NovelToon NovelToon
Para-Human

Para-Human

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aldo Hu

Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.

Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?

Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 : Merge Kekuatan

Servo, Kendra dan anaknya, Lana saat ini sedang menonton presentasi yang dilakukan Renata dan Sylvia di ruangan meeting pelatihan. Setelah dua tahun lebih, akhirnya mereka berhasil menyempurnakan alat untuk pembagian kekuatan Parahuman.

"Alat ini hanya bekerja selama dua belas jam. Setelahnya kekuatan pinjaman itu hilang, dapat digunakan kembali setelah satu jam kalau dari Parahuman yang sama. Tapi dapat langsung digunakan apabila dari Parahuman yang berbeda" ucap Renata sambil menunjukkan alat seperti sarung tangan berwarna kulit. Sylvia lah yang menyarankan warna tersebut, agar mudah dikamuflase.

Untuk peragaan (setelah meminta ijin dari Kendra tentunya), Renata meminta Servo, Merida dan Delisha seorang Parahuman wanita asal Brazil melakukan penggabungan kekuatan. Delisha adalah seorang Parahuman Demon, dia mampu memanggil dan mengimitasi kekuatan iblis. Tidak seperti Merida yang hanya memanggil makhluk pertahanan seperti Unicorn atau Cactenez. Delisha mampu memanggil makhluk kegelapan seperti Bicorn atau Cerberus.

"Sekarang Serv, coba lo bagi kekuatan sama Delisha, nanti gantian Delisha sama Merida, oke?" ujar Sylvia. Ketiganya mengangguk paham. Ketiganya segera mengenakan sarung tangan berwarna kulit tersebut.

Servo sedang berdiri berdampingan di sebelahnya, Delisha. Renata memberitahu mereka bahwa mereka hanya perlu menempelkan telapak tangan masing-masing ketika mengaktifkan kekuatan.

Servo mengaktifkan kekuatannya berwarna biru keunguan. Sementara Delisha berwarna merah kehitaman. Servo merentangkan tangan kanannya, sementara Delisha tangan kirinya. Keduanya melirik Renata, wanita paruh baya itu mengangguk menyemangati. Kendra dan Lana menunggu dengan cemas.

*Tap...drrkk...trrzztt...*

Tabrakan dua kekuatan berbeda pun terjadi. Servo dan Delisha merasa aneh, tangan mereka hanya bersentuhan, namun mereka yang tak terlibat, melihat aliran kekuatan keduanya tampak menyeberang satu sama lain. Keduanya di otak mereka masing-masing melihat semacam ingatan akan kekuatan satu sama lain. Servo melihat kekuatan Delisha yang sangat beraura negatif dan hitam. Anehnya, dia tak melihat makhluk yang biasa dimunculkan oleh gadis itu.

Begitupun sebaliknya, Delisha hanya melihat metode penggunaan dari kekuatan Servo. Begitu mereka merasa telah selesai, karena sudah sinkron mereka pelajari. Keduanya melepas sentuhan telapak masing-masing.

"Apa itu...?!" celetuk Delisha sambil menoleh ke arah Servo, sementara pemuda itu juga memasang raut wajah heran yang sama. Sylvia dan Renata segera mendekati mereka. Kendra menyuruh Lana tetap duduk, sementara dia mendekati Servo.

"Apa yang kalian rasakan...?" tanya Renata lebih ke Delisha. Karena sejujurnya percobaan di Parahuman adalah pertama kali buat wanita itu. Delisha tak menjawab, dia malah meminta Renata mengikutinya ke satu meja tak terpakai yang terbuat dari kayu jati. Delisha menempelkan telapak tangannya ke meja tersebut sementara kekuatannya teralirkan.

"Astaga!!" seru Renata terkejut, bagian meja yang disentuh Delisha segera berubah jadi debu hitam membuat meja tersebut bolong dengan mudahnya.

Sementara Servo mencoba sesuatu, dia menapakkan lima jarinya ke tanah, seberkas lingkaran rune muncul berwarna merah pekat berdiameter tiga meter. Tak lama, sesuatu muncul dari tanah tersebut. Seorang wanita dewasa bergaun victoria dress muncul. Matanya merah, giginya bertaring. Walau penampilannya seperti vampir, dia tampak anggun dengan dressnya berwarna putih-maroon.

"Selamat Pagi, apakah anda Master baru saya...?" ucap makhluk itu. Servo dan Kendra terkejut. Delisha yang melihat itu segera pamit dan mendekati pasangan itu. Dia lalu mendekati si wanita bergaun Victoria tersebut. Mulutnya berkomat-kamit berbincang dalam bahasa yang mereka semua tak paham.

"Namanya Meridian The Dark Siren, dia adalah makhluk perbatasan antara mitos Yunani dengan purgatory..." sahut Delisha sambil nyengir.

"APA?!" pekik Servo, Kendra dan Renata berbarengan. Sylvia dan Lana sebaliknya, mereka tampak takjub dengan makhluk jadi-jadian itu yang menurut mereka seperti penyanyi opera yang anggun.

1
Emma
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
AldoArt85: Makasih 😇👍
total 1 replies
Mưa buồn
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Rock
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
AldoArt85: Updatenya skrg msh per 1 bab, nanti usahakan dua bab per hari 😅👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!