Bianca seorang gadis yang bekerja sebagai kasir di sebuah supermarket di jodohkan oleh seorang wanita paruh baya yang baik hati yang dia tolong saat ia selesai bekerja.
entah hanya bercanda atau beneran serius yang di katakan Ibu itu tapi entah lah membuat Bianca membayangkan akan menjadi bagian dari keluarga di rumah besar itu. "Ah Halu lo Bi, mikir apa sih haha emang lu siapa berharap yang gak mungkin, menghayal aja kerjaan otak lu ini" Gumam Bianca dalam hati sambil menggelengkan kepala nya
namun omongan itu selalu terngiang2 di kepala nya membuat nya berandai andai jika suatu saat ia bisa menikah dengan pria kaya
ah entah lah pacar saja tidak punya apalagi mikir di nikahin pria kaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amih Er, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ciuman Pertama
Melihat amarah yang masih membara di wajah Agam, Bianca memutuskan untuk segera pergi menjauh dari Agam, ia takut dan lelah dengan situasi hari ini
Melihat sisi lain Agam yang sedang marah membuat dirinya tak nyaman, lagi benar saja jika Bianca memang tidak mau karna diri nya hubungan kakak beradik itu renggang
Agam melihat Bianca melangkahkan kaki nya pergi semakin membuat amarah nya memuncak, pasalnya ia teringat bahwa tubuh Bianca baru saja di peluk pria lain walau ia tahu pria itu adalah adiknya
"Tunggu Bianca! "
Mendengar Agam yang memanggil nya dengan lengkap membuat Bianca semakin bergidik ngeri karna jika Agam memanggil nama nya dengan lengkap arti nya Agam sedang marah
"Aku bilang tunggu !" Agam menarik tangan Bianca menatap nya dengan tatapan tajam, menghirup dalam oksigen agar melepas sesak di dada nya
"Mas, lebih baik kita jangan bertemu dulu! Aku tidak ingin kehadiran ku mengganggu keluargamu"
"Tidak Bianca! Aku tidak akan membiarkan mu pergi!" Ucap Agam sambil menggenggam tangan Bianca semakin kencang
"Sakit mas lepasin tanganku!" Bianca berusaha melepas genggaman Agam namun ia gagal sangking Agam memegang nya semakin erat
"Bianca! "
" Apalagi mas, mas mau marah apalagi ? Apa disini hanya aku yang salah ? Katakan mas, Apa salah jika aku membuka hati ku pada pria lain saat aku berpikir bahwa mas hanya main main dengan ku?! "
Mendengar perkataan tajam Bianca , Agam melepaskan genggaman nya
Namun Agam malah memegang kedua pipi Bianca
"By... Apakah kamu mencintaiku?"
"Aku sangat sangat mencintai mu!
Cup
Agam mengecup bibir Bianca, dengan penuh kelembutan bibirnya menyapa bibir ranum Bianca, Hanya menempel beberapa detik
Bianca yang mendapat serangan dadakan dari Agam terkejut membelalakkan kedua mata nya
Kaget mengetahui Agam mengambil ciu*an pertama nya lalu memukul bahu Agam
"Mas!! Kenapa menci** ku! "
"Aku mencintai mu by, kamu milik ku! Tidak boleh ada yang menyentuh apalagi memeluk mu selain aku"
Kini Agam tidak hanya mengecup nya, Namun menc**m nya melepaskan rasa cemburu dan menggantikan dengan rasa cinta pada Bianca
Agam tersenyum melihat Bianca hanya diam tak membalas ciu*an Agam, yang arti nya memang ini adalah ciu*an pertama Bianca.
"Terimakasih by" Agam melepaskan tautan bibir nya dan mengusap bibir Bianca
"Ayo masuk lah by"
"Tidak mas, biarkan aku pulang, situasi nya sudah tidak kondusif, aku merasa tidak enak pada keluarga mu"
"Papa dan Mama menyuruh ku membawa mu masuk by. Mereka pun ingin kita menyelesaikan masalah ini dengan Jenaro"
"Tapi berjanjilah, mas tidak akan marah lagi pada Jenaro"
"Aku akan berusaha by"
Cup
Lagi lagi Agam mengecup bibir Bianca tanpa Aba aba
"Mas kenapa menci*m ku lagi! Kata nya ingin melakukan saat kita menikah nanti! " protes Bianca
"Yang pertama aku hilang kendali, namun setelah nya aku kecanduan" Ucap Agam sambil terkekeh sambil memeluk Bianca
"Maafkan sikap ku hari ini by, maaf aku yang tidak berusaha dengan maksimal untuk mengenal mu lebih jauh"
"Mas janji lah tidak akan semarah tadi"
"Aku akan berusaha by. Tetap lah di sisiku tetaplah mencintai ku"
"Aku juga mencintaimu mas" mereka pun berpelukan semakin erat dan tak lama melepaskan nya dan Agam merangkul membawa Bianca masuk ke dalam rumah menemui keluarga nya yang sudah menunggu kedua nya