Bagaimana jadinya jika Mafia cantik yang terkenal akan kekejamannya jatuh cinta pada seorang Gus, putra kyai lulusan Al Azhar Kairo?
"MATI atau jadi SUAMIKU?"
(Alysa Queena Angela)
"Jika NYAWAKU mampu membuatmu puas maka LAKUKANLAH!"
(Muhammad Alzam Al Fath)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ido fawaiz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Reflek Queena
******
"Hiks,, hiks" suara Queena.
Ning Syaqila memeluk Queena,dia merasa tidak tega pada Queena,Gus Alzam
menatap bahu Queena yang bergetar hatinya merasa perih.
Gus Azka menatap tajam Ning Fatimah seolah berkata' ini yang kamu inginkan'.
"Hehe,, tapi kalau lo menyerah berarti gue ada kesempatan dong buat jadi istrinya babang tamvan."
Ucapan Ella sukses membuat mereka melotot, tadi aja memberi semangat,tapi sekarang malah gini.
Bahu Queena semakin bergetar membuat semuanya panik,Ella pun sama Queena itu tidak pernah menangis kejer seperti ini.
"gue menyerah,, dapetin Gus Alzam." suara Queena sedikit putus putus.
"TAPI BOONG,, haha,,ha,," lanjut Queena dengan tawanya.
Ingin sekali mereka menabok Queena, mereka sudah panik namun ternyata Queena hanya mengerjai mereka.
"Ha,,ha,,lo sahabatan sama Gue udah dari orok El tapi mau aja lo itu gue bodohi."
"Heh setan lo ya,, gue itu udah senang lo nyerah artinya gue masih ada kesempatan buat gue dapetin Gus Alzam" ucap Ella.
"Lo bisa kok dapetin Gus Alzam" ucap Queena.
"Serius lo,,?"
"Iya"
"lo nyerah ??"
"Iya, "
"Wah makasih Queen lo emang sahabat terbaik gue, sekali lagi makasih ya" girang Ella.
"Tapi,, ,"
"Tapi apa Queena??"
" Dalam mimpimu!! haha,,,ha,,"
"Lo ngerjain gue lagi Queen,tega banget lo ya,,"
"Haha,,,ha,,,, adduh sakit perut gue haha,," Queena memegang perutnya.
"Dasar Ratu drama !" ucap Ning Fatimah.
"Kok dari tadi lo itu nyaut aja sih, heran gue"
balas Ella.
"Udah lah anggap saja angin lewat." sahut Queena.
"Adduh pasti tadi ayangku ketar ketir ya,, mendengar gue nyerah." ucap Queena menatap Gus Alzam.
Sementara yang ditatap salah tingkah bagaimana Queena bisa tahu kalau tadi dirinya itu ketar ketir.
"Gue gak akan nyerah tenang aja, bagi gue Cinta ditolak setan pun bertindak haha,,"
"Astaghfirullah Queena,, jangan sampai bawa bawa setan ya dosa loh" ucap Gus Azka.
"Heh,, Queena kan lebih parah dari setan " sahut Ella.
Ning Syaqila melirik Abangnya dan Quenna, sifat mereka benar bertolak belakang , Abangnya adalah orang yang kalem sementara Queena adalah gadis bar bar, namun mereka terlihat lucu.
Gus Azka tersenyum dia tahu Abangnya pasti menyimpan rasa pada Queena,namun dia tutupi dengan sikap dataranya itu.
"Tahu ah males gue ngomong sama lo Quenn, mending gue ngomong sama Gus Azka ya.." Ella menaik turunkan alisnya menggoda Gus Azka.
Queena mengeddikan bahu memainkan ponselnya, dia sibuk berbalas pesan dengan Mike asistennya.
"Saya mau pulang,,!" ujar Ning Fatimah, berdiri mengambil tasnya meninggalkan meja.
"Hah,,, " cengo Ella.
" Ya sudah kita pulang saja ini juga sudah hampir dzuhur." ucap Gus Alzam.
"Yuk,," jawab Queena.
Mereka keluar dari Mall, Ning Fatimah menunggu didepan mobil Gus Alzam yang dibawa Gus Azka.
Gus Azka membukakan pintu Ning Fatimah tapi malah di abaikan,dia malah membuka pintu belakang,semua yang melihat merasa geram, mata Ning Syaqila sudah memerah berembun.
"Heh,, dasar istri tidak tahu diri !" cela Ella pada Ning Fatimah.
Ning Syaqila mendekat kearah Abang keduanya,dia tersenyum memberikan semangat pada Abangnya itu, dia duduk disebelah Abangnya.
Setelah Ning Syaqila masuk Gus Azka melihat kearah Abangnya, dibalas senyuman hangat oleh Gus Alzam.
Ning Fatimah membuka kaca mobilnya mamanggil Gus Alzam" Mas ayo masuk ,, !"
ajaknya.
Queena mendekat 'Prakk,,,' dia melemparkan sepatunya pada Ning Fatimah, tepat mengenai wajahnya, semua terkejut dengan tindakan Queena.
"Kamu,,!!" Ning Fatimah meninggikan suaranya sambil menunjuk Queena.
Queena menepis tangan Ning Fatimah, dibibirnya tersungging senyum sinis.
"Lo,, gak ada hak nunjuk gue dengan tangan kotor lo itu, lo itu gak punya malu atau memang urat malunya udah putus."
