Kapten, Wo Ai Ni

Kapten, Wo Ai Ni

Melarikan Diri

Di sebuah kediaman mewah bak istana yang dikelilingi benteng besar, tampak seorang gadis yang masih berumur lima belas tahun duduk di depan meja rias dengan gaun pengantin minimalis off shoulder yang tengah Hits di tahun 2024 ini.

Gadis itu bernama Intan Putri Hartawan, cucu dari Abimanyu Hartawan. Abimanyu Hartawan adalah pemilik grup Hartawan yang merajai pasar Asia. Grup Hartawan bergerak di bidang perhiasan, makanan kemasan, tas, sepatu, tekstil, dan mall.

Intan terus menggigit kuku jarinya sambil berpikir keras bagaimana caranya dia bisa melarikan diri dari pernikahan yang tidak dia inginkan.

Abimanyu menikahkan Intan cucu satu-satunya yang sangat dia sayangi karena dia ingin merubah Intan yang super manja, tengil, bar-bar, dan liar itu menjadi gadis rumahan yang penurut. Abimanyu menjodohkan Intan dengan seorang pengusaha muda yang sangat tampan. Pengusaha muda itu bernama Arjuna Putra Buana, cucu pertama dari pemilik grup Buana.

Aku sudah menyiapkan baju, uang tabunganku, kartu ATM, dan kartu unlimited pemberian dari almarhum Papa ke dalam tas ranselku. Aku juga sudah meminta tolong sama Delia agar aku diijinkan menginap di salah satu kamar hotel milik papanya selama seminggu. Nah, sekarang aku tinggal memikirkan cara bagaimana kabur dari sini. Batin Intan.

"Anda cantik sekali Nona muda. Anda juga sangat beruntung pengantin pria sangat tampan, gagah, dan murah senyum" Ucap pria gemulai yang dipercaya merias Intan.

"Gagah apaan. Dia sudah tua. Jarak umur kami sepuluh tahun. Aku lima belas dia dua lima. Ogah banget Gue nikah sama cowok yang lebih tuwir dari Gue"

Pria gemulai itu cekikikan lalu berkata, "Umur dua lima itu belum tua, Non, tapi mateng"

"Kalau kamu suka, buat Lo aja sana!" Intan bersedekap kesal.

"Ih, mau banget Eike kalau dibolehin nikah sama babang tampan itu. Namanya Arjuna dan dia sama seperti Arjuna, gagah dan sangat tampan"

"Bodo amat! Aku nggak percaya kalau dia tampan dan aku tidak mencintainya karena aku udah punya pacar yang sangat keren dan sangat tampan. Pacarku jago main basket dan dia idola di sekolahanku" Intan bersedekap dan tersenyum bangga.

"Tapi, setampan apapun pacarnya, Non, dia, kan, masih sekolah. Dia belum kerja. Lha ini, Mas Arjuna ini, udah kerja, kaya, tampan dan........."

"Bisa diam nggak Lo! Gue banting nyungsep, Lo!" Intan melotot.

Tahu kalau gadis di depannya jago taekwondo, pria gemulai itu langsung mengunci rapat-rapat bibirnya.

"Udah selesai, kan?"

Pria gemulai itu hanya berani mengangguk.

"Sekarang keluar sana! Aku mau........"

Intan menggantung kalimatnya. Dia hampir saja keceplosan bilang kalau dia mau kabur. Untung saja otaknya cepat mengerem lidahnya.

"Mau apa?" Pria gemulai itu mengerutkan dahi.

Intan menggaruk pelipisnya, "Emm, mau, mau pipis"

"Ya udah ke toilet sana, kenapa meminta saya keluar?"

"Kau mau aku banting?" Intan melotot lebih tajam daripada yang pertama tadi.

"I...iya aku keluar" Pria gemulai itu langsung berlari keluar dari dalam kamarnya Intan.

Intan lalu mengedarkan pandangannya ke lima orang pelayan wanita yang masih berdiri menunduk di depan pintu kamar. Lalu, Intan menyeringai dan berkata, "Kamu yang baris nomer dua tetap di dalam kamar dan yang lainnya keluar!"

Semua pelayan wanita langsung menuruti perintah Intan, mereka melangkah mundur dan keluar dari dalam kamarnya Intan sambil menunduk.

Intan lalu mendekati pelayan wanita yang memiliki postur tubuh mirip dirinya. Lalu, Intan berkata, "Pakai baju pengantinku!"

Pelayan wanita itu sontak mendongak dan menyemburkan, "Apa?!"

"Iya buruan! Aku pakai baju kamu dan kamu pakai baju pengantin ini! Jangan lupa nanti kamu pakai kerudungnya"

"Ta.....tapi, Non.....sa......saya takut sama Tuan besar. Sa.....saya ta......takut kena hukuman dan dipecat, Non"

"Katakan saja ke Kakek kalau aku yang menyuruh kamu. Cepat lepas baju kamu dan pakai ini!" Intan mengulurkan baju pengantinnya dan berdiri di depan pelayan wanita itu hanya mengenakan pakaian dalam.

Pelayan wanita itu sontak melepas bajunya dan memakai baju pengantinnya Intan.

"Oke! Kamu mirip denganku kalau pakai kerudung. Aku tinggal dulu dan jangan lupa pakai kerudungnya!" Intan yang sudah berganti baju dan mencangklong tas ranselnya bersiap melompat dari jendela lantai satu. Intan seketika bersyukur karena dia memilih salah satu kamar mewah yang ada di lantai satu menjadi kamarnya selama ini.

"Non! Non mau ke mana?!"

"Sstttt! Lakukan saja tugas kamu! Bye!" Intan lalu menghilang dari pandangan pelayan wanita itu.

Di halaman samping kediaman mewah milik kakeknya, Intan mengedarkan pandangan sejenak lalu mengikuti instingnya melangkah ke arah Utara. Dia berpikir kalau gerbang belakang pasti sepi karena semua pelayan dan pengawal pasti tengah sibuk di halaman depan tempat diselenggarakannya pemberkatan nikah dan pesta kebun pernikahannya Intan dan Arjuna.

Intan melemparkan tas ranselnya dan tas ransel itu berhasil lolos dari tembok halaman belakang yang tidak setinggi tembok halaman depan. Lalu, Intan naik ke pohon alpukat madu yang salah satu cabangnya melengkung ke tembok. Sialnya, saat Intan hendak melompat turun terdengar teriakan, "Non! Jangan lari! Turun, Non!"

Alih-alih menuruti permintaan pengawal pribadi kakeknya, Intan justru melompat turun.

Bisma, pengawal sekaligus asisten pribadinya Abimanyu sontak memencet tombol di dadanya dan berkata, "Non Intan kabur lewat gerbang belakang"

Seluruh anak buah Bisma sontak berlari keluar menuju ke gerbang belakang dan salah satu dari anak buahnya Bisma yang berada di dekat altar pernikahan langsung berbisik ke tuan besarnya, "Non Intan kabur, Tuan"

Abimanyu menoleh kaget, "Apa?!"

"Jangan khawatir, Bos saya dan teman-teman saya langsung mengejar Non Intan, Tuan"

Abimanyu terduduk di kursi dan memijit pangkal hidungnya lalu berteriak kencang, "Intannnnnnn!!!!!!"

Intan berhasil melompat ke motor maticnya Delia dan Delia spontan ngegas motor maticnya.

Intan menoleh ke belakang dan langsung menepuk punggung Delia, "Lebih cepat, Del! anak buah Kakek Gue mengejar kita"

"Ini udah paling cepet, Tan" Teriak Delia dengan wajah panik.

"Kita belok ke gang sempit itu aja biar anak buah Kakek Gue nggak bisa ngejar kita" Ucap Intan sambil menepuk-nepuk punggung Delia.

"Siap! Tapi, setelah ini Elo harus beneran kasih Gue dua tas branded koleksi Lo. Yang satu ransel dan yang satu tas jinjing" Teriak Delia.

"Aku akan kasih kamu tiga tas branded aku. Aku udah bawa di dalam tas ranselku"

"Siap?!" Teriak Delia dengan senyum lebar.

Beberapa jam kemudian, Delia dan Intan bisa bernapas lega. Mereka telah sampai di salah satu kamar hotel milik papanya Delia.

"Ini tasnya" Intan mengeluarkan tiga tas branded dari dalam tas ransel super besarnya lalu menyerahkan tas-tas itu ke Delia.

Delia membeliak senang lalu berkata, "Makasih, ya, Tan"

"Yang seharusnya berterima kasih tuh, Gue, Del. Elo, kan, udah mau membantu Gue kabur dan memberikan salah satu kamar di hotel Papa kamu ini"

"Kamu nginep di sini, kan, bayar, Tan. Jadi, nggak usah berterima kasih sama Gue. Kalau Gue bantuin Elo kabur dari pernikahan paksa Elo, itu karena Elo udah banyak ngebantu Gue selama ini"

"Sama-sama. Kita, kan, sahabat" Intan menepuk pundak sahabatnya dengan senyum merekah.

Delia kemudian berkata, "Gue balik dulu, ya, takut Nyokap nyariin Gue"

"Oke. Selama liburan sekolah seminggu, Gue nginep di sini sembari nyari kost-kostan. Entar Elo nengok -nengok ke sini, ya, Del"

"Pasti dong. Gue balik dulu"

Sepeninggalnya Delia, Intan rebahan dan ketiduran. Gadis berwajah oriental, dengan gingsul, gigi kelinci, berambut bergelombang, dan manis itu bangun jam enam sore karena perutnya lapar.

Krucuk!

Intan memegangi perutnya sambil bangun lalu gadis berumur lima belas tahun itu duduk di tepi ranjang dan bergumam, "Gue pergi ke minimarket depan aja. Beli Mie instant dan mi cup instant yang banyak karena kalau beli makanan di hotel ini bisa jebol kartu ATM Gue dan mendadak kere entar Gue"

Lalu, Intan bergegas keluar dari dalam kamar sambil meraba kantong celananya, "Aman, dompet Gue kebawa"

Beberapa menit kemudian Intan menyebrang ke minimarket dan dia tidak jadi masuk ke dalam minimarket saat dia mendengar suara teriakan, "Non Intan!"

Intan menoleh kaget ke asal suara setelah itu dia berlari sekencang-kencangnya dan asisten pribadi kakeknya langsung berlari mengejar Intan sambil terus berteriak, "Non Intan jangan lari lagi! Kembali Non!!!!"

Intan tidak menggubris teriakan itu dan terus berlari sekencang-kencangnya.

Terpopuler

Comments

Sri Sugiarni

Sri Sugiarni

seruuuu bangeetttt

2024-07-16

0

Spyro

Spyro

Berasa tertampar. Kalau 25 dibilang tua, bagaimana yg 30an 😂😅

2024-06-18

0

Spyro

Spyro

Oh pantesan dinikahin. Tapi muda bgt 😅

2024-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Melarikan Diri
2 Kecewa
3 Geledah
4 Menikah
5 Mas
6 Menggeram
7 Godaan
8 Senang
9 Menyukai
10 Istriku
11 Menangis
12 Ciuman
13 Debaran Jantung
14 Cincin
15 Putus
16 Geram
17 Sempurna
18 Frustasi
19 Maafkan Mas
20 Hukuman
21 Senyum-senyum
22 Kejutan
23 Naik Turun
24 Cemburu
25 Tidak Mungkin
26 Aku Merindukanmu
27 Disandera
28 Ternganga
29 Menahan Godaan
30 Membeliak Kaget
31 Apakah Boleh?
32 Apa Yang Akan Terjadi?
33 Terima Kasih
34 Indah
35 Astaga!
36 Menangis
37 Nunggu Kamu
38 Tenangkan aku!
39 Mencintaimu
40 Dengan Tindakan
41 Kapten, Wo Ai Ni
42 Mantan
43 Hanya Milikmu
44 Modus
45 Keren
46 Manisku
47 Pergi Dadakan
48 Stempel
49 James Yu
50 Kecurigaan
51 Ciuman di Perpustakaan
52 Murray Chen
53 Tato Kepala Ular Naga
54 Tangguh
55 Tatapan Penuh Cinta
56 Balas Budi
57 Dino
58 Perhitungan
59 Menjalankan Misi
60 I Love You
61 Cemburu Nggak Jelas
62 Keringat
63 Cantik dan Seksi
64 Menggoda
65 Olahraga
66 Doakan Mas
67 Terima Kasih, Sayang
68 Bahaya Mengancam
69 Intan Diculik
70 Bu Guru
71 Maafkan Papa
72 Degup kencang
73 Tolong Aku
74 Pingsan
75 Mas Angga
76 Senyum Lebar
77 Foto
78 Kenapa?
79 Rindukan Aku
80 Alfi dan Anggasta
81 Playboy
82 Airmata Bahagia
83 Pamer
84 Aneh-aneh
85 Sarapan Spesial
86 Jangan Ngeyel
87 Penyiksaan
88 Mantan Pacar
89 Merebut
90 Shock
91 Nasib, Oh, Nasib
92 Otewe
93 Tamu Tak Diundang
94 Rayuan
95 Menyerah Pasrah
96 Singa dan Kelinci
97 Berhadapan
98 Menghajarnya
99 Siap!
100 Kaget
101 Dor, Dor, Dor!
102 Cemburu Buta
103 Baiklah
104 Sangat Bahagia
105 Cantik
106 Boleh
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Melarikan Diri
2
Kecewa
3
Geledah
4
Menikah
5
Mas
6
Menggeram
7
Godaan
8
Senang
9
Menyukai
10
Istriku
11
Menangis
12
Ciuman
13
Debaran Jantung
14
Cincin
15
Putus
16
Geram
17
Sempurna
18
Frustasi
19
Maafkan Mas
20
Hukuman
21
Senyum-senyum
22
Kejutan
23
Naik Turun
24
Cemburu
25
Tidak Mungkin
26
Aku Merindukanmu
27
Disandera
28
Ternganga
29
Menahan Godaan
30
Membeliak Kaget
31
Apakah Boleh?
32
Apa Yang Akan Terjadi?
33
Terima Kasih
34
Indah
35
Astaga!
36
Menangis
37
Nunggu Kamu
38
Tenangkan aku!
39
Mencintaimu
40
Dengan Tindakan
41
Kapten, Wo Ai Ni
42
Mantan
43
Hanya Milikmu
44
Modus
45
Keren
46
Manisku
47
Pergi Dadakan
48
Stempel
49
James Yu
50
Kecurigaan
51
Ciuman di Perpustakaan
52
Murray Chen
53
Tato Kepala Ular Naga
54
Tangguh
55
Tatapan Penuh Cinta
56
Balas Budi
57
Dino
58
Perhitungan
59
Menjalankan Misi
60
I Love You
61
Cemburu Nggak Jelas
62
Keringat
63
Cantik dan Seksi
64
Menggoda
65
Olahraga
66
Doakan Mas
67
Terima Kasih, Sayang
68
Bahaya Mengancam
69
Intan Diculik
70
Bu Guru
71
Maafkan Papa
72
Degup kencang
73
Tolong Aku
74
Pingsan
75
Mas Angga
76
Senyum Lebar
77
Foto
78
Kenapa?
79
Rindukan Aku
80
Alfi dan Anggasta
81
Playboy
82
Airmata Bahagia
83
Pamer
84
Aneh-aneh
85
Sarapan Spesial
86
Jangan Ngeyel
87
Penyiksaan
88
Mantan Pacar
89
Merebut
90
Shock
91
Nasib, Oh, Nasib
92
Otewe
93
Tamu Tak Diundang
94
Rayuan
95
Menyerah Pasrah
96
Singa dan Kelinci
97
Berhadapan
98
Menghajarnya
99
Siap!
100
Kaget
101
Dor, Dor, Dor!
102
Cemburu Buta
103
Baiklah
104
Sangat Bahagia
105
Cantik
106
Boleh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!