percaya padaku, aku sudah memberi tahu mu, jadi jika itu benar terjadi ku harap kaka jangan sedih"

Hailey mengelus kepala adiknya "terimakasih sudah memberi tahu ku"

"eh iya ka, didepan itu siapa?"

Hailey mengeryitkan dahinya

"di depan ada pria tampan dengan tatapan dingin"

"Arlo?"

Tiba-tiba Arlo masuk ruangan Hailey

"maaf nona mengganggu, ada telpon dari pak Nino, dia menelpon nona tapi tidak diangkat"

"oh handphone saya silent" Hailey mengambil ponsel Arlo

"halo pak"

"maaf nona mengganggu"

"iya kenapa?"

"maaf nona saya belum bisa bekerja lagi, anak saya sakit, saya harus menjaga nya"

"apa sakit nya serius?"

"iya nona"

"baik lah, bapak urus saja dulu urusan nya, kalau sudah selesai kembali lah "

"terima kasih non"

"semoga anaknya cepat sembuh pak"

"sekali lagi terima kasih non"

Hailey mengembalikan handphone Arlo,

"Kenapa tidak pulang?" tanya Hailey pada Arlo

"Hai, aku Elena adiknya Hailey" tiba-tiba Elena menyodorkan tangan nya kepada Arlo. Hailey terkejut melihat sikap Elena dan melirik ke arah Arlo. Arlo melihat Elena dengan tatapan dingin dan menyalami Elena

"Arlo" dengan suara beratnya yang tegas Arlo memperkenalkan dirinya.

"Ya Ampun kaka, kamu nemu dimana dia? Dia tipe aku banget"

Hailey melongo mendengar Elena berbicara seperti itu di depan Arlo

"Jangan macam-macam kamu sudah punya Fel" Elena menutup mulut Hailey.

Hailey melihat tingkah laku Elena sangat kesal, dia menghela nafas kasar.

"kaka bukan nya ada Lucas? Bisa kah ini untuk ku saja" pinta Elena

Hailey menatap tajam Elena " tidak bisa, dia milik ku! kalau kamu mau aku kasih Lucas untukmu"

"kaka ayolah, atau kaka cari lagi yang lain"

"tidak Elena, dia punya ku, bisakah kamu tidak selalu mengambil apapun milikku?"

Elena mencibirkan bibirnya.

"punyaku? Milikku? Apa kamu sedang mempermainkan perasaanku?" ucap Arlo dalam hati

"pulang lah, aku masih banyak kerjaan"

"ngga mau pulang sebelum kaka kasih dia ke aku"

"Elena!!" teriak Hailey

Elena terkejut mendengar kaka nya berteriak, dia akhirnya tidak merengek lagi karena takut.

"baik lah aku pulang"

Sementara Arlo juga terkejut mendengar teriakan Hailey, karena dia tidak pernah melihat Hailey berteriak seperti tadi.

"kamu tidak apa-apa merangkap supir nya diperpanjang? karena pak Nino masih belum bisa bekerja, anak nya sakit"

"apa saya punya pilihan jawaban selain menjawab iya?"

Hailey melihat Arlo

"ada apa denganmu? Jika kamu tidak menyetujui nya kamu bisa bilang tidak, saya tidak pernah memaksa mu! Berikan kunci mobilnya padaku"

Arlo memberikan kuncinya pada Hailey. Lalu meninggalkan Hailey.

Hailey bingung dengan sikap Arlo yang tiba-tiba marah padanya.

"kenapa dia? Aneh sekali!"

Arlo keluar ruangan " kenapa aku? apakah dia akan memecatku setelah aku bersikap seperti tadi? Bodoh!" Arlo berbicara sendiri. Dia pun pulang ke apartemen sendiri.

Sedangkan Hailey pulang dengan mengendari mobil nya sendiri "Arlo gila, dia pikir dia siapa bisa marah padaku, aku punya salah apa sama dia sampai harus seperti itu padaku!" Hailey terus mengomel sepanjang jalan.