NovelToon NovelToon
Terlambat Menyadari

Terlambat Menyadari

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Anissa Ruth

Kisah gadis yang jatuh cinta pada pandangan pertama, begitu cintanya di balas saat itu juga hidupnya bahagia. Ketulusan dan kelembutan dalam menjalani hubungan membuat pasangannya merasa seenaknya. Sifat pemaaf yang di miliki Melati membuat laki-laki itu mengulangi kesalahan terus-menerus. Namun, gadis itu senantiasa memaafkan karena hatinya hanya untuk Rafaly Thamana.

"Tolong beri aku kesempatan."

"Bertahanlah sedikit lebih lama, sampai aku bisa menerima dirimu kembali."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anissa Ruth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berteman Kembali

“Kabar gue juga baik. Ayo masuk dulu, kita cerita di dalam. Pokoknya hari ini kita harus habisin waktu bersama, titik. Oke, Mel?” kata Neng, menyeret lengan Melati masuk ke dalam kamar. Gadis itu mengangguk saja mengiyakan perkataan sahabatnya. Memang tidak ribet, Melati orangnya penurut, hidup dibawa simpel.

“Mel, bantuin gue hias kamar, dari tadi belum selesai. Kayaknya harus dibantuin lo baru bakalan beres.”

“Emangnya mau mengundang siapa?”

“Sahabat dekat aja. Tinggal Emon sama Sabil yang belum datang.”

“Sabil?” tanya Melati memastikan. Kalau benar bakalan ada Sabil di sini, lebih baik tadi dia tidak datang. Rasanya malas melihat wajah itu, setiap kali Melati melihat Sabil, kesal dan emosi jadinya. Neng mengangguk atas pertanyaan Melati.

Tentu saja gadis itu langsung berpikir bagaimana caranya agar dia bisa pulang sebelum Sabil datang, untuk saat ini Melati tidak ingin bertatap muka langsung.

“Hmm, sebentar lagi gue pulang. Kayaknya gue gak bisa lama, deh. Ada urusan penting di rumah.” Melati terpaksa berbohong, bingung harus beralasan apa lagi. Melihat perubahan wajah dari sahabatnya, Melati jadi tidak tega.

“Ada urusan apa? Kamu baru aja sampai, terus mau pulang lagi?”

Hening. Melati diam membisu, dia jadi merasa bersalah telah membuat Neng sedih dihari ulang tahun. Apa dirinya ini tidak punya perasaan? Egois. Mementingkan diri sendiri, pikirnya. Bimbang dia harus gimana? Ingin tetap pulang, tetapi tidak ingin membuat Neng kecewa. Si sisi lain gadis itu tidak ingin bertemu Sabil.

Tidak lama setelah hening beberapa saat. Emon dan Sabil datang, mereka senang saling berpelukan kecuali Sabil dan Melati.

Keduanya sama-sama diam, tidak ada obrolan bertatap muka saja tidak Melati lakukan, gadis itu membuang pandangan ke arah lain. Berbeda dengan Sabil yang terus menatap Melati. Tangannya tergerak menyentuh jemari Melati. Tentu saja gadis itu menepis kasar.

“Gak usah sentuh gue!”

“Maaf,” jawabnya menunduk.

Emon dan Neng saling pandang, baru kali ini melihat Melati benar-benar marah, tetapi mereka sudah janji akan membantu Sabil agar berbaikan dengan Melati dan menyelamatkan persahabatan mereka.

Akhirnya salah satunya punya ide, mereka akan meninggalkan Melati dan Sabil berdua.

“Kita berdua mau bikin kue dulu di dapur.

Kamu, Melati, Sabil. Selesaikan dulu masalah kalian, kalau udah selesai dan baikan baru boleh susul kita ke dapur. Kita di sini mau bersenang-senang, bukan untuk saling benci.”

Kedua gadis itu buru-buru pergi setelah menutup pintu kamar. Di dalam sekarang hanya ada Melati dan Sabil, keduanya sama-sama diam, canggung. Lama-kelamaan Melati bosan dan dia segera meraih tas selempangnya berniat untuk pulang saja. Melihat itu, Sabil akhirnya membuka suara.

“Mel.”

Hening. Tidak ada jawaban terlontar dari mulut Melati. Sekali lagi Sabil meraih tangan sahabatnya yang sudah berdiri. “Tunggu, Mel.” Kali ini Melati menyahut.

“Apa?!” Tatapan dingin dia berikan pada Sabil. Melati sudah terlalu muak dengan perlakukan gadis di hadapannya.

“Gue minta maaf, Melati. Gue sungguh-sungguh minta maaf. Janji gak akan ganggu hubungan lo sama Raf lagi.”

Sabila minta maaf dengan tulus, dia meraih kedua tangan Melati, menggenggam erat.

“Gue kehilangan sahabat baik kayak lo, Mel. Gue nyesel sekarang, kalau saja gue gak berusaha rebut Raf dari lo, mungkin kita bakalan baik-baik aja dan pastinya lo gak akan sebenci ini sama gue. Tetapi, semuanya sudah terlanjur, gue gak bisa paksa lo buat maafin gue.”

Melati diam mendengarkan ucapan maaf itu, tatapannya lurus ke depan. Dalam hati dia tersenyum akhirnya Sabil mengakui kesalahan dan minta maaf. Melati ingin sekali memaafkan, karena dia melihat ketulusan dari gadis di sampingnya, tetapi dia masih menunggu kelanjutan dari ucapan Sabil.

“Itu terserah lo, Mel. Kalau memang perbuatan gue gak bisa dimaafkan, yaudah mau bagaimana lagi. Dan kalau lo mau, gue bisa, kok, menjauh dari lo sama Raf. Gak akan pernah muncul di hadapan kalian, gue bakal pergi jauh.”

Melati menggeleng lalu menatap wajah Sabil yang menunduk. “Enggak, jangan pergi.” Sabil menatap wajah sahabatnya tak percaya, tidak dapat ditahan air matanya mengalir begitu saja. “Lo maafin gue, Mel?” Melati mengangguk, tersenyum manis. Dan keduanya saling berpelukan.

“Makasih.”

“Iya. Udah gak usah nangis, hari ini kita harus rayakan ulang tahun Neng dengan bahagia.” Melati menyimpan kembali tas selempang yang sempat ia pakai kemudian menyeret Sabil keluar kamar. Sementara di dapur, Emon dan Neng sibuk menghias kue ulang tahun sambil sesekali bergurau, Melati dan Sabil mendekat, ikut bergabung.

“Gimana? Kalian udah baikan?”

“Iya.”

“Nah gitu dong, kita kan sahabatan dari kecil, harus tetap terjaga dengan baik. Jangan ada pertengkaran lagi diantara kita.”

Ketiga orang itu menatap Emon yang baru saja bicara. Heran, biasanya gadis itu yang paling sering nyakitin hati orang dengan ucapan pedasnya, lihat sekarang kata-katanya sungguh berbeda. Dari yang asalnya cuplas-ceplos sekarang jadi lebih tersaring.

“Apa lihat-lihat? Ucapan gue bener kan?” Melati, Sabila, Neng. Mereka saling pandang lalu serentak bilang. “Iya. Terserah lo aja.” Lanjut mereka tertawa bersama. Tentu saja Si Emon langsung mendelik, ada apa dengan mereka ini, pikirnya.

“Berisik! Jangan ketawa! Lagi kerja!”

Suasana mendadak hening, tatapan mereka tertuju pada seorang laki-laki yang berdiri di ambang pintu dengan wajah dingin, kesal, seram siap memangsa. Menyadari dalam bahaya, Neng segera menghampiri orang tersebut. Fahri adalah saudara kandung dari Neng.

“Aa, maaf. Janji gak akan berisik lagi. Yaudah sana, aku mau bikin kue dulu, nanti Aa dikasih, hehe.”

Laki-laki itu langsung pergi masih dengan wajah kesalnya. Sementara Neng, kembali pada tempat semula dan meminta maaf atas kelakuan Kakaknya yang memang begitu sifatnya dari kecil, sangat tertutup, tidak suka keramaian.

“Buset! Kakak lo masih aja galak. Gak bosan apa tinggal sama dia? Kalau gue udah kabur dari rumah punya Kakak galak kayak gitu.” Mulai lagi dengan perkataan dari Emon. Gadis itu memang ucapannya kadang bikin nyakitin.

“Galak-galak juga, itu tetap Aa gue. Satu-satunya keluarga yang gue punya. Jadi lo jangan bilang gitu tentang Aa Fahri. Mau segalak atau jahat sekalipun gue gak akan pernah kabur. Dia sebenarnya baik, lo aja Mon yang gak tahu.”

“Maaf, Neng.”

“Hmm.”

Neng kembali tersenyum, dia sudah memaklumi sahabatnya itu. Lagian Emon sudah minta maaf. Sedikit cerita tentang Neng Nisa, gadis itu yatim piatu, tinggal berdua saja di rumah. Orang tuanya sudah meninggal saat dia kelas 2 SMP. Untungnya dia masih punya seorang Kakak yang baik dan perhatian seperti Fahri.

Mereka melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda, dan kembali pada tujuan pertama merayakan ulang tahun dengan riang gembira. Tidak ada saling benci lagi, sekarang sudah akur seperti dahulu.

1
Atha Diyuta
sbar sbar
Amelia
wong anak Pak pir ikih😀😀
Amelia
hahaha mision completed😀😀
Amelia
kan ada kuman tengil nanti nular🤭🤭
Amelia
hahaha ada yang cemburu 😀😀
Elfrida Nahak
lanjutkan
Anissa Ruth: sudah kak
total 1 replies
Amelia
hahaha jail nya pool😀😀
Amelia
hahaha tom and Jerry 😀😀
Amelia
adiknya random banget 🤭🤭
Amelia
eh kalau orang marah nya diam malah menakutkan loh😀😀
Amelia
ngambek kan😀😀
Amelia
jangan sedih tumbang satu datang sepuluh ribu 😀😀
Putri Galuh
cinta boleh, bodoh jangan
kayaknya gampang nih deketin melati lagi, yg seru dong thor buat balesan si Rafnya masak langsung mapan aja
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
Anissa Ruth: Terima kasih
total 1 replies
Putri Galuh
htor ketemuin pas melati udah jadi janda aja biar impas
Anissa Ruth: /Rose/
total 1 replies
Amelia
sahabat nya paket komplit ❤️❤️❤️
Anissa Ruth: iya komplit banget
total 1 replies
Atha Diyuta
ih ngri siapa tuh
Aidha Dhum
Keren kak🤗😍 jangan lupa mampir karyaku juga, mohon suportnya untuk penulis baru ini🙏🥰
Aidha Dhum: MasyaAllah makasih kak.🤗
Anissa Ruth: Sudah kak
total 2 replies
Anissa Ruth
Mantap. seru sekali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!