Ning Fatimah menangis mengusap sudut bibirnya yang terluka pipinya juga terdapat memar bekas sepatu Queena.
"Lo pikir gue kasihan lihat lo begitu, enggak,, gue justru senang melihat lo terluka haha,,"
Ella manarik Queena dari hadapan Ning Fatimah dia takut Queena lepas kendali.
"Sudahlah lah Queen yuk kita pulang gak ada gunanya juga kan kita meladeni sampah seperti dia." ajak Ella pada Queena.
Gus Azka dan Ning Syaqila yang belum pernah melihat sisi kejamnya Queena merasa terkejut.
Gus Alzam tidak menyangka Queena akan melakukan hal itu pada Ning Fatimah, walau sebenarnya dia juga begitu geram dengan tingkah Ning Fatimah tapi tidak dengan kekerasan juga kan.
Queena memasuki mobilnya hampir saja dirinya tadi lepas kontrol bisa mati ditangannya Ning Fatimah jika tidak dihentikan Ella.
'Brakk,,,
Pintu didamping Queena terbuka dan Gus Alzam duduk disebelah nya, Senyum Queena mengembang.
"Bisa tidak sih kamu tidak menggunakan kekerasan, bagaimana pun Ning Fatimah itu perempuan,nanti sampai rumah kalau ditanya sama Umi mengapa terluka kamu mau jawab apa??" ucap Gus Alzam pada Queena.
Bukannya menjawab Queena malah sibuk senyum senyum sendiri memandangi Gus Alzam.
"Jangan memandang saya seperti itu Queen, kita ini bukan mahram ,ingat itu."
"Hehe,, Maka dari itu jadikan aku Mahram bagimu halalkan aku,,hehe,,kan gue bisa lama lama memandang wajah lo." jawab Queena.
"Sudah sekarang jalankan mobilnya,,,!" perintah Gus Alzam pada Queena.
"Gak usah buru-buru gitu gue kan masih mau berduaan dengan calon suami." goda Queena.
"Queena,,,!!!"
"Haha,,, santai sayang pura pura cuek padahal sekarang sedang senam jantung kan."
"Jalankan mobilnya atau saya turun." ancam Gus Alzam.
"oke fine kita berangkat menuju KUA,,"
Gus Alzam hanya diam tidak menanggapi ocehan Queena sepanjang jalan.
*******
Queena sampai di ndalem disambut tangisan Ning Fatimah dipelukan Umi Maryam.
"Hiks ,,hiks sakit Umi, tadi Queena melemparkan sepatunya pada wajah saya Umi," adu Ning Fatimah.
"Assalamu'alaikum Umi Abi " Queena mengucapkan salam dengan santai, mencium pipi Umi Maryam.
Semua melirik Queena bagaimana dia bisa sesantai itu,saat sudah jelas jelas terbukti bersalah.
"Queena kenapa kamu melemparkan sepatumu pada Fatimah nak??" Tanya Abi Reyhan lembut.
"Hehe,,, Queena tidak sengaja Abi, tadi di pipinya Ning Fatimah ada Lalernya Abi, jadi reflek Queena lempar dengan sepatu, hehe," jawaban Queena membuat yang disana menahan tawa.
Queena Queena ada ada saja Jawabannya yang membuat orang gemas.
"Lalu kamu tidak minta Maaf pada Fatimah?"
tanya Abi lagi.
"Sudah bi, tadi aku sudah minta maaf kok," jawab Queena.
"Kapan?? kamu tidak ada minta maaf tuh sama saya" ucap Ning Fatimah.
"kamu pelupa banget sih tadi kan sudah minta maaf,padahal baru beberapa jam loh ,apalagi kalau kemarin pasti kamu gak ingat apa apa ya??" jawab Queena.
"Tapi kalau hanya lupa hal itu tidak apa apa sih, hanya hal kecil kan, tapi kamu tidak lupa kan siapa suami kamu??" Tanya Queena balik pada Ning Fatimah.
Wajah Gus Alzam Gus Azka dan Ning Syaqila memerah menahan tawa, bagaimana bisa Queena membalikkan keadaan sehingga membuat Ning Fatimah skakmat.
Wajah Queena seolah-olah sedang menunggu jawaban Ning Fatimah, mengedip ngedipkan matanya layaknya boneka.
"Sudah maafkan saja Queena ya nak , mungkin maksud dia mengusir laler namun reflek nya berlebihan." nasehat Umi pada Ning Fatimah.
Ning Fatimah memilih pergi tanpa berpamitan,membawa beberapa barang yang tadi dia beli.
"Queena pamit pulang ya,, takutnya nanti Daddy nyariin " pamit Queena pada keluarga ndalem.
" Tidak makan siang dulu nak??" ucap Umi Maryam.
"Tadi udah makan mi , Queena langsung pulang saja ya,, Assalamu'alaikum." Queena mencium tangan Umi Maryam.
*******
_
_
_
TBC
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA...
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
.... GTU AJA GAK PAHAM.... SEHEBAT2 NY SESEORG PASTI AKAN ADA KELEMAHAN NY.... IBARAT PEPATAH... SEPANDAI PANDAINYA TUPAI MELOMPAT PASTI AKAN TURUN KE TANAH JUGA.... NGAKAK NGAKAK.... 😄😄😄😄😄😄🤪🤪🤪🤪🤪🤪🤪
.!!